You are on page 1of 6

Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016

Profil veruka vulgaris di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof. Dr. R.
D. Kandou Manado periode Januari Desember 2013

1
Preisy G. I. Tampi
2
Ferra O. Mawu
2
Nurdjannah J. Niode

1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: preisygitampi@gmail.com

Abstract: Verruca vulgaris (common warts) is a benign proliferation of squamous epithelium


caused by Human papillomavirus (HPV) infection, especially type 2 and 1. Verruca vulgaris
can occur at any age, but more often among children and young adults. Warts are spread by
direct or indirect contact. The lesions appear most commonly in areas affected by trauma such
as the hands, fingers, elbows, and knees, albeit, they can occur in other places. This study
aimed to determine the profile of verruca vulgaris in Dermatovenereology Clinic of Prof. Dr.
R. D. Kandou Hospital Manado period January December 2013. This was a retrospective
study based on gender, age, occupation, location of the lesion, and therapy. The results
showed that of 4099 new cases there were 43 cases of verruca vulgaris (1.05%), most were
females (51.16%), and aged 5-14 years (30.22%). They were commonly students (32.56%),
the location of lesion at the upper extremity (32.56%), and the treatment of the lesion with
electrical surgery (93.02%).
Keywords: verruca vulgaris

Abstrak: Veruka vulgaris (common warts atau kutil) adalah proliferasi jinak epitel skuamous
yang disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus (HPV), terutama tipe 2 dan 1. Veruka
vulgaris dapat menyerang semua kelompok usia, tetapi lebih sering pada anak dan dewasa
muda. Penyebaran virus ini dapat melalui kontak langsung maupun secara tidak langsung.
Veruka sering timbul pada daerah yang terkena trauma seperti tangan, jari, siku dan lutut,
namun dapat timbul di mana saja pada kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil
veruka vulgaris di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
periode Januari-Desember 2013. Penelitian ini bersifat deskriptif retrospektif dengan variabel
jenis kelamin, umur, pekerjaan, lokasi lesi, dan penatalaksanaan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dari 4099 kasus baru terdapat 43 kasus veruka vulgaris (1,05%),
terbanyak ialah pasien perempuan (51,16%), dengan kelompok umur 5-14 tahun (30,22%),
terbanyak pada siswa (32,56%), lokasi lesi ekstremitas atas (32,56%), dan penatalaksanaan
lesi dengan bedah listrik (93,02%).
Kata kunci: veruka vulgaris

Veruka vulgaris (common warts atau kutil) penyakit ini, tetapi pada bayi dan anak usia
adalah proliferasi jinak epitel skuamous dini jarang ditemukan. Insiden terbanyak
yang menimbulkan lesi berupa papul pada anak usia sekolah dan mencapai
verukosa.1,2 Penyebab veruka vulgaris ialah puncaknya pada masa remaja dan dewasa
Human papillomavirus (HPV), terutama muda dengan frekuensi kejadian yang sama
HPV tipe 2 diikuti tipe 1 dan 4.1-3 pada laki-laki dan perempuan.4-6 Veruka
Semua kalangan usia dapat terkena vulgaris tersebar luas di seluruh dunia dan
312
Tampi, Mawu, Niode: Profil veruka vulgaris...

diperkirakan terjadi pada 7-12% dari lesi, dan penatalaksanaan.


seluruh populasi.7
Penyebaran veruka vulgaris dapat HASIL PENELITIAN
secara langsung melalui skin-to-skin Berdasarkan penelitian retrospektif
contact maupun tidak langsung melalui yang dilakukan ditemukan 43 (1,05%)
lingkungan. Autoinokulasi virus dapat kasus veruka vulgaris dari 4.099 kasus
terjadi, umumnya terlihat pada jari yang yang tercatat di Poliklinik Kulit dan
berdekatan.2,4 Veruka vulgaris berbentuk Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
papul padat verukosa dengan permukaan Manado periode Januari Desember 2013.
kasar, hiperkeratosis, serta adanya black
dots yang merupakan karakteristik lesi ini. Tabel 1. Distribusi jumlah pasien di Poliklinik
Lesi tampak berwarna keabuan dengan Kulit dan Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D.
ukuran 1 mm hingga 1cm.1-3,5,8 Tempat Kandou Manado periode Januari Desember
predileksi tersering yaitu jari, punggung 2013
tangan, dan daerah yang sering terkena
Penyakit N (%)
trauma seperti lutut atau siku, tetapi dapat
Veruka vulgaris 43 1,05
timbul di mana saja pada kulit.5,9 Veruka Penyakit kulit
vulgaris biasanya asimtomatik, namun 4056 98,95
lain
terkadang dapat menimbulkan nyeri yang Total 4099 100
ringan bila lesi berlokasi di telapak kaki
atau telapak tangan serta lipatan kuku.1,2 Distribusi pasien veruka vulgaris
Hasil biopsi kulit dapat menunjukkan berdasarkan jenis kelamin di Poliklinik
adanya akantosis, hiperkeratosis, papilo- RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
matosis, dan rete ridges memanjang ke periode Januari Desember 2013 (Tabel 2)
arah medial. Sel dengan degenerasi didapatkan jumlah pasien perempuan
vakuolar dan granula keratohialin besar (51,16%) lebih banyak dari pasien laki-laki
ditemukan dalam lapisan sel granular. (48,84%).
Perubahan seluler ini yang disebut dengan
koilositosis merupakan ciri khas dari Tabel 2. Distribusi kasus Veruka vulgaris
infeksi HPV.1,10 berdasarkan jenis kelamin
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui profil veruka vulgaris di Jenis
N (%)
Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof. kelamin
Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari Laki-laki 21 48,86
- Desember 2013. Perempuan 23 51,16
Total 43 100
METODE PENELITIAN
Tabel 3 menunjukkan distribusi pasien
Penelitian ini menggunakan metode
veruka vulgaris berdasarkan umur di
deskriptif retrospektif yang dilakukan di
Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof.
Instalasi Rekam Medik dan Poliklinik Kulit
Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari
dan Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
-Desember 2013 didapatkan kasus
Manado dengan melihat dan mencatat
terbanyak pada kelompok umur 5-14 tahun
kembali data rekam medik pasien veruka
(30,22%), diikuti oleh kelompok umur 15-
vulgaris yang memeriksakan diri di
24 tahun (23,26%), kelompok umur 45-64
Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof.
tahun (23,26%), kelompok umur 25-44
Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari
tahun dan 65 tahun (masing-masing
Desember 2013.
9,30%), serta kelompok umur <1 tahun dan
Sampel penelitian yaitu semua kasus
kelompok umur 1-4 tahun (masing-masing
baru dan lama yang tercatat menderita
2,33%).
veruka vulgaris. Variabel penelitian terdiri
dari jenis kelamin, umur, pekerjaan, lokasi

313
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016

Tabel 3. Distribusi kasus Veruka vulgaris lokasi lesi sebanyak 8 pasien (18,60%) dan
berdasarkan umur paling sedikit pada daerah badan sebanyak
1 pasien (2,33%).
Umur N (%)
<1 1 2,33 Tabel 5. Distribusi kasus Veruka vulgaris
14 1 2,33 berdasarkan lokasi lesi
5 14 13 30,22
15 24 10 23,26 Lokasi lesi N (%)
25 44 4 9,30 Kepala 12 27,91
45 64 10 23,26 Badan 1 2,33
65 4 9,30 Ekstremitas atas 14 32,56
Total 43 100 Ekstremitas bawah 8 18,60
Gabungan 8 18,60
Distribusi pasien veruka vulgaris Total 43 100
berdasarkan pekerjaan di Poliklinik Kulit
dan Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Distribusi pasien veruka vulgaris
Manado periode Januari Desember 2013 berdasarkan penatalaksanaan di Poliklinik
(Tabel 4) didapatkan pekerjaan terbanyak RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
ialah siswa sebanyak 14 pasien (32,56%), periode Januari Desember 2013
kemudian pensiunan sebanyak 6 pasien didapatkan 40 pasien diterapi dengan bedah
(13,94%), diikuti dengan mahasiswa dan listrik (93,02%) serta 3 pasien lainnya tidak
ibu rumah tangga masing-masing sebanyak ada keterangan pemberian terapi (6,98%)
5 pasien (11,63%), pegawai negeri dan (Tabel 6).
wiraswasta masing-masing sebanyak 4
pasien (9,30%), sebanyak 3 pasien tidak Tabel 6. Distribusi kasus Veruka vulgaris
bekerja (11,63%), serta petani dan TNI berdasarkan penatalaksanaan
sebanyak 1 pasien (2,33%).
Penatalaksanaan N (%)
Tabel 4. Distribusi kasus Veruka vulgaris Bedah listrik 40 93,02
berdasarkan pekerjaan Bedah scalpel - -
Bedah kimia - -
Pekerjaan N (%) Tidak ada
3 6,98
PNS 4 9,30 keterangan terapi
Wiraswasta 4 9,30 Total 43 100
Pensiunan 6 13,94
Mahasiswa 5 11,63 BAHASAN
Siswa 14 32,56 Dari hasil penelitian retrospektif yang
IRT 5 11,63 dilakukan di Poliklinik Kulit dan Kelamin
Petani 1 2,33 RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
TNI 1 2,33 periode Januari-Desember 2013 didapatkan
Tidak bekerja 3 6,98 43 pasien didiagnosis veruka vulgaris dari
Total 43 100 4099 pasien yang tercatat sebagai pasien
baru (Tabel 1).
Distribusi pasien veruka vulgaris Pada Tabel 2 menunjukkan distribusi
berdasarkan lokasi lesi di Poliklinik RSUP pasien veruka vulgaris berdasarkan jenis
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode kelamin di Poliklinik Kulit dan Kelamin
Januari Desember 2013 didapatkan lokasi RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
lesi terbanyak pada ekstremitas atas periode Januari-Desember 2013, pasien
sebanyak 14 pasien (32,56%), kedua perempuan lebih banyak daripada laki-laki
terbanyak pada bagian kepala sebanyak 12 dengan jumlah perempuan 22 pasien dan
pasien (27,91%), ekstremitas atas sebanyak laki-laki 21 pasien. Hasil ini berbeda
8 pasien (18,60%), gabungan beberapa dengan penelitian yang dilakukan pada
314
Tampi, Mawu, Niode: Profil veruka vulgaris...

tahun sebelumnya yaitu ditemukan pasien pasien (2,33%).


laki-laki lebih banyak daripada perempuan, Hasil penelitian ini menunjukkan
namun dengan selisih yang tidak terlalu pekerjaan terbanyak ialah siswa. Hal ini
besar yaitu pasien laki-laki sebanyak 15 mungkin disebabkan oleh aktivitas sehari-
pasien dan perempuan 12 pasien.11 Namun hari yang melibatkan interaksi dengan
hasil tersebut masih relevan dengan banyak orang, sehingga penyebaran virus
landasan teori yaitu veruka vulgaris terjadi penyebab veruka vulgaris dapat terjadi
dengan frekuensi yang sama pada laki-laki lebih mudah dengan person-to-person
dan perempuan dengan perbandingan 1:1. transmission.5 Selain itu, faktor kebersihan
Hal ini menunjukkan bahwa penyakit ini lingkungan serta tingkat kesadaran akan
tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin. perilaku hidup bersih dari pada siswa yang
Peningkatan jumlah pasien perempuan masih cukup rendah (misalnya mencuci
mungkin disebabkan oleh sifat lesi veruka tangan, menggigit kuku, merawat luka dan
vulgaris yang walaupun umumnya tidak sebagainya) dapat menjadi penyebab
menimbulkan nyeri tetapi sangat memenga- tingginya frekuensi kejadian veruka
ruhi estetika kulit.5,7 vulgaris.2,4,5
Pada penelitian ini ditemukan bahwa Pekerjaan yang paling sedikit yaitu
kelompok umur yang paling banyak ialah petani dan TNI masing-masing sebanyak 1
anak dan dewasa muda serta kelompok usia orang. Namun hal ini tidak mencerminkan
45-64 tahun, anak-anak (5-14 tahun) bahwa orang dari kalangan pekerjaan
sebanyak 13 pasien (30.22%) dan dewasa tersebut jarang terkena veruka vulgaris jika
muda (15-24 tahun) sebanyak 10 pasien dibandingkan dengan pekerjaan lainnya.
(23,26%) serta pada kelompuk usia 45-64 Hal itu mungkin disebabkan karena
juga sebanyak 10 pasien (23,26%). Hasil kurangnya informasi mengenai veruka
ini sedikit berbeda dengan penelitian yang vulgaris serta pengobatannya, atau lesi
dilakukan oleh Jonathan yang melaporkan yang tidak mengganggu aktivitas sehari-
kelompok umur terbanyak ialah dewasa hari sehingga mereka enggan mencari
muda (15-24 tahun) sebanyak 10 pasien pengobatan.
dan anak-anak (5-14 tahun) sebanyak 7 Lokasi lesi yang paling sering ialah
pasien.11 Namun hasil penelitian ini sesuai ekstremitas atas yaitu pada 14 pasien
dengan tinjauan pustaka yaitu veruka (32,56%), kemudian diikuti lesi di bagian
vulgaris dapat menyerang semua kelompok kepala pada 12 pasien (27,91%),
umur, namun yang terbanyak ialah pada ekstremitas bawah 8 pasien (18,60%),
anak-anak dan dewasa muda. Hal ini gabungan beberapa lokasi lesi pada 8
mungkin dapat disebabkan oleh faktor daya pasien (18,60%) dan daerah badan pada 1
tahan tubuh anak yang masih lebih lemah pasien (2,33%) sebagaimana disajikan
dibandingkan dengan orang dewasa dalam Tabel 5. Hasil ini sesuai dengan
sehingga anak-anak lebih mudah terjangkit landasan teori yang ada yaitu kutil sering
virus salah satunya HPV penyebab veruka timbul pada jari tangan, telapak dan
vulgaris. Selain itu, aktivitas bermain yang punggung tangan, tetapi dapat juga timbul
tinggi terutama di area terbuka pada anak di mana saja pada kulit. Hal ini mungkin
usia sekolah dapat menjadi faktor yang disebabkan daerah ekstremitas atas
menyebabkan insiden veruka vulgaris lebih terutama tangan merupakan bagian tubuh
tinggi jika dibandingakan dengan kelom- yang sering berkontak dengan lingkungan
pok umur lainnya.1,2,5,6 sehingga sangat besar kemungkinan
Tabel 4 menunjukkan pasien veruka terpapar virus HPV. Lesi pada daerah
vulgaris dengan pekerjaan terbanyak ialah tangan dapat menimbulkan lesi baru di
siswa sebanyak 14 pasien (32,56%) sekitar mulut jika pasien sering menggigit
kemudian pensiunan sebanyak 6 pasien kuku. Veruka vulgaris tidak hanya timbul
(13,95%) dan yang paling sedikit yaitu pada satu bagian tubuh saja namun dapat
petani dan TNI masing-masing sebanyak 1 juga menyebar karena adanya autoinokulasi

315
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016

virus.4,5,9 DAFTAR PUSTAKA


Tabel 6 menunjukkan bahwa terapi 1. Cipto H. Veruka vulgaris dan Veruka plana.
yang sering digunakan ialah bedah listrik In: Menaldi SL, Bramono K,
yaitu pada 40 pasien (93,02%). Keunggulan Indriatmi W, editors. Ilmu Penyakit
bedah listrik ialah dapat menghancurkan Kulit dan Kelamin (7th ed). Jakarta:
lesi jinak maupun ganas. Metode ini mudah Badan Penerbit Fakultas Kedokteran
UI, 2015; p. 131-2.
dilakukan dan bermanfaat untuk menangani
2. Sterling JC. Virus infection. In Burns T,
berbagai macam lesi kulit. Prinsip tindakan Breathnach S, Cox N, Griffiths C,
bedah listrik ialah menghancurkan jaringan editors. Rook's Textbook of
dengan arus listrik yang diaplikasikan pada Dermatology (8th ed). Chichester:
ujung lesi. Elektrokauterisasi tidak menim- Wiley Blackwell, 2010; p. 1525-48.
bulkan perdarahan saat pengang-katan lesi. 3. Wolff K, Savedra A, Johnson R.
Namun, elektrokauterisasi lebih berisiko Fitzpatrick's Color Atlas and
menimbulkan bekas luka dibandingkan Synopsis of Clinical Dermatology
dengan cryotherapy sehingga metode ini (7th ed). New York: McGraw-Hill
perlu dipertimbangkan dalam mengobati Medical, 2013; p. 638-46.
4. Androphy EJ, Kirnbaurer R. Human
lesi yang cukup banyak agar tidak timbul
Papilloma Virus infection. In
multiple scars.3 Dari hasil penelitian Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest
ditemukan juga 3 pasien (6,98%) yang BA, Paller AS, Leffell DJ, Wolff K,
tidak ada keterangan pemberian terapi. editors. Fitzpatrick's Dermatology in
Pemilihan terapi untuk lesi veruka vulgaris General Medicine (8th ed). USA:
dapat didasarkan menurut lokasi lesi, McGraw-Hill Medical, 2012; p. 2421-
tingkat keparahan lesi yang mengganggu 33.
aktivitas, faktor estetika kulit, tetapi juga 5. Kirnbaurer R, Lenz P, Okun MM. Human
ketersediaan alat dan bahan di rumah sakit. Papillomavirus. In Bolognia JL,
Jorizzo JL, Rapini RP, editors.
SIMPULAN Dermatology (2nd ed). St. Louis:
Mosby/Elsevier, 2008; p. 1183-98.
Dari hasil penelitian retrospektif yang
6. Bacelieri R, Johnson SM. Cutaneous warts:
dilakukan di Instalasi Rekam Medik dan an evidence-based approach to
Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof. therapy. American Family Phisician.
Dr. R. D. Kandou Manado dapat 2005;72(4):647-52.
disimpulkan jumlah kasus veruka vulgaris 7. Shenefelt PD. Nongenital warts [Internet].
di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP MedScape Reference; 2014 [updated
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode December 2014; cited 2015
Januari Desember 2013 sebesar 43 kasus September 19]. Available from :
(1,05%) dari 4099 kasus dan yang http://emedicine.medscape.com/articl
terbanyak ialah jenis kelamin perempuan, e/1133317
umur 5-14 tahun, pekerjaan siswa, lokasi 8. Dinulos JG. Warts (Verrucae vulgaris)
[Internet]. Merck Manual
lesi tersering pada ekstremitas atas dan
Professional Version; 2014 [updated
penatalaksanaan yang tersering digunakan January 2014; cited 2015 October 4].
yaitu bedah listrik. Available from:
http://www.merckmanuals.com/profe
SARAN ssional/dermatologic-disorders/viral-
Perlu dilakukan pendataan dan skin-diseases/warts
pengisian status pasien yang lebih lengkap 9. William, James WD, Berger TG, Elston
guna menunjang ketersediaan informasi DM. Andrews' Disease of The Skin:
yang lengkap dan akurat. Clinical Dermatology (11th ed).
Perlu diadakan penelitian lebih lanjut Phipadelphia: Saunders Elsevier,
dan lebih rinci agar dapat memberi 2011; p. 397-404.
informasi perkembangan penyakit veruka 10. Shimizu H. Shimizu's Textbook of
Dermatology. Japan: Hokaido
vulgaris.
316
Tampi, Mawu, Niode: Profil veruka vulgaris...

University, 2007; p. 432-4. D. Kandou Manado periode Januari -


11. Jonathan J, Kapantouw GM, Niode NJ. Desember 2012 [Skripsi]. Manado:
Profil Veruka vulgaris di Poliklinik FK Unsrat, 2015.
Kulit dan Kelamin RSUP Prof. Dr. R.

317

You might also like