Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
ruminansia meliputi sapi, kerbau, kambing dan domba secara alami membutuhkan
pakan hijauan berupa rumput dan dedaunan. Ketersediaan bahan pakan hijauan sangat
dipengaruhi oleh factor musim, dimana pada musim penghujan ketersediaan pakan
pertanian menjadi pilihan alternatif (Widiastuti dan Firmansyah, 2005). Adapun limbah
pertanian yang potensial untuk dimanfaatkan sebagai salah satu pakan alternatif yaitu
Kulit buah kakao merupakan salah satu hasil samping kakao yang belum
dimanfaatkan secara maksimal. Kulit buah kakao umumnya langsung dibuang sebagai
limbah, padahal kulit buah kakao ini dapat diolah menjadi sesuatu yang lebih
bermanfaat. Anas., dkk (2011) melaporkan bahwa kandungan nutrisi kulit buah kakao
segar memiliki kandungan protein sebesar 9,07%, selulosa 38,65%, dan lignin 20,15%.
Kandungan lignin yag tinggi dan tekstur yang keras dapat menurunkan konsumsi,
kecernaan paka dan penampilan ternak. Sehingga dengan penggunaan kulit buah
kakao sebagai pakan ternak memerlukan pengolahan dan pengayaan nutrisi yakni
mengurangi kadar serat kasar yang terkandung pada kulit kakao maka diperlukan
Jamur inidapat tumbuh baik pada berbagai media seperti jerami padi, ampas kapas,
serbuk gergaji, kayu lapuk serta ampas sagu (Sangadji et al.,2008). Jamur Pleurotus
osreatus inijuga mengandung senyawa aktif berupa - glucan yang digunakan sebagai
2011).
salah satunya yaitu dengan menggunakan jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus).
Jamur ini dapat tumbuh baik pada berbagai media seperti jerami padi, ampas kapas,
serbuk gergaji, kayu lapuk serta ampas sagu (Sangadji et al.,2008). Jamur Pleurotus
osreatus ini juga mengandung senyawa aktif berupa - glucan yang digunakan sebagai
2011).
pemanfaatan limbah dari media tanam jamur Pleurotus ostreatus meningkatkan protein
kasar dan menurunkan kadar serat kasar selama masa inkubasi. Begitu juga dengan
penelitian yang dilakukan oleh Badarina et al. (2013), bahwa limbah kulit kopi yang
difermentasi oleh jamur Pleurotus ostratus meningkatkan protein kasar dari 10,36
menjadi 12,14 serta menurunkan kadar hemiselulosa, lignin, tanin dan kafein. Jamur
yang termasuk kelompok white rot fungi merupakan salah satu jamur yang dapat
karena pada jamur ini memproduksi enzim ligninolitic extracellular, seperti laccases,
kualitas pakan yang bersumber dari limbah pertanian seperti kulit kakao sehingga dapat
Penelitian ini menggunakan 5 ekor ternak kambing local jantan dengan bobot
badann awal sekitar 15 kg. kambong dipelihara selama 4 minggu di dalam kandang
percobaan dan dialokasikan secara acak pada tiga macam ransum perlakuan. Jamur
yang digunakan untuk memfermentasi kulit buah kakao adalah Jamur Tiram Putih
(Pleurotus Ostreatus). Hijauan yang digunakan adalah rumput gajah dan pakan
konsentrat terdiri atas kulit buah kakao, dedak padi jagug, bungkil kelapa, molasses
dan NaCl.
Kulit buah kakao segar dicacah lalu dijemur higga kering agar tidak membusuk.
Sebelum difermentasi kulit buah kakao ditambah air hingga kadar air menjadi 60-65%,
lalu dikukus selama lima jam. Selanjutnya kulit buah kakao ditunggu hingga dingin lalu
selama 20 hari, kemudian produk fermentasi dijemur dibawah sinar matahari hingga
kering lalu digiling sampai halus dan siap digunakan sebagai komponen pakan
konsentrat. Perlakuan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah penggantian rumput
gajah dengan kulit buah kakao fermentasi dan tanpa fermentasi, yaitu :
Konsumsi bahan kering (BK) diperoleh dengan cara mengurangi jumlah pakan
yang diberikan dengan pakan yag tersisa berdasarkan persentase bahan kering.
Konsumsi bahan organic diperoleh dengan cara mengurangi jumlah pakan yyang
organic. Rataan konsumsi bahan organic selama koleksi data dibagi dengan lam
waktu koleksi data untuk mendapatkan konsumsi bahan organic per hari.
Bobot badan ditimbang pada awal dan akhir penelitian. Pertambahan bobot
badan harian dihitung dari selisih antara berat akhir dengan berat awal penelitian
yang terdiri dari 3 perlakuan dengan 3 kelompok bobot badan sebagai ulangan. Data
yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan sidik ragam (ANOVA), bila terdapat
perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan Duncans New Multiple Range Test (Steel