You are on page 1of 25
BABIV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis pada PT X dapat di ambil serta dikumpulkan data yang diperlukan adalah sebagai berikut: 4.1.1 Survey ‘Yang dimaksud dengan survey adalah suatu proses untuk memperoleh data dan informasi dari Pemohon dan/atau pihak lain yang akan digunakan dalam melakukan analisa kredit terhadap kelayakan Pemohon memperoleh pembiayaan, Proses ini dimulai dari saat ME membuat janji dengan Pemohon untuk melakukan interview dengan Pemohon dan diakhiri dengan pembuatan hasil survey. Survey yang baik akan mendapatkan informasi yang mendalam dan menyeluruh tentang kemampuan Pemohon, karena bila tidak dilakukan secara tepat, maka akan mengakibatkan informasi yang salah sehingga: 1, Menolak pemohon yang sebenamya layak, atau 2. Menyet tidak layak permohonan pembiayaan Pemohon yang sebenarnya Tahap-tahap sw adalah sebagai berikut: 1. Memperoleh data awat Pada saat_memperoleh data awal, biasanya data yang diperoleh sangat minimal, hanya terdii dari a, Fotokopi_ identitas (KTTP/SIM/Paspor'Kitas) Pemohon dan pasangan (bila telah berkeluarga), b, — Fotokopi Kartu keluarga Pemohon ¢. Fotokopi bukti kepemilikan rumah (misal: rekening listrik) d, — Fotokopi bukti penghasilan (misal: rekening tabungan) e. — Struktur pembiayaan yang diajukan, 15 Hasil Penelitian dan Pembahasan 16 SSS EEE 4. Persiapan interview dengan Pemohon, terdiri dari: a, Perencanaan b. — Pembuatan janji dengan Pemohon ©. Persiapan Interview dengan Pemohon Tidak ada cara yang baku dalam melakukan interview, semua tergantung situasi dan kondisi di lapangan, Dalam tahap ini yang perlu dilakukan adalah: d. Pembukaan e. Pengamatan £— Pembicaraan g — Perpisahan Credit Checking Pada dasamya credit checking adalah salah satu langkah dalam melakukan sw'vey untuk mengecek kebenaran keterangan yang diberikan oleh pemohon. Selain itu juga untuk memperoleh gambaran mengenai reputasi dan kredibilitas pemohon itu sendiri. Ada beberapa cara dalam melakukan credit checking, yaitu: e. Data yang diperoleh dari Pemohon, Melakukan pengecekan berdasarkan data yang diperoleh dari Pemohon. f Dari hasil interview dengan Pemohon Melakukan pengecekan terhadap keterangan yang diperolch dari Pemohon.. g. _ Dari lingkungan sekitar rumah Pemohon Melakukan pengecckan ke tetangga dan lingkungan sekitar rumah Pemohon, untuk mengetahui karakter dan reputasi Pemohon di lingkungan sekitar rumahnya. Hasil Penelitian dan Pembahasan 77 SSS Eee 1. Analisa Kelayakan Pemohon Setelah memperoleh keterangan yang memadai dari Pemohon, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisa mengenai kelayakan Pemohon dengan menggunakan konsep IP + SC, yaitu: a. Purpose Tujuan Pemohon untuk mendapatkan kredit harus benar-benar jelas, yaitu antara: 1) Keinginan Pemohon untuk mengambil dana tunai (direct financing) atau 2) Membeli kendaraan untuk kepentingan pribadi atau 3) Untuk menunjang kegiatan operasi usahanya, b. Character Merupakan analisa mengenai_Karakter, reputasi dan pengalaman Pemohon, yang informasinya diperoleh selama jalannya interview dan melalui credit checking. Dan bila merupakan existing customer PT X, maka Historical Payment maupun rekomendasi KKE mengenai karakter Pemohon dapat digunakan sebagai sumber informasi. Karakter dapat dibedakan menjadi 2, y 1) Secara Pere 2) Secara Badan Hukum (PT) rangan Capacity Hal ini berhubungan dengan seberapa besar kemampuan dari Pemohon untuk dapat membayar kewajibannya setiap bulan, baik kepada PT X, maupun kepada pihak ketiga lainnya. Kapasitas dapat dilihat dari beberapa sumber, antara lain: 1) Rekening Koran dan Tabungan 2) Nota-nota/bon penjualan 3) Slip gaji/surat keterangan penghasilan 1) Estimasi pendapatan Hasil Penelitian dan Pembahasan 78 SSS EEE 4. h Setelah kita mengetahui berapa besar pendapatan (kredit) dan pengeluaran (debet) setiap bulamya, —baik berdasarkan rekening Korantabungan dan estimasi pendapatan, maka dapat dicari_ profit _margin (keuntungan) dari bisnis pemohon tersebut. Adapun rumusnya adalah: Profit = {{(Harga Jual ~ Harga Beli) ~ Biaya Operasional] — [Biaya Bunga Bank + Rumah Tangga + Angsuran Leasing + Lain-lain]} Selain informasi yang diperoleh dari rekening Koran/tabungan dan estimasi pendapatan, maka sumber lain adalah: laporan keuangan (baik audited maupun unaudited), di mana laporan keuangan di sini biasanya disajikan dalam 2 (dua) laporan, yaitu: Neraca (menjelaskan posisi Aktiva dan Pasiva) dan Laba Rugi (menjelaskan Pendapatan, Pengeluaran, dan Keuntungan). Laporan keuangan ini biasanya dibuat oleh suatu badan usaha, seperti PT, Fa (Firma), CV. PD, dan UD. Penyajiannya dapat dilakukan setiap % tahun atau per tahun, Capital Poin ini banyak membahas mengenai modal pemohon, di mana bisa diperinei menjadi 2 (dua), yaitu 1) Modal yang dapat dengan cepat dicairkan 2) Modal yang tidak dapat dengan cepat dicairkan. Condition Pada dasamya hal ini banyak berkaitan dengan sesuatu: yang abstrak atau penuh ketidakpastian karena banyak variable yang, mempengaruhi, seperti: faktor politik, keamanan, cuaca, Jingkungan, dan social budaya, Akan tetapi kita dapat memprediksikan hal-hal yang mempengaruhinya dianggap Hasil Penelitian dan Pembahasan 79 SSS EEE tetap (cateris paribus) selama jangka waktu pembiayaan (jangka pendek) Langkah-langkah yang harus diambil, yaitu: 1) Analisa seeara makro (umum) Apakah pemohon memilikipengalaman yang cukup dalam menangani bisnis tersebut. 2) Analisa secara mikro (khusus) Apakah bisnis pemohon memiliki masa depan yang baik, i. Collateral Hal ini banyak berkaitan dengan nilai nominal nyata dari kendaraan yang akan kita biayai, maka jelas-jelas akan menimbulkan nilai pembiayaan (NTF) cenderung lebih besar, karena kecilnya uang muka (down payment), Hal ini akhirnya akan merugikan perusahaan, karena apabila pemohon tersebut macet dan atau kendaraannya ditarik, harga jualnya akan menurun (hal itu bisa diakibatkan karena kendaraan sudah rusak harga pasaran turun), Penyebab lain yang dapat menurunkan nilai collateral (secara ekonomis dan teknis) adalah tujuan da permohonan pembiayaan ini, terutama untuk pemakaian yang terlalu over time/load atau untuk direntalkan. Apabila memang, harga kendaraan tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga patokan yang dikeluarkan oleh HO, maka sangat diharapkan untuk dilampirkan sekurang- kurangnya 3 (tiga) dealer rekanan PT X sebagai referensi harga. Selain itu untuk menghindari terjadinya penurunan harga jual kembali atas kendaraan yang kita biayai, maka sangat perlu dipethatikan kondisi fisik Kendaraan (cat, kerusakan Karena karat, bekas tabrakan), merk, tipe, jenis dan tahun kendaraan/umur kendaraan, plat nomor kendaraan (bila luar Hasil Penelitian dan Pembahasan 80 SSS EEE daerah akan sangat sulit untuk dijual kembali) dan wama kendaraan, Jika kondisi fisik kendaraan kurang memadai, maka dapat dipilih beberapa altemative seperti: 1. Mengganti unit kendaraan yang akan kita biayai Menaikan uang muka (DP) 2 3 Menjaminkan unit lain yang merupakan milik pemohon sebagai jaminan tambahan Cross collateral dan cross default antara transaksi saat ini dengan transaksi sebelumnya (jika ada), Karena hal ini erat kaitannya untuk menaikan collateral coverage (ce) dan juga menjaga keancaran pembayaran (Karena jika salah satu Kontrak bermasalah, maka kontrak Jain akan dinyatakan sama). Selain 4 cara memperkecil risiko tersebut di atas, maka dapat pula dikombinasikan dengan guarantee (jaminan), dimana sifatnya bukan dalam bentuk benda, tapi lebih bersifat kepada seseorang atau badan usaha, yang mempunyai hubungan dekat dengan pemohon (baik dalam segi character, capacity, dan capital). Bisa anggota keluarga, saudara, perusahaan tempat bekerja pemohon atau dealer yang menjual unit tersebut. Adapun bentuk guarantee disini adalah: 1. Personal guarantee (jaminan pribadi) 2. Corporate guarantee (jaminan perusahaan) Payment guarantee (jaminan pembayaran) 4. Recourse guarantee (jaminan_pembelian kembali atau jaminan pengalihan risiko). Untuk teknik analisa 1P + 5C merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena pemohon dapat Hasil Penelitian dan Pembahasan 81 ES diklasifikasikan menjadi 4 tipe dan tergantung ME untuk dapat memilihnya 1. Mampu tetapi tidak mau bayar Mampu dan mau bayar Tidak mampu dan tidak mau bayar Tidak mampu tetapi_ mau bayar —(keterlambatan pembayaran). 4.1.2. Penagihan (Collection) Collection adalah pengelolaan piutang sebagai akibat adanya perjan pembiayaan, Collection dipetlukan ketika terjadi hal-hal sebagai berikut: 1 Past Due Tagihan yang telah melewati jatuh tempo hingga batas tanggal yang telah ditentukan dan belum tertagih. Bad Account Konsumen yang telah dinyatakan sebagai konsumen yang tidak tepat waktu dalam pembayaran hutang sudah mempunyai record pembayaran yang sering tidak tepat waktu walaupun belum sampai menjadi bad debe. Bad Debt Konsumen yang telah dinyatakan sebagai konsumen yang, kurangtidak baik sebab menurut kebijakan perusahaan untuk Klasifikasi past due > 90 hari dikatakan sudah Bad Customer (Bad Debt) dan tentunya sudah tidak layak diberikan fasilitas pembiayaan i kemudian hari, Tujuan collection: ai 2. Mengusahakan agar pembayaran dari Konsumen sesuai tanggal jatuh tempo Mengoptimalkan laba Hasil Penelitian dan Pembahasan 82 ES 3. Meminimalkan kerugian atas angsuran yang tertunggak 4. Menjaga kestabilan dan kesehatan keuangan perusahaan, Langkah-langkah penanganan accownt-account past due adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Langkah-langkah penanganan account-account past die Maksimum Tangkah-langkah Minimum yang Sudah Harus Dilakukan ‘Toleransi Past Due (hari) Umum (Starter) ‘Non-Starter Past due> 6 bulan Past due muneul—antara angsuran 1 sd 6 (berlaku Khusus untuk konsumen wal — non existing customer) Ghar © Telepon © Kunjungan ke-I ‘© Surat Pemberitahuan, 6 © Kunjungan ke-1 ‘© Kunjongan ke-2 Surat Pemberitahwan + Surat Peringatan 9- NTF kontrak sebelumnya 2) Tujuan pembiayaan untuk dipakai sendiri/bukan atau untuk tujuan produktif’ sementara Kontrak sebelumnya masih berjalan Untuk kontrak RO > 6 bulan — wajib membaca map aplikasi untuk kontrak sebelumnya. Kontrak Reschedule Kontrak lain sesuai hasil analisa Field Auditor pada map aplikasi, antara lain kontrak dengan kondisi-kondisi sebagai berikut: 1) Konsumen/pasangan_memiliki profesi_ sebagai penjual kendaraan (supplier) 2) Foto domisili dan unit tidak ada atau tidak jelas atau kondisinya tidak meyakinkan 3) Kelengkapan data konsumen tidak lengkap atau terdapat indikasi diubah 4) Kontrak tidak direkomendasikan oleh Credit Analyst (CA). Kontrak yang berasal dari KPP Kontrak pastdueNA Kontrak Floor Financing. Hasil Penelitian dan Pembahasan 88 SSS Eee 3. Persiapan Visit Hal-hal yang perlu diperhatikan, antara lain: yy 2) 3) 4) Baca map aplikasi dan catat poin-poin penting: a) Fokus terhadap adanya indikasi penyimpangan (misal tidak ada foto, ada coretan KTP, dan lain-lain) b) Perhatikan kewajaran harga jual dengan harga patokan PTX. Fotokopi survey report dan data pendukung lain, misal: denah lokasi Tidak membawa map aplikasi karena beresiko tereecer/hilang Mencetak atau meminta Aging Report (Laporan Pastdie) secara mingguan/bulanan dari sistem, untuk menemukan kontrak pastdue yang perlu dikunjungi. Prioritas vis/t adalah konsumen luar kota dengan kondisi sebagai berikut: a) Kontrak pastdue non starter (kontrak yang baru berjalan 6 bulan) b) — Kontrak pastdue > 30 hari ©) Kontrak NPL (Non Performing Loan), yaitu kontrak yang sudah dihapuskan tetapi keberadaan konsumen dan unit masih ada/terlihat 4. Pelaksanaan Visit Pada prinsipnya tidak ada cara yang baku dalam melakukan visit Semua tergantung kepada situasi dan kondisi di lapangan. 5. Teknik Penggatian Informasi » Kontrak non pastdue (new booking, repeat order, rescheduling) Hal-hal yang dapat ditanyakan, disesuaikan dengan kondisi masing-masing kontrak 4) Bila bertemu langsung dengan konsumen: Hasil Penelitian dan Pembahasan 89 SSS EEE b) © Tujuan pemakaian barang. * Keberadaan unit yang dibiayai_ ~— untuk mengidentifikasi apakah kendaraan digunakan oleh konsumen atau orang lain. © Status kepemilikan rumah dan alamat tempat tinggal konsumen — dit akan jika rumah bukan milik konsumen atau data yang dilampirkan ke PT. X bukan rumah tempat tinggal konsumen. © Kebenaran dari keberadaan supplier saat unit tersebut diambil © Apakah ME melakukan survey, baik ke rumah atau tempat usaha konsumen © Struktur pembiayaan dan jumlah pembayaran TDP ke supplier dan OTR — bila jumlahnya tidak sesuai, usahakan minta diperlihatkan kwitansi TDP yang diberikan oleh supplier, lalu covokkan dengan struktur pembiayaan yang ada. * Komentar atau input atas pelayanan yang diberikan PT. X selama i ‘© Informasi lainnya sehubungan dengan kontrak yang dibiayai Bila bertemu dengan pasangan konsumen: © Apakah pasangan konsumen telah memberikan persetujuan kepada konsumen untuk melakukan pengikatan dengan PT. X. © Tujuan pemakaian barang, © Keberadaan barang yang dibiayai_ untuk mengidentifikasi apakah Kendaraan digunakan oleh Konsumen atau orang lain. Hasil Penelitian dan Pembahasan 90 SSS EEE 9 d) ‘© Status kepemilikan rumah dan alamat tempat tinggal konsumen — ditanyakan jika rumah bukan milik Kkonsumen atau data yang dilampirkan ke PT. X bukan rumah tempat tinggal konsumen. © Informasi lain yang diketahui oleh pasangan konsumen (berpatokan pada poin “bila bertemu langsung dengan konsumen’ di atas). Bila bertemu dengan anggota keluarga atau orang, yang tinggal serumah dengan konsumen (misal: anak, pembantu rumah tangga) * Keberadaan barang yang dibiayai_ — untuk mengidentifikasi apakah Kendaraan digunakan oleh konsumen atau orang lain. ‘© Status kepemilikan rumah dan alamat tempat tinggal konsumen — ditanyakan jika rumah bukan milik konsumen atau data yang dilampirkan ke PT. X bukan rumah tempat tinggal konsumen. © Informasi lain yang diketahui oleh anggota keluarga atau orang yang tinggal serumah dengan konsumen (berpatokan pada poin “bila bertemu langsung dengan konsumen” di atas). Bila jawaban konsumen/pasangan/anggota keluarga/orang yang. tinggal serumah dengan konsumen Kurang meyakinkan, maka hal-hal di bawah ini dapat ditanyakan kepada tetangga atau lingkungan di sekitar tempat tinggal konsumen: © Keberadaan barang yang dibiayai dan ciri-ciri barang tersebut — untuk mengidentifikasi apakah kendaraan digunakan oleh konsumen atau orang lain Hasil Penelitian dan Pembahasan 1 eS 2 © Berapa lama unit sudah digunakan oleh konsumen — untuk transaksi yang diindikasikan sebagai transaksi CFD terselubung. © Status rumah konsumen (milik sendiri/keluarga/kontrak), serta.—berapa— lama. Konsumen sudah inggal di © Status usaha/pekerjaan konsumen sant ini, serta na reputasi Konsumen. © Informasi lain yang diketahui oleh tetangga di sekitar tempat tinggal konsumen, Kontrak pastdue Hal-hal yang dapat ditanyakan, disesuaikan dengan kondisi masing-masing kontrak, ” by Bila bertemu langsung dengan konsumen: © Keberadaan barang, apakah masih di konsumen atau sudah dialihkan, * Masalah yang dihadapi Konsumen sehingga terjadi pastdue dan kondisi keuangan/usaha konsumen terkini. © Metode pembayaran yang dilakukan — apakah datang ke kantor PT. X atau transfer atau melalui Kantor pusat atau supplier atau pihak lain atau ditagih oleh KKE — cross check tanggal dan jumlah pembayaran terakhir ke PT. X. © Kapan follow-up pastdue terakhir yang dilakukan. © Informasi lainnya sehubungan dengan kontrak pastdue tersebut. Bila bertemu dengan pasangan atau anggota keluarga atau orang yang tinggal serumah dengan konsumen (misal anak, pembantu rumah tangga) atau tetangga atau lingkungan di sekitar tempat tinggal konsumen: Hasil Penelitian dan Pembahasan 92 ES Keberadaan konsumen, apakah masih tinggal di alamat domisili atau sudah pindah — bila sudah pindah, mnta informasi mengenai alamat baru konsumen +nomor telepon (bila ada). © Keberadaan barang, apakah masih di konsumen atau sudah dialihkan, © Status usaha/pekerjaan konsumen sant ini, serta reputasi Konsumen. © Informasi lainnya sehubungan dengan kontrak pastdue tersebut, 6. Tindak Lanjut Atas Hasil Visit y 2 3) Bila ada temuan yang masih harus di cross check, wajib tetap dilaporkan kepada Field Auditor Coordinator, namun diberi catatannote: “Tidak Ditindaklanjuti Dulu. ke Pimpinan Cabang”. Untuk kasus alih kontrak yang perlu diperhatikan: a 5) 5 3) Kapan dilakukan alih kontrak Identitas dan alamat Pengguna unit sudah diperoleh Lakukan cross cheok ke alamat Pengguna unit Sarankan alih kontrak secara resmi di “target deadline”nya. Jika ada kasus upping TDP oleh supplier: ” b) d) ‘Tampung informasi yang diterima Minta bukti (bila memungkinkan), namun tidak perlu mengkonfrontasikan dengan jumlah menurut catatan PT, x Sampaikan selisih tersebut ke Pimpinan Cabang untuk ditindaklanjuti Buat daftar supplier yang sering melakukan upping biaya administrasi Hasil Penelitian dan Pembahasan 93 ES 1) Bila diketahui bahwa unit tidak berada di Konsumen (misal alih Kontrak, kontrak “atas nama”, dan lain-lain), maka wajib dilakukan visit dan hasilnya harus dijelaskan pada Lapora 4) Siapa pemegang unit tersebut sekarang b) Di mana lokasi unit tersebut sekarang 4.1.3.3 Teknik Review Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat visit: a. Kebenaran fisik dibandingkan dengan dokumen unit tersebut, seperti nomor seri unit tersebut. b. Kondisi foto dibandingkan dengan data/foto yang terdapat di file PT. x. Lokasi unit apakah sesuai dengan lokasi proyek di mana unit tersebut digunakan. 4. Usaha Konsumen apakah sesuai dengan usaha yang ada dijelaskan di Laporan Hasil Survey. 4.1.4 Penetapan Tingkat Piutang Tak Tertagih (Bad Debt) Salah satu target perusahaan yang berhasil didapatkan penulis adalah penetapan tingkat piutang tak tertagih (bad debs) di tahun 2007 pada perusahaan cabang, yaitu: Tabel 42 ‘Target Perusahaan Cabang Cirebon a ane a Piutang Jatuh enjualan nj | Tinga tang ih da ao (anid) (oominal) | TaleTertagih 30 hari 1440 Rp. 48M 6% 3% 1% 42 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis pada PT X Cabang daerah X mengenai manfaat sistem pengendalian piutang dalam Hasil Penelitian dan Pembahasan 94 SSS EEE meminimalisasipiutang tak tertagih (bad debt). Maka pembahasan yang dilakukan sebagai berikut: 4.2.1 Manfaat Sistem Pengendalian Piutang Dalam Meminimalisasi Piutang Tak Tertagih (Bad Debt) Pada Perusahaan Leasing Berdasarkan hasil penelitian, penulis melihat bahwa sistem pengendalian piutang pada PT X sangat bermanfaat dalam meminimalisasi piutang tak tertagih (bad debt), Hal ini dapat terlihat dari adanya prosedur pemberian kredit (Survey) yang dilaksanakan dengan efektif, prosedur penagihan (Collection) yang dilaksanakan dengan efektif, serta adanya penetapan dan penyelenggaraan pengendalian intern yang layak (Field Auditor) Penyidikan dan analisis kredit terdiri dari beberapa tata cara, yaitu: berkas dan pencatatan, data pokok minimal dan analisis pendahuluan, penelitian data, penelitian atas realisasi-realisasi usaha, penelitian atas rencana-rencana usaha, penelitian dan penilaian barang-barang jaminan tambahan, financial statement sebagai syarat, penelitian pendahuluan atas laporan-laporan keuangan, analisis kebutuhan modal kerja dan analisis kebutuhan investasi. Dari beberapa tata cara tersebut diatas setelah diban ngkan antara hasil kuesioner dan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa point penting untuk bagian Marketing Executive dan Field Auditor adalah prinsip 1P dan 5C, yaitu : Purpose, Capacity, Capital, Collateral, Condition, Character. Sedangkan untuk bagian Credit Control Executive dan Field Auditor point pentingnya adalah pelaksanaan prosedur yang semestinya sesuai waktu atau tempo yang sudah ada, follow up nasabah past dive, dan pengecekan keadaan, keberadaan, dan kepemilikan serta memahami: benar proses penagihan angsuran dan penarikan unit sesuai dengan peraturan atau undang-undang yang berlaku. Sedangkan hasil yang diperoleh berdasarkan tingkat penetapan piutang tak tertagih (bad debt) hasil yang dicapai oleh perusahaan yang didukung oleh bagian terkait selama tahun 2007 sudah cukup memuaskan jika dibandingkan dengan target perusahaan, yaitu: Hasil Penelitian dan Pembahasan ES Perbandingan target dan hasil yang dicapai perusahaan ‘Target perusahaan Tabel 4.3 95 Piutang Jatuh Penjuaan Penjualan | ‘Tingkat Piutang (unit) (nominal) Tak Tertagih Fee eat i dari 30 hari 1440 Rp. 48M OP 3% 1% Hasil yang dicapai perusahaan, Penjualan Penjualan | Tingkat Piutang Entevs dria (unit) (wominal) Tak Tertagih Tepes leo Last 430 hari 1536 Rp SOM Dari perbandingan tersebut dapat diketahui bahwa tingkat piutang tak tertagih serta kerugian yang diterima akibat piutang tak tertagih dapat diminimalisasi dengan baik. Selain pada uraian di atas manfaat sistem pengendalian piutang dalam meminimalisasi piutang tak tertagih (bad debt) dapat terlihat pada hasil kuesioner dan hasil wawaneara yang menyajikan kinerja bagian terkait dalam melakukan tugas dengan semestinya 4.2.2. Pengujian Reliabilitas Berikut disajikan hasil jawaban kuesioner variabel X yang penulis ajukan kepada 10 orang responden dengan memberikan skor “1” untuk jawaban “Ya dan skor “0” untuk jawaban “Tidak”: Tabel 4.4 Skor Sistem Pengendalian Piutang yang Dilaksanakan dengan Efektif Pertanyaan Responden [1 [2/3 [4)s[e[7|s| | io) 44 | 42 | 13 | 14 | shor | awal | Abhir A afolafolafoltfolifolsfolafol 7 [4 | 3 pfolilolifolafolsfolalol+foli[ 7] | a © afatolatafolatalifols fola la [ [os [5 op fololafololafololifolol+fofol[ «4 | 2 | 2 e (als (tots tats tolats [1 [ola [a Pa [es Ts Hasil Penelitian dan Pembahasan 96 SSS Eee £ atrlalatolatalatatolilatalil atc] oe s ofolafalofolslafololi+falolol| «6 | 3 | 3 4 ofolafal+fololals{alofolsl{s] 6 [3 | s 1 atatatata tata tolata [ats fofol a [7 [4 J oltfolais{afolstsfols falas} of « [6 as | ae | a Untuk cara belah awal-akhit Dx=43 yy Sx? = 209 Sr Dry =195 201 Selanjutnya dapat dihitung korelasi antara belahan awal-akhir dengan rumus product moment: Selanjutnya kita dapat menghitung nilai reliabilitas variabel X dengan memasukkan nilai r,, ke dalam rumus: 2xry _ 2x0,51. l+r, 140,513 Jika kita telah memperoleh angka reliabilitas, selanjutnya bandingkan dengan tabel r product moment. Dari tabel diketahui bahwa dengan n = 10, harga impulkan bahwa instrument v: iabel X reliabel Karena nilai reliabilitasnya sebesar 0.678 lebih besar daripada 7,4, = 0,632 Berikut disajikan hasil jawaban kuesioner variabel Y yang penulis ajukan kepada 10 orang responden dengan memberikan skor “1” untuk jawaban “ a” dan skor “0” untuk jawaban “Tidak”: Hasil Penelitian dan Pembahasan 97 Tabel 4.5 Skor Minimalisasi Piutang tak Tertagih Pertanyaan Rosponden [a [2 [3 [4s [el7 e|9| 10] a | 12 | 13] 14 | shor | Awa | Aktir a [sfolsfolsfolsolifols ols fo 4 | 3 a folslolrlolsfolsfols1lolslolr 3 [4 eat tolsts tots ty tsfols lola tao fs Ts op fololslololsfolols{ololslolo| «| 2 | 2 etrfstsfols [als fola[s [1 lolats| | 6 | 5 etrlststalolatats[afols [a [ats] 2 [6 | 6 efolols{sfofols|sfolol+|+folo| «| 3 | 2 wu folols|sisfolols[i[slololsls] «| 3 | 5 Hi tats Polat Ts Ts fo Po a [a sfolsfolstsfatols[afola [a [ats] [« [6 ao fe [as Untuk cara belah awal-akhis DV-43 Dy =43 x? = 209 Sy? =201 Dry =195 Selanjutnya dapat dihitung korelasi antara belahan awal-akhir dengan rumus product moment: ii ay xy-(SxXey) re -Ohor-Or 10x195 - 43x43, 4 ftox209— 43° flox201- 43°} Selanjutnya kita dapat menghitung nilai reliabilitas variabel X dengan memasukkan nilai r,, ke dalam rumus: 0,513 2xr,, _ 2x0,513 l+r, 140513 =0,678 Jika kita telah_memperoleh angka reliabilitas, selanjutnya bandingkan dengan tabel r product moment. Dari tabel diketahui bahwa dengan n = 10, harga svg = 0,632 dan Tay, = 0,765 Hasil Penelitian dan Pembahasan 98 SSS EEE Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrument variabel X reliabel Karena nilai reliabilitasnya sebesar 0,678 lebih besar daripada 7;,., = 0,632 4.2.3. Analisis Pengujian Hipotesis Untuk meyakinkan hasil hipotesis tersebut, penulis melakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner, kuesioner yang dibagikan kepada 10 orang responden dapat diisi seluruhnya oleh responden tersebut, Langkah-langkah yang, dilakukan dalam pengolahan kuesioner yang diperoleh dari 10 orang responden tersebut adalah sebagai berikut: 1. Memisahkan tiap-tiap jawaban responden sesuai dengan jawaban yang diberikan, yaitu: “Ya” dan “Tidak”, 2. Menjumlahkan berapa banyak jawaban berapa banyak jawaban “ dan “Tidak”. 3. Dari semua jawaban “Ya” dibagi dengan semua jawaban kuesioner kemudian di kali dengan 100%, Diawaban "Ya" Persentase = ‘X 100% Y jawaban kuesioner Hasil jawaban responden atas kuesioner yang penulis ajukan yang dapat di Jihat dalam halaman sebelumnya adalah sebagai berikut: 1. Hasil penyebaran kuesioner “Sistem Pengendalian Piutang yang Dilaksanakan dengan Efektif” didapat 86 total jawaban “Ya” dari 140 total jawaban keseluruhan (10 responden x 14 pertanyaan). Hasil perhitungannya adalah: Persentase= © s100% Berdasarkan hasil jawaban yaitu 61.43% menunjukkan bahwa sistem pengendalian piutang yang diterapkan sudah cukup dilaksanakan dengan efektif. Hasil Penelitian dan Pembahasan 99 SSS EEE 2. Hasil penyebaran kuesioner “Minimalisasi Piutang tak Tertagih” didapat 86 total jawaban “Ya" dari 140 total jawaban keseluruhan (10 responden x 14 pertanyaan). Hasil perhitungannya adalah: Perseniase = © 100% 40 Berdasarkan hasil jawaban yaitu 61.43% menunjukkan bahwa sistem pengendalian piutang cukup bermanfaat dalam meminimalisasi piutang tak tertagih (bad debt) dengan didukung prosedur yang dilaksanakan dengan baik Berdasarkan perhitungan di atas maka dapat disimpulkan. Dengan demikian hipotesis yang dikemukakan pada Bab T yaitu “Sistem Pengendalian Piutang yang diterapkan secara efektif dapat meminimalisasi tingkat piutang tak tertagih (bad deby)”, dapat diterima,

You might also like