You are on page 1of 3

PEDOMAN PENYIMPANAN PRODUK NUTRISI, RADIOAKTIF DAN OBAT SAMPLE

A. PENYIMPANAN BAHAN RADIOAKTIF


Radiasi dari bahan radioaktif dapat menimbulkan efek somatik dan efek genetik, efek
somatik dapat akut atau kronis. Efek somatik akut bila terkena radiasi 200[Rad] sampai
5000[Rad] yang dapat menyebabkan sindroma system saraf sentral, sindroma gas
trointestinal dan sindroma kelainan darah, sedangkan efek somatik kronis terjadi pada dosis
yang rendah. Efek genetik mempengaruhi alat reproduksi yang akibatnya diturunkan pada
keturunan.
Pemasangan Label dan Tanda Pada Bahan Berbahaya
Pemasangan label dan tanda dengan memakai lambang atau tulisan peringatan pada
wadah atau tempat penyimpanan untuk bahan berbahaya adalah tindakan pencegahan yang
esensial. Tenaga kerja yang bekerja pada proses produksi atau pengangkutan biasanya belum
mengetahui sifat bahaya dari bahan kimia dalam wadah/packingnya, demikian pula para
konsumen dari barang tersebut, dalam hal inilah pemberian label dan tanda menjadi sangat
penting.
Peringatan tentang bahaya dengan label dan tanda merupakan syarat penting dalam
perlindungan keselamatan kerja, namun hal tersebut tidak dapat dianggap sebagai
perlindungan yang sudah lengkap, usaha perlindungan keselamatan lainnya masih tetap
diperlukan. Lambang yang umum dipakai untuk bahan kimia yang memiliki sifat berbahaya
adalah sebagai berikut:

.Gambar 2 Tanda bahaya dari bahan kimia


Keterangan :
E = Dapat Meledak T = Beracun
F+ = Sangat Mudah Terbakar C = Korosif
F = Mudah Terbakar Xi = Iritasi
O = Pengoksidasi Xn = Berbahaya Jika Tertelan
T+ = Sangat Beracun N = Berbahaya Untuk Lingkungan

B. PENYIMPANAN PRODUK NUTRISI


Produk Nutrisi adalah produk nutrisi parenteral yang sudah melalui proses pencampuran
atau pengemasan ulang oleh petugas yang mempunyai keterampilan dan diberi kewenangan
untuk melakukan pencampuran obat aseptis. Total Parenteral Nutrition adalah pemberian nutrisi
melalui intravena untuk mempertahankan kebutuhan nutrisi pasien yang terkait dengan status
klinisnya.

Penyimpanan produk nutrisi adalah proses penyimpanan produk nutrisi sesuai dengan
kondisi yang tepat agar menjaga mutu produk, menjamin sterilitas dan stabilitas produk. Tujuan
penyimpanan produk nutrisi adalah sebagai berikut:

1. memenuhi kebutuhan nutrisi pasien yang tidak dapat menerima makanan secara oral (yaitu
pemberian nutrisi secara intravena atau disebut total parental nutrition).
2. Menjaga agar nutrisi pasien tercukupi walaupun dalam keadaan sakit sehingga mempercepat
proses penyernbuhan.
3. Menjaga stabilitas produk nutrisi selama dalam penyimpanan agar aman digunakan oleh
pasien

Standar penyimpanan produk nutrisi

Hasil pencampuran atau hasil produk nutrisi yang telah disiapkan, disimpan dalam wadah
asli/kemasan primer sediaan nutrisi dan diberi label (terlampir)
Simpan wadah khusus nutrisi di dalam lemari pendingin pada suhu 2 - 8C.
Simpan selama 1 x 24 jam.
Apabila tidak digunakan lebih dan 1 x 24 jam, sediaan tidak dapat digunakan dan harus
dimusnahkan
C. PENGGUNAAN OBAT SAMPLE/DONASI

Perbekalan donasi adalah perbekalan farmasi yang diberikan dengan secara cuma-cuma atau
gratis dari perusahaan farmasi untuk digunakan di rumah sakit tanpa imbalan apapun. Perbekalan
donasi ini dapat dijadikan aset rumah sakit

Tujuan:

1. Sebagai acuan penggunaan obat sampel/obat donasi.


2. Memastikan efektifitas, keamanan, dan efisiensi penggunaan obat sampel/donasi.

Prosedur penyimpanan obat sample

1. Obat sampel/donasi yang akan diberikan untuk pasien, harus diperiksa terlebih dahulu
(indikasi, kandungan dan hasil penelitian), apakah telah memperoleh pengesahan dari
KFT/komite medik atau belum
2. Apabila obat sampel/donasi belum mendapat pengesahan, maka obat tersebut belum dapat
digunakan sampai keluarnya pengesahan.
3. Obat sampel/donasi yang akan diberikan harus dibuatkan catatan pemberian obat yang
digunakan, sebelum menyiapkan oabt untuk pasien. Pemberian obat untuk pasien rawat jalan
per 3-5 hari setelah itu pasien kembali ke dokter untuk kontrol. Sedangkan untuk pasien
rawat inap pemberian obat hanya peraturan pakai, setelah itu dijelaskan efek samping obat
kepada pasien. Apabila terjadi efek samping, maka pasien segera memberitahu dokter
4. Obat donasi diberikan kepada pasien dengan keadaan tertentu (terinfeksi HIV/AIDS, TB, flu
burung atau terkena bencana alam didaerah tersebut). Sedangkan obat sampel diberikan
kepada pasien berdasarkan instruksi dari user (dokter).

You might also like