You are on page 1of 2

Morfologi tanaman buah naga terdiri dari akar, batang, duri dan bunga serta buah.

Akar buah
naga hanyalah akar serabut yang berkembang di dalam tanah di batang atas sebagai akar
gantung. Akar tumbuh di sepanjang batang di bagian punggung sirip di sudut batang. Buah
naga bentuknya bulat agak lonjong seukuran dengan buah alpukat. Di sekujur kulit dipenuhi
dengan jumbai-jumbai yang dianalogikan dengan sisik seekor naga. Oleh sebab itu, buah ini
disebut buah naga. Batangnya berbentuk segitiga, durinya pendek sekali dan tidak mencolok,
sampai mereka dianggap "kaktus tak berduri". Bunganya mekar mulai senja, kalau kuncup
bunga sudah sepanjang 30 cm.

Pembudidayaan buah naga


Orang biasanya memperbanyak tanaman dengan cara setek atau menyemai biji. Tanaman
akan tumbuh subur jika media tanam porous (tidak becek), kaya akan unsur hara, berpasir,
cukup sinar matahari dan bersuhu antara 38-40o C. Jika perawatan cukup baik, tanaman akan
mulai berbuah pada umur 11- 17 bulan. Buah naga dapat berkembang dengan kondisi tanah
dan ketinggian lokasi apapun, namun tumbuhan ini cukup rakus akan unsur hara, sehingga
apabila tanah mengandung pupuk yang bagus, maka pertumbuhannyapun akan pesat sekali.
Dalam waktu 1 tahun, tanaman bisa mencapai ketinggian 3 meter lebih.

Dibalik rasanya yang manis menyegarkan, buah naga kaya akan manfaat. mengingat asalnya
dari jenis buah kaktus, kita percaya buah naga mengandung vitamin C, beta karoten, kalsium
dan karbohidrat. Yang pasti buah naga tinggi serat sebagai pengikat zat karsinogen penyebab
kanker dan memperlancar proses pencernaan.

Dorothy Mary Crowfoot Hodgkin (1910-1994) ialah seorang ilmuwati. Dilahirkan di


Mesir, Hodgkin belajar di Oxford dan Cambridge sebelum menjadi anggota peneliti di
Oxford antara 1936-1977. Setelah tamat dari Somerville College, Oxford, Dorothy bekerja di
labolatorium sinar X kristalografi di Cambridge University. Ia dan J.D Bernal lantas
mengaplikasikan difraksi sinar X pada kristal protein, pepsin. Ia juga mengklaim bahwa
unutk mempelajari kristal protrein, maka kristal tersebut haruslah dipelajari di dalam larutan
asalnya dan buka dikeringkan seperti umumnya pada saat itu karena kristal protein kering
menghasilkan pola difraksi yang susah ditafsirkan. Metode ini kemudian menjadi strndar
dalam mempelajari struktur biomolekul dengan sinar X.

Pada 1934, Dorothy kembali ke Oxford University dan tetap bergumul dengan pola-pola
difraksi sinar X unutk menentukan struktur biomolekul. Salah satu sukses terbesarnya dengan
insulin dimulai kira-kira pada saat ini, suatu perjuangan panjang yang diakhiri dengan
kemenangan besar 34 tahun kemudian.
Seusai Perang Dunia II, para dokter mulai kehabisan penisilin, antibiotika yang pada saat itu
hanya diperoleh dengan cara tradisional, yaitu bertanam jamur. Dengan bersenjatakan sinar
X, Dorothy berhasil menentukan struktur penisilin yang memungkinkan antibiotika ini
diproduksi secara sintesis dengan sekala besar,. Ia menggunakan metode kristal isomorf,
yaitu kristal yang salah satu atomnya diganti dengan atom yang lebih berat. Atom berat ini
akan menghamburkan sinar X yang lebih kuat dari pada atom molekul protein itu sendiri.
Dengan mendifraksikan sinar X pada beberapa kristal ismorof yang posisi penggantian atom
beratnya berbeda-beda, maka informasi dari beberapa gambar difraksi sinar X yang
terkumpul dapat disatukan untuk menentukan struktur molekul yang sebenarnya.

ATPase adalah kelas enzim yang mengkatalisasi dekomposisi dari adenosin trifosfat (ATP)


menjadi adenosin difosfat (ADP) dan ion fosfat bebas.

Transmembran ATPase memasukkan banyak metabolit yang diperlukan


untuk sel metabolisme dan mengeluarkan racun, limbah, dan zat terlarut yang dapat
menghambat proses seluler.

Selain exchanger, kategori lain dari transmembran ATPase termasuk co-transporters dan
pompa (Namun, beberapa exchanger juga pompa).

Cr kerja

Penghubung antara ATP hydrolysis dan transport kurang lebih reaksi kimia keras, di mana
sejumlah molekul zat terlarut diangkut untuk setiap molekul ATP yang dihidrolisis.

Transmembran ATPase memanfaatkan energi potensial kimia ATP, karena mereka


melakukan kerja mekanik: mereka mengangkut zat terlarut dalam arah yang berlawanan
dengan arah termodinamika mereka-yaitu, dari sisi membran di mana mereka berada dalam
konsentrasi rendah ke sisi di mana mereka berada dalam konsentrasi tinggi. Proses ini
dianggap transpor aktif.

You might also like