You are on page 1of 9

MESIN ROLL BENDING PLAT solve the problem, to produce smooth

AKRILIK cylindrical surface isnt corrugated.


Alfan Fauzi 1), Angelia Hermiati Ayu Wardani2), These machines are designed using a
Hasan Asadi3), Nur Husodo4) three-roll system that is placed in a triangle
Program Studi D3 Teknik Mesin Produksi and the heaters are placed in between the two
Kerjasama FTI-ITS Surabaya Disnakertransduk roll below, so that the plate can be bent
Prov.Jawa Timur straight up in preheat plate ready to be bent.
Kampus ITS Keputih Sukolilo Surabaya 60111 Thus producing smooth surface and is
expected to support the engine production
Abstract capacity of small industries.
Acrylic cylinder is a component that is From the calculation power needed 0.17
commonly used as a reactor in the addition HP motor, the motor rotation 1500 rpm is
process, which is mixing several types of reduced by a gearbox with a ratio of 1:50 to
chemicals. Because mixing chemicals corrode drive two 60 mm diameter roll with a speed of
the container usually used, so use of the 30 rpm and from the calculation power needed
acrylic. In a small industrial establishment 133 W electrical heater. After testing, it was
acrylic cylinder still use manually way, which found that the product quality is better acrylic
is preheated using welding acytelin then cylinder with no waves on the surface.
performed bending process. This causes low
quality products because the products Keyword : Roll Bending Machine, Heater,
produced corrugated surface due uneven Acrylic.
heating and work safety are minimal.
Therefore, in require of a machine that can Kata Kunci : Mesin Roll Bending, Pemanas,
Akrilik
dibagian bawah dan roll C pada bagian atas
I. PENDAHULUAN sebagai penggerak. Setelah benda kerja berada
di atas 2 roll bagian bawah yaitu roll A dan B
Berdasarkan hasil observasi yang telah maka penggerak (roll C) diturunkan dengan
dilakukan proses manufatur plat akrilik masih cara diputar hingga menyentuh benda kerja
menggunakan cara yang manual. Plat sehingga terjadi bending dititik roll C. Proses
dipanaskan menggunakan las acetylene yang berakhir ketika ujung benda kerja tepat berada
panas nya tidak merata sehingga menghasilkan diatas roll 1 maka motor dimatikan kemudian
permukaan akrilik yang bergelombang dan motor dinyalakan kembali dengan arah putaran
memerlukan biaya yang mahal untuk membeli yang berlawanan. (M Hafiluddin, 2007)
bahan bakar. Maka dari itu perlu dirancang Rancangan mesin roll bending yang
mesin roll bending yang dapat mempermudah akan diwujudkan adalah mesin roll bending
operator dalam pembuatan dalam pembuatan akrilik mengunakan sistem 3 roll yang disusun
komponen realtor kimia. secara segitiga dilengkapi pemanas dengan
Akrilik atau yang sering disebut sumber elektrik yang dibantu blower untuk
plexyglass dan Lucite adalah plastik atau bahan mendistribusikan panas melalui sebuah pipa
teknik yang termasuk dalam klasifikasi yang dikasih lubang mengarah ke plat akrilik
polimer yang terdiri dari susunan senyawa yang akan dibending. Selain itu mesin ini juga
hydrocarbon yang tembus cahaya, tahan lama, di tunjang oleh timer yang berfungsi untuk
tidak mudah rusak oleh karat maupun mengatur arah dari putaran motor.
pelapukan dan tahan terhadap bahan kimia Dalam perencanaan ini perlu adanya
(Callister,W.D.,2007). Akrilik merupakan pembatasan permasalahan yang timbul supaya
polimer bertipe thermoplastic yang tidak terlalu meluas, antara lain:
mempunyai bentuk monomer. Bentuk ini 1. Spesimen yang digunakan adalahplat
mempunyai titik leleh (melting point) sekitar akrilik dengan lebar maksimum
105 oC, dan temperatur transisi gelas 3 oC. spesimen 500 mm dan tebal 2 mm
Specific grafitynya antara, 1,17-1,20 dan sampai dengan 5 mm.
kekuatan tarik antara 48,3-72,4 MPa serta 2. Diameter roll yang digunakan adalah
Modulus Elastis (E) antara 2,2 3,3 GPa 60 mm.
(Alexander,W., 2001). 3. Udara pada proses pemanasan plat
Prinsip kerja pada perencanaan roll diabaikan.
bending yang sudah ada menggunaan sistem 3 4. Kekuatan sambungan las pada rangka
roll disusun secara segitiga yaitu roll A dan B diasumsikan aman untuk pemakaian.


5. Tidak membahas mengenai rangkaian II. METODOLOGI
kelistrikan.
6. Tidak membahas mengenai 2.1 Diagram Alir Pembuatan Mesin Roll
Bending Akrilik (Flow Chart)
perpindahan panas.

MULAI

STUDI LITERATUR OBSERVASI

DATA

PERENCANAAN DAN
PERHITUNGAN

ALAT DAN BAHAN

PEMBUATAN MESIN

UJI PERALATAN

TIDAK
SESUAI DENGAN
PERENCANAAN

Ya

PEMBUATAN
LAPORAN

SELESAI

Gambar 2.1 Diagram Alir Pembuatan Mesin Roll Bending Akriik


mekanisme manual, yang relatif membutuhkan
2.2 Tahapan Proses Pembuatan Mesin Roll waktu yang lama dan tidak safety.
Bending Akrilik. 4. Perencanaan dan perhitungan
Perencanaan dan perhitungan ini
Proses dalam menyelesaikan Tugas bertujuan untuk mendapatkan desain dan
Akhir ini melalui beberapa tahap sebagai mekanisme yang optimal dengan
berikut: memperhatikan data yang telah didapat dari
1. Observasi studi literatur dan observasi langsung. Rencana
Observasi atau studi lapangan ini dilakukan mesin yang akan di rancang ini adalah mesin
dengan survei langsung. Hal ini dilakukan roll bending akrilik untuk pembuatan silinder
dalam rangka pencarian data yang nantinya akrilik.
dapat menunjang penyelesaian tugas akhir ini. 5. Penyiapan komponen peralatan
2. Studi literatur Penyiapan komponen ini meliputi
Pada studi literatur meliputi proses beberapa alat antara lain: Motor AC 1500 rpm
mencari dan mempelajari bahan pustaka yang (1/2Hp), Reducer (1:50), elemen mesin
berkaitan dengan segala permasalahan (bantalan, poros, power screw,rantai dan
mengenai perencanaan mesin roll bending. sprocket,pasak), kerangka mesin dst.
Studi literatur ini diperoleh dari berbagai 6. Pembuatan mesin
sumber antara lain text book, tugas akhir yang Dari hasil perhitungan dan
berkaitan, juga dari media internet dan survey perencanaan dapat diketahui spesifikasi dari
mengenai komponen-komponen di pasaran. bahan maupun dimensi dari komponen yang
3. Data lapangan akan diperlukan untuk pembuatan alat. Dari
Dari lapangan didapat data bahwa komponen yang diperoleh kemudian dilakukan
mesin roll bending yang digunakan untuk perakitan untuk membuat alat yang sesuai
pembuatan reaktor akrilik masih menggunakan dengan desain yang telah dibuat.


7. Uji peralatan maka poros satu (23) yang terletak pada
Setelah alat selesai dibuat lalu reducer akan ikut berputar dan dari poros
dilakukan pengujian dengan mengoperasikan tersebut akan ditransmisikan melalui sproket
alat tersebut. Dalam pengujian nanti akan satu (10) dan rantai satu (17). Ketika sproket
dicatat dan dibandingkan waktu dan juga satu pada poros satu bergerak maka rantai satu
benda yang dihasilkan melalui proses manual yang menghubungkan antara sproket satu dan
dengan mesin. dua akan ikut berputar. Sehingga perputaran
8. Pembuatan laporan dari rantai satu tersebut akan ditransmisikan ke
Tahap ini merupakan ujung dari pembuatan sproket dua (16) yang terpasang pada poros
mesin roll bending akrilik, dengan menarik dua. Pada poros dua digunakan sproket dobel,
kesimpulan yang didapat dari hasil pengujian karena rantai yang digunakan juga ada dua.
yang telah dilakukan. Ketika sproket dua berputar, maka poros dua
(18) yang berada pada roll satu (4) akan ikut
3.3 Mekanisme Kerja Mesin Roll Bending berputar karena terpasang pasak pada rantai
Akrilik dan sproket. Pada saat yang bersamaan poros
Mekanisme kerja mesin mesin roll tiga (20) yang terdapat pada roll dua (2) juga
bending akrilik ini pada awalnya adalah akan ikut berputar karena pada poros tiga juga
menggunakan tiga buah roll yang disusun terpasang sproket (13) dan rantai dua (14) yang
secara segitiga seperti di tunjukan pada gambar terhubung dengan sproket dua. Dan dua roll
desain mesin di bawah ini : inilah yang menggerakkan plat akrilik
kekanan. Setelah ujung plat tepat berada diatas
roll satu seperti Gambar 3.4 secara otomatis
putaran motor akan berputar kekiri karena
diatur oleh timer (7). Proses plat bolak-balik
dilakukan 5 kali sampai plat siap untuk
dibending atau di beri preheat terlebih dahulu
seperti Gambar 3.6. Pada mesin roll bending
tersebut juga dilengkapi dengan tombol safety
(8) yang berfungsi untuk mematikan seluruh
sistem jika terjadi kesalahan proses. Selain itu
juga terdapat lampu indikator berwarna merah
(5) yang akan menyala jika tombol off
dinyalakan.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada bab ini akan dibahas tentang
perhitungan mesin roll plat, yaitu analisa daya
Gambar 2.2 Desain Alat gaya yang nantinya dibutuhkan dalam mesin
agar dapat berjalan dan berfungsi dengan baik,
Ketika kabel disambungkan pada yaitu menghitung daya motor pada saat bekerja
sumber listrik lalu tombol on (9) dinyalakan memutar poros engkol dilanjutkan dengan
maka motor listrik (12) dengan daya 0,5 perhitungan perencanaan elemen mesin yang
HP,kecepatan 1500 rpm yang terletak pada mendukung perencanaan mesin roll plat
dudukan motor (21) dan rangka bawah (22) sehingga aman dalam pengoperasiannya.
akan menyala (namun motor belum berputar) 3.1 Perhitungan Gaya Bending
dan pemanas (1) dengan daya 350 watt yang
terletak diantara dua roll bawah (2 dan 4)
secara otomatis menyala hingga mencapai
suhu yang sudah diatur pada termocontrol (6).
Ketika sistem mulai menyala ditandai dengan
lampu indikator warna hijau (17) menyala.
Setelah suhu mencapai 150C dan terbaca oleh Gambar 3.1 Gaya-Gaya Yang Bekerja Pada Roller
sensor lalu motor mulai berputar dan putaran
motor ditransmisikan ke reducer (11) dengan Dari diagram Tegangan - Regangan plat
rasio gearbox 1:50. Ketika reducer berputar akrilik yang dipengaruhi oleh perubahan


temperature pada Gambar 2.1, dilakukan MPa. Maka, besarnya gaya bending yang
percobaan untuk menetukan seberapa besar dibutuhkan untuk membending plat akrilik ini
Regangan yang terjadi pada suhu diatas dapat dihitung melalui persamaan 2.1 pada
Temperatur Glass (Tg) Plat Akrilik yaitu antara Bab 2, yaitu sebagai berikut :
3 - 105 oC. Dan didapatkan data sebagai F =
k.Y.LT 2
(2)
berikut : W
Lo : panjang awal = 200 mm Dengan asumsi perbandingan antara
L1 : panjang setelah bending = 205 mm tebal plat dan radius lebih kecil dibandingkan
: sudut kontak antara benda kerja dengan lebar jarak antar roll bawah. Maka,
dengan roller = 5o berlaku bending menjadi mekanisme tarik,
! dimana persamaan diatas menjadi :
=
!! UTS LT 2
F= (2a)
W
(Kalpakjian, Schmid, 2009)
(1) Diketahui :
Ultimate Tensile Strenght :
! + ! Temp. 60 oC = 15 MPa
= Temp. 30 oC = 41,5 MPa
!
Lebar Plat akrilik (L) = 600 mm
205 200 Tebal Plat Akrilik (T) = 4 mm
= Lebar Bentangan Dies (W) = 115 mm
200
=
0,025 UTS LT 2
F=
W
(1.a) - Pada Temperatur 60 oC, UTS = 15 MPa
15 600 . 4 !
Dari persamaan 4.1 di atas dapat =
115
diketahui bahwa regangan dari plat akrilik = 1627,83
adalah 0,025. Maka, dapat ditarik garis vertical = 182,9
dari garis Regangan pada diagram Tegangan -
Regangan plat akrilik di bawah ini, sehingga - Pada Temperatur 30 oC, UTS = 41,5 MPa
dapat diketahui seberapa besar tegangan dari 41,5 600 . 4 !
plat akrilik pada suhu antara 3 105 oC. =
115
= 4503,65
= 506,03

Karena gaya yang bekerja pada


temperature 30 oC lebih besar dari pada gaya
yang bekerja pada temperature 60 oC. Maka,
jika motor mampu menggerakkan proses
pengerollan pada temperature 30 oC akan
mampu juga menggerakkan proses pengerollan
pada temperature 60 oC. Sehingga pada
perencanaan mesin roll bending plat akrilik ini
menggunakan gaya yang bekerja pada roller 1
sebesar 506,03 kgf.

Gambar 3.2 Diagram tegangan regangan 3.2 Perhitungan Daya Bending


akrilik (PMMA) yang dipengaruhi oleh Dari data yang diperoleh diatas, maka
Temperatur dapat dihitung besarnya daya yang dibutuhkan
(Callister,W. D., 2007) untuk membending plat, menggunakan
Gambar 4.2 menunjukan bahwa persamaan (2.3a):
Tegangan terendah dan terbesar yang terjadi
pada plat akrilik adalah pada temperature 60
o
C dan 30 oC, yaitu sebesar 15 MPa dan 41,5

(3)

3.2.1 Mencari Resultan Gaya Pada Roller


Diketahui :
Gambar 3.5 Free Body Diagram Gaya Gesek
F roll A = Gaya pada roll A
Pada Roller
F roll B = Gaya pada roll B
Sudut kontak antara benda kerja dengan
a. Gaya Gesek
roller () = 5o
FS = Gaya Gesek (kgf)
= Koefisien Gesek antara Akrilik
dengan Baja = 0,54
(Lampiran 11)

FS = FrA .
FS = 253,98 kgf . 0,54
FS = 137,15 kgf
Gambar 3.3 Free Body Diagram Gaya Gaya
Pada Roller b. Torsi Pengerollan
T = Torsi (kgf.mm)
r = Jari Jari Roller (mm)
T = FS . r
T = 137,15 kgf . 30 mm
T = 4114,5 kgf.mm

3.2.3 Mencari Daya Motor


Untuk mencari daya motor yang
Gambar 3.4 Sudut Kontak antara Benda dibutuhkan untuk roll bending akrilik ini dapat
Kerja dan Roller dicari melalui persamaan (2.3a) sebagai berikut
:
+Fy = 0 ; P Daya( HP)
FrA cos F + FrB cos = 0 T = 71.6200
n Putaran(rpm)
FrA cos 5o 506,03 kgf + FrB cos 5o = 0
506,03 kgf T .n
FrA + FrB =
cos 5o
P=
71.6200
FrA + FrB = 507,96 kgf (1) 4114,5 kgf.mm . 30 rpm
MA = 0 ; P=
716200
F (57,5) - FrB cos (115) = 0 P = 0,17 HP
506,03 (57,5) - FrB cos 5o (115) = 0
29096,725 - FrB cos 6,9 (115) = 0 Sehingga, Mesin Roll Bending Akrilik
29096,725
FrB = ini digunakan motor listrik dengan daya 0,5 HP
cos 5o . 115
FrB = 253,98 kgf ..(2)
3.3 Perhitungan Perpindahan Panas
Subtitusi pers. (2) ke (1) Diketahui : Spesific Heat :
FrA + FrB = 507,96 kgf Cp acrylic = 1460
FrA = 507,96 kgf 253,98 kgf J/Kg.K
FrA = 253,98 kgf Cp Udara = 721
J/Kg.K
3.2.2 Mencari Gaya Gesek (FS) dan Torsi
Ka = 0,19 W/m.K
(T)
Ha = 25 W/m2.K
Luas penampang permukaan
akrilik (A) = 0,0575 m2


Selisih Kenaikan Temperatur ke 313 K, dengan T = 37 K, dapat dihitung
(T) = 37 oC sebagai berikut :
Massa akrilik = 0,17 kg QTotal = QUdara + QAkrilik
Massa udara = 0,12 kg (7)
QTotal = mu . Cpu . T + ma . Cpa .
3.3.1 Menghitung total aliran T
perpindahan panas QTotal = 0,12 kg . 721 J/kg.K . 37
a. Perpindahan panas secara konduksi K + 0,17 kg . 1460 J/kg.K . 37 K
! QTotal = 4537,09 J + 6482,4 J
Q !"#$ = k . A .
!
QTotal = 11019,49 J
(4)
3.3.3 Waktu dan kecepatan pemanasan
Q !"#$
W teoritis
0,19 . K x 0,0575 m! x 313a. 276 K pemanasan
Waktu
= m
0,005 m
Q !"#$ = 80,85 Watt t =
b. Perpindahan panas secara konveksi !"#$% !"#$ !"#$%&'"'(
=
!"#$ !" !"#$ !"#$%&'"'(
Q !"#$ = h . A . T !
(8)
!
(5) t
Q !"#$ 11019,49 J
=
W 134,04 J/s
= 25 . . K x 0,0575 m! x 313
m! t = 82,5 detik
276 K
Q !"#$ = 53,19 Watt b. Kecepatan pemanasan
Diketahui : Panjang Akrilik yang
Maka, Total aliran perpindahan panas dipanaskan (l) = 115 mm
yang terjadi adalah : Waktu Pemanasan (t)
Q !"#$% = = 82,5 det
Q !"#$ + Q !"#$
115
= = = 1,4
(6) 82,5
3.4 Pembahasan
Q !"#$%
Dari hasil perhitungan yang telah
= 80,85 Watt dilakukan, kami telah mewujudkan sebuah
+ 53,19 Watt mesin roll bending untuk akrilik. Pada mesin
Q !"#$% tersebut menggunakan motor AC 1 phase
= 134,04 Watt dengan daya 0,5 HP dan kecepatan 1500 rpm.
Namun jika digunakan untuk proses roll
Q !"#$% = 134,04 J/s
bending yang relatif memerlukan putaran yang
tidak terlalu tinggi maka, digunakan pula gear
Jadi, untuk daya pemanas yang box dengan ratio 1:50 sehingga luaran
digunakan adalah sebesar 350 Watt kecepatan yang dihasilkan oleh motor yang
digunakan adalah 30 rpm. Selain menggunakan
3.3.2 Menghitung total kalor yang di motor sebagai penggerak, dalam mesin roll
bending ini juga menggunakan beberapa
butuhkan
komponen lain. Beberapa komponen tersebut
Dibutuhkan kalor untuk memanaskan
adalah :
udara dan plat akrilik, dari temperature 276 K
1. Sproket


Sproket yang digunakan berjumlah 3 beraneka ragam sesuai dengan
buah yaitu satu sproket single yang fungsinya.
terpasang pada motor dan dua sproket 8. Plat besi.
yang terpasang pada dua poros roll Plat besi memilik beberapa fungsi
bawah, namun salah satu nya yaitu sebagai dudukan atau penyangga
menggunakan sproket double. motor, bantalan roda dan sebagai
Spesifikasi dari sproket yang hendel. Plat yang digunakan memilik
digunakan adalah : tebal, ukuran dan bentuk yang
- Diameter 57,7 mm. beraneka ragam sesuai dengan fungsi
- Jumlah gigi 14 buah. masing-masing.
- Rantai 9. Mur dan baut
2. Rantai yang digunakan adalah rantai Mur dan baut adalah salah satu
dengan nomor 40 panjang rantai 1 komponen pendukung yang berfungsi
(dari motor ke poros 1) adalah 817,8 sebagai pengunci. Ukuran dari mur
mm dan rantai 2 (dari poros 1 ke 2) dan baut beranekaragam sesuai dengan
adalah 411,48 mm. Rantai tersebut fungsinya. Beberapa mur dan baut
berfungsi mentransmisikan putaran yang digunakan pada mesin roll
dari motor menuju roll sehingga roll bending akrilik antara lain : M5, M8,
bisa berputar. M10, M12.
3. Poros. 10. Pemanas
Poros yang digunakan pada mesin roll Pemanas yang digunakan adalah
bending ini adalah besi S45C. Poros pemanas jenis infaflara yang berbentuk
yang digunakan ada 4 buah dimana 3 silinder dengan diameter 20 mm dan
buah poros yang terpasang pada roll panjang 600 mm terletak diantara dua
memiliki panjang dan diameter yang sumbu roll bagian bawah. Pada bagian
sama yaitu diameter 20 mm dan dalam silinder terdapat gulungan
panjang 750 mm. Sedangkan satu kawat yang berfungsi sebagai pemanas
poros yang terpasang pada motor elektrik. Daya yang digunakan pada
memiliki diameter 25 mm dan panjang pemanas adalah 350 watt.
220 mm. Poros sendiri memiliki fungsi 11. Timer
sebagai tempat sproket dan tempat Timer berfungsi sebagai pengatur arah
silinder roll. putaran dari roll. Jika waktu yang
4. Pasak terbaca oleh timer sudah sesuai dengan
Pasak yang terpasang diantara sproket yang diatur makan secara otomatis
dan poros memiliki dimensi 50x7x7 putaran dari roll akan berbalik.
mm. 12. Termokontrol
Termokontrol berfungsi membaca
5. Bearing temperatur yang dikeluarkan oleh
Bearing yang digunakan adalah jenis pemanas. Kapasitas panas yang dapat
ball bearing mempunya diameter dihasilkan oleh termokontrol tersebut
dalam (d) 20 mm, sesuai dengan adalah 400C. sedangkan panas yang
diameter poros yang digunakan dan diperlukan untuk proses roll bending
diameter luar (D) 40 mm. plat akrilik adalah 105C. Jika
6. Silinder roll temperatur yang terbaca sudah sesuai
Silinder roll yang digunakan adalah maka proses roll bending siap untuk
stainless steel berjumlah 3 buah yang dilakukan.
memilik panjang dan diameter yang 13. Lampu indikator
sama yaitu panjang 600 mm dan Lampu tersebuat terdiri dari 2 warna
diameter 60 mm. 3 buah roll tersebut yaitu merah dan hijau. Lampu akan
dipasang secara segitiga dengan 2 roll menyala hijau jika tombol on ditekan
pada bagian bawah dan 1 roll atas dan menandakan bahwa sistem sudah
yang berfungsi sebagai penekan. berjalan namun lampu akan berwarna
7. Kanal U digunakan sebagai rangka merah jika tomboll off ditekan dan
dari alat. Kanal U yang digunakan menandakan bahwa sistem mati.
memiliki tebal 5mm dan panjang 14. Tombol On Off (Selector Switch)


Ketika tombol on ditekan makan 5.2 Saran
sisitem mulai berjalan, jika tombol off 1. Pada kontruksi sebaiknya frame atau
ditekan maka sistem akan mati. rangka mesin dibuat lebih presisi, agar
15. Hasil pada proses kerja mesin akan lebih
Setelah dilakukan uji coba alat, untuk berkualitas hasilnya.
mendapatkan dua kali setengah 2. Kecepatan putaran penggerak
silinder dengan diameter 30 mm sebaiknya dapat diatur dan daya
diperlukan waktu 15 menit. pemanasnya lebih besar, dimana jika
kedua hal tersebut dilakukan akan
Yang membedakan mesin roll bending memudahkan pengerjaan silinder
akrilik dengan mesin mesin roll bending dengan ketebalan plat yang lebih besar
lainnya ada pada pemanas. Dimana pada mesin dan proses manufaktur pengerjaan
tersebut telah dilengkapi dengan pemanas silindernya akan lebih cepat tanpa
infaflara yang berfungsi untuk melenturkan preheat.
plat sebelum dilakukan proses roll bending. 3. Untuk pembuatan sebuah silinder
Sedangkan pada alat roll bending plat besi akrilik sebaiknya dilakukan 2 kali
tidak ada pemanasan. proses pengerollan dengan setiap
proses hanya membuat setengah
IV. PENUTUP silinder. Setelah itu dilakukan proses
5.1 Kesimpulan penyambungan untuk memperoleh
Dari perhitungan dan perencanaan pada bentuk silinder. Proses ini dilakukan
Rancang Bangun Mesin Roll Bending supaya proses unloading lebih cepat.
Akrilik, diperoleh kesimpulan sebagai berikut
:
1. Untuk proses roll bending akrilik DAFTAR PUSTAKA
dibutuhkan gaya sebesar 51,6 N.
2. Daya yang dibutuhkan sebesar 0,17 [1] Deutschman, Aaron D. 1975.
HP. Maka dari itu motor yang Machine Design : Theory and
digunakan adalah motor AC dengan Practice. New York: Macmillan
daya 0,5 HP putaran 1500 rpm serta Publishing Co, Inc.
menggunakan gear box dengan ratio [2] Dobrovolsky, V. 1978. Machine
1:50. Elements .Edisi ke-2. Moscow : Peace.
3. Sistem transmisi yang digunakan : [3] Frank P. Incopera dan David P.
a. Rantai dan Sproket Dewitt. 1996. Fundamentals Of Heat
Dari reducer ke poros roll rantai no: and Mass Transfer. Edisi ke-5. John
40 dengan diameter dalam sproket Wiley & Sons. USA
57,7 mm dan jumlah gigi 14. [4] George E. Dieter, Jr. 1961.
b. Poros yang digunakan pada roll Mechanical Metallurgy, McGraw-Hill
adalah bahan AISI 1045, besi S45C Book Company. New York
dengan diameter 20 mm dan [5] Kalpakjian, Schmid, 2009.
panjang 728 mm. Manufacturing Engineering And
c. Tipe Bearing yang digunakan pada Technology. Sixth Edition, Addison
poros roll adalah tipe Single Row Wesley. New York.
Ball Bearing, dengan diameter [6] R. C. Hibbeler, 2001. Engineering
dalam 20 mm dan diameter luar 40 Mechanics Statics. Second Edition,
mm. Prentice Hall.
d. Pasak [7] Robert L. Mott, 2009. Elemen-Elemen
Pasak yang digunakan adalah Mesin Dalam Perancangan Mekanis,
square key dengan dimensi W x H Edisi Pertama, University Of Dayton.
x L (50x7x7) mm. [8] Sato, G. Takeshi, N. Sugiarto H. 2000.
4. Hasil percobaan mesin roll bending Menggambar Mesin Menurut Standar
akrilik : ISO, PT. Pradnya Paramita, Jakarta.
Diperlukan waktu sekitar 15 menit [9] Schey, John A., 2000. Introduction to
untuk membentuk setengah silinder Manufacturing Processes. McGraw-
akrilik dengan diameter 30 cm. Hill. New York


[10] Sularso, Kiyokatsu Suga. 1994. Dasar
Perencanaan dan Pemilihan Elemen
Mesin, Edisi ke-10. PT. Pradnya
Paramita, Jakarta.
[11] William D. Callister, Jr. 2007.
Material Science and Engineering, An
Introduction, Edisi ke-7. John Wiley &
Sons. USA
[12] Hafiluddin. 2010. Rancang Bangun
Mesin Roll Bending Pipa Canopy.
Tesis. Fakultas Teknologi Industri.
ITS. Surabaya.

You might also like