Professional Documents
Culture Documents
58-67
ABSTRACT
Effort that can maximize the working of natural zeolite is by activation and modification as a carrier of
active metals or commonly called impregnation. Modified zeolite by impregnation using titanium metal is to
increase the performance of a pure metal catalysts such as low in thermal stability, decreasing surface area and
sintering occurs (clotting) and expensive in the application. Bearers Treatment in the metallic solids by
impregnating the zeolite would make the metals in zeolites as bifungsional cat alysts.
Modified Malangs natural zeolite starting with the activation process using a solution of NH 4 NO3 2 M,
continued by the addition of titanium metal used in zeolite TiO 2 solution with a concentration of 0.1, 0.2, and 0.3
M. Modified zeolite crystallinity characterized analized by XRD analysis. Methylen blue adsorption on Ti-
zeolite is to measure the specific surface area. SEM surface morphology analysis is used to determine the content
of the element is by using XRF analysis.
Characterization using XRD analysis results indicate that Malangs natural zeolite not changed in the
structure, but it changes the intensity due to the addition of titanium. The largest surface are a measurement
obtained from the treatment of Ti-zeolite 0.1, 0.2 and 0.3 M are : 23.159; 23.077 and 20.848 m2/gr. SEM
analysis showed that titanium metal dispersion fairly evenly after the modification. While from the XRF analysis
showed that the ratio of Si / Al increased to 4.354 and content of titanium in the Ti-natural zeolite Malang is
13.6%.
Key words: impregnation, titanium metal , surface area, nature zeolite Malang
ABSTRAK
Upaya yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan kerja dari zeolit alam yakni dengan melakukan
proses aktivasi dan modifikasi sebagai bahan pengemban logam aktif atau yang biasa disebut dengan impregnasi.
Modifikasi zeolit dengan impregnasi menggunakan logam titanium didasarkan pada upaya memperbaiki kinerja
katalis logam murni, karena memiliki stabilitas termal rendah, mudah mengalami penurunan luas permukaan dan
terjadi sintering (penggumpalan) serta tingginya harga dan biaya pemakaian. Perlakuan pengemban logam pada
padatan zeolit melalui impregnasi akan menjadikan logam dalam zeolit sebagai katalis bersifat bifungsional.
Modifikasi zeolit alam Malang dimulai dengan proses aktivasi menggunakan larutan NH 4 NO3 2 M.
Penambahan logam titanium pada zeolit digunakan larutan TiO 2 dengan konsentrasi 0,1; 0,2; dan 0,3 M. Zeolit
modifikasi dikarakterisasi kristalinitasnya dengan analisis XRD. Adsorbsi methylen blue pada Ti-zeolit
dilakukan untuk mengukur luas permukaan spesifik. Analisa morfologi permukaan digunakan SEM dan untuk
mengetahui kandungan unsur digunakan XRF.
Hasil karakterisasi menggunakan XRD menunjukkan zeolit alam Malang tidak mengalami perubahan struktur,
namun perubahan intensitas akibat penambahan titanium. Nilai pengukuran luas permukaan terbesar didapatkan
dari hasil perlakuan Ti-zeolit 0,1; 0,2 dan 0,3 M berurutan adalah 23,159; 23,077 dan 20,848 m2 /gr.. Analisis
SEM menunjukkan adanya pendispersian logam titanium yang cukup merata setelah dilakukan modifikasi.
Sedangkan dari analisis XRF didapatkan kandungan zeolit modifikasi, yang menunjukkan rasio Si/Al mengalami
peningkatan menjadi 4,354 dan kandungan titanium pada Ti-zeolit alam Malang sebanyak 13,6 %.
Kata kunci: impregnasi, logam titanium, luas permukaan, zeolit alam Malang
58
ALCHEMY, Vol. 2 No. 1 Oktober 2012, hal 58-67
termal tinggi dan kemampuan dipergunakan adsorben, penukar ion dan katalisator.
berulang kali tanpa kehilangan keaktifan. Mordenit termasuk zeolit berpori besar
yang tersusun dari cincin-12 anggota
2. LANDASAN TEORI sehingga dapat mengadsorpsi baik molekul
2.1 Struktur Karakter Zeolit berantai lurus, cabang maupun siklik.
Mineral zeolit adalah kelompok Mordenit juga dikenal memiliki stabilitas
mineral alumunium silikat terhidrasi termal yang tinggi, terbukti dari
LmAlx Siy Oz.nH2 O, dari logam alkali dan kemampuannya untuk mempertahankan
alkali tanah (terutama Ca, dan Na), m, x, y, struktur sampai temperatur 800900 o C.
dan z merupakan bilangan 2 hingga 10, n Zeolit mordenit digunakan dalam
koefisien dari H2 O, serta L adalah logam. penelitian ini karena kuantitasnya yang
Zeolit secara empiris ditulis banyak dan kualitas yang baik. Rumus
+ 2+ +
(M ,M )Al2 O3 .SiO2 .zH2 O, M berupa Na kimia zeolit mordenit adalah seperti berikut
atau K dan M2+ berupa magnesium, (Hussain dkk., 2000):
kalsium, atau besi. Litium, stronsium atau M8 [ (AlO 2 )8 (SiO 2 )40 ]. 24 H2 O
barium dalam jumlah kecil dapat + +
+ 2+ di mana M adalah kation seperti Na , K
menggantikan M atau M , g dan z 2+
bilangan koefisien. Beberapa jenis zeolit atau Ca yang hadir dalam zeolit mordenit.
berwarna putih, kebiruan, kemerahan, Nilai rasio Si/Al dalam mordenit adalah
coklat, atau warna lainnya karena hadirnya sebanyak 4,17 sampai 10. Nilai rasio Si/Al
oksida besi atau logam lainnya. Densitas yang tinggi akan menyebabkan mordenit
zeolit antara 2,0 2,3 g/cm3 , dengan bentuk mempunyai kestabilan termal yang tinggi
halus dan lunak. Kilap yang dimiliki dan tidak menunjukkan perubahan apapun
bermacam-macam. Struktur zeolit dapat dalam strukturnya sehingga boleh mencapai
o
dibedakan dalam tiga komponen yaitu suhu setinggi 800 C. Jenis pori yang
rangka aluminosilikat, ruang kosong saling terdapat dalam zeolit mordenit bertindak
berhubungan yang berisi kation logam, dan sebagai bahan adsorban dan kandungan
molekul air dalam fase occluded (Flanigen, kation Na+, K+ dan Ca2+ yang dapat
1981 dalam Harben & Kuzvart, 1996). ditukargantikan oleh kation lain
2.2 Zeolit Mordenit menjadikannya zeolit sebagai penukar ion
Mordenit adalah mineral zeolit yang yang baik. Sifat pemilihan terhadap kation
terjadi secara alami yang mempunyai ratio mengikut urutan sebagai berikut : Cs+ > K +
Si/Al mendekati 10. Keistimewaan dari > NH4 + > Na+ > H+ > Li+.
mordenit adalah permukaan oval cincin 12
dengan ukuran 0,67 x 0,7 nm. Dekat 3. METODE PENELITIAN
dengan permukaan terdapat cincin 8 dengan 3.1 Alat-alat penelitian
diameter 0,39 nm. Dilihat dari strukturnya, Alat yang digunakan seperangkat
setiap kerangka atom berada di sebelah alat gelas, neraca analitik, pengaduk
rongga cincin 12 atau 8. Struktur magnet, desikator, cawan porselin, oven,
menyebabkan semua atom aluminium dan spatula, pemanas listrik, tanur, pH meter,
anion atau situs asam yang bergabung pH indikator universal, kertas saring
dengannya berada pada dinding rongga dan whatman 42, alumunium foil,
dapat dicapai oleh spesies reaktan yang spektrofotometer UV-Vis, botol
melaluinya (Augustin, 1996). hidrotermal, X-Ray Diffractometer (XRD)-
Mordenit merupakan salah satu 6000 3 kW Shimadzu, Scanning Electron
jenis zeolit alam yang dapat digunakan Microscopy (SEM) dan XRF (X-ray
sebagai bahan pengemban logam karena Fluorescence).
berpori cukup besar (7). Rongga dan 3.2 Bahan-bahan penelitian
saluran pada mordenit membuat molekul
jenis ini mampu digunakan sebagai
60
ALCHEMY, Vol. 2 No. 1 Oktober 2012, hal 58-67
63
ALCHEMY, Vol. 2 No. 1 Oktober 2012, hal. 58-67
Luasp Permukaan
menyebabkan panjang gelombang sinar Uv- 22 21.53 alam
Vis yang diperlukan dalam terjadinya 21
serapan akan meningkat (Underwood, 0,2Ti-zeolit
20
alam
2002). Pengukuran serapan dari suatu zat 19
dalam analisis kuantitatif secara 18 0,3Ti-zeolit
spektrofotometer dilakukan pada panjang 17 alam
5 10 20 30 40 50 60
gelombang maksimum. Data yang Menit
diperoleh dari pengukuran panjang Gambar 4. Grafik luas permukaan spesifik Ti-
gelombang maksimum metilen biru zeolit alam
diperlukan untuk pengukuran konsentrasi
metilen biru dalam proses model adsorpsi Berdasarkan analisa statistika yang
oleh zeolit. telah dilakukan, dimana analisa tersebut
Analisa luas permukaan diawali dengan uji F, maka dari data yang
menggunakan metilen biru didasarkan pada diperoleh menunjukkan taraf signifikan.
prinsip adsorbsi fisika pada permukaan Ti- Hal ini dikarenakan hasil F tabel > dari F
zeolit alam. Luas permukaan spesifik hitung, baik dari pengaruh konsentrasi
tertinggi yang didapatkan dari variasi maupun dari lama pengocokan. Sedangkan
konsentrasi modifikasi zeolit alam yaitu dari uji BNT (Beda Nyata Terkecil)
pada pengocokan menit ke-40. Hal ini menunjukkan bahwa kriteria luas
menunjukkan bahwa zeolit modifikasi permukaan yang dihasilkan antara
mampu mengadsorp metilen biru secara konsentrasi titanium tampak tidak terjadi
optimum pada menit ke-40. Hal tersebut perbedaan yang nyata. Hal ini dikarenakan
dapat ditunjukkan pada Gambar 4. taraf BNT lebih kecil dibandingkan dengan
Berdasarkan data Gambar 4 perbedaan antar data.
diketahui zeolit dengan konsentrasi
titanium 0,2 M menunjukkan luas 4.3 Karakterisasi SEM
permukaan yang lebih besar dari zeolit Morfologi permukaan padatan zeolit
modifikasi lain. Hal ini dimungkinkan dilihat dengan menggunakan analisis
karena adanya perluasan permukaan yang Scanning Electron Microscopy (SEM).
diakibatkan proses impregnasi logam Analisis tersebut dilakukan untuk
titanium dengan konsentrasi 0,2 M, mengetahui topologi dari zeolit modifikasi
sedangkan dari hasil impregnasi logam meliputi tekstur dan dispersi dari logam
titanium dengan konsentrasi 0,3 M yang dimodifikasikan pada zeolit alam
cenderung mengalami penurunan luas Malang. Sampel yang dilakukan analisis
64
ALCHEMY, Vol. 2 No. 1 Oktober 2012, hal 58-67
65
ALCHEMY, Vol. 2 No. 1 Oktober 2012, hal. 58-67
Hussain, Asiah dkk., 2000. Penentuan Suharto E. dan Banon, C. 2008. Adsorbsi
Kapasiti dan Jenis Pencerapan Zeolit Amoniak Oleh Adsorben Zeolit Alam
Asli Terhadap Bahan Pencelup yang Diaktivasi Dengan Larutan
Sintetik. Malaysian Journal of Amonium Nitrat. Gradien Jurnal.
Analytical Sciences. Vol. 7. No. 1 Vol. 4 No. 2 Juli 2008. Jurusan
(2001) 69-79. Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
Leniwati, M. 1999. Isomerisasi 1 Buten Pengetahuan Alam, Universitas
Menggunakan Zeolit Alam Asal Bengkulu. Indonesia.
Malang. Jawa Timur. Sebagai Katalis. Suharto, T. E., Gustian, I., Sundaryono, A.
Proc. ITB. Vol 31, No.2, 1999. Hal. 2007. Pembuatan dan Karakterisasi
42. Katalis Bifungsional dari Zeolit Alam.
Matsumoto, A., Chen, H., Tsutsumi, K., Jurnal Gradien. Vol. 3. No.2 Hal:
dan Nishimiya. N. 1999. Preparation 138-146.
and Characterization of TiO 2 Suseno, A. 2004. Modifikasi Pori Zeolit
Incorporated Y-zeolite. Colloids and Alam Wonosari Menggunakan
Surfaces A: Physicochemical and Molekul Pengarah Struktur dan
Engineering Aspects 157 (1999) 295 Aplikasinya Sebagai Padatan
305. Pendukung Imobilisasi Sel Khamir
Moliner, Manuel, Leshkov, Yuriy Romn (Phaffia Rhodozyma) Penghasil
dan Davis, Mark E. 2010. Tin- Karotenoid Untuk Diversifikasi
containing zeolites are highly active Metode Konservasi Sel. Fakultas
catalysts for the isomerization of Matematika dan Ilmu Pengetahuan
glucose in water. Chemical Alam. Universitas Diponegoro.
Engineering. California Institute of Semarang.
Technology. Pasadena. Wustoni, S. 2011. Sintesis Zeolit Mordenit
Nugrahaningtyas, Khoirina Dwi dkk. 2009. dengan Bantuan Benih Mineral Alam
Preparation and Characterization The Indonesia. Jurnal Matematika &
Non-Sulfided Metal Catalyst: Ni/USY Sains, Desember 2011. Vol. 16
and NiMo/USY. Indo. J. Chem., Nomor 3. ITB. Bandung.
2009, 9 (2), 177 183 Yudi, A. 2011. Pembuatan dan
Prasetyoko, D. 2005. Sintesis & Karakterisasi Karbon Aktif Dari Ban
Karakterisasi ZSM-5 Mesopori serta Bekas Dengan NaCl Sebagai Bahan
Uji Aktivitas Katalitik pada Reaksi Pengaktif Pada Temperatur Aktivasi
Esterifikasi Asam Lemak Stearin Fisika 600 o C dan 650 o C. Skripsi.
Kelapa Sawit. Skripsi. Jurusan Kimia Jurusan Kimia. UIN Malang.
FMIPA. Institut Teknologi Sepuluh Underwood. 2002. Analisis Kimia
Nopember. Surabaya. Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.
Rosdiana, T. 2006. Pencirian dan Uji
Aktivitas Katalitik Zeolit Alam
Teraktivasi. Skripsi. Departemen
Kimia. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Institut Pertanian
Bogor. Bogor.
Sriatun dan Suhartana. 2002. Impregnasi
Nikel Klorida pada Zeolit-Y Untuk
Katalis Hidrorengkah Minyak Bumi
o
Fraksi 150230 C. Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam. Universitas Diponegoro.
Semarang.
67