Professional Documents
Culture Documents
Perbedaan dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada komponen dinding selnya.
Kompleks zat iodin terperangkap antara dinding sel dan membran sitoplasma organisme gram
positif, sedangkan penyingkiran zat lipida dari dinding sel organisme gram negatif dengan pencucian
alcohol memungkinkan hilang dari sel. Bakteri gram positif memiliki membran tunggal yang dilapisi
peptidohlikan yang tebal (25-50nm) sedangkan bakteri negative lapisan peptidoglikogennya tipis (1-3
nm).
Zigomycota
Tubuhnya bersel banyak, dinding sel dari kitin, hifa tidak bersekat, kumpulan hifa
membentuk miselium, pembiakan aseksual ( vegetatif ) tidak membentuk zoospora, tapi
membentuk sporangium dengan banyak spora yang warnanya hitam, pembiakan seksual
dengan fusi (penggabungan) dari gametangia berinti banyak pada ujung hifa membentuk
sebuah zigospora berinti banyak, hidupnya : saprofit dan parasit
Contoh :
Ascomycota
Tubuhnya bersel satu dan bersel banyak, yang bersel banyak membentuk hifa bersekat,
kumpulan hifa membentuk miselium, pembiakan aseksual ( vegetatif ) membentuk spora
aseksuall yang disebut konidia / konidium / konidiospora dan dengan membentuk
tunas,pembiakan seksual dengan gametangia + dan gametangia membentuk spora askus
hidupnya : saprofit dan parasit
Basidiomycota
Bersifat makroskopis umumnya memiliki tubuh buah yang besar ( mudah dilihat dengan mata
telanjang ), tubuhnya bersel banyak, membentuk hifa bersekat, dengan inti satu atau
dua kumpulan hifa membentuk cabang yang membesar ( basidium ), mempunyai tubuh buah
( basidiokarp ) bentuk ada yang seperti : payung,lembaran, pembiakan aseksual ( vegetatif )
membentuk tunas,konidia dan fragmentasi miselium., fragmentasi adalah memutuskan
sebagian tubuh yang berupa benang (hifa) untuk menjadi individu baru ( jamur).pembiakan
seksual dengan konjugasi atau dengan basidiospora yang dibentuk dalam basidium
Di sekitar kita banyak ditemukan macam-macam jamur. Jamur yang sesungguhnya adalah
tumbuh dari Basidiomycotina, seperti jamur merang jamur kayu dan jamur kuping. Dari
tubuh buah dapat diamati struktur basidium dan sporanya dengan cara menyayat bagian
permukaan bawah tubuh buah yang berupa sekat atau berlubang-lubang. Penyayatan tubuh
buah dapat dipakai silet yang tajam untuk dibuat sediaan kemudiaan diamati dengan
mikroskop.
jamur karat (Ustilago) dan jamur api (Puccinia graminis). Ustilago maydis hidup parasit pada
tanaman jagung. Gejalanya ialah terjadinya pertumbuhan yang abnormal pada buah, daun
atau batang jagung, banyak jamur dari Basidiomycotina ini tubuh buahnya dapat dimakan
dan telah dibudidayakan seperti : Agaricus (Champgnon) dan jamur tiram (Pleurotes).
Deuteromycota
Disebut Fungi imperfecti ( jamur tidak sempurna ), Memiliki hifa yang bersekat, dapat
membentuk spora vegetatif disebut konidium, belum diketahui pembiakan generatifnya.
Chytridiomycota
Divisio Chytridiomycota sering dianggap sebagai bentuk peralihan antara divisio Protista dengan
divisio Jamur. Akan tetapi, para ahli sistematika molekuler yang membandingkan urutan protein dan
urutan asam nukleat divisio ini dengan jamur, telah menemukan bukti bahwa Chytridiomycota
termasuk golongan jamur.
Sebagian besar Chytridiomycota merupakan organisme akuatik, beberapa di antaranya bersifat
saprofitik dan parasit pada invertebrata akuatik. Ciri utama divisio ini adalah nutrisi yang absorbtif dan
dinding selnya tersusun atas senyawa chitin, memiliki hifa senositik dan bereproduksi dengan
membentuk zoospora berflagel. Contohnya Chytridium.
Tipe materi genetik virus:
Materi genetik dapat untai tunggal atau ganda:
DNA untai tunggal (ssDNA):
Parvoviruses
DNA untai ganda (dsDNA):
Herpesviruses
Adenoviruses
Poxviruses
Hepadnaviruses* (Partially double stranded)
RNA untai tunggal (ssRNA): dapat plus (+) atau minus (-) sense:
Picornaviruses (+)
Retroviruses (+)
Rhabdoviruses (-)
RNA untai ganda (dsRNA):
Reoviruses
Metode Isolasi
Menurut Hadioetomo (1993), ada dua metode yang dilakukan untuk memperoleh biakan
murni yaitu :
Metode ini mempunyai dua keuntungan, yaitu menghemat bahan dan waktu. Metode
cawan gores yang dilaksanakan dengan baik kebanyakan akan menyebabkan terisolasinya
mikroorganisme yang diinginkan.
Cara lain untuk memperoleh koloni murni dari populasi campuran mikroorganisme adalah
dengan mengencerkan spesimen dalam medium agar yang telah dicairkan dan didinginkan
( 50 oC ) yang kemudian dicawankan. Karena konsentrasi sel-sel mikroba di dalam spesimen
pada umunya tidak diketahui sebelumnya, maka pengenceran perlu dilakukan beberapa tahap
sehingga sekurang-kurangnya satu di antara cawan tersebut mengandung koloni terpisah di
atas permukaan ataupun di dalam agar. Metode ini memboroskan bahan dan waktu namun
tidak memerlukan keterampilan yang tinggi.
3. Teknik Sebar (spread plate)
Teknik isolasi dan mikroba dengan cara menyebarkan mikroba pada permukaan media yang
akan digunakan (Trianda, 2011).
Suatu sampel dari suatu suspensi yang berupa campuran bermacam- macam spesies
diencerkan dalam suatu tabung yang tersendiri. Dari hasil pengenceran ini kemudian di ambil
kira- kira 1 mL untuk diencerkan lebih lanjut. Jika dari pengenceran yang ketiga ini diambil
0,1 mL untuk disebarkan pada suatu medium padat, kemungkinan besar kita akan
mendapatkan beberapa koloni yang akan tumbuh dalam mdium tersebut, akan tetapi mungkin
juga kita hanya akan memperoleh satu koloni saja. Dalam hal yang demikian ini dapat kita
jadikan piaraan murni. Jika kita belum yakin, Bahwa koloni tunggal yang kita peroleh
tersebut merupakan koloni yang murni, maka kita dapat mengulang pengenceran dengan
menggunakan koloni ini sebagai sampel (Trianda, 2011)
5. Teknik Micromanipulator
Mengambil satu bakteri dengan mikropipet yang ditempatkan dalam mikro manupulator,
kemudian ditempatkan dalam mikromanupulator. Kemudian ditempatkan dalam medium
encer untuk dibiakkan ( Trianda, 2011).
Untuk dapat mengidentifikasi dan mengkasifikasi suatu mikroorganisme, maka kita harus
mempelajari karakteristik mikroorganisme tersebut terlebih dahulu (Pelczar,
1993).Klasifikasi merupakan pengelompokan mikroba ke dalam suatu kelompoktaksonomi
tertentu. Teori identifikasi mikroba merupakan perbandingan antara yang tidak diketahui dan
yang diketahui. Tingkat keakuratan dari identifikasi bergantung pada ketelitian kerja
preparasi seperti pembuatan media, pembuatan reagen dan pewarnaan, dan ketelitian dalam
melakukan, mengamati, dan mencatat berbagai uji.
(a) Bakteri autotroph (lithotropik), yaitu bakteri yang dapat menghasilkan makanan sendiri.
Contoh jenis bakteri ini adalah bakteri nitrifikasi, bakteri denitrifikasi, bakteri
pengoksida belerang, bakteri pereduksi sulfat, dan sebagainya. Bakteri jenis ini
(a) Bakteri
(b) Bakteri heterotroph (organotropik), yaitu bakteri yang mendapatkan makanan dari
bahan organik atau sisa-sisa dari mahluk hidup lainnya, baik fauna maupun flora, dan
baik yang makro maupun mikro. Bakteri ini dikelompokkan lagi berdasarkan sumber
makanan, yaitu
memperoleh makanan dari bahan organik atau sisa-sisa dari mahluk hidup lainnya dan
(khemoorganotropik), yaitu yaitu bakteri yang memperoleh makanan dari bahan organik
atau sisa-sisa dari mahluk hidup lainnya dan mendapatkan energi dari hasil oksidasi
bahan organik.
Fotolithotropik: dengan sumber energi utama cahaya, dengan sumber karbon utama
karbondioksida contohnya adalah flora,algae, dan bakteri.
Fotoorganotropik dengan sumber energi utama cahaya,dengan sumber karbon utama senyawa
organik contohnya adalah algae dan bakteri.
1. Difusi pasif: fenomena dimana molekul berpindah dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke
daerah dengan konsentrasi lebih rendah karena agitasi termal random
b. terbatas hanya untuk sedikit molekul kecil (seperti: gliserol, H2O, O2, dan CO2)
2. Difusi terfasilitasi: proses melibatkan molekul pembawa (permease) untuk meningkatkan
kecepatan difusi; perpindahan dari konsentrasi lebih tinggi ke daerah dengan konsentrasi
lebih rendah dapat dikendalikan
3. Transport Aktif: proses dimana energi metabolis digunakan untuk memindahkan molekul ke
dalam sel yang memiliki konsentrasi lebih tinggi
Cahaya Matahari
Reaksinya : 6CO2 + 6H2O > C6H12O6+ O2
plating sampel
HAEMOCYTOMETER
Dari pengertian dan langkah tersebut, terdapat beberapa perbedaan antara replikasi
DNA dan transkripsi DNA, diantaranya yaitu:
Jika replikasi DNA membuat 2 untai DNA identik dengan menggunakan untai asli maka
untai RNA pada transkripsi dibentuk sesuai pada urutan basa gen dari untai DNA.
Replikasi DNA melibatkan 3 enzim utama (helikase DNA, DNA polimerase, ligase DNA)
sedangkan transkripsi DNA hanya melibatkan 1 enzim yaitu enzim RNA polimerase.
Deoksiribonukleo hanya berperan dalam proses replikasi.
Jika transkripsi DNA merupakan bagian dari proses maka replikasi DNA adalah proses
secara keseluruhan
3. Fase Stationer periode dimana jumlah mikroorganisma yang hidup tetap konstan
salah satunya karena aktivitas metabolisma berhenti bereproduksi atau karena
kecepatan reproduksi seimbang dengan kecepatan kematian sel