MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA oe Yth, 1. Para Gubernur di seluruh Indonesia; 2, Para Bupati di seluruh Indonesia; 3. Para Walikota di seluruh Indonesia. SURAT EDARAN Nomor: SE.1/MENLHK/PKTL/PLA. 4/3/2017 TENTANG SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH (MBR) DI DAERAH. A. Latar Belakang 1) Dalam upaya mendukung percepatan pele! nasional berupa pembangunan 1 (satu) jute rumah, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2016 tentang Pembangunan Perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah Pembangunan perumahan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dilakukan dalam bentuk penyediaan hunian menengah dan hunian murah. Percepatan pembangunan’ perumahan MBR ini dilakukan dalam rangka meningkatkan aksesbilitas masyarakat untuk mendapatkan rumah yang murah, layak huni, sehat, aman dan nyaman dengan lingkungan yang bersih dan asri aanean proyek strategis 2) Salah satu aspek penting pembanganan pei perizinan, termasuk kelengkapan dokumen. .limgiungan hidup. Percepatan perizinan pembangunan perumahan MBR harus dilakukan dengan tetap memperhatikan: kepentingen perlindungan lingkungan hidup. Pembangunan perumahan MBR wajii> dilengkapi dengan sistem perlindungan lingkungan {environmental safeguard) yang dituangkan dalam bentuk dokumen jingkungan -hidup berupa surat pernvataan kesanggupan pengelolaan clan pemantauan tingkungan hidup {SPPL) yang tépat sesuai aturan. Proscs verifikasi dan pendaftaran SPPL han MBR adalah aspekpembangunan péerumahan MBR harus dilakukan secaza cepat dengan tetap menjaga kualitas dan efektivitas SPPL sebagai dokumen lingkungan hidup yang dapat berfungsi sebagai sistem perlindungan lingkungan hidup dalam setiap tahapan pelaksanaan pembangunan perumahan MBR (pra-konstruksi, konstruksi dan operasi). Maksud dan Tujuan Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan penguatan sistem perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup pada tanap perencanaan pembangunan perumahan masyarat berpenghasilan rendah (MBR). Penguatan sistem perlindungan - lingkungan hidup tersebut dilakukan dalam bentuk pemberian arahan kebijekan SPPL dan pelaksanaan pengisian formulir dan verifikasi serta pendaftaran surat pernyataan kesanggupan pengeloiaan dan pemantauan lingkungan hidup (SPPL) untuk usaha dan/atau kegiatan pembangunan perumahan MBR secara cepat, baik dan benar. Cc. Ruang Lingkup Dalam rangka peningkatan efektivitas penerapan SPPL dan mendukung proses percepatan perizinan pembangunan perumahan MBR, dengan ini diberitahukan kepada Gubernur atau Bupati/Walikota. sesi kewenangannya, untuk mengambii langkah dan melakukan bal- dengan hal sebagai berikut: 1) 2) 3) Menetapkan rencana:.useha dan/atai kegiatan pembangunan perumahan MBR dengan skala/besaran tidak lebih dari 5 (lima) hektar yang berada di dalam satu lokasi yang diperuntukan bagi pembangunan rumah tapak sebagai jenis rencana usaha dan/atau kegiatan wajib memiliki SPPL. Penetapan tersebut dilakukan sesuai dengan ketentuan Pasal 34 ayat (2) dan Pasal 35 Undang Undang Nomor .32 Tahun 2009 tentang Perlindungen dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan ketentuan Pasal 4 ayat (1).dan Pasal 5 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2012 tentang Pembangunan Perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Dalam hal rencana usaha dan/atau kegiaran pembangunan MBR telah ditetapkan sebagai jenis rencana usaha dan/atau kegietan yang wajib memiliki SPPL sebagaimana dimaksud pada butir angka 1, rencana usaha dan/atau kegiatan pembangunan MBR tersebut tidak wajib memiliki Izin Lingkungan. Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 36 ayat (1) Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Memastikan bahwa lokasi rencana usaha dan/atau _kegiatan pembangunan perumahan MBR wajib ‘sésuai dengan ‘rencana tata ruang sesuai dengan ketentuan Pasal 61 huruf a Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan Pasal 2 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2012 tentang Pembangunan Perumahan Masyarake! Berpenghasilan Rendah. “Dalam hal lokasi4) 5) 8) 7 rencana usaha dan/atau kegiatan pembanguna» perumahan MBR tidak sesvai dengan rencana tata ruang, SPPL tidak dapat diverifikasi dan dikembalikan kepada pemrakarsa. Melakukan pembinaan -dan__memastikan . bahwa pemrakarsa melakukan: pengisian formulir SPPL untuk rencana usgha dan/atau kegiatan pembangunan perumahan MBR dengan mengacu pada pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup yang diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan- Memberikan instruksi kepada kepala dinas yang melaksanakan VSiean pemerintahan di bidang lingkungan hidup untule menyerahkan Yan melimpahkan kewenangan pemeriksaan dan pemberian tanda bukti pendaftaran SPL pembangunan perumahan MBR_ kepada Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Daerah. Hal ini sesuai dengan Ketentuan Pasal 350 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Pasal 17 dan Pasal 39. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah serta Pasal 8 dan Posal 10 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2012 tentang Pembangunan Perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Memastikan bahwa verifikasi dan pemberian tanda bukti pendaftaran SPPL pembangunan perumahan MBR sebagaimana dimaksud pada butir angka 5 dilakukan oleh pejabat atau staf teknis yang memiliki| pengetahian, Keahlian dan pengalaman dalam melakukan penilaian Fan/atau pemeriksaan dokumen lingkungan hidup. Pejabat dan staf teknis tersebut dapat berasal dari dinas yang melaksanaian urusan pemerintahan di bidang lingkungan bidup yang mendapat penugasan Feri kepala dinas sebagai perwakilan dari dinas yang meiaksanakan Gatsan pemerintahan di bidang lingkungan hidup di PTSP Daerah. Memastikan bahwa proses verifikasi dan pendaftaran ‘SPPL untuk fencana usaha dan/atau kegiatan pembangunan perumahan MBR dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: a. Pemrakarsa mengajukan permohonan verifikasi dan pendaftaran SPPL rencana usaha dan/atau kegiatan pembangunan perumahan NBR bersamaan dengan pengajuan pengesahan site plan kepada PTSP Daerah: b. PTSP Daerah memberikan tanda terima permohonan verifikasi dan pendaftaran SPL yang-menyatakan bahwa SPL yang diajukan telah lengkap dan benar; c. PPSP Daerah melakukan verifikasi SPPL sebagaimana dimaksud pada butir huruf b; ; : 4, Berdasarkan hasil verifikasi sebagaimana dimaksud pada butir hurufe, PTSP. memberikan tanda bukti pendaftaran SPL; e. Tanda bukti pendaftaran SPPL sebagaimana dimaksud pada Sutir huruf d mencantumkan nomor pendaftaran dan tanggal penerimaan ‘SPPL; .8) 9) 10) f. Verifikasi SPPL dan pemberian tanda bukti__ pendaftaran sebagaimana dimaksud pada huruf c¢ dan d dilakukan oleh pejabat atau staf teknis yang memiliki pengetahuan, keahlian dan pengalaman dalam melakukan penilaian dan/atau pemeriksaan dokumen lingkungan hidup; g, Jangka waktu verifikasi dan pemberian tanda bukti pendaftaran SPPL sebagaimana dimaksud pada butir huruf © dan d dilakukan paling lama 1 (satu) hari kerja sejak pengajuan permohonan verifikasi dan pendaftaran SPPL diterima dan dinyatakan lengkap dan benar oleh PTSP Daerah; h. Biaya verifikesi dan pemberian tanda bukti pendaftaran SPPI. dibebankan kepada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Melakukan pembinaan dan evaluasi kinerja pelaksanaan verifikasi dan pendaftaran SPPL pembangunan perumahan MBR yang dilakukan oleh PTSP Daerah. Melakukan pengawasan terhadap ketaatan pemrakarsa pembangunan perumahan MBR atas: - a. pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan seperti yang tercantum dalam SPPL pembangunan perumahan MBR; dan b. ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan perundang- undangan di bidang perlindungan dan pengelclaan lingkungan hidup serta pengelolaan sampah. Melaporkan hasil penerapan SPPL pembangunan perumahan MBR kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan cq. Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan secara berkala setiap 6 (enam) bulan sekali. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal:7 Maret 2017 MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Dr. Ir. SITI NURBAYA, M.Sc