Professional Documents
Culture Documents
KABUPATEN SUBANG
KUMPULAN PDCA
INDIKATOR AREA KLINIS (IAK)
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD KABUPATEN SUBANG
Jl. Brigjen Katamso No. 37 Subang Telp. (0260) 411421 Fax. (0260) 412031
Website : www.rsudsubang.com Email : info@rsudsubang.com Kode Pos 41212
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN SUBANG
DO
Pengumpulan Data
1. Pengumpulan data dilakukan di Instalasi rawat inap
2. Data dikumpulkan oleh Penanggungjawab PMKP, dengan Kepala Instalasi rawat inap
sebagai penanggungjawab data
3. Metodologi pengumpulan data adalah secara retrospektif
4. Data dikumpulkan berdasarkan angka ketidaklengkapan assesmen awal medis dalam 24 jam
5. Penilaian Pengumpulan data Bulanan
6. Analisis data dilaksanakan tiap 3 bulan
7. Target <5 %
STUDY
CAPAIAN INDIKATOR : ANGKA KETIDAKLENGKAPAN ASSESMEN AWAL MEDIS DALAM 24 JAM PERIODE
SEPTEMBER-OKTOBER 2016
NOVEMBER DESEMBER JANUARI
STANDAR 0 0 0
TARGET 5 5 5
CAPAIAN 10,23 8,72 4
Kisaran capaian indikator Ketidaklengkapan assesmen awal medis dalam24 jam periode September sampai Oktober
tahun 2016 berkisar 7,65 % tiap bulannya. Dalam arti pada 100 assesmen terdapat 8 assesmen awal medis dalam 24
jam yang tidak lengkap
ACTION
TINDAK LANJUT
Mengadakan sosialisasi ulang kepada seluruh DPJP lama dan DPJP baru serta dokter jaga ruangan
Perencanaan penambahan SDM DPJP
Pembuatan kebijakan direktur mengenai pendelegasian pengisian assesmen awal medis 24 jam
oleh doketr umum
Tingkatkan pelaksanaan MONEV oleh bagian pelayanan medik
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN SUBANG
PLAN
Indikator terpilih :
WAKTU TUNGGU HASIL PELAYANAN LABORATORIUM KURANG DARI 140 MENIT
DO
Pengumpulan Data
1. Pengumpulan data dilakukan di Instalasi Laboratorium
2. Data dikumpulkan oleh Penanggungjawab PMKP, dengan Kepala Instalasi Laboratorium
sebagai penanggungjawab data
3. Metodologi pengumpulan data adalah secara retrospektif
4. Data dikumpulkan berdasarkan berapa jumlah sampel darah yang mengalami kerusakan
5. Penilaian Pengumpulan data Bulanan
6. Analisis data dilaksanakan tiap 3 bulan
7. Target 140 menit
STUDY
SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER
STANDAR 0 0 0
TARGET 5 5 5
CAPAIAN 0 29.3
Kisaran capaian indikator waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium bulan september-oktober berkisar 0 menit dalam
arti petugas laboratorium mengambil data hanya pengambilan sampel saja, penyerahan jam sampel tidak dilakukan.
PENDEKATAN SISTEM ANALISIS REKOMENDASI
STRUKTUR Form pengambilan sampel sudah ada tapi Form pengambilan sampel dilengkapi sesuai
belum lengkap formatnya format yang diinginkan
SPO yang mengatur pengisian form belum -
ada
PROSES - Petugas pengambil darah ditambah untuk - Untuk pagi : difokuskan petugas pada
- pelayanan rawat jalan - pengambilan darah
- Pengolahan darah memerlukan waktu - Mengusulkan penambahan alat
yang (centrifuge)
- cukup lama karena keterbatasan jumlah
alat - Mengusulkan penambahan karyawan
- Penerimaan pendaftaran harus tepat
waktu
OUTCOME Kisaran capaian indikator waktu tunggu Mengaddakan sosialisasi tentang indikator
hasil pelayanan laboratorium bulan waktu tunggu hasil pemeriksaan
september-oktober berkisar 0 menit dalam laboratorium
arti petugas laboratorium mengambil data
hanya pengambilan sampel saja,
penyerahan jam sampel tidak dilakukan.
ACTION
1. Mengadakan sosialisasi dan pemantauan pelaksanaan SPO yang terkait dengan waktu tunggu hasil pemeriksaan
laboratorium
2. Mengusul mata rantai pemeriksaan hasil harus diperpendek
3. Tingkatkan hasil yang ada dengan cara mengoptimalkan waktu pemeriksaan
PLAN
Indikator terpilih :
ANGKA PENGULANGAN PEMERIKSAAN RONTGEN
DO
Do : Pengumpulan data
a. Pengumpulan data dilakukan di Instalasi Radiologi
b. Data dikumpulkan oleh penanggung jawab PMKP, dengan Kepala Instalasi Radiologi sebagai penanggung
jawab data
c. Metode pengumpulan data adalah secara retrospektif
d. Data dikumpulkan berdasarkan berapa jumlah foto rontgen yang dilakukan pengulangan
e. Penilaian data dilakukan harian
f. Pelaporan kepada auditor mutu dilakukan setiap bulan
g. Analisis data dilakukan 3 bulanan
h. Target < 2 %
STUDY
Capaian indikator : Angka Pengulangan Pemeriksaan Rontgen Bulan September - Oktober 2016
SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER
STANDAR 0 0 0
TARGET 2 2 2
CAPAIAN 1.29 1.29
Capaian kisaran indikator Angka Pengulangan Pemeriksaan rontgen bulan September Oktober 2016 berkisar 1,29 %. Dalam arti dalam
100 pemeriksaan rontgen sekitar 2 pemeriksaan rontgen terjadi pengulangan.
PENDEKATAN
ANALIS REKOMENDASI
SISTEM
Struktur Form harian pengumpulan data sudah tersedia
SPO pelaksanaan hasil ekspertise, SPO memberikan hasil sudah ada.
Petugas yang melakukan sensus pelaksana ekspertise hasil
pemeriksaan radiologi sudah ditunjuk.
Proses Petugas kurang patuh pada SPO Mengadakan sosialisasi dan pemantauan
pelaksanaan SPO.
Keterlambatan penyerahan hasil disebabkan tugas lain. Memberikan penjelasan kepada pasien
atas keterlambatan penyerahan hasil.
Banyak foto yang belum di ekspertise diluar jam kerja radiolog. Penambahan fasilitas yang dapat
menghubungkan hasil foto kepada
radiologI diluar jam kerja.
Outcome Capaian kisaran indikator angka pengulangan pemeriksaan rontgen
bulan Agustus Oktober 2016 berkisar 1,67 % sesuai dengan target
Action
Tindak lanjut
DO
Pengumpulan data dilakukan di Ruang Bedah ( R.Dahlia )
Data dikumpulkan oleh petugas R.Dahlia dgn Kepala Ruang Dahlia sebagai penanggung jawab data
TARGET 0 %
STUDY
NOVEMBER DESEMBER JANUARI
TARGET 2 2 2
CAPAIAN 4,59 2,94 2,27
Kisaran capaian indikator angka penundaan operasi di ruang bedah periode september
Oktober 2016 berkisar 34.69 % . Dalam arti dari 100 pasien angka penundaan operasi ada
35 orang tiap bulannya.
PENDEKATAN SISTEM ANALISIS REKOMENDASI
STRUKTUR 1. SDM untuk tenaga oprasi sudah Diperlukan evaluasi dan asesmen ulang
memadai pasien pre oprasi
2. Keadaan umum pasien pre oprasi
yang tidak memugkinkan dilakukan Dilakukan evaluasi dan pembinaan tenaga
oprasi pelaksana persiapan pre oprasi
3. Apakah pengetahuan SDM pelaksana
tentang prinsip prinsip persiapan
dan pelaksanaan oprasi kurang
memadai
4. Jumlah bahan habis pakai yang
diperlukan untuk oprasi sudah
memadai
5. Jumlah alat oprasi yang tersedia tidak
memadai
6. Dana terbatas di pasien yang
menyebabkan penundaan oprasi
7. Sudah ada SPO mengenai penundaan
oprasi
PROSES 1. SPO mengenai tata cara perbaikan Pembuatan SPO tentang asesmen pre oprasi
keadaan umum pasien pre oprasi dengan perbaikan keadaan umum
belum ada
OUTCOME Kisaran capaian indikator angka penundaan Pembuatan SPO asesmen pre oprasi dengan
operasi di ruang bedah periode september perbaikan keadaan umum
Oktober 2016 berkisar 34.69 % . Dalam arti
dari 100 pasien angka penundaan operasi
ada 35 orang tiap bulannya.
ACTION
Tindak lanjut
Pembuatan SPO asesmen pre oprasi mengenai perbaikan keadaan umum pasien
Pembuatan panduan asesmen pre operasi
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN SUBANG
DO
Pengumpulan data dilakukan di Poli CST Instalasi Rawat Jalan
Data dikumpulkan oleh penanggung jawab poli klinik dengan Kepala Instalasi Rawat Jalan sebagai
penanggung jawab data
Metodologi pengumpulan data adalah secara retrospektif
Data dikumpulkan berdasarkan kepatuhan penggunaan obat ARV pada pasien rawat jalan ( poli
CST)
Penilaian data dilakukan bulanan
Analisis data dilakukan 3 bulanan
Target 100 %
STUDY
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI
TARGET 100 100 100 100 100 100 100
CAPAIAN 89.6 89.3 89.9 96 97.1 96 96.3
Kisaran capaian indikator kepatuhan penggunaan obat ARV pada pasien poli teratai periode
Januari Oktober 2016 berkisar 93.4 % . Dalam arti dari 100 pasien pengguna obat ARV
yang patuh ada 93 orang tiap bulannya.
PENDEKATAN SISTEM ANALISIS REKOMENDASI
STRUKTUR 1. SPO tentang kepatuhan minum obat ARV Membuat SPO tentang kepatuhan minum
belum ada obat ARV
2. Panduan kepatuhan minum obat ARV sudah -
ada -
3. Persediaan obat ARV di Farmasi ada -
4. Waktu pelayanan poli teratai 1 x dalam Melakukan koordinasi dengan Dinas
seminggu sudah memadai Kesehatan untuk pasien yang belum
5. Jarak tempuh lokasi tempat tinggal pasien mempunyai PMO untuk memotivasi
yang jauh untuk mengambil obat pasien untuk kontrol secara rutin
PROSES 1. Pendistribusian obat ARV di Rumah Sakit Meningkatkan koordinasi lintas sektoral
terpenuhi untuk meningkatkan kepatuhan minum
2. Proses pelayanan pasien ODHA di poliklinik obat ARV
teratai ditemukan kendala Melakukan koordinasi dengan sektor
3. Proses pengambilan obat untuk pasien terkait
ODHA terhambat sehubungan dengan jarak ( puskesmas ,LSM ) untuk berperan aktif
tempuh jauh dalam Pengawas Minum Obat
4. Tidak semua pasien punya pendamping
untuk pengawasan minum obat di rumah
OUT COME Kisaran capaian indikator kepatuhan penggunaan Pimpinan melakukan koordinasi unit
obat ARV pada pasien poli CST periode januari- terkait untuk melakukan tindak lanjut
oktober 2016 berkisar 93.4% . Dalam arti dari 100 permasalahan tersebut di atas
pasien pengguna obat ARV yang patuh ada 93
orang tiap bulannya yang tidak patuh ada orang
dan berpotensi kegagalan kepatuhan minum obat
yang mengakibatkan DO sehingga terjadi resisten
terhadap obat ARV
ACTION
TINDAK LANJUT
DO
a. Pengumpulan data dilakukan di Instalasi Farmasi
b. Data dikumpulkan oleh penanggungjawab mutu, dengan Kepala Instalasi Farmasi sebagai penanggungjawab
data
c. Metodologi penumpulan data adalah retrospektif
d. Data dikumpulkan berdasarkan catatan kesalahan pemberian obat di Depo Farmasi
e. Penilaian data dilakukan harian
f. Pelaporan kepada auditor mutu dilakukan setiap bulan
g. Analisis data dilakukan 3 bulanan
h. Target indikator : 100 % tidak ada kesalahan pemberian obat
STUDY
Bulan Tidak ada Kesalahan
pemberian obat
(%)
Juli 97,82
Agustus 98,57
September 98,75
Rata-rata 98,38
Kisaran capaian indikator tidak adanya kesalahan pemberian obat di depo farmasi bulan Juli september 2016 sebesar
98,38% .Dalam arti tidak adanya kesalahan pemberian obat yang dicapai, kurang dari standar yang ditetapkan..
Pendekatan Analisis Rekomendasi
Sistem
Struktur Form harian pengumpul data sudah tersedia
SPO penanganan dan pelaporan kesalahan pemberian obat
Belum ditunjuk petugas yang melakukan pencatatan Ditunjuk petugas yang melakukan
kesalahan pemberian obat pencatatan kesalahan pemberian obat
Proses Kejadian kesalahan belum ditulis semua karena petugas Mengadakan sosialisasi tentang panduan
takut ada sanksi keselamatan pasien, SPO penanganan dan
pelaporan kesalahan
Banyak resep yang kurang jelas/tidak terbaca terutama obat mengadakan Sosialisasi SPO komunikasi
Lasa tapi tidak dilakukan konfirmasi kepada dokter via telepon
verifikasi sebelum pemberian obat belum dilakukan setiap mengadakan Sosialisasi SPO verifikasi
pasien sebelum pemberian obat
Waktu pemeriksaan dokter yang kurang terdistribusi dengan Waktu pemeriksaan dokter yang terjadwal
baik ( resep datang ke depofarmasi hampir bersamaan ( koordinasi dengan yanmed)
waktunya) sehingga petugas kurang fokus dalam bekerja
Outcome Kisaran capaian indikator tidak adanya kesalahan pemberian Mengadakan sosialisasi ke depofarmasi
obatdi depofarmasibulan Juli september 2016 sebesar terkait indikator tidak adanya kesalahan
98,38% .Dalam arti tidak adanya kesalahan pemberian obat pemberian obat
yang dicapai kurang dari standar yang ditetapkan.
ACTION
tindak lanjut
a. Menunjuk petugas khusus untuk menulis dan melaporkan kesalahan pemberian obat
b. Mengadakan sosialisasi kembali tentang SPO penanganan dan pelaporan kesalahan pemberian obat dan SPO
komunikasi via telepon
c. Meningkatkan kesadaran petugas dalam pencatatan dan pelaporan kesalahan
d. Meningkatkan kesadaran petugas supaya dalam melaksanakan kegiatan harus sesuai dengan SPO
e. Mengadakan Sosialisasi SPO verifikasi sebelum pemberian obat
f. Waktu pemeriksaan dokter yang terjadwal sehingga tidak terjadi penumpukan pasien di depo farmasi dalam
satu waktu
Jl. Brigjen Katamso No. 37 Subang Telp. (0260) 411421 Fax. (0260) 412031
Website : www.rsudsubang.com Email : info@rsudsubang.com Kode Pos 41212
PLAN
Indikator terpilih :
Angka ketidaklengkapan assesmen pre anestesi
DO
Pengumpulan data dilakukan di Ruang Dahlia dan R.Bougenvil
Data dikumpulkan oleh petugas R.Dahlia dengan Kepala Ruang Dahlia sebagai penanggung jawab data
Metodologi pengumpulan data adalah secara retrospektif
Data dikumpulkan berdasarkan jumlah lembar asesmen pre anestesi yang tidak terisi lengkap dalam satu bulan
Penilaian data dilakukan bulanan
Analisis data dilakukan 3 bulanan
Target 0%
STUDY
NOVEMBER DESEMBER JANUARI
TARGET 0 0 0
CAPAIAN 0 0
Kisaran capaian indikator angka ketidaklengkapan assesment pre anastesi periode September sampai
oktober tahun 2016 berkisar 100 % tiap bulannya
STRUKTUR Form pre anastesi belum ada Dibuat form pre anastesi
PROSES Dokter melakukan pengisian form pre anastesi Disediakannya form pre anastesi sesuai dengan
aturan yang berlaku
OUTCOME Kisaran capaian indikator angka ketidaklengkapanDokter melakukan pengisian form pre anastesi di
assesment pre anastesi periode September sampairuangan
oktober tahun 2016 berkisar 100 % tiap bulannya
ACTION
TINDAK LANJUT
Membuat form pre anastesi bekerjasama dengan bagian rekam medik
Sosialisai dokter untuk mengisi form pre anastesi
PLAN
Indikator terpilih :
PEMENUHAN KEBUTUHAN DARAH BAGI SETIAP PELAYANAN TRANFUSI
DO
1. Pengumpulan data dilakukan di Instalasi Laboratorium
2. Data dikumpulkan oleh Penanggungjawab PMKP, dengan Kepala Instalasi Laboratorium
sebagai penanggungjawab data
3. Metodologi pengumpulan data adalah secara retrospektif
4. Data dikumpulkan berdasarkan berapa jumlah labu darah yang terpenuhi terhadap jumlah
seluruh permintaan darah selama 1 bulan
5. Penilaian Pengumpulan data Bulanan
6. Analisis data dilaksanakan tiap 3 bulan
7. Target 100 %
STUDY
Capaian indikator : Pemenuhan kebutuhan darah Bulan 2016
AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER
STANDAR 100 100 100 100
TARGET 100 100 100 100
CAPAIAN 19.51 42.53 17.64
Capaian kisaran indikator pemenuhan kebutuhan darah bulan Agustus - September 2016 berkisar 26.56 % tiap
bulannya. Dalam arti pada 100 permintaan darah terdapat 26.56 labu darah yang terpenuhi
PENDEKATAN
ANALISIS REKOMENDASI
SISTEM
Struktur Form pengumpulan data sudah tersedia -
SPO permintaan darah, -
pemeriksaan,pengolahan, penyimpanan dan
penanganan darah sudah ada
ACTION
TINDAK LANJUT
1. Mengadakan sosialisasi dan pemantauan pelaksanaan SPO terkait permintaan dan penerimaan
darah
2. Memberikan penjelasan pada petugas dari ruangan bahwa komponen/jenis darah yang diminta
tidak tersedia di PMI Subang
3. Mengusulkan pemeriksaan rujukan ke PMI Luar Kota
4. Mengusulkan dan memotivasi keluarga pasien melalui perawat/petugas ruangan untuk donor
pengganti serta memesan darah di luar PMI Subang melalui pelayanan rujukan
5. Mengusulkan kepada pihak PMI sebagai penyedia darah aman untuk transfusi agar meningkatkan
kegiatan donor darah dan sumber-sumber darah terkait pemenuhan kebutuhan darah
Jl. Brigjen Katamso No. 37 Subang Telp. (0260) 411421 Fax. (0260) 412031
Website : www.rsudsubang.com Email : info@rsudsubang.com Kode Pos 41212
PLAN
Indikator terpilih :
ANGKA KETIDAKLENGKAPAN CATATAN LAPORAN OPERASI
DO
Pengumpulan data dilakukan di Ruang rawat inap Bedah
Data dikumpulkan oleh petugas ruangan dengan Kepala Ruang sebagai penanggung
jawab data
Metodologi pengumpulan data secara retrospektif
Data dikumpulkan berdasarkan angka ketidaklengkapan catatan operasi
Penilaian data dilakukan bulanan
Analisis data dilakukan 3 bulanan
TARGET 0 %
STUDY
Capaian indikator : ANGKA KETIDAKLENGKAPAN CATATAN LAPORAN OPERASI BULAN SEPTEMBER - OKTOBER 2016
NOVEMBER DESEMBER JANUARI
TARGET 0 0 0
CAPAIAN 5,35 0,87
Kisaran capaian indikator angka Ketidaklengkapan Resume catatan laporan operasi periode September sampai Oktober
tahun 2016 berkisar 5.56% tiap bulannya. Dalam arti pada 100 catatan laporan operasi terdapat 6 laporan yang tidak
lengkap
PENDEKATAN SISTEM ANALISIS REKOMENDASI
STRUKTUR Form catatan laporan operasi sudah -
tersedia
SPO yang mengatur pengisian catatan -
laporan operasi sudah ada
Panduan pengisian catatan laporan -
operasi sudah tersedia
PROSES DPJP belum seluruhnya patuh dalam Sosialisasi terhadap DPJP tentang
pengisian catatan laporan operasi pentingnya pengisian catatan
laporan operasi
Beban kerja DPJP terlalu banyak Merencanakan untuk penambahan
sehingga pengisian caatan laporan DPJP sesuai standar rumah sakit
operasi terabaikan
OUTCOME Kisaran capaian indikator angka Pimpinan membuat surat edaran
Ketidaklengkapan Resume catatan kepada seluruh DPJP untuk
laporan operasi periode Septembermelengkapi form catatan laporan
operasi
sampai Oktober tahun 2016 berkisar
5.56% tiap bulannya. Dalam arti pada
100 catatan laporan operasi terdapat 6
laporan yang tidak lengkap
ACTION
TINDAK LANJUT
1. Mengadakan sosialisasi ulang kepada seluruh DPJP
2. Perencanaan penambahan SDM DPJP
DO
PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dilakukan di ruang rawat inap
Data dikumpulkan oleh IPCN/PPI
Metodologi pengumpulan data adalah secara retrospektif
Data dikumpulkan berdasarkan angka kejadian infeksi daerah operasi
Penilaian data dilakukan bulanan
Analisis data dilakukan 3 bulanan
TARGET 0 %
STUDY
Data tahun 2016
TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III
TARGET 0 0 0
CAPAIAN 1.04 1.19
kisaran capaian indikator angka kejadian infeksi luka operasi periode TRIWULAN I sampai TRIWULAN II
tahun 2016 berkisar 1.11 % tiap bulannya. dalam arti setiap 100 pasien yang dioeprasi terdapat 1,11
orang infeksi luka operasi
PENDEKATAN SISTEM ANALISIS REKOMENDASI
STRUKTUR SPO dan pedoman pencegahan ILO -
sudah ada
Panduan tentang pencegahan ILO -
sudah ada
Petugas sudah patuh tentang -
pencegahan ILO dan PPI
PROSES Petugas belum patuh dalam Meningkatkan kepatuhan petugas
pencegahan ILO dan PPI tentang ILO dan PPI
OUTCOME kisaran capaian indikator angka
Meningkatkan kepatuhan
kejadian infeksi luka operasi periode
petugas tentang ILO dan PPI
TRIWULAN I sampai TRIWULAN II
Meningkatkan monitoring dan
tahun 2016 berkisar 1.11 % tiap
evaluasi kepatuhan petugas
bulannya. dalam arti setiap 100
terhadap pencegahan ILO dan
pasien yang dioeprasi terdapat 1,11
PPI
orang infeksi luka operasi
ACTION
TINDAK LANJUT
1. Sosialisasi ulang SPO perawatan luka
2. Meningkatkan kepatuhan petugas tentang ILO dan PPI
3. Meningkatkan monitoring dan evaluasi kepatuhan petugas terhadap pencegahan ILO dan PPI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN SUBANG
KUMPULAN PDCA
INDIKATOR AREA MANAJEMEN (IAM)
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD KABUPATEN SUBANG
Jl. Brigjen Katamso No. 37 Subang Telp. (0260) 411421 Fax. (0260) 412031
Website : www.rsudsubang.com Email : info@rsudsubang.com Kode Pos 41212
PDCA
INDIKATOR AREA MANAJEMEN (IAM)1
PERSENTASE TIDAK TEREALISASINYA PENGADAAN OBAT DAN PERENCANAAN KEBUTUHAN FARMASI
PLAN
Indikator terpilih :
PERSENTASE TEREALISASINYA PENGADAAN OBAT DAN PERENCANAAN KEBUTUHAN FARMASI
DO
1. Pengumpulan data dilakukan di Instalasi Farmasi
2. Data dikumpulkan oleh penanggungjawab mutu, dengan Kepala Instalasi Farmasi sebagai
penanggungjawab data
3. Metodologi penumpulan data adalah retrospektif
4. Data dikumpulkan berdasarkan waktu tunggu pelayanan obat jadi di Depo Farmasi
5. Penilaian data dilakukan harian
6. Pelaporan kepada auditor mutu dilakukan setiap bulan
7. Analisis data dilakukan 3 bulanan
8. Target indikator 100 %
STUDY
Capaian Indikator : Persentasi terealisasinya pengadaan obat dan perencanaan kebutuhan farmasi
Bulan Juli-September 2016
Bulan Persentasi terealisasinya pengadaan obat dan perencanaan kebutuhan
farmas(%)
Juli 45,8
Agustus 62,04
September 36
Rata-rata 47,9
Kisaran capaian indikator Persentasi terealisasinya pengadaan obat dan perencanaan kebutuhan farmasi bulan Juli
september 2016 sebesar 47,9% Dalam arti hasil Persentasi terealisasinya pengadaan obat dan perencanaan kebutuhan
farmasi yang didapat belum sesuai dengan standar yang ditetapkan
ACTION
tindak lanjut
a. Tingkatkan koordinasi dengan pihak rekanan tentang ketersediaan obat di rekanan
b. tingkatkan koordinasi dengan pihak rekanan dan keuangan mengenai pembayaran
c. Mou lagi dengan distributor lain
d. Sosialisasi SPO perencanaan dan pengadaan
PLAN
Indikator terpilih :
KETEPATAN PENYAMPAIAN LAPORAN BULANAN KE KEMENKES
DO
1. Pengumpulan data dilakukan di poli teratai Instalasi Rawat Jalan RSUD Subang
2. Data dikumpulkan oleh petugas di Instalasi Rawat Jalan dan kepala instalasi sebagai penanggung
jawab data
3. Metodologi pengumpulan data adalah secara retrospektif
4. Data dikumpulkan berdasarkan angka ketepatan waktu pengiriman laporan HIV ke Kementrian
Kesehatan selama 8 bulan. Periode waktu pelaporan kepada sekretariat mutu adalah bulanan.
Analisis dilakukan pertriwulan.
5. Capaian angka ketepatan waktu pengiriman laporan HIV ke kementrian kesehatan
STUDY
Capaian indikator : Data pasien poli CST di laporkan ke kemenkes setiap sebulan sekali dengan tidak melebihi tanggal
28 di tiap bulannya
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER
TARGET 100% 100% 100% 100% 10%0 100% 100% 100% 100%
CAPAIAN 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kisaran capaian Indikator ketepatan penyampaian laporan bulanan ke berkisar 100% tiap bulannya. Dalam arti pada
seluruh pelaporan berhasil dilaporkan tepat waktu
ACTION
PLAN
Indikator terpilih : KEJADIAN PASIEN PULANG ATAS PERMINTAAN
SENDIRI
DO
PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dilakukan di Rawat inap
Data dikumpulkan oleh PIC / kepala ruangan dengan kepala instalasi Rawat inap rumah sebagai
penanggung jawab data
Metodologi pengumpulan data adalah secara retrospektif
Data dikumpulkan berdasarkan angka kejadian pasien pulang atas permintaan sendiri
Penilaian data dilakukan bulanan
Analisis data dilakukan 3 bulanan
TARGET 5 %
STUDY
NOVEMBER DESEMBER JANUARI
STANDAR 0 0 0
TARGET 5 5 5
CAPAIAN 3,03 1.77
Kisaran capaian indikator pasien pulang atas permintaan sendiri periode Juli sampai September tahun 2016 berkisar
2.85% tiap bulannya. Dalam arti angka pasien pulang APS rata-rata 3 orang dari 100 pasien (tidak melebihi standar
<5%)
PENDEKATAN SISTEM ANALISIS REKOMENDASI
ACTION
TINDAK LANJUT
PLAN
Indikator terpilih :
KETERLAMBATAN KALIBRASI ALAT MEDIS(BED SIDE
MONITOR,ECG,VENTILATOR,SYRINGE PUMP)DI RUANG ICU,HCU,PONEK,IGD
DO
PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dilakukan di IPSRS
Data dikumpulkan oleh PIC / kepala ruangan dengan kepala instalasi Pemeliharaan sarana rumah
sakit sebagai penanggung jawab data
Metodologi pengumpulan data adalah secara retrospektif
Data dikumpulkan berdasarkan angka keterlambatan kalibrasi alat medis(bed side
monitor,ecg,ventilator,syringe pump)di ruang icu,hcu,ponek,igd
Penilaian data dilakukan bulanan
Analisis data dilakukan 3 bulanan
TARGET 0 %
STUDY
NOVEMBER DESEMBER JANUARI
STANDAR 0 0 0
TARGET 5 5 5
CAPAIAN 0,4 0
ACTION
TINDAK LANJUT
1. Melakukan diklat terhadap petugas lain
2. Penambahan tenaga ATEM sesuai kebutuhan
3. Penyediaan Alat Kalibrasi
4. Pelatihan Kalibrasi
5. sosialisasi pelaksanaan kalibrasi
6. Meningkatkan capaian pelaksanaan kalibrasi
7. Meningkatkan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kalibrasi
PLAN
Indikator terpilih : SURVEY KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP
DO
PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dilakukan di Rawat inap
Data dikumpulkan oleh PIC / kepala ruangan dengan kepala instalasi Rawat inap rumah sebagai
penanggung jawab data
Metodologi pengumpulan data adalah secara retrospektif
Data dikumpulkan berdasarkan jumlah pasien yang di rawat di ruang rawat inap
Data diambil dari pasien atau keluarga pasien
Penilaian data dilakukan bulanan
Analisis data dilakukan 3 bulanan
TARGET 100 %
STUDY
TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III
TARGET 100 100 100
CAPAIAN 84.87 86.27 88.26
Kisaran capaian indikator survey kepuasan pasien rawat inap menggunakan ikm periode triwulan I sampai triwulan III
tahun 2016 berkisar 86.47% tiap triwulannya. Dalam arti survey kepuasan pasien rawat inap rata-rata 86 orang dari
100 pasien.
Anggaran memadai -
PROSES SPO pengambilan data survey dibuatkan -
ACTION
TINDAK LANJUT
PLAN
Indikator terpilih :
TINGKAT KEPUASAN DOKTER
DO
PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dilakukan rumah sakit
Data dikumpulkan oleh PIC komite medik
Metodologi pengumpulan data adalah secara retrospektif
Data dikumpulkan berdasarkan jumlah Dokter di RSUD subang
Penilaian data dilakukan persemester
Analisis data dilakukan persemester
TARGET 80 % puas
STUDY
SANGAT CUKUP PUAS KURANG TIDAK
PUAS PUAS PUAS PUAS
CAPAIAN 5.3% 22,3% 40.4% 25.8% 6.22%
Kisaran capaian indikator survey kepuasan karyawan (dokter) menggunakan ikm periode semester tahun 2016 berkisar
40,40%. Dalam arti survey kepuasan dokter rata rata 41 dari 100 dokter orang merasa puas dengan kinerja
manajemen.
Data
PENDEKATAN SISTEM ANALISIS REKOMENDASI
STRUKTUR Standar pengawasan pihak manajemen Adanya pengawasan secara berkala dari pihak
terhadap dokter manajemen secara tertulis
Panduan pengawasan manajemen terhadap
dokter
Beban kerja dokter yang melebihi kapasitas Penambahan jumlah dokter spesialis/umum
PROSES Pihak manajemen belum secara maksimal
Pihak manajemen lebih sering melakukan
melakukan pengawasan terhadap dokter
komunikasi dengan komite medik untuk
Kurangnya penghargaan ataupun hukuman
membahas hal yang berhubungan dengan dokter
yang diberikan kepada dokter yang bekerja di
dan pelayanan
rumah sakit
OUTCOME Kisaran capaian indikator survey kepuasan
karyawan (dokter) menggunakan ikm periode
Manajemen secara berkesinambungan
semester tahun 2016 berkisar 40,40%.
melakukan komunikasi dengan pihak komite
Dalam arti survey kepuasan dokter rata rata
medik
41 dari 100 dokter orang merasa puas
dengan kinerja manajemen
ACTION
TINDAK LANJUT
1. Manajemen melakukan komunikasi secara aktif dengan komite medik
2. Pemberian penghargaan terhadap dokter sesuai dengan kriteria yang di tentukan
3. Melakukan peneguran terhadap dokter yang melanggar aturan yang telah ditetapkan
4. Membuat jadwal pertemuan secara rutin pihak manajemen dan komite
DO
PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dilakukan di Rawat inap
Data dikumpulkan oleh PIC / kepala ruangan dengan kepala instalasi Rawat inap rumah sebagai
penanggung jawab data
Metodologi pengumpulan data adalah secara retrospektif
Data dikumpulkan berdasarkan angka kejadian pasien pulang atas permintaan sendiri
Penilaian data dilakukan bulanan
Analisis data dilakukan 3 bulanan
STUDY
Data bulan januari - oktober 2016
PENDEKATAN SISTEM ANALISIS REKOMENDASI
STRUKTUR SPO pengambilan data belum ada Membuat SPO pengambilan data di
SIM RS
Panduan MKI sudah ada -
Penunjukan penanggung jawab
data sudah ada
Aplikasi program data belum
terintegrasi seluruhnya
PROSES Proses pengambilan data belum
menggunakan aplikasi
Buat team validasi dan verifikasi data
Data belum tervalidasi
Buat aplikasi data
Data belum terverifikasi
PDCA
INDIKATOR AREA MANAJEMEN (IAM)8
COST RECOVERY
ACTION
TINDAK LANJUT
1. Penunjukan penanggung jawab data indikator mutu
2. Pertahankan dan tingkatkan kesehatan keuangan rumah sakit
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN SUBANG
PDCA
INDIKATOR AREA MANAJEMEN (IAM) 9
KETAATAN PENGGUANAAN ALAT PELINDUNG DIRI ( APD ) PETUGAS DI RUMAH SAKIT RSUD SUBANG
DO
PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dilakukan di instalasi
Data dikumpulkan oleh PIC dengan kepala instalasi sebagai penanggung jawab data
Kisaran capaian indikator kepatuhan pemakaian APD periode Juli tahun 2016 berkisar 56.25%
tiap bulannya. Dalam arti dari 100 orang petugas di rumah sakit sudah 56 orang petugas yang
patuh dalam pemakaian APD.
PENDEKATAN SISTEM ANALISIS REKOMENDASI
STRUKTUR SPO Pemakaian APD sudah ada -
Pedoman pemakaian APD sudah ada -
Ketersediaan APD sudah lengkap -
Format sensus harian kepatuhan pemakaian -
APD sudah ada
Penanggungjawab pencatatan harian untuk Ditetapkan penanggungjawab
shift siang dan malam belum ada pencatatan harian untuk shift siang
dan malam
ACTION
TINDAK LANJUT
1. Sosialisasi ulang prosedur pemakaian APD
7. Pimpinan membuat surat edaran kepada seluruh karyawan Rumah Sakit Umum Sumedang untuk mematuhi
prosedur pemakaian APD
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN SUBANG
KUMPULAN PDCA
SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)
DO
PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dilakukan di Rawat inap
Data dikumpulkan oleh PIC / kepala ruangan dengan kepala instalasi Rawat inap rumah sebagai
penanggung jawab data
Metodologi pengumpulan data adalah secara retrospektif
Data dikumpulkan berdasarkan berdasarkan pasien baru dengan gelang identitas dalam 1x24 jam
Penilaian data dilakukan bulanan
Analisis data dilakukan 3 bulanan
Target 0%
STUDY
Data tahun 2016
SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER
TARGET 100 100 100
CAPAIAN 19 98
Kisaran capaian indikator pasien baru dengan gelang identitas periode september sampai oktober tahun 2016 mengalami
peningkatan cukup tajam. Bulan oktober gelang identitas sudah tersedia .
PENDEKATAN SISTEM ANALISIS REKOMENDASI
PROSES Petugas kurang patuh dalam pemasangan Sosialisasi ulang SPO identifikasi pasien.
gelang identitas pada pasien baru
Menitikberatkan pada monitoring dan
evaluasi penggunaan gelang identitas
pada pasien baru
OUTCOME Kisaran capaian indikator pasien baru tanpa Pimpinan membuat surat edaran
gelang identitas periode September sampai kepada seluruh petugas yg sudah
oktober tahun 2016 mengalami peningkatan ditentukan tentang pemasangan gelang
cukup tajam. Bulan oktober gelang identitas identitas.
pasien sudah tersedia, dan berpotensi IKP dan
ISKP 1
ACTION
TINDAK LANJUT
2. Menitikberatkan pada monitoring dan evaluasi penggunaan gelang identitas pada pasien baru
3. Pimpinan membuat surat edaran kepada seluruh petugas yg sudah ditentukan tentang pemasangan gelang
identitas.
PLAN
Indikator terpilih :
VERBAL ORDER DITANDATANGANI DOKTER DALAM 24 JAM
DO
PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dilakukan di Rawat inap
Data dikumpulkan oleh PIC / kepala ruangan dengan kepala instalasi Rawat inap rumah sebagai
penanggung jawab data
Metodologi pengumpulan data adalah secara retrospektif
Data dikumpulkan berdasarkan berdasarkan Angka verbal order ditandatangani dokter dalam 24
jam
Penilaian data dilakukan bulanan
Analisis data dilakukan 3 bulanan
Target 100%
STUDY
Data tahun 2016
SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER
TARGET 100 100 100
CAPAIAN 30 37
Kisaran capaian indikator penandatanganan verbal order ditandatangani dokter dalam 24 jam periode
September sampai oktober tahun 2016 berkisar 33.5% tiap bulannya. Angka penandatanganan verbal
order masih dibawah standar (100%)
a. Sosialisasi ulang tentang SPO SBAR kepada petugas yang sudah ditentukan
b. Buat kebijakan pengisian SBAR untuk hari libur
c. Sosialisasi ulang SPO penandatanganan form SBAR dalam 1x24 jam
d. Pimpinan membuat kebijakan tentang penandatanganan komunikasi via telp (SBAR) pada hari libur
e. Pimpinan membuat surat edaran kepada seluruh petugas yang sudah ditunjuk untuk pengisian Form SBAR
PLAN
Indikator terpilih : PERSENTASE OBAT HIGH ALERT YANG BERLABEL
DO
PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dilakukan di Rawat inap
Data dikumpulkan oleh PIC / kepala ruangan dengan kepala instalasi Rawat inap rumah sebagai
penanggung jawab data
Metodologi pengumpulan data adalah secara retrospektif
Data dikumpulkan berdasarkan berdasarkan persentase obat high allert tanpa label
Penilaian data dilakukan bulanan
Analisis data dilakukan 3 bulanan
Target 100%
STUDY
Data tahun 2016
SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER
TARGET 100 100 100
CAPAIAN 34 85
Kisaran capaian indikator Persentase obat high alert yang berlabel periode September sampai oktober tahun 2016
berkisar59.5% tiap bulannya. Persentase obat high alert yang berlabel masih dibawah standar (100%)
Petugas untuk palabelan obat-obat High Allert Mempertahankan kepatuhan patugas farmasi dalam
sudah ditentukan pelabelan obat-obat High Allert
PROSES Petugas farmasi sudah patuh terhadap SPO MPO Mempertahankan kepatuhan dalam pelabelan
pada obat-obat High Allert oleh petugas farmasi
OUTCOME Kisaran capaian indikator Persentase obat high Mempertahankan kepatuhan dalam pelabelan
alert yang berlabel periode September sampai pada obat-obat High Allert oleh petugas farmasi
oktober tahun 2016 berkisar59.5% tiap bulannya.
Meningkatkan MONEV secara berkala
Persentase obat high alert yang berlabel masih
dibawah standar (100%)
ACTION
TINDAK LANJUT
Mempertahankan kepatuhan dalam pelabelan pada obat-obat High Allert oleh petugas farmasi
Melaksanakan Monev secara berkala
PLAN
Indikator terpilih :
TERLAKSANANYA SITE MARKING
DO
PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dilakukan di ruang Dahlia RSUD subang
Data dikumpulkan oleh petugas ruang Dahlia dengan Kepala ruang Dahlia sebagai penanggung
jawab
Metodologi pengumpulan data adalah secara retrospektif
Data dikumpulkan berdasarkan angka jumlah pasien yang tidak dilakukan site marking
Penilaian data dilakukan harian
Periode waktu pelaporan kepada sekretariat Unit Mutu adalah bulanan
Analisis data dilakukan 3 bulanan
STUDY
Data tahun 2016
SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER
STANDAR 100 100 100
CAPAIAN 0 19.84
Kisaran capaian indikator terlaksananya site marking periode september sampai oktober 19.84, dimana site
marking baru dilakukan dan diambil data pada bulan oktober. Jadi setiap 100 pasien yang di site marking
sebanyak 20 orang.
PENDEKATAN ANALISIS REKOMENDASI
SISTEM
STRUKTUR 1. Jumlah DPJP di KSM Bedah sudah Diperlukan sipervisi dan pengecekan kembali oleh
memadai petugas ruangan mengenai pembuatan site marking
2. Belum ada petugas di ruangan yang
melakukan monitoring atau
mengingatkan DPJP untuk melakukan site
marking
3. Asesmen untuk menulis site marking
sudah tersedia
4. SPO tentang asesmen pre oprasi dan
prosedur yang harus dilakukan sebelum
pasien dikirim ke ruang oprasi
PROSES Angka kepatuhan DPJP untuk melakukan site Menunjuk petugas penanggung jawab di ruangan
marking masih rendah sebagai supervisi dalam hal pemberian site marking
OUTCOME Kisaran capaian indikator terlaksananya Menunjuk petugas di ruangan sebagai pengawas
site marking periode september sampai pelaksanaan site marking oleh DPJP
oktober 19.84, dimana site marking
baru dilakukan dan diambil data pada
bulan oktober. Jadi setiap 100 pasien
yang di site marking sebanyak 20 orang.
ACTION
Menunjuk petugas sebagai penanggung jawab di ruangan untuk melakukan doble
sheck site marking terhadap pasien yang akan dilakukan operasi
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN SUBANG
PDCA SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)5
PERSENTASE KEPATUHAN PETUGAS KESEHATAN DALAM MELAKUKAN KEBERSIHAN
TANGAN DENGAN METODE ENAM LANGKAH DAN LIMA MOMEN
PLAN
Indikator terpilih :
PERSENTASE KEPATUHAN PETUGAS KESEHATAN DALAM MELAKUKAN KEBERSIHAN TANGAN
DENGAN METODE ENAM LANGKAH DAN LIMA MOMEN
DO
PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dilakukan di ruang rawat inap
Data dikumpulkan oleh IPCN/PPI
Metodologi pengumpulan data adalah secara retrospektif
Data dikumpulkan berdasarkan angka kejadian infeksi daerah operasi
Penilaian data dilakukan bulanan
Analisis data dilakukan 3 bulanan
TARGET 100%
STUDY
Data tahun 2016
JULI AGUSTUS SEPTEMBER
TARGET 100 100 00
CAPAIAN 47.6
ACTION
TINDAK LANJUT
1. Sosialisasi ulang prosedur hand hygiene
2. Tetapkan penanggungjawab pencatatan untuk shift siang dan malam
3. Tingkatkan MONEV dari atasan langsung mengenai kepatuhan hand hygiene
4. Optimalkan pencatatan tentang kepatuhan pelaksanaan hand hygiene
5. Optimalkan ketepatan waktu pelaporan angka pelaksanaan hand hygiene
6. Tentukan reward dan punishment mengenai kepatuhan pelaksanaan hand hygiene
7. Pimpinan membuat surat edaran kepada seluruh karyawan Rumah Sakit Umum Sumedang untuk
mematuhi prosedur pelaksanaan hand hygiene
DO
PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dilakukan di ruang rawat inap
Data dikumpulkan oleh PIC / Kepala Ruangan dengan Kepala ruangan rawat inap sebagai
penanggung jawab data
Metodologi pengumpulan data adalah secara retrospektif
Data dikumpulkan berdasarkan ketidaklengkapan assesmen resiko jatuh pada pasien dalam 24 jam
Penilaian data dilakukan harian
Periode waktu pelaporan kepada Kepala ruangan rawat inap adalah bulanan
Analisis data dilakukan 3 bulanan
STUDY
Data tahun 2016
Kisaran capaian indikator tidak angka kelengkapan assesmen resiko jatuh pada pasien dalam waktu 24 jam
periode september oktober 2016 berkisar 65.5% perbulan. Dalam arti setiap 100 pasien, assesmen resiko
jatuh yang di isi dalam 24 jam sebanyak 65 pasien
PENDEKATAN ANALISIS REKOMENDASI
SISTEM
OUTCOME Kisaran capaian indikator tidak angka Tingkatkan monitoring dan evaluasi tentang
kelengkapan assesmen resiko jatuh pada pasien pengisian form assesmen resiko jatuh dalam 24
dalam waktu 24 jam periode september jam
oktober 2016 berkisar 65.5% perbulan. Dalam
arti setiap 100 pasien, assesmen resiko jatuh
yang di isi dalam 24 jam sebanyak 65 pasien
ACTION
Meningkatkan monitoring dan evaluasi tentang pengisian form assesmen resiko
jatuh dalam 24 jam
DO
PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dilakukan di Instalasi bank darah
Data dikumpulkan oleh PIC / kepala ruangan dengan kepala bank darah sebagai penanggung jawab
data
Metodologi pengumpulan data adalah secara retrospektif
Data dikumpulkan berdasarkan berdasarkan Angka kejadian reaksi transfusi
Penilaian data dilakukan bulanan
Analisis data dilakukan 3 bulanan
Target 0%
STUDY
Data tahun 2016
AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBBER
TARGET 0% 0% 0%
CAPAIAN 0% 0.43% 0.48%
Capaian kisaran indikator angka kejadian reaksi transfusi bulan agustus - oktober 2016 berkisar 0,30 %
tiap bulannya. Dalam arti pada 100 labu darah terdapat 0,30 labu darah yang menimbulkan reaksi
transfusi.
PENDEKATAN
ANALISIS REKOMENDASI
SISTEM
Form pengumpulan data sudah tersedia -
ACTION
TINDAK LANJUT
1. Mengadakan sosialisasi dan pemantauan pelaksanaan SPO terkait spesimen
2. Memberikan penjelasan pada petugas dari ruangan untuk mengirimkan sampel secara
benar
3. Mengusulkan pemasangan Pneumatik Tube Sistem
4. Mengadakan blood warmer di tiap ruangan
5. Mengadakan wadah pengambilan labu darah di tiap ruangan
6. Mengadakan sosialisasi penangan bahan pemeriksaan dan penanganan labu darah
untuk
7. transfusi ke ruang perawatan terkait angka kejadian reaksi transfusi
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN SUBANG
PDCA
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP)
KEJADIAN KESALAHAN PEMBERIAN OBAT
Capaian kisaran indikator kesalahan pemberian obat bulan Juli - September 2016 berkisar 1.62 %
tiap bulannya.
Pendekatan Analisis Rekomendasi
Sistem
Struktur Form harian pengumpul data sudah tersedia
SPO penanganan dan pelaporan kesalahan pemberian obat
Belum ditunjuk petugas yang melakukan pencatatan Ditunjuk petugas yang melakukan
kesalahan pemberian obat pencatatan kesalahan pemberian obat
Proses Kejadian kesalahan belum ditulis semua karena petugas Mengadakan sosialisasi tentang panduan
takut ada sanksi keselamatan pasien, SPO penanganan dan
pelaporan kesalahan
Banyak resep yang kurang jelas/tidak terbaca terutama obat mengadakan Sosialisasi SPO komunikasi
Lasa tapi tidak dilakukan konfirmasi kepada dokter via telepon
verifikasi sebelum pemberian obat belum dilakukan setiap mengadakan Sosialisasi SPO verifikasi
pasien sebelum pemberian obat
Waktu pemeriksaan dokter yang kurang terdistribusi dengan Waktu pemeriksaan dokter yang terjadwal
baik ( resep datang ke depofarmasi hampir bersamaan ( koordinasi dengan yanmed)
waktunya) sehingga petugas kurang fokus dalam bekerja
Outcome Kisaran capaian indikator tidak adanya kesalahan pemberian Mengadakan sosialisasi ke depofarmasi
obatdi depofarmasibulan Juli september 2016 sebesar terkait indikator tidak adanya kesalahan
98,38% .Dalam arti tidak adanya kesalahan pemberian obat pemberian obat
yang dicapai kurang dari standar yang ditetapkan.
ACTION
tindak lanjut
a. Menunjuk petugas khusus untuk menulis dan melaporkan kesalahan pemberian obat
b. Mengadakan sosialisasi kembali tentang SPO penanganan dan pelaporan kesalahan pemberian obat dan SPO
komunikasi via telepon
c. Meningkatkan kesadaran petugas dalam pencatatan dan pelaporan kesalahan
d. Meningkatkan kesadaran petugas supaya dalam melaksanakan kegiatan harus sesuai dengan SPO
e. Mengadakan Sosialisasi SPO verifikasi sebelum pemberian obat
f. Waktu pemeriksaan dokter yang terjadwal sehingga tidak terjadi penumpukan pasien di depo farmasi dalam
satu waktu