Professional Documents
Culture Documents
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KARANGNUNGGAL
Jl. Raya Karangnunggal No. 12Kab. Tasikmalaya Tlpn (0265) 580113
e-mail : pkm.karangnunggal@tasikmalayakab.go.id Kode Pos 46186
A. PENDAHULUAN
Wabah pertama terjadi pada tahun 1780 an secara bersama di Asia, Afrika dan
Amerika Utara. Penyakit ini kemudian dikenali dan dinamai pada 1779. Wabah besar
global dimulai di Asia Tenggara pada 1950 an dan hingga 1975. Penyakit DBD muncul
pertama kali pada tahun 1953 di Filipina, di Indonesia dilaporkan pertama kali tahun
1968 di Surabaya dengan jumlah kasus 58 orang, 24 dian taranya meninggal (CFR =
41,32).
Sampai saat ini penyakit DBD belum ada vaksin pencegahnya dan obatnyapun juga
masih diusahakan. Satu-satunya cara efektif adalah mencegah dan menanggulanginya
dengan cara memberantas nyamuk penularnya.
Setelah nyamuk betina menggigit orang sakit DBD, 7 hari kemudian virus DBD
dalam tubuhnya telah matang dan siap ditularkan kepada orang lain melalui gigitannya.
Nyamuk betina infektif dapat menularkan virus DBD seumur hidupnya.
B. LATAR BELAKANG
Dari data tersebut diatas dipandang perlu melakukan kegiatan pemantauan jentik
secara berkala untuk mecegah dan mengontrol perkembangbiakan jentik nyamuk
perantara penyakit Demam Berdarah.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk melindungi masyarakat dari potensi pengaruh buruk akibat kondisi rumah
yang menjadi sarang berkembangbiaknya jentik nyamuk.
2. Tujuan Khusus
E. SASARAN
MA ME
KEGIATAN JAN FEB APR JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES
R I
Survey Jentik di
X X
Desa
Survey Jentik di
X X X
Sekolah
G. EVALUASI
Evaluasi dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan dan dilakukan secara bertahap.
Evaluasi hasil kegiatan berupa populasi nyamuk terkendali sehingga masyarakat
terlindung dari potensi pengaruh buruk akibat kondisi rumah yang menjadi sarang
berkembang biaknya nyamuk.
H. BIAYA
Biaya dibebankan pada dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas
Karangnunggal Tahun 2016. Adapun rincian biaya dari kegiatan ini adalah sebagai
berikut :
1. 1 orang x 12 desa x 2 kali pemantauan x Rp. 70.000 = Rp. 1820.000,00
2. 1 orang x 1 desa jauh 2 kali mantau x Rp.100.000,00 = Rp. 100.000,00
3. 1 orang x 55 SD x 3 kali pemantauan x Rp. 50.000 = Rp. 2.070.000