Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sanitasi tempat-tempat umum merupakan salah satu usaha kesehatan
masyarakat secara luas mencakup bidang-bidang pencegahan dan perbaikan dengan
tujuan agar setiap anggota masyarakat dapat mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya baik jasmani, rohani maupun sosial sehingga diharapkan
dapat hidup sejahtera. Usaha untuk melindungi, memelihara dan mempertinggi
derajat kesehatan mempunyai jangkauan yang luas baik badan maupun jiwa, untuk
umum maupun perorangan. Yang lebih penting adalah dasar-dasar bagaimana hidup
yang sehat dan bagaimana mempertinggi kesejahteraan serta daya guna dari
kehidupan manusia untuk selanjutnya.
Untuk mencapai tujuan usaha tersebut diantaranya dengan usaha pengawasan
hygiene, sanitasi tempat-tempat umum, dan usaha yang yang diperuntukan bagi
umum agar akibat yang ditimbulkan dari tempat-tempat umum dapat dihilangkan dan
dikurangi, hal ini akan berhasil baik apabila ada pengertian dan bantuan dari
masyarakat berupa patisipasi secara teratur dan terus-menerus baik dari pengusaha
maupun pemakai jasa. (Suparlan,1981:1)
Mengingat Tempat-tempat umum merupakan tempat berkumpul atau
melakukan kegiatan orang banyak berarti akan meningkatkan hubungan atau kontak
antara orang yang satu dengan yang lain, berarti memungkinkan terjadinya penularan
penyakit baik secara langsung maupun tidak langsung akan lebih meningkat. Untuk
mengantisipasi terjadinya gangguan penyakit akibat aktivitas di tempat-tempat umum
maka perlu adanya penyelenggaraan penyehatan lingkungan, agar lingkungan
disekitar menjadi sehat, aman dari gangguan penyakit dan terjaganya kesehatan
masyarakat. Salah satu tempat-tempat umum adalah pasar.
1
Sanitasi pasar adalah usaha pengendalian melalui kegiatan pengawasan dan
pemeriksaan terhadap pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan oleh pasar yang erat
hubunganya dengan timbul atau merebaknya suatu penyakit.Kondisi sanitasi di
Indonesia memang tertinggal cukup jauh dari Negara-negara tetangga.dengan
Vietnam saja Indonesia hamper disalip, apalagi dibandingkan dengan Malaysia atau
Singapore yang memiliki komitmen tinggi terhadap kesehatan lingkungan di
negaranya. Jakarta hanya menduduki posisi nomor 2 dari bawah setelah Laos dalam
penncapaian cakupan sanitasinya.
Salah satu contoh dari kondisi sanitasi yang buruk di Indonesia adalah sanitasi
lingkungan pasar, khususnya pasar tradisional. Pasar tradisional merupakan tempat
bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual dan
pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar menawar, bangunan terdiri
dari kios-kios.
Salah satu contoh pasar tradisional yang ada di Indonesia khususnya didaerah
Makassar adalah Pasar Pabaeng-baeng. Pasar Pabaeng-baeng ini memiliki kondisi
sanitasi yang masih belum bias dikatakan ideal sebagaimana pasar tradisional
dinegara-negara maju.
Sanitasi sangat menentukan keberhasilan dari paradiogma pembangunan
kesehatan lingkungan lima tahun kedepan yang lebih menekankan pada aspek
pencegahan dari aspek pengobatan. Sehingga adanya upaya perbaikan sanitasi sejak
dini khususnya pada pasar tradisional dapat membantu dalam peningkatan kualitas
kesehatan masyarakat disamping adanya perbaikan sanitasi dilingkungan pasar
tradisional
B. Rumusan Masalah
Bagaimana kondisi sanitasi di Pasar Pabaeng-baeng Kota Makassar apakah
telah memenuhi syarat layak sanitasi dan sesuai dengan Permenkes tentang pasar
sehat?
C. Tujuan
2
Untuk mengetahui kondisi sanitasi di Pasar Pabaeng-baeng Kota Makassar
apakah telah memenuhi syarat layak sanitasi dan sesuai dengan Permenkes tentang
pasar sehat.
D. Manfaat
1. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai kondisi sanitasi di Pasar
Pabaeng-baeng.
2. Memberikan informasi dan pemecahan masalah sanitasi di Pasar Pabaeng-
baeng.
BAB II
3
TINJAUAN PUSTAKA
4
makanan, minuman, udara dan air. Dengan demikian sanitasi tempat-tempat umum
harus memenuhi persyaratan kesehatan dalam arti melindungi, memelihara, dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tempat-tempat umum harus mempunyai
kriteria sebagai berikut :
2) Harus ada gedung/ tempat peranan, artinya harus ada tempat tertentu dimana
masyarakat melakukan aktivitas tertentu.
3) Harus ada aktivitas, artinya pengelolaan dan aktivitas dari pengunjung tempat-
tempat umum tersebut.
4) Harus ada fasilitas, artinya tempat-tempat umum tersebut harus sesuai dengan
ramainya, harus mempunyai fasilitas tertentu yang mutlak diperlukan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di tempat-tempat umum.
5
C. Pengertian Pasar
Sedangkan menurut Adhyzal (dalam Zafirah 2011) pasar dalam arti yang
sempit adalah suatu tempat pertemuan penjual dan pembeli untuk melakukan
transaksi jual beli dan jasa. Sedangkan dalam pengertian secara luas pasar diartikan
sebagai tempat bertemunya penjual yang mempunyai kemampuan untuk menjual
barang/jasa dan pembeli yang menggunakan uang untuk membeli barang dengan
harga tertentu
D. Klasifikasi Pasar
Pasar menurut sifat atau jenis barang yang diperjualbelikan disebut juga pasar
konkrit. Pasar konkrit (pasar nyata) adalah tempat di mana pembeli dan penjual
bertemu secara langsung untuk memperjualbelikan barang dan jasa (Deliarnov 2007).
Barang-barang yang diperjualbelikan di pasar konkrit terdiri atas berbagai jenis
barang yang ada di tempat tersebut. Contoh pasar konkrit yaitu pasar tradisional,
supermarket, dan swalayan. Namun ada juga pasar konkrit yang menjual satu jenis
barang. Misalnya pasar buah hanya menjual buah- buahan, pasar hewan hanya
melayani jual beli hewan, pasar sayur hanya menjual sayur-mayur (Maryanti 2007).
6
1) Berdasarkan manajemen pengelolaan
a. Pasar tradisional.
b. Pasar modern.
Pasar modern adalah pasar yang dibangun oleh pihak pemerintah, swasta, dan
koperasi yang dikelola secara modern dengan fasilitas yang lebih baik dari pasar
tradisional. Pasar modern memiliki fasilitas parkir yang luas, ruang ber-AC, kasir
yang berjajar, bersih, dan luas.. Modal usaha yang dikelola oleh pedagang jumlahnya
besar dan biasanya penjual memasang label harga pada setiap barang. Contoh pasar
modern yaitu plaza, supermarket, hipermart, dan Shopping Centre (Alamsyah 2009).
7
Mall/plaza/supermall adalah tempat atau bangunan untuk usaha yang lebih
besar yang dimiliki/disewakan baik pada perorangan, kelompok tertentu masyarakat,
atau koperasi. Pasar ini biasanya dilengkapi sarana hiburan, rekreasi, ruang pameran,
gedung bioskop, dan seterusnya.
a. Pasar grosir.
Pasar grosir adalah tempat kegiatan/usaha perdagangan yang menjual barang
dalam partai besar, misalnya lusinan, kodian, satu dos, satu karton, dan lain-lain.
Pasar grosir dimiliki oleh pedagang besar dan pembelinya pedagang eceran. Contoh:
pusat-pusat grosir, makro, dan sebagainya.
2. Bangunan Pasar
Persyaratan bangunan pasar yakni sebagai berikut:
a) Umum
Bangunan dan rancang bangun harus dibuat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
8
b) Penataan Ruang Dagang
1) Pembagian area sesuai dengan jenis komoditi, sesuai dengan sifat dan
klasifikasinya seperti : basah, kering, penjualan unggas hidup, pemotongan
unggas.
2) Pembagian zoning diberi identitas yang jelas
3) Penjualan daging, karkas unggas, ikan ditempatkan di tempat khusus
4) Setiap los/kios memiliki lorong yang lebarnya minimal 1,5 meter
5) Setiap los/kios memiliki papan karakteristik
6) Jarak tempat penampungan dan pemotongan unggas dengan bangunan pasar
utama minimal 10 m atau dibatasi tembok pembatas dengan ketinggian
minimal 1,5
7) Khusus untuk jenis pestisida, Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), dan bahan
berbahaya lainnya ditempatkan di tempat terpisah dan tidak berdampingan
dengan zona makanan dan bahan pangan.
8) Ruang Kantor Pengelola
9) Ruang kantor memiliki ventilasi minimal 20% dari luas lantai
10) Tingkat pencahayaan ruangan minimal 100 lux
11) Tersedia ruangan kantor pengelola dengan tinggi langit-langit dari lantai
sesuai ketentuan yang berlaku
12) Tersedia toilet terpisah bagi laki-laki dan perempuan
13) Tersedia tempat cuci tangan dilengkapi dengan sabun dan air yang mengalir
(Mukono, 2006).
3. Pasar Sehat
a. Tempat Penjualan Bahan Pangan dan Makanan terdiri atas :
1) Tempat penjualan bahan pangan basah
Meja tempat penjualan harus tahan karat, rata, dan tinggi minimal 60 cm
Tersedia tempat pencucian bahan pangan dan peralatan
Tempat cuci tangan dilengkapi sabun dan air mengalir
Saluran pembuangan limbah tertutup, dengan kemiringan yang sesuai
ketentuan, serta tidak melewati area penjualan
Tersedia tempat sampah kering dan basah, kedap air, tertutup, dan mudah
diangkat
Bebas dari vektor penyakit dan tempat perindukannya.
2) Tempat Penjualan Bahan Pangan Kering
9
Meja tempat penjualan dengan permukaan rata, mudah dibersihkan, dan tinggi
minimal 60cm
Meja terbuat dari bahan tahan karat
Tempat sampah harus terpisah basah dan kering, kedap air, tertutup dan
mudah diangkat
Tempat cuci tangan dilengkapi sabun dan air mengalir
Bebas vektor penular penyakit dan tempat perindukannya.
3) Tempat Penjualan Makanan Jadi/Siap Saji
Tempat penyajian makanan tertutup, bahan tahan karat, permukaan rata,
mudah dibersihkan, dan tinggi minimal 60 cm dari lantai
Tempat cuci tangan dilengkapi sabun dan ari yang mengalir
Tempat cuci peralatan harus kuat, aman, tidak berkarat, dan mudah
dibersihkan
Tempat sampah terpisah antara sampah basah dan kering, kedap air, dan
bertutup
Bebas vektor penular penyakit dan tempat perindukannya
Pisau yang digunakan untuk memotong bahan mentah dan bahan matang
berbeda dan tidak berkarat
Saluran pembuangan limbah tertutup.
b. Area Parkir
1) Ada pemisah yang jelas dengan batas wilayah pasar
2) Parkir mobil, motor, sepeda, andong/delman, becak terpisah
3) Tersedia area parkir khusus kendaraan pengangkut hewan hidup dan hewan
mati
4) Tersedia area khusus bongkar muat barang
5) Tidak ada genangan air
6) Tersedia tempat sampah yang terpisah setiap radius 10 meter
7) Ada jalur dan tanda masuk dan keluar kendaraan yang jelas
8) Ada tanaman penghijauan
9) Adanya area resapan air di pelataran parkir (Mukono, 2006).
c. Konstruksi
Dari segi konstruksinya, pasar harus mempunyai syarat-syarat kesehatan
lingkungan sebagai berikut :
1) Atap
10
Atap yang digunakan kuat, tidak bocor, dan tidak menjadi tempat perindukan
vector
Kemiringan atap cukup dan tidak memungkinkan genangan air
Atap dengan ketinggian lebih 10 meter dilengkapi penangkal petir.
2) Dinding
Keadaan dinding bersih, tidak lembab, dan berwarna terang
Permukaan dinding yang selalu terkena percikan air terbuat dari bahan yang
kuat dan kedap air
Pertemuan lantai dengan dinding harus berbentuk lengkung (conus).
3) Lantai
Lantai terbuat dari bahan yang kedap air, permukaan rata, tidak licin, tidak
retak, dan mudah dibersihkan
Lantai kamar mandi, tempat cuci dan sejenisnya mempunyai kemiringan ke
saluran pembuangan.
4) Tangga
Tinggi, lebar dan kemiringan yang sesuai dengan ketentuan
Ada pegangan tangan di kanan dan kiri tangga
Terbuat dari bahan yang kuat dan tidak licin
Memiliki pencahayaan minimal 100 lux.
5) Ventilasi
Ventilasi harus memenuhi syarat minimal 20% dari luas lantai dan saling
berhadapan (cross ventilation).
6) Pencahayaan
Intensitas pencahayaan setiap ruangan harus cukup terang agar dapat
melakukan kegiatan dengan jelas minimal 100 lux, dimana pencahayaan atau
penerangan tidak menyilaukan dan tersebar merata sehingga tidak menimbulkan
bayangan yang nyata
7) Pintu
Khusus untuk pintu los/kios penjualan daging, ikan dan bahan makanan yang
berbau tajam agar menggunakan pintu yang dapat membuka dan menutup sendiri atau
tirai plastik untuk menghalangi vektor penyakit masuk.
4. Sanitasi Pasar
Syarat-syarat sanitasi pasar yakni sebagai berikut :
a. Air bersih
1) Air bersih selalu tersedia dalam jumlah yang cukup (minimal 40 liter per
pedagang)
11
2) Kualitas air bersih memenuhi syarat kesehatan, sesuai Peraturan Menteri
Kesehatan RI No.416 Tahun 1990 Pasal 1 bahwa air bersih adalah air yang
digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat
kesehatan dan dapat diminum apabila dimasak
3) Jarak sumber air bersih dengan septick tank minimal 10 meter
4) Pengujian kualitas air bersih dilakukan 6 bulan sekali.
Proporsi Jumlah
Jumlah kamar
Toilet yang Harus Jumlah pedagang Jumlah toilet
mandi
Tersedia di Pasar
1 1- 25 1 1
2 26 50 2 2
3 51 100 3 3
Setiap penambahan 40-100 orang harus ditambah satu kamar mandi atau
satu toilet
2) Tersedia bak dan air bersih dengan jumlah cukup dan bebas jentik
3) Toilet dengan leher angsa, dan peturasan
4) Tersedia tempat cuci tangan dan sabun
5) Tersedia tempat sampah yang tertutup
6) Tersedia septic tank dengan lubang peresapan yang memenuhi syarat
kesehatan
7) Letak toilet minimal 10 meter dari tempat penjualan makanan dan bahan
pangan
8) Ventilasi minimal 20% dari luas lantai
9) Lantai kedap air, tidak licin, mudah dibersihkan, dengan kemiringan cukup
c. Pengolahan Sampah
1) Setiap kios/lorong/los tersedia tempat sampah basah dan kering
12
2) Tempat sampah terbuat dari bahan yang kedap air, tidak mudah berkarat, kuat
tertutup dan mudah dibersihkan
3) Tersedia alat pengangkut sampah yang kuat dan mudah dibersihkan
4) Tersedia tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang kuat, kedap air,
mudah dibersihkan dan mudah dijangkau
5) TPS tidak menjadi tempat perindukan binatang penular penyakit
6) TPS tidak berada di jalur utama pasar dan berjarak minimal 10 meter dari
bangunan pasar
7) Sampah diangkut minimal 1 x 24 jam
8) Ketetapan besaran timbulan sampah untuk pasar yakni 2,5 3.0 L per
pedagang atau petugas / hari ditiap los dan kiosnya.
d. Drainase
1) Tertutup dengan kisi-kisi, terbuat dari logam dan mudah dibersihkan
2) Limbah cair mengalir lancer
3) Limbah cair harus memenuhi baku mutu
4) Tidak ada bangunan di atas saluran
5) Pengujian kualitas limbah cair berkala setiap 6 bulan sekali.
f. Vektor penyakit
1) Los makanan siap saji dan bahan pangan harus bebas dari lalat, kecoa, dan
tikus
2) Angka kepadatan tikus nol
3) Angka kepadatan kecoa maksimal 2 ekor per plate di titik pengukuran
4) Angka kepadatan lalat maksimal 30 per gril net di tempat sampah dan
drainase
5) Container Indeks (CI) jentik nyamuk Aedes aegypti tidak melebihi 5%.
Container Indeks adalah salah satu indeks kepadatan jentik DBD sebagai
tolak ukur atau parameter untuk mengetahui populasi jentik nyamuk Aedes
aegypti dengan rumus jumlah kontainer yang positif jentik dibagi jumlah
kontainer yang diperiksa dikalikan seratus persen.
13
g. Kualitas makanan dan bahan pangan
1) Tidak basi
2) Tidak mengandung bahan berbahaya
3) Tidak mengandung residu pestisida di atas ambang batas
4) Kualitas makanan siap saji sesuai dengan peraturan
5) Makanan dalam kemasan tertutup disimpan dalam suhu 4-10 C
6) Ikan, daging, dan olahannya disimpan dalam suhu 0 s/d 4 C
7) Sayur dan buah disimpan dalam suhu 10 C, telor, susu dan olahannya
disimpan dalam suhu 5-7C
8) Penyimpanan bahan makanan dengan jarak 15 cm dari lantai, 5 cm dari
dinding, dan 60 cm dari langit-langit
9) Kebersihan peralatan makanan maksimal 100 kuman per cm2 permukaan dan
E-coli nol.
h. Desinfeksi Pasar
1) Dilakukan secara menyeluruh 1 hari dalam sebulan
2) Bahan desinfeksi tidak mencemari lingkungan,
14
c. Pengelola
6. Keamanan Pasar
Di lingkungan pasar harus mempunyai sistem keamanan yakni sebagai
berikut:
a. Pemadam Kebakaran
1) Tersedia peralatan pemadam kebakaran dengan jumlah cukup dan berfungsi
80%
2) Tersedia hydran air
3) Letak peralatan pemadaman kebakaran mudah dijangkau dan ada petunjuk
arah penyelamatan
4) Adanya petunjuk penggunaan alat pemadam kebakaran.
b. Keamanan
1) Ada Pos Keamanan
2) Ada personil/petugas keamanan.
7. Fasilitas Lain
Di pasar juga harus tersedia fasilitas-fasilas lain yang mendukung antara lain :
a. Sarana Ibadah
1) Tersedia tempat ibadah yang bersih, dan tempat wudhu
2) Tersedia air dengan jumlah yang cukup
3) Ventilasi dan pencahayaan sesuai dengan persyaratan.
c. Pos Kesehatan/P3K
Tersedia ruang/pos pelayanan kesehatan dan Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K) yang mudah dijangkau.
15
BAB III
PEMBAHASAN
A. Tabel Observasi
FORMULIR INSPEKSI SANITASI PASAR
PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN
(INSPEKSI SANITASI) PASAR
1. NAMA PASAR : PASAR PABAENG- BAENG
2. ALAMAT : JL. S. ALAUDDIN MAKASSAR
3. TANGGAL PEMERIKSAAN : 16 Mei 2016
4. a. Beri tanda V pada kotak [ ] (kolom 4), dan lingkari nilai (kolom 5) untuk
komponen penilaian sesuai.
b. Skore (kolom 6) adalah bobot (kolom 3) dikaitkan dengan jumlah nilai (kolom
5) pada komponen penilaian yang sesuai (kolom 4).
c. Setiap variabel memiliki nilai maksimum 10 dan nilai minimum 0.
16
LINGKUNGAN DAN
BANGUNAN
A UMUM
1 Lokasi 4 [v] Tidak terletak di daerah banjir 5 20
[v] Sesuai dengan perencanaan tata kota 5 20
2 Lingkungan/halaman 4 [-] Bersih dan tertata rapi 4 0
[-] Sistem drainase berfungsi baik 3 0
[-] Tidak terdapat genangan air 3 0
B KONTRUKSI UMUM
1 Bangunan 2 [ v] Susunan/tata ruang diatur sedemikian 4 8
rupa sehingga lalu lintas orang lancer
[v] Terdapat pengelompokan untuk jenis 3 6
barang (seperti daging, sayuran dll)
[v]Permukaan bangunan tempat 3 6
penjualan rata, miring dan lebih tinggi
dari lantai.
2 Lantai 2 [v] Bersih 3 6
[v] Bahan kuat, kedap air, permukaan 3 6
rata
[v] Tidak licin 2 4
[v] Miring kearah saluran pembuangan 2 4
II FASILITAS SANITASI
1 Air bersih 20 [v] Tersedia dengan jumlah yang cukup 6 120
[v] Memenuhi persyaratan fisik 4 80
2 Jamban dan urinoir 16 [-] Bersih dan terpelihara 2 0
17
[v] Jamban dan urinoir dihubungkan 2 32
dengan saluran air kotor kota atau septik
tank
[v] Jamban pria dan wanita terpisah 2 32
3 Pembuangan air limbah 16 [ -] Dilakukan pengolahan sendiri atau 5 0
pengolahan kota
[-] Disalurkan melalui saluran tertutup, 5 0
kedap air dan air limbah mengalir lanca
4 Tempat sampah 12 [v] Kuat, tahan karat, kedap air 4 48
[v] Permukaan dalam halus dan rata 2 24
[v] Tersedia dengan jumlah cukup 2 24
[v] Tersedia TPS yang memenuhi syarat 2 24
III LAIN-LAIN
1 Alat-alat pembersih 8 [v] Tersedia alat pembersih dengan 6 48
jumlah cukup
[-] Alat pembersih masih berfungsi dgn 4 0
baik
2 6 [v] Tersedia min 1 kotak P3K yang berisi 6 36
obat-batan sederhana
[ v] Obat-obatan masih dalam keadaan 4 24
baik
3 Pemadam kebakaran 6 [-] Tersedia alat pemadam kebakaran 6 0
yang berfungsi baik dan mudah
dijangkau
[-] Terdapat penjelasan tentang cara 4 0
penggunaannya
4 Pengeras suara 4 [v] Tersedia alat pengeras suara untuk 6 24
memberikan penerangan/pengumuman
[v] Alat pengeras suara masih berfungsi 4 16
dengan baik
TOTAL BOBOT 100 TOTAL SCORE
Perhitungan :
18
Variabel 1 :
Variabel 2 :
Variabel 3 :
Keterangan :
Variabel 1 : 67%
Variabel 2 : 60%
Variabel 3 : 62%
19
B. Pembahasan Hasil Observasi
1) Lokasi
Pasar tradisional pabaeng-baeng berlokasi di jl. S. Alauddin Makassar dengan
pintu masuk tepat mengarah pada jalan utama S. Alauddin Makassar. Pasar pabaeng-
baeng memiliki 2 bagian yang dipisahkan oleh kanal.
2) Kondisi lingkungan
Pasar tradisonal pabaeng-baeng memiliki jumlah 400 los yang ditempati oleh
pedagang. Pedagang yang tidak memiliki los mendirikan lapak-lapak di area kosong
di dalam pasar. Dan keadaan halaman tidak bersih serta tidak tertata rapi karena
sebagian penjual masih mendirikan lapak jualan yang semestinya tempat tersebut
sebagai tempat parkir. Dan diberbagai titik masih terdapat genangan air disebabkan
karena selokan disekitar halaman tidak berfungsi dengan baik.
3) Kondisi bangunan kios/lapak
Pada bangunan kios/lapak sudah diatur sedemikian rupa sehingga tempat lalu
lintas padra pembeli lancar dan tidak saling berdesakan. Kios-kios yang terdapat pada
pasar tersebut, sudah dikelompokkan berdasarkan jenisnya seperti penjual daging,
sayuran, pakaian dll). Kontruksi bangunan kios/lapak permukaan bangunan tempat
penjualan rata sedangkan lantainya miring kearah selokan. Selanjutnya, permukaan
bangunan tempat penjualan lebih tinggi dari lantai. Adapun kontruksi lantainya
terbuat dari bahan kuat, kedap air, dan permukaannya rata serta miring kearah saluran
pembuangan dan nampak diatas permukaan lantai bersih, tidak terdapat sampah dan
genangan air.
4) Kondisi sarana sanitasi
a) Sumber air bersih
Sumber air bersih Pasar Pabaeng-Baeng menggunakan air bersih yang
didistribusikan oleh PDAM Kota Makassar. Namun sebelum didistribusikan air
tersebut ditampung terlebih dahulu ke profil tanke. Hal ini dilakukan untuk
mengantisipasi bila sewaktu-waktu air tidak mengalir, maka penyediaan air bersih
20
untuk pasar tersebut masih mengalir. Selanjutnya, kuantitas air bersih untuk
kebutuhan pedagang maupun pengunjung dan pengelola pasar masih tercukupi. Dan
hasil pengamatan kami, untuk kualitas dari segi fisik masih memenuhi syarat karena
tidak berbau, tidak berwarna, tidak keruh serta tidak berasa.
b) Jamban dan Urinoir
Pada pengamatan yang kami lakukan pada kondisi sarana sanitasi khususnya
jamban dan urinoir keadaannya tidak bersi. Ini dilihat dari permukaan lantainya
berlumut dan kotor. Sedangkan untuk jumlah jamban pada pasar tersebut tidak sesuai
dengan persyaratan yang dimana 60 pengunjung wanita maupun laki-laki minimal 1
buah jamban sedangkan pada pasar pabaeng-baeng hanya tersedia 2 buah jamban, 1
untuk pria dan 1 untuk wanita dimana jumlah pengunjung kurang lebih 500
pengunjung. Sedangkan untuk urinoirnya, tidak tersedia pada pasar tersebut. Akan
tetapi, jamban pria dan wanita sudah dipisahkan walaupun jumlahnya masih kurang.
c) SPAL
Untuk air buangan/limbah pasar pabaeng-baeng pihak pengelola tidak
memiliki pengolahan air limbah tersendiri tetapi air limbah tersebut disalurkan ke
kanal yang terletak disamping pasar.
d) Tempat sampah
Jumlah tempat sampah, berupa truk besar ada 2, yang masing-masing letaknya
di dekat pintu masuk utama. Sementara itu, di dalam lingkungan pasar, terdapat
tempat sampah berupa tong berukuran sedang, gerobak sampah, dan tempat sampah
berbahan plastik. Selanjutnya, mekanisme pengolahan sampahnya, petugas
kebersihan memungut sampah-sampah dari tiap pedagang lalu dimasukkan kedalam
kantongan plastik dan diangkut ke TPS dengan menggunakan gerobak sampah dan
selanjutnya dibuang ke TPA.
e) Drainase
21
Lingkungana pasar tradisional Pabaeng-Baeng memiliki drainase berupa
selokan kecil disekeliling los dan lapak pedagang. Sayangnya banyak sampah yang
berserakan di selokan yang mestinya digunakan sebagai drainase.
f) Fasilitas Lainnya
Pihak pengelola telah menyiapkan alat pembersih yang disesuaikan dengan
jumlah tenaga kebersihan yang dimiliki. Alat-alat tersebut berupa sapu lidi, skop
sampah,gerobak sampah, tempat sampah, namun alat pembersih untuk toilet kurang
memadai. Namun pada pengamatan kami, alat-alat pembersih yang disiapkan oleh
pengelola pasar banyak yang tidak berfungsi/tidak layak pakai. Selanjutnya, untuk
perlengkapan kotak P3K di Pasar Pabaeng-Baeng sudah memiliki kotak P3K namun
jumlahnya hanya 1 dan kotak P3K tersebut, sudah berisi obat-obatan yang sederhana
yang dalam kondisi masih baik atau layak dipakai. Untuk perlengkapan pemadam
kebakaran, pihak pengelola tidak menyiapkan alat Apar atau alat pemadam api
ringan.
BAB IV
24
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil inspeksi sanitasi pasar pabaeng yang kami lakukan tidak
layak sehat hal ini didasarkan pada variabel upaya yang dimana hanya variabel 1
yang layak sedangkan variabel 2 dan 3 tidak memenuhi syarat. Hal ini disebakan
masih banyaknya sarana sanitasi yang kurang memadai.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
25
Laila Maidzar, Kondisi Fasilitas Sanitasi Pasar,
http://jewelrahmadhanny.blogspot.co.id/2013/03/karya-tulis-ilmiah-kondisi-
fasilitas.html. Diakses pada 25 Maret 2013
Finna Monica, Sanitasi Lingkunagan Pasar dan Upaya Pengelolaanya,
http://arfkomunika.blogspot.co.id/2014/07/sanitasi-lingkungan-pasar-dan-
upaya.html. Diakses pada 11 Juli 2014
Rahmi Agus, Gambaran Kondisi Sanitasi Lingkungan Pasar,
http://iniceritarahmi.blogspot.co.id/2013/11/gambaran-kondisi-sanitasi-
lingkungan.html, Diakses Pada 2 November 2013
26