Professional Documents
Culture Documents
RENCANA PENGEMBANGAN
UPT PEMBIBITAN TERNAK
Portal, Dipping dan Pos Jaga
A. Latar Belakang
Dalam rangka peningkatan produksi dan produktifitas ternak sapi potong, Pemerintah
Daerah Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2016 mencanangkan Program Sulawesi
Tengah Sejuta Sapi (Program S3) hingga tahun 2021. Berbagai kegiatan dalam
mendukung keberhasilan program S3 tertuang dalam sebuah dokumen Road Map
Program Sulawesi Tengah Sejuta Sapi.
Selain program S3, Pemerintah Pusat juga mencanangkan Upaya Khusus Sapi Indukan
Wajib Bunting (UPSUS SIWAB) sebagai program nasional. Pada Upsus SIWAB,
Sulawesi Tengah ditargetkan sebanyak 56 ribu ekor akseptor dengan 30 ribu
kebuntingan.
Dalam upaya mendukung program S3 dan Upsus SIWAB di Sulawesi Tengah,
peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya petugas dan peternak
merupakan hal mutlak. Dengan meningkatnya kualitas SDM petugas dan peternak,
dapat dipastikan mampu mendorong dan mendukung percepatan pencapaian target
kedua program tersebut.
Peningkatan pengetahuan, perubahan sikap kearah yang lebih baik dan meningkatnya
keterampilan petugas dan peternak sebagai pelaku utama dan ujung tombak
keberhasilan program dapat tercapai jika ditunjang oleh sarana dan prasarana yang
memadai.
Salah satu fungsi UPT Pembibitan Ternak yang tertuang dalam strategi
pendekatankegiatan adalah pelayanan kepada masyarakat terkait perbibitan ternak.
Dalam mendukung hal tersebut, akan dibangun sebuah model pusat pendidikan dan
pelatihan petugas dan peternakuntuk menghasilkan bibit ternak yang berkualitas.
Berkaitan dengan hal tersebut, UPT Pembibitan Ternak Dinas Perkebunan dan
Peternakan Provinsi Sulawesi Tengah menyusun Rencana Pengembangan
UPTPembibitan Ternak 2017-2020dengan mempertimbangkan daya dukung,
kemampuan, kondisi terkini dan potensi yang ada.
C. Sasaran
1. Peningkatan sarana dan prasarana pusat pendidikan dan pelatihan petugas dan
peternak
2. Peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan petugas dan peternak
mendukung pelaksanaan program-program yang terkait dengan peternakan
3. Peningkatan produksi bibit ternak dan produktifitas ternak di Sulawesi Tengah
4. Peningkatan pendapatan dan kesejahteraan peternak
Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPT) Pembibitan Sidera berdiri pada tahun 2009
berdasarkan Pergub No. 68 Tahun 2009 yang mengatur tetang tata kerja dan fungsi UPT
Pembibitan dibawah naungan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Daerah
Provinsi Sulawesi Tengah.
Visi
Terwujudnya Pusat - Pusat Perbibitan Ternak Rakyat yang Terjamin Secara Kualitas
dan Kuantitas dalam Memenuhi Kebutuhan Sendiri Maupun untuk Diperjualbelikan
Misi
1. Meningkatkan Produksi bibit dan Produktifitas Ternak Rakyat
2. Sebagai Pusat Percontohan Pendidikan dan Pelatihan
3. Pusat Pengembangan dan Pelestarian Plasmanutfah
4. Pusat Pengembangan Teknologi Peternakan (Central of Excellent)
Secara organisasi, UPT Pembibitan Ternak memiliki struktur yang terdiri atas :
1. Kepala UPT
2. Sub Bagian Tata Usaha, dan
3. Kelompok Jabatan Fungsional
UPT Pembibitan Ternak memiliki tugas pokok melaksanakan sebagian tugas teknis
operasional dan / atau teknis penunjang pada dinas di bidang pembibitan ternak.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, UPT Pembibitan Ternak menyelenggarakan fungsi
sebagai berikut :
Informasi terkini, UPT Pembibitan Ternak Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi
Sulawesi Tengah saat ini sedang mengajukan usulan pengembangan dan peningkatan
Klasifikasi UPT dari Klas B menjadi Klas A. Peningkatan status ini akan memberi
peluang kepada UPT untuk membuka dua (2) seksi baru, yakni seksi Perbibitan dan
Produksi Ternak serta seksi Pakan dan HPT.
Semoga dengan dibukanya seksi Bitpro dan Seksi Pakan HPT dapat memberi dampak
positif yang lebih besar terhadap peningkatan produksi dan produktifitas ternak di
Provinsi Sulawesi Tengah khususnya ternak sapi Donggala dan Domba Palu yang telah
masuk dalam plasma nutfah asli Indonesia.
2) Pos Jaga
Pos jaga merupakan tempat kerja dimana berfungsi sebagai basis tempat untuk
melindungi dan mengamankan segala kegiatan usaha atau fungsi pelayanan publik
berlangsung. Pos jaga harus dibangun pada lokasi-lokasi strategis yang
diperkirakan menjadi tempat kritis gangguan baik yang berasal dari dalam
maupun dari luar areal lingkungan kerja.
Tujuan :
- Penyediaan sarana dan prasarana pengamanan swakarsa di lingkungan kerja
- Membantu penyelenggaraan keamanan dan ketertiban di lingkungan kerja
- Melindungi dan mengamankan segala aktifitas dan asset
Mengetahui,