You are on page 1of 3

RANCANG BANGUN DAN EVALUASI KINERJA DOUBLE PIPE HEAT EXCHANGER

Herman Somantri1), Herry Sonawan2)


Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik
Universitas Pasundan, Bandung 40153, Indonesia
Email: herman251975@gmail.com1), hsonawan@ymail.com2)
Telp: 022-2019352,082115477700
ABSTRAK

Poses pertukaran kalor antara dua fluida yang memiliki perbedaan temperatur serimg digunakan pada berbagai jenis
aplikasi di industri. Alat yang digunakan untuk melakukan tugas tersebut dikenal dengan istilah heat exchanger (alat penukar
panas atau kalor), dan penggunaannya bisa ditemukan pada sitem-sistem konversi energi seperti pembangkit daya, sistem
refrigerasi, pengkodisian udara(AC), juga pada industry industry kimia. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sebuah heat
exchanger jenis pipa ganda dan menguji prestasi unjuk kerjanya. Bahan yang digunakan untuk membuat heat exchanger iniadalah
pipa sepanjang 85 cm yang terdiri dari pipa tembaga **1 dan pipa stainless steel *diameter 2. Fluida kerja yang digunakan
dalam pengujian ini adalah air panas dan air dingin, heat exchanger diuji dengan cara melakukan variasi arah aliran air, laju
aliran air dingin dan air panas. Parameter kinerja yang akan digunakan untuk mengevaluasi unjuk kerja dari heat exchanger
adalah *qab *qad dan U. ketiga parameter itu selanjutnya diolah dengan menggunakan Algoritma Yates. Hasil dari penelitian,
telah diperoleh bahwa urutan parameter yang terpengaruh terhadap parameter kinerja *qap dan U adalah laju aliran air panas
(KAP), dan jenis aliran air (JA). Sedangkan untuk parameter kinerja *qad dipengaruhi oleh JA, KAP, dan KAD.

Kata Kunci: heat exchanger, air, aliran, algoritma yates

1. PENDAHULUAN

Heat exchanger merupakan alat yang lazim digunakan 2. METEDOLOGI


untuk menukarkan kalor antara dua fluida atau lebih yang
memiliki perbedaan temperatur. Alat ini banyak digunakan, Tinjauan Pusaka
sehingga mudah ditemukan di sekitar kita atau di industri,
Double pipe heat exchanger (alat penukar kalor
seperti; evapolator kulkas, condenser kulkas, radiator mobil
jenis pipa ganda)
pada system Air Conditioning (AC), chiller, cooling tower,
dan lain-lain. Kehandalan alat ini dipengaruhi oleh beberapa Double pipe heat exchanger adalah salah satu yang
factor diantaranya, luas permukaan perpindahan kalor, terdiri dari pipa berdiameter besar dan pipa berdiameter
temperature fluida, dan arah aliran fluida. Saat fluida panas kecil. Pipa berdiameter besar diletakan di dalam pipa
dan fluida dingin mengalir dan heat exchanger, terjadi berdiameter besar, dimana fluida akan mengalir di
perpindahan kalor dari fluida panas ke fluida dingin dapat dalam pipa kecil pipa berdiameter kecil dan di dalam
diperiksa dari persamaan perpindahan kalor yang rongga antara pipa besar dan pipa kecil(annulus).
mengaitkan hubungan laju perpindahan kalor koefesien Dalam suatu heat exchanger perpindahan kalor terjadi
perpindahan kalor pipa dalam, dan perbedaan temperatur baik secara konduksi maupun konveksi. Perpindahan
rata-rata log(log mean temperature deference) antara fluida kalor yang berpengaruh, kecuali pada boiler, furnance
panas dan fluida dingin. dan alat lainnya pada temperature sangat tinggi.
Pada penilitian ini akan dibuat sebuah heat exchanger Perpindahan Kalor pada Double Pipe Heat
jenis pipa ganda(double pipe heat exchanger). Double pipe Exchanger
heat exchanger adalah salah satu jenis heat exchanger yang
terdiri dari pipa berdiameter besar dan berdiameter kecil. Pada heat exchanger jenis pipa ganda perpindahan
Pipa berdiameter kecil diletakan didalam pipa berdiameter kalor gabungan akan terjadi sebagai gambar 1.
besar, diamna fluida akan mengalir di dalam pipa
Perpindahan kalor akan terjadi dari air panas ke air
berdiameter kecil dan di dalam annulus. Alat ini ditunjukan
dingin melalui pipa tembaga berdasarkan hokum
untuk uji coba pengaruh variasi laju aliran fluida panas,
pertama termidinamika, pada keadaan steady, kalor
variasi aliran fluida dingin, dan arah fluida terhadap proses
konveksi dari fluida panas ke permukaan luar pipa
perpindahan kalor. Sehingga diketahui urutan parameter
tembaga(qch) akan sama dengan kalor konduksi (qk)
yang berpengaruh cukup signifikan terhadap kinerja heat
akan sama dengan konveksi dari permukaan dalam pipa
exchanger.
tembaga ke air dingin(qcc)
Perpindahan kalor gabungan, pada alat heat 3
exchanger dapat dihitung juga dengan persamaan :
4
qtotal = U.A.TLMTD
5
TLMTD adalah beda suhu rata rata log dari heat
exchanger pipa ganda. 6

Gambar1.
Aliran Viscos (Kental)

Persamaan untuk menghitung TLMTD ADALtAH : Perhatikan aliran dalam tabung/pipa seperti tsmpsk gambar
dibawah ini. Pada waktu masuk terbentuk suatu lapisan
Alirah searah (current flow) batas. Lama kelamaan lapisan batas ini memenuhi seluruh
tabung dan kita katakana aliran itu sudah berkembang
(22)(11)
TLMTD = 22
1 penuh. Untuk menentukan apakah aliran dalam tabung itu
(1 )
11 laminar atau turbulen dapat diketahui dengan menggunakan
angka Reynolds. Untuk aliran turbulen, nilai angka
Reynolds lebih dati 2300(Re>2300).[3]
.

.
Angka Reynolds
.
Pada Konveksi paksa, Koefesiensi perpindahan
. kalor konveksi dipengaruhi oleh angka Reynolds dan
Prandtl. Angka reynold untuk alitan di dalam tabung adalah:
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kalor sensible

Saat fluida panas dan fluida dingin mengalir dalam


heat exchanger, idealnya kalor sensible yang diberikan oleh Angka Nusselt
fluida panas akan diterima osemua oleh fluida dingin. untuk mendapatkan nilai perpindahan kalo konveksi
Sehingga kaloe sensible yang diberikan oleh fluidn yang dibutuhkan angka nusselt . Angka nusselt untuk aliran
sudah jadi atau berkembang penuh dalam tabung licin, oleh turbulen yang sudah jadi atau berkembang penuh da;am
dittud a panas akan sama dengan kalor sensible yang tabung iicin, oleh dittus dan boelter dirumuskan dengan
diterima fluida dingin. Besarnya panas yang diberikan oleh persamaan
fluida panas dihitung dengan rumus berikut:

Q.

Q.

Dimana:

2
Diameter hidraulfdgdgsgdfghdhdrhdsgdgdyik

You might also like