Professional Documents
Culture Documents
Pertemuan-5
- Review Cara Kerja Datalink Layer
- Pemantauan Kinerja Datalink Layer
1
Internet protocol stack : (Review)
application: supporting network
applications
FTP, SMTP, HTTP application
transport: process-process data
transfer transport
TCP, UDP
1-2
Transmisi Frame melalui lapisan
PHY IEEE 802.11n (WiFi)
MAC MPDU
TAIL
HT-SIG PSDU
(BCC)
PHY
PLCP
HT Training HT Training Scrambling +
HT-SIG PAD
Part1 Symbols Coding PSDU
PHY
HT Training
PMD Part1
HT-SIG HT Training Data (simbol OFDM)
OFDM
QBPSK OFDM, MCS
Rate 1/2
3
Data link layer = MAC layer
H Paket data LLC/SNAP H Paket data
MSDU MSDU
De-agregasi
Agregasi A-MSDU A-MSDU
De-fragmentasi
Sequence Number
Assigment MAC Block Ack
Re-ordering
Fragmentasi MPDU Decription
and Integrity
MPDU Encription
and Integrity Duplicate Removal
MPDU Header + MPDU Header +
CRC CRC Validation
HT-PHY HT-PHY
Kanal wireless:
MIMO-OFDM
4
Metode Akses Kanal
MSDU yang telah diproses oleh lapisan MAC
menjadi MPDU atau A-MPDU kemudian
diserahkan pada lapisan HT-PHY untuk
ditransmisikan melalui medium wireless.
Tiga pilihan metode akses kanal :
Point Coordination Function (PCF)
Hybrid Coordination Function (HCF)
Distributed Coordination Function (DCF).
5
Metode Akses Kanal
Hybrid Coordination Function (HCF)
Point HCF HCF
Coordination Contention Controlled
Function Access Access
(PCF) (EDCA) (HCCA)
MAC
Extent
7
Basic Access
STA DIFS
sumber Data
SIFS
DIFS
STA lain NAV update Contention Window
8
RTS/CTS
STA Lainnya NAV update dengan RTS dan DATA CW
STA Lainnya
NAV update dengan CTS CW
Slot waktu DIFS SIFS SIFS SIFS DIFS
STA DIFS
sumber RTS Data
DIFS
STA lain NAV (RTS) Contention Window
NAV (CTS)
9
Backoff
Jika kanal dalam kondisi sibuk maka STA
akan menjalankan proses backoff.
Nilai awal counter backoff dipilih secara
random dalam interval [0, CW] dimana CW
adalah Contention Window.
Counter backoff akan didecrement selama
kanal diketahui dalam kondisi idle (periode
Distributed Inter-Frame Space (DIFS)).
DIFS = SIFS + 2xSlotTime.
SIFS : Short Inter-Frame Space.
10
Backoff
Counter backoff akan dihentikan jika kanal
dideteksi dalam kondisi sibuk.
Counter backoff dilanjutkan kembali ketika
kanal diketahui idle selama periode DIFS.
11
IFS dan CW standar IEEE 802.11
12
DCF: Basic Access
STA akan melakukan transmisi paket data
ketika counter waktu backoff mencapai nol.
Setelah receiver menerima paket, maka
kemudian receiver akan mengirimkan ACK
setelah durasi SIFS.
Pada saat sebuah paket data
ditransmisikan, semua STA mengamati
transmisi tersebut dan masing-masing STA
akan menyesuaikan kembali Net Allocation
Vector (NAV).
13
DCF: Basic Access
NAV merawat informasi prediksi trafik pada
medium berdasarkan informasi yang
terdapat dalam Frame Data (atau frame
RTS/CTS) selama pertukaran data
berlangsung.
Ketika sebuah STA mendeteksi adanya
frame yang error, STA akan menunda
transmisi selama durasi tetap yang
diindikasikan oleh waktu Extended Inter-
Frame Space (EIFS).
14
DCF: Basic Access
Contention Window awalnya diset ke nilai
minimum (CWmin).
Setiap kali muncul collision, STA akan
mengasumsikan jaringan dalam kondisi
beban tinggi dan setiap STA akan berusaha
menghindari terjadinya collision dengan
menurunkan kecepatan transmisi dengan
menggandakan ukuran Contention Window.
Oleh sebab itu ukuran Contention Window
akan dapat bernilai 31, 63, 127, 255, 511
sampai dengan Cwmax 1023.
15
DCF: Basic Access
Ukuran Contention Window yang besar
akan menurunkan kecepatan transmisi
paket dan menurunkan probabilitas
collision.
Jika transmisi paket berlangsung dengan
sukses, maka STA yang mentransmisikan
paket tersebut akan mengembalikan
ukuran Contention Window menjadi
CWmin.
16
DCF: RTS/CTS
Jika menggunakan metode RTS/CTS, STA
pengirim akan mentransmisikan frame RTS
dan STA tujuan akan menerima kiriman
paket data dengan mengirimkan frame
CTS.
STA lainnya disekitar STA pengirim yang
ikut menerima frame RTS akan
memperbaharui informasi NAV mereka dan
menahan transmisi mereka selama durasi
yang diinfokan dalam RTS.
17
DCF: RTS/CTS
STA yang mendengarkan paket CTS akan
mengupdate NAV mereka dan menunda
transmisi.
Dengan cara ini transmisi paket data dan
pengiriman ACK dapat dilakukan tanpa
interferensi dengan STA lainnya
(permasalahan hidden node).
18
Model analitikal DCF
Pertama sekali dibuat oleh Bianchi
menggunakan pendekatan Markov chain.
Model ini kemudian digunakan dan
dikembangkan oleh peneliti-peneliti lain
dalam pengembangan model analitikal DCF
maupun EDCA.
Untuk dapat melakukan pengembangan
skema akses WLAN yang berbasis DCF dan
EDCA, tahapan untuk memahami model
Biachi penting untuk dilakukan.
19
Markov Chain Proses Backoff
20
Parameter simulasi throughput
skema DCF
21
Throughput DCF
22
Enhanced Distibuted Channel
Access (EDCA)
MSDU yang diterima dari lapisan LLC/SNAP
biasanya berisi jenis paket yang berbeda.
Jenis-jenis paket tersebut antara lain paket
suara, paket video dan paket data.
Masing-masing jenis paket memiliki
kebutuhan karakteristik transmisi yang
berbeda.
23
Enhanced Distibuted Channel
Access (EDCA)
Skema EDCA dapat menangani sampai
dengan delapan jenis paket yang berbeda.
Masing-masing paket dibedakan
berdasarkan informasi User Priority yang
terdapat di dalam MSDU yang diterima dari
sub lapisan LLC/SNAP.
Masing-masing User Priority (UP) akan
dipetakan pada empat buah queue
transmisi yang disebut sebagai Access
Category.
24
Enhanced Distibuted Channel
Access (EDCA)
AC Voice (AC_VO) : untuk menampung
paket suara
AC Video (AC_VI) : untuk menampung
paket video
AC Best Effort (AC_BE) : untuk
menampung paket data.
AC Background (AC_BK) : untuk
menampung paket data.
25
Enhanced Distibuted Channel
Access (EDCA)
26
Enhanced Distibuted Channel
Access (EDCA)
Pemilihan AC berdasarkan UP
27
Enhanced Distibuted Channel
Access (EDCA)
AIFS[i]
AIFS[i]
DIFS
Contention Window
PIFS
SIFS
Busy Medium Backoff Slots Next Frame
Slot time
28
Probabilitas transmisi dan collision
AC pada EDCA
29
30