You are on page 1of 5

LO 2.

Pertimbangan dalam melakukan eksodonsia

Gigi maksila sulung berbeda dengan gigi permanen. Ketinggian konturnya


lebih dekat ke cementoenamel junction dan diameter akarnya lebih kecil. Karena
struktur akar akan melemah saat erupsi gigi permanen, maka sering terjadi fraktur
akar saat mencabut gigi sulung. Diperhatikan hubungan antara molar sulung
dengan premolar yang akan tumbuh. Selain itu diperhatikan juga dari
perkembangan lengkung rahang, jumlah akar, resorpsi gigi sulung, perkembangan
gigi tetangganya, ada atau tidaknyta infeksi pada gigi tersebut. Hal-hal tersebut
harus dipertimbangkan dalam menentukan kapan gigi sulung harus dicabut.

LO 4. Tata laksana dalam eksodonsia (Teknik Anastesi dan Teknik Eksodonsia)

Cara melakukan anastesi topical :

1. Membran mukosa dikeringkan untuk mencegah larutnya bahan anastesi


topikal.
2. Bahan anastesi topikal dioleskan melebihi area yang akan disuntik (Gambar 5)
15 detik (tergantung petunjuk pabrik) kurang dari waktu tersebut, obat tidak
efektif.
3. Pasien bayi dapat menggunakan syring tanpa jarum untuk mengoleskan topikal
aplikasi (Gambar 6)
4. Anastesi topikal harus dipertahankan pada membran mukosa minimal 2 menit,
agar obat bekerja efektif. Salah satu kesalahan yang dibuat pada pemakaian
anastesi topikal adalah kegagalan operator untuk memberikan waktu yang
cukup bagi bahan anastesi topikal untuk menghasilkan efek yang maksimum.

Infiltrasi bukal maksila / mandibula

Menggunakan tahap 1- 6 seperti diatas, anastetikum dideponir pada sulkus


bukal 2 cc (Gambar 7a dan 7b) untuk pencabutan molar satu sulung. Sambil
jarum ditarik deponir kembali anastestikum 0,2 cc untuk memperoleh patirasa
maksimum. Bukal infiltrasi 0,5 1,0 cc cukup untuk menganastesi jaringan lunak
sekitar gigi yang akan dicabut.

Tahap melaksanakan infiltrasi anastesi :

1. Keringkan mukosa dan aplikasikan bahan topikal anastesi selama 2 menit


2. Bersihkan kelebihan bahan topikal anastesi
3. Tarik mukosa
4. Untuk mengalihkan perhatian anak, drg dapat menekan bibir dengan tekanan
ringan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk sehingga mukosa yang akan
disuntik terlihat.
5. Masukkan jarum, jika menyentuh tulang tarik jarum keluar sedikit
6. Aspirasi
7. Suntikan bahan anastetikum 0,5 1,0 cc secara perlahan (15-30 detik)

Instrumen pencabutan gigi sulung

Tang ekstraksi anak-anak yang lebih kecil seperti nomor 150S dan 151S,
karena beberapa sebab yaitu :

Ukuran tangnya yang lebih kecil lebih memudahkan untuk masuk dalam
kavitas oral dari pasien anak-anak & tang ekstraksi yang lebih kecil lebih mudah
disembunyikan dalam tangan operator. entuk paruh dari tang yang lebih dapat
beradaptasi dengan bentuk anatomi gigi sulung.

Tang untuk rahang atas biasanya berbentuk tang biasa yang lurus antara
kepala dan badang tang tersebut :

Gigi sulung posterior menggunakan tang :

Sisa akar
Gigi sulung anterior

Tata Cara Pencabutan Gigi Sulung :

Posisi Operator

Dengan pengenalan sistem four handed dentistry operator harus melakukan


ekstraksi dalam posisi duduk, setelah mengambil posisi yang benar tergantung
pada kuadran mana dia bekerja.

-Kuadran kanan dan kiri maksila serta kuadran kiri mandibula (Regio V, VI, VII) :
operator berada pada posisi di depan sampai ke samping pasien (arah jam 7
sampai arah jam 9)

-Kuadran kanan mandibula (Regio VIII) : operator pada posisi di belakang sampai
disamping pasien (arah jam 9 sampai jam 11)
Teknik Pencabutan Gigi Molar Sulung Maksila

Karena akar palatalnya melengkung, gerakan untuk pencabutan gigi


diarahkan ke palatal dengan tekanan ringan. Tekanan ringan diaplikasikan dengan
tujuan agar tidak sampai mematahkan akar palatal yang melengkung. Kemudian
diteruskan dalam satu gaya kearah bukal, gigi menjadi longgar dan gerakan
berlawanan arah jarum jam untuk mengeluarkan gigi dari soketnya. (Shoba
Tandon, 2008)

SUMBER

Tandon, Shobha. 2008. Textbook of Pedodontics. Paras Medical Publishing:


India.

You might also like