Professional Documents
Culture Documents
574 1145 1 SM PDF
574 1145 1 SM PDF
5. Tidak membahas mengenai rangkaian II. METODOLOGI
kelistrikan.
6. Tidak membahas mengenai 2.1 Diagram Alir Pembuatan Mesin Roll
Bending Akrilik (Flow Chart)
perpindahan panas.
MULAI
DATA
PERENCANAAN
DAN
PERHITUNGAN
PEMBUATAN MESIN
UJI PERALATAN
TIDAK
SESUAI
DENGAN
PERENCANAAN
Ya
PEMBUATAN
LAPORAN
SELESAI
7. Uji peralatan maka poros satu (23) yang terletak pada
Setelah alat selesai dibuat lalu reducer akan ikut berputar dan dari poros
dilakukan pengujian dengan mengoperasikan tersebut akan ditransmisikan melalui sproket
alat tersebut. Dalam pengujian nanti akan satu (10) dan rantai satu (17). Ketika sproket
dicatat dan dibandingkan waktu dan juga satu pada poros satu bergerak maka rantai satu
benda yang dihasilkan melalui proses manual yang menghubungkan antara sproket satu dan
dengan mesin. dua akan ikut berputar. Sehingga perputaran
8. Pembuatan laporan dari rantai satu tersebut akan ditransmisikan ke
Tahap ini merupakan ujung dari pembuatan sproket dua (16) yang terpasang pada poros
mesin roll bending akrilik, dengan menarik dua. Pada poros dua digunakan sproket dobel,
kesimpulan yang didapat dari hasil pengujian karena rantai yang digunakan juga ada dua.
yang telah dilakukan. Ketika sproket dua berputar, maka poros dua
(18) yang berada pada roll satu (4) akan ikut
3.3 Mekanisme Kerja Mesin Roll Bending berputar karena terpasang pasak pada rantai
Akrilik dan sproket. Pada saat yang bersamaan poros
Mekanisme kerja mesin mesin roll tiga (20) yang terdapat pada roll dua (2) juga
bending akrilik ini pada awalnya adalah akan ikut berputar karena pada poros tiga juga
menggunakan tiga buah roll yang disusun terpasang sproket (13) dan rantai dua (14) yang
secara segitiga seperti di tunjukan pada gambar terhubung dengan sproket dua. Dan dua roll
desain mesin di bawah ini : inilah yang menggerakkan plat akrilik
kekanan. Setelah ujung plat tepat berada diatas
roll satu seperti Gambar 3.4 secara otomatis
putaran motor akan berputar kekiri karena
diatur oleh timer (7). Proses plat bolak-balik
dilakukan 5 kali sampai plat siap untuk
dibending atau di beri preheat terlebih dahulu
seperti Gambar 3.6. Pada mesin roll bending
tersebut juga dilengkapi dengan tombol safety
(8) yang berfungsi untuk mematikan seluruh
sistem jika terjadi kesalahan proses. Selain itu
juga terdapat lampu indikator berwarna merah
(5) yang akan menyala jika tombol off
dinyalakan.
temperature pada Gambar 2.1, dilakukan MPa. Maka, besarnya gaya bending yang
percobaan untuk menetukan seberapa besar dibutuhkan untuk membending plat akrilik ini
Regangan yang terjadi pada suhu diatas dapat dihitung melalui persamaan 2.1 pada
Temperatur Glass (Tg) Plat Akrilik yaitu antara Bab 2, yaitu sebagai berikut :
3 - 105 oC. Dan didapatkan data sebagai F =
k.Y.LT 2
(2)
berikut : W
Lo : panjang awal = 200 mm Dengan asumsi perbandingan antara
L1 : panjang setelah bending = 205 mm tebal plat dan radius lebih kecil dibandingkan
: sudut kontak antara benda kerja dengan lebar jarak antar roll bawah. Maka,
dengan roller = 5o berlaku bending menjadi mekanisme tarik,
! dimana persamaan diatas menjadi :
=
!! UTS LT 2
F= (2a)
W
(Kalpakjian, Schmid, 2009)
(1) Diketahui :
Ultimate Tensile Strenght :
! + ! Temp. 60 oC = 15 MPa
= Temp. 30 oC = 41,5 MPa
!
Lebar Plat akrilik (L) = 600 mm
205 200 Tebal Plat Akrilik (T) = 4 mm
= Lebar Bentangan Dies (W) = 115 mm
200
=
0,025 UTS LT 2
F=
W
(1.a) - Pada Temperatur 60 oC, UTS = 15 MPa
15 600 . 4 !
Dari persamaan 4.1 di atas dapat =
115
diketahui bahwa regangan dari plat akrilik = 1627,83
adalah 0,025. Maka, dapat ditarik garis vertical = 182,9
dari garis Regangan pada diagram Tegangan -
Regangan plat akrilik di bawah ini, sehingga - Pada Temperatur 30 oC, UTS = 41,5 MPa
dapat diketahui seberapa besar tegangan dari 41,5 600 . 4 !
plat akrilik pada suhu antara 3 105 oC. =
115
= 4503,65
= 506,03
(3)
FS = FrA .
FS = 253,98 kgf . 0,54
FS = 137,15 kgf
Gambar 3.3 Free Body Diagram Gaya Gaya
Pada Roller b. Torsi Pengerollan
T = Torsi (kgf.mm)
r = Jari Jari Roller (mm)
T = FS . r
T = 137,15 kgf . 30 mm
T = 4114,5 kgf.mm
Selisih Kenaikan Temperatur ke 313 K, dengan T = 37 K, dapat dihitung
(T) = 37 oC sebagai berikut :
Massa akrilik = 0,17 kg QTotal = QUdara + QAkrilik
Massa udara = 0,12 kg (7)
QTotal = mu . Cpu . T + ma . Cpa .
3.3.1 Menghitung total aliran T
perpindahan panas QTotal = 0,12 kg . 721 J/kg.K . 37
a. Perpindahan panas secara konduksi K + 0,17 kg . 1460 J/kg.K . 37 K
! QTotal = 4537,09 J + 6482,4 J
Q !"#$ = k . A .
!
QTotal = 11019,49 J
(4)
3.3.3 Waktu dan kecepatan pemanasan
Q !"#$
W teoritis
0,19 . K x 0,0575 m! x 313a. 276 K pemanasan
Waktu
= m
0,005 m
Q !"#$ = 80,85 Watt t =
b. Perpindahan panas secara konveksi !"#$% !"#$ !"#$%&'"'(
=
!"#$ !" !"#$ !"#$%&'"'(
Q !"#$ = h . A . T !
(8)
!
(5) t
Q !"#$ 11019,49 J
=
W 134,04 J/s
= 25 . . K x 0,0575 m! x 313
m! t = 82,5 detik
276 K
Q !"#$ = 53,19 Watt b. Kecepatan pemanasan
Diketahui : Panjang Akrilik yang
Maka, Total aliran perpindahan panas dipanaskan (l) = 115 mm
yang terjadi adalah : Waktu Pemanasan (t)
Q !"#$% = = 82,5 det
Q !"#$ + Q !"#$
115
= = = 1,4
(6) 82,5
3.4 Pembahasan
Q !"#$%
Dari hasil perhitungan yang telah
= 80,85 Watt dilakukan, kami telah mewujudkan sebuah
+ 53,19 Watt mesin roll bending untuk akrilik. Pada mesin
Q !"#$% tersebut menggunakan motor AC 1 phase
= 134,04 Watt dengan daya 0,5 HP dan kecepatan 1500 rpm.
Namun jika digunakan untuk proses roll
Q !"#$% = 134,04 J/s
bending yang relatif memerlukan putaran yang
tidak terlalu tinggi maka, digunakan pula gear
Jadi, untuk daya pemanas yang box dengan ratio 1:50 sehingga luaran
digunakan adalah sebesar 350 Watt kecepatan yang dihasilkan oleh motor yang
digunakan adalah 30 rpm. Selain menggunakan
3.3.2 Menghitung total kalor yang di motor sebagai penggerak, dalam mesin roll
bending ini juga menggunakan beberapa
butuhkan
komponen lain. Beberapa komponen tersebut
Dibutuhkan kalor untuk memanaskan
adalah :
udara dan plat akrilik, dari temperature 276 K
1. Sproket
Sproket yang digunakan berjumlah 3 beraneka ragam sesuai dengan
buah yaitu satu sproket single yang fungsinya.
terpasang pada motor dan dua sproket 8. Plat besi.
yang terpasang pada dua poros roll Plat besi memilik beberapa fungsi
bawah, namun salah satu nya yaitu sebagai dudukan atau penyangga
menggunakan sproket double. motor, bantalan roda dan sebagai
Spesifikasi dari sproket yang hendel. Plat yang digunakan memilik
digunakan adalah : tebal, ukuran dan bentuk yang
- Diameter 57,7 mm. beraneka ragam sesuai dengan fungsi
- Jumlah gigi 14 buah. masing-masing.
- Rantai 9. Mur dan baut
2. Rantai yang digunakan adalah rantai Mur dan baut adalah salah satu
dengan nomor 40 panjang rantai 1 komponen pendukung yang berfungsi
(dari motor ke poros 1) adalah 817,8 sebagai pengunci. Ukuran dari mur
mm dan rantai 2 (dari poros 1 ke 2) dan baut beranekaragam sesuai dengan
adalah 411,48 mm. Rantai tersebut fungsinya. Beberapa mur dan baut
berfungsi mentransmisikan putaran yang digunakan pada mesin roll
dari motor menuju roll sehingga roll bending akrilik antara lain : M5, M8,
bisa berputar. M10, M12.
3. Poros. 10. Pemanas
Poros yang digunakan pada mesin roll Pemanas yang digunakan adalah
bending ini adalah besi S45C. Poros pemanas jenis infaflara yang berbentuk
yang digunakan ada 4 buah dimana 3 silinder dengan diameter 20 mm dan
buah poros yang terpasang pada roll panjang 600 mm terletak diantara dua
memiliki panjang dan diameter yang sumbu roll bagian bawah. Pada bagian
sama yaitu diameter 20 mm dan dalam silinder terdapat gulungan
panjang 750 mm. Sedangkan satu kawat yang berfungsi sebagai pemanas
poros yang terpasang pada motor elektrik. Daya yang digunakan pada
memiliki diameter 25 mm dan panjang pemanas adalah 350 watt.
220 mm. Poros sendiri memiliki fungsi 11. Timer
sebagai tempat sproket dan tempat Timer berfungsi sebagai pengatur arah
silinder roll. putaran dari roll. Jika waktu yang
4. Pasak terbaca oleh timer sudah sesuai dengan
Pasak yang terpasang diantara sproket yang diatur makan secara otomatis
dan poros memiliki dimensi 50x7x7 putaran dari roll akan berbalik.
mm. 12. Termokontrol
Termokontrol berfungsi membaca
5. Bearing temperatur yang dikeluarkan oleh
Bearing yang digunakan adalah jenis pemanas. Kapasitas panas yang dapat
ball bearing mempunya diameter dihasilkan oleh termokontrol tersebut
dalam (d) 20 mm, sesuai dengan adalah 400C. sedangkan panas yang
diameter poros yang digunakan dan diperlukan untuk proses roll bending
diameter luar (D) 40 mm. plat akrilik adalah 105C. Jika
6. Silinder roll temperatur yang terbaca sudah sesuai
Silinder roll yang digunakan adalah maka proses roll bending siap untuk
stainless steel berjumlah 3 buah yang dilakukan.
memilik panjang dan diameter yang 13. Lampu indikator
sama yaitu panjang 600 mm dan Lampu tersebuat terdiri dari 2 warna
diameter 60 mm. 3 buah roll tersebut yaitu merah dan hijau. Lampu akan
dipasang secara segitiga dengan 2 roll menyala hijau jika tombol on ditekan
pada bagian bawah dan 1 roll atas dan menandakan bahwa sistem sudah
yang berfungsi sebagai penekan. berjalan namun lampu akan berwarna
7. Kanal U digunakan sebagai rangka merah jika tomboll off ditekan dan
dari alat. Kanal U yang digunakan menandakan bahwa sistem mati.
memiliki tebal 5mm dan panjang 14. Tombol On Off (Selector Switch)
Ketika tombol on ditekan makan 5.2 Saran
sisitem mulai berjalan, jika tombol off 1. Pada kontruksi sebaiknya frame atau
ditekan maka sistem akan mati. rangka mesin dibuat lebih presisi, agar
15. Hasil pada proses kerja mesin akan lebih
Setelah dilakukan uji coba alat, untuk berkualitas hasilnya.
mendapatkan dua kali setengah 2. Kecepatan putaran penggerak
silinder dengan diameter 30 mm sebaiknya dapat diatur dan daya
diperlukan waktu 15 menit. pemanasnya lebih besar, dimana jika
kedua hal tersebut dilakukan akan
Yang membedakan mesin roll bending memudahkan pengerjaan silinder
akrilik dengan mesin mesin roll bending dengan ketebalan plat yang lebih besar
lainnya ada pada pemanas. Dimana pada mesin dan proses manufaktur pengerjaan
tersebut telah dilengkapi dengan pemanas silindernya akan lebih cepat tanpa
infaflara yang berfungsi untuk melenturkan preheat.
plat sebelum dilakukan proses roll bending. 3. Untuk pembuatan sebuah silinder
Sedangkan pada alat roll bending plat besi akrilik sebaiknya dilakukan 2 kali
tidak ada pemanasan. proses pengerollan dengan setiap
proses hanya membuat setengah
IV. PENUTUP silinder. Setelah itu dilakukan proses
5.1 Kesimpulan penyambungan untuk memperoleh
Dari perhitungan dan perencanaan pada bentuk silinder. Proses ini dilakukan
Rancang Bangun Mesin Roll Bending supaya proses unloading lebih cepat.
Akrilik, diperoleh kesimpulan sebagai berikut
:
1. Untuk proses roll bending akrilik DAFTAR PUSTAKA
dibutuhkan gaya sebesar 51,6 N.
2. Daya yang dibutuhkan sebesar 0,17 [1] Deutschman, Aaron D. 1975.
HP. Maka dari itu motor yang Machine Design : Theory and
digunakan adalah motor AC dengan Practice. New York: Macmillan
daya 0,5 HP putaran 1500 rpm serta Publishing Co, Inc.
menggunakan gear box dengan ratio [2] Dobrovolsky, V. 1978. Machine
1:50. Elements .Edisi ke-2. Moscow : Peace.
3. Sistem transmisi yang digunakan : [3] Frank P. Incopera dan David P.
a. Rantai dan Sproket Dewitt. 1996. Fundamentals Of Heat
Dari reducer ke poros roll rantai no: and Mass Transfer. Edisi ke-5. John
40 dengan diameter dalam sproket Wiley & Sons. USA
57,7 mm dan jumlah gigi 14. [4] George E. Dieter, Jr. 1961.
b. Poros yang digunakan pada roll Mechanical Metallurgy, McGraw-Hill
adalah bahan AISI 1045, besi S45C Book Company. New York
dengan diameter 20 mm dan [5] Kalpakjian, Schmid, 2009.
panjang 728 mm. Manufacturing Engineering And
c. Tipe Bearing yang digunakan pada Technology. Sixth Edition, Addison
poros roll adalah tipe Single Row Wesley. New York.
Ball Bearing, dengan diameter [6] R. C. Hibbeler, 2001. Engineering
dalam 20 mm dan diameter luar 40 Mechanics Statics. Second Edition,
mm. Prentice Hall.
d. Pasak [7] Robert L. Mott, 2009. Elemen-Elemen
Pasak yang digunakan adalah Mesin Dalam Perancangan Mekanis,
square key dengan dimensi W x H Edisi Pertama, University Of Dayton.
x L (50x7x7) mm. [8] Sato, G. Takeshi, N. Sugiarto H. 2000.
4. Hasil percobaan mesin roll bending Menggambar Mesin Menurut Standar
akrilik : ISO, PT. Pradnya Paramita, Jakarta.
Diperlukan waktu sekitar 15 menit [9] Schey, John A., 2000. Introduction to
untuk membentuk setengah silinder Manufacturing Processes. McGraw-
akrilik dengan diameter 30 cm. Hill. New York
[10] Sularso, Kiyokatsu Suga. 1994. Dasar
Perencanaan dan Pemilihan Elemen
Mesin, Edisi ke-10. PT. Pradnya
Paramita, Jakarta.
[11] William D. Callister, Jr. 2007.
Material Science and Engineering, An
Introduction, Edisi ke-7. John Wiley &
Sons. USA
[12] Hafiluddin. 2010. Rancang Bangun
Mesin Roll Bending Pipa Canopy.
Tesis. Fakultas Teknologi Industri.
ITS. Surabaya.