You are on page 1of 3

.

.
.


















:

.

Jamaah shalat Jumat hadakumullah,
Dalam Al-Qur'an ada kisah yang cukup populer tentang ditunjuknya Nabi Adam sebagai khalifah di muka bumi yang
lalu disambut dengan "nada protes" para malaikat karena kahwatir bangsa manusia akan berlaku bejat sebagaimana
yang sudah-sudah.







Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat; Sesungguhnya Aku hendak jadikan seorang khalifah
di bumi. Mereka bertanya: Apakah Engkau hendak jadikan di bumi orang yang akan membuat bencana dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan mengkuduskan Engkau? Tuhan
berfirman: Sesungguhnya Aku tahu apa yang kamu tidak tahu. (QS al-Baqarah:30)
Setelah itu Allah mengajarkan kepada Nabi Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya. Selanjutnya kemampuan
tersebut diperlihatkan kepada para malaikat dengan menguji kapasitas mereka: "Sebutkanlah kepada-Ku nama
benda-benda itu jika kalian mamang benar!" Malaikat rupanya tak berkutik menjawab tantangan itu. Mereka hanya
bisa berkata:



"Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami;
sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."
Ketika tantangan yang sama diberikan kepada Nabi Adam, beliau dengan lancar menyebut nama-nama benda itu. Di
sini Nabi Adam menunjukkan keunggulannya dibanding malaikat yang semula "meremehkannya".
Jamaah shalat Jumat hadakumullah,
Kenapa Nabi Adam alaihissalm bisa menuntaskan tantangan dari Allah, sementara malaikat tidak? Jawabannya
karena ilmu. Dalam kisah tersebut Nabi Adam mendapat karunia pengetahuan atau ilmu dari Allah sementara
malaikat tidak. Dengan demikian, di antara unsur pokok yang membuat manusia unggul adalah ilmu. Ilmu hadir
lantaran manusia dianugerahi akal. Itulah alasannya mengapa ilmu tidak dimiliki binatang. Tidak heran bila Rasulullah
bersabda bahwa mencari ilmu adalah fardhu bagi tiap Muslim laki-laki dan Muslim perempuan.
Atas keunggulan itu pula Nabi Adam mendapat kemuliaan dari Allah: malaikat dan Iblis diperintahkan bersujud
menghormatinya. Malaikat patuh dengan instruksi ini, sedangkan Iblis membelot karena dikuasai nafsu
kesombongan.
Iblis pun dikutuk sebagai bagian dari kelompok kafir dan calon penghuni neraka selamanya. Dan Nabi Adam bersama
sang istri (Hawa) dipersilakan tinggal dalam kenikmatan surgawi.
Jamaah shalat Jumat hadakumullah,
Apakah ilmu saja cukup? Ternyata tidak. Nabi Adam ternyata tak selalu di "posisi atas". Dalam kisah selanjutnya Nabi
Adam tampak tidak kuat menahan godaan setan sehingga ia bersama Hawa dikeluarkan dari berbagai kenikmatan
itu. Kata Allah:





"Turunlah kalian! Sebagian kalian menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kalian ada tempat kediaman di bumi, dan
kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan". (QS al-Baqarah: 36)
Nabi Adam dan Hawa pun tinggal di bumi. Tak seperti sebelumnya, mereka berdua kini tinggal di bumi yang tidak
sempurna, mengandung kesenangan sementara, dan sarat hawa permusuhan antarsesama. Dalam konteks ini,
kekhawatiran malaikat bahwa manusia akan membuat kerusakan di dunia dan saling menumpahkan darah, menjadi
bermakna.
Setelah peristiwa pernjerumusan oleh setan itu Nabi Adam menerima petunjuk (kalimt) dari Allah, lalu melakukan
pertobatan.




"Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima tobatnya. Sesungguhnya Allah
Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS al-Baqarah: 37)
Jalaluddin as-Suyuthi dalam kitab ad-Durul Mantsr ft Tafsril Matsr berdasarkan riwayat dari ath-Thabrani, ketika
Nabi Adam diusir ke bumi, ia mendatangi Ka'bah lalu shalat dua rakaat. Allah pun memberika ilham doa berikut ini:



.

Ya Allah, sungguh Engkau tahu apa yang tersembunyi dan tampak dariku, karena itu terimalah penyesalanku. Engkau
tahu kebutuhanku, maka kabulkanlah permintaanku. Engkau tahu apa yang ada dalam diriku, maka ampunilah
dosaku. Ya Allah sungguh aku memohon kepada-Mu iman yang menyentuh kalbuku dan keyakinan yang benar
sehingga aku tahu bahwa tidak akan menimpaku kecuali telah Engkau tetapkan atasku. Ya Allah berikanlah rasa rela
terhadap apa yang Engkau bagi untuk diriku.
Allah kemudian menjawab doa Nabi Adam:
Hai Adam, Aku telah terima taubatmu dan telah Aku ampuni dosamu. Tidak ada seorang pun di antara keturunanmu
yang berdoa dengan doa sepertimu kecuali Aku ampuni dosa-dosanya, Aku angkat kesedihan dan kesulitannya, Aku
cabut kefakiran dari dirinya, Aku niagakan dia melebihi perniagaan semua saudagar, Aku tundukkan dunia di
hadapannya meskipun dia tidak menghendakinya.
Jamaah shalat Jumat hadakumullah,
Apa yang bisa kita petik dari peristiwa terakhir ini? Di luar ilmu pengetahuan, manusia membutuhkan petunjuk Allah,
ilham atau agama. Benar bahwa ilmu itu penting dan menjadi pembeda antara makhluk yang bernama manusia dan
makhluk yang bernama binatang. Tapi, agama jauh lebih penting karena ia menjadi jalan bagi setiap orang untuk
berada di fitrah ketuhanan.
Semoga kita semua dijaga oleh Allah subhnahu watal dari kesesatan berpikir dan tindakan melalui cahaya
hidayah-Nya yang luas.
.

You might also like