You are on page 1of 8

ISSN 1978 - 1059

Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2013, 8(2): 95102

FORMULASI BUBUR INSTAN MENGGUNAKAN KOMPOSIT TEPUNG KACANG MERAH


DAN PATI GANYONG SEBAGAI MAKANAN SAPIHAN

(Formulation of Instant Porridge Using Red Beans Flour and Canna Starch Composite
as a Weaning Food)

Yustiyani1* dan Budi Setiawan1

1
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA), Institut Pertanian Bogor, Bogor 16680

ABSTRACT

The purpose of this study was to formulate instant baby porridge as a source of protein weaning food
based on red beans flour and canna starch composite. The design of this study was a complete randomized
design with one factor which was the ratio of red beans flour and canna starch in composite composition
as instant porridge ingredient (2:1, 3:1, and 4:1). Based on organoleptic test, F2 which used red bean flour
and starch canna ratio by 3:1 was the best formula. The optimal time to brew the instant porridge was 62
seconds with amount of water used was 3 ml/g. The instant porridge bulk density was 0.61 g/ml and water
absorption was 4.67g/g. This instant porridge contained 363 kcal/100 g, 16.57% protein, 1.48% fat, 70.84%
total carbohydrate, 197.70 mg calcium, 8.17 mg zinc, and 16.48 mg iron. Protein digestibility of this porridge
was 79.83%. As per 27 g serving size of this instant porridge can fulfill 22.25% protein, 55.25% iron, 27.63%
zinc so that it can be claimed as food source of protein and zinc, and high iron.

Keywords: canna starch, instant porridge, red bean flour, weaning food

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah memformulasikan bubur instan sebagai MP-ASI sumber protein berbahan dasar
tepung komposit yaitu tepung kacang merah dan pati ganyong. Penelitian ini menggunakan desain rancangan
acak lengkap dengan satu faktor yaitu perbandingan penggunaan tepung kacang merah dan pati ganyong
dalam tepung komposit sebagai bahan dasar pembuatan bubur instan (2:1, 3:1, dan 4:1). Berdasarkan uji
organoleptik, formula bubur instan terbaik adalah F2 dengan perbandingan tepung kacang merah dan pati
ganyong sebesar 3:1. Waktu optimal penyeduhan bubur instan terbaik adalah 62 detik dengan volume air
penyeduh 3 ml/g. Densitas kamba bubur adalah sebesar 0.61 g/ml dan daya serap air 4.67 g/g. Kandungan gizi
bubur instan meliputi 363 kkal energi/100 g, 16.57% protein, 1.48% lemak, 70.84% karbohidrat total, 197.70
mg kalsium, 8.17 mg seng, serta 16.48 mg besi. Daya cerna protein adalah sebesar 79.83%. Takaran saji bubur
instan adalah 27 g yang dapat menyumbang 22.25% protein, 55.25% zat besi, 27.63% seng berdasarkan Acuan
Label Gizi (ALG) anak usia 724 bulan sehingga dapat diklaim sebagai pangan sumber protein dan seng serta
tinggi zat besi.

Kata kunci: bubur instan, makanan sapihan, pati ganyong, tepung kacang merah

Korespondensi: Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA), Institut Pertanian Bogor,
*

Bogor 16680. Email: yustifatihvia@gmail.com

JGP, Volume 8, Nomor 2, Juli 2013 95


Yustiyani & Setiawan

PENDAHULUAN bertempat di Laboratorium Pengolahan Pangan,


Laboratorium Analisis Zat Gizi, serta Laboratorium
Memasuki usia enam bulan, pemberian Air Organoleptik Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas
Susu Ibu (ASI) saja tidak dapat mencukupi kebu- Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor; dan Labo-
tuhan gizi bayi yang semakin meningkat. Perkem- ratorium Pilot Plant Pusat Antar Universitas (PAU),
bangan koordinasi motorik saluran cerna juga telah Institut Pertanian Bogor.
memungkinkan bayi untuk menerima makanan dari
luar (Grueger 2013). Untuk itu, bayi perlu menda- Bahan dan Alat
patkan asupan makanan dari luar yang biasa disebut Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
sebagai makanan pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI). terdiri atas bahan utama dan bahan pendukung. Ba-
Proses pemberian MP-ASI kepada bayi dilakukan se- han utama adalah kacang merah yang diperoleh dari
cara bertahap mulai dari makanan dengan konsis- Pasar Anyar Bogor dan umbi ganyong umur 8 bulan
tensi lunak hingga mencapai konsistensi makanan yang diperoleh dari petani di Babakan Lebak Drama-
keluarga. ga. Bahan kimia yang digunakan adalah akuades, air
Ganyong adalah jenis umbi lokal yang poten- bebas ion, asam sulfat (H2SO4), asam borat, boraks,
sial dikembangkan di Indonesia (Wardayanie et al. NaOH, buffer Na-fosfat, enzim -amilase, dinitro-
2008). Umbi ini mudah dibudidayakan dan masih salisilat, larutan maltose standar, HCl, larutan Luff,
sedikit dikembangkan sebagai produk makanan bayi. pereaksi vanadat-molibdat, enzim pepsin, enzim
Pati ganyong memiliki viskositas yang cukup rendah pankreatin, enzim termamil, larutan multi enzim
dan stabil (Hung & Morita 2005) sehingga potensial (tripsin, kimotripsin, peptidase), dan bahan-bahan
dikembangkan sebagai makanan bayi. Akan tetapi, lainnya.
pati ganyong memiliki kadar protein rendah (Richa- Peralatan yang digunakan dalam penelitian
na & Sunarti 2004), sehingga perlu ditambah protein terdiri atas peralatan untuk membuat pati ganyong,
dari bahan lain untuk mendapatkan kandungan yang tepung kacang merah, bubur instan, alat analisis,
sesuai dengan kebutuhan bayi. Pembuatan komposit serta alat untuk uji organoleptik meliputi ayakan
pati ganyong dengan tepung kacang merah dapat (100 mesh), drum dryer, blender, sealer, timbangan
menjadi alternatif bahan dasar MP-ASI. Kacang me- kasar, timbangan analitik, pH meter, termometer,
rah (Phaseolus vulgaris L) merupakan salah satu centrifuge, oven, tanur, penangas air, labu kjeldahl,
jenis kacang-kacangan yang potensial dan mudah labu lemak, soxhlet, kondensor, alatalat gelas, dan
didapat di Indonesia. Tepung kacang merah memiliki kuesioner uji organoleptik.
kandungan protein tinggi yang tidak jauh berbeda
dengan kacang kedelai dan kacang hijau, bebas pro- Tahapan Penelitian
tein gluten (Siddiq et al. 2010), serta dapat dimini- Penelitian ini dilakukan dalam beberapa
malkan kandungan zat anti gizinya melalui proses tahapan. Tahapan pertama adalah pembuatan ba-
perendaman (Krupa 2008) dan pemasakan (Shimelis han baku formula bubur instan yaitu tepung ka-
& Rakshit 2006) sehingga potensial dikembangkan cang merah dengan metode drum dryer (Ekawati
sebagai makanan bayi. 1999) dan pati ganyong dengan modifikasi metode
Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian ekstraksi (Richana & Sunarti 2004), serta analisis
untuk mengetahui formulasi bubur instan yang te- kandungan gizinya. Tahapan kedua adalah formu-
pat dengan memperhatikan aspek penerimaan dan lasi produk. Sebagai bahan dasar, tepung komposit
kebutuhan gizi bayi. Pengembangan produk bubur kacang merah dan pati ganyong akan menyumbang-
instan menggunakan komposit tepung kacang merah kan 60% dari keseluruhan bahan penyusun bubur
dan pati ganyong merupakan terobosan baru untuk instan. Perlakuan diberikan dalam tiga taraf, yaitu
menghasilkan MP-ASI yang mendukung pertumbuhan perbandingan tepung kacang merah dengan pati
dan perkembangan bayi di atas 6 bulan. ganyong adalah berturut-turut sebagai berikut 2:1
(40%:20%), 3:1 (45%:15%), serta 4:1 (48%:12%).
METODE Tahapan ketiga penelitian adalah uji organo-
leptik dan uji daya terima bubur instan terpilih. Uji
Desain, Tempat, dan Waktu organoleptik dilakukan terhadap 29 orang panelis
Desain penelitian yang digunakan dalam pene- semi terlatih untuk mengetahui penilaian terhadap
litian ini adalah rancangan acak lengkap. Perlakuan mutu hedonik dan hedonik formula. Parameter yang
yang diberikan adalah perbedaan jenis komposit se- diuji meliputi warna, aroma, rasa, dan tekstur yang
bagai bahan dasar pembuatan bubur instan berupa diuji dalam skala garis dengan rentang penilaian
perbandingan tepung kacang merah dan pati ganyong 19. Setelah didapatkan formula terpilih berdasar-
dengan 3 taraf yaitu 2:1, 3:1, dan 4:1. Penelitian ini kan uji organoleptik, dilakukan uji daya terima for-
dilaksanakan pada bulan Juli hingga Desember 2012 mula terpilih terhadap panelis tidak terlatih yang
96 JGP, Volume 8, Nomor 2, Juli 2013
Bubur Kacang Merah dan Pati Ganyong sebagai Makanan Sapihan

terdiri atas 30 orang ibu yang memiliki bayi usia tang 7.0412.93% (Richana & Sunarti 2004). Kan-
712 bulan. Pemilihan ibu bayi sebagai panelis dungan gizi pati ganyong meliputi kadar air 6.50%,
menggunakan asumsi bahwa pada usia 712 bulan, kadar abu 0.63%, kadar protein 0.42% (bb), kadar
ibu merupakan penentu menu makan yang dominan lemak 2.99% (bb), serta kadar karbohidrat 89.46%
pada bayi. Parameter yang diukur adalah kesukaan (bb). Nilai ini sedikit berbeda dengan hasil peneli-
ibu bayi terhadap warna, aroma, rasa, dan tekstur. tian Richana dan Sunarti (2004), yaitu berturut-tu-
Formula terpilih dianalisis sifat fisik yang meliputi uji rut 8.34%, 0.20%, 0.08%, 0.75%, dan 90.63%, dimana
seduh, waktu rehidrasi, densitas kamba, dan daya kadar air lebih rendah sementara kadar abu, pro-
serap air, serta analisis kimia yang meliputi analisis tein, dan lemak lebih tinggi. Perbedaan ini diduga
proksimat, kadar serat pangan, kalsium, seng, besi, karena adanya proses pemasakan dan pengeringan
fosfor, dan daya cerna protein. pati ganyong dengan drum dryer sebagaimana di-
laporkan oleh Mohammed et al. (2009) bahwa pro-
Pengolahan dan Analisis Data ses pemasakan dan pengeringan drum dryer dapat
Rancangan percobaan yang digunakan pada mengubah kandungan gizi bahan.
penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL)
dengan perlakuan 3 formulasi bubur instan MP-ASI Pembuatan Bubur Instan
dan dua kali ulangan. Hasil penilaian organoleptik Pembuatan bubur instan dilakukan dengan
diolah dengan Microsoft Excel 2007 dan dianalisis mencampur bahan-bahan yaitu bahan utama (tepung
menggunakan analisis sidik ragam menggunakan komposit kacang merah dan pati ganyong), bahan
software SPSS 16 for Windows. Jika terdapat beda pendamping (susu skim), dan bahan bumbu (tepung
nyata maka analisis dilanjutkan dengan uji lanjut gula, garam, perisa vanila) menggunakan metode
Duncan. dry mixing. Proses pencampuran dilakukan dengan
mengocok bahan berdasarkan urutan proporsinya
HASIL DAN PEMBAHASAN dalam formula dari yang terkecil hingga terbesar.
Pencampuran dengan tujuan ini dimaksudkan untuk
Kandungan Gizi Tepung Kacang Merah menghasilkan campuran bubur yang homogen.
Tepung kacang merah yang dihasilkan dalam
penelitian ini memiliki rendemen 10.39%, lebih ke- Karakteristik Organoleptik Bubur Instan
cil dibandingkan dengan rendeman tepung kacang Karakteristik organoleptik bubur instan dia-
merah pada penelitian Ekawati (1999) yaitu 28.7%. mati dengan menggunakan uji mutu hedonik, uji
Tepung kacang merah yang dihasilkan dalam pene- hedonik, serta uji kesukaan formula terpilih. Profil
litian ini memiliki ukuran partikel yang lolos ayakan mutu hedonik ketiga formula diilustrasikan dalam
100 mesh, sementara pada penelitian Ekawati (1999) Gambar 1.
hanya lolos ayakan 60 mesh. Kandungan gizi tepung Parameter yang diukur dalam uji mutu hedo-
kacang merah meliputi kadar air 14.40%, kadar abu nik dan hedonik terdiri atas 4 parameter utama,
2.19%, kadar protein 2.23% (bb), kadar lemak 2.10% yaitu warna, aroma, rasa, dan tekstur. Untuk uji
(bb), serta kadar karbohidrat 79.09% (bb). Kandung- mutu hedonik, beberapa parameter dijabarkan se-
an ini berbeda dengan penelitian Ekawati (1999) cara lebih spesifik, yaitu aroma bumbu dan aroma
yaitu secara berturutturut 9.96%, 2.48%, 18.05%, langu untuk parameter aroma; kemanisan dan rasa
2.42%, dan 67.09%. Perbedaan ini diduga karena ka- kacang merah untuk parameter rasa; serta keken-
dar air tepung kacang dalam penelitian ini sangat talan dan kelembutan untuk parameter tekstur.
tinggi sehingga memengaruhi kandungan zat gizi Skala yang digunakan dalam uji ini meliputi garis
lain dalam tepung yang dihasilkan. Kadar protein kontinum dengan nilai 19 yang menghubungkan
tepung kacang merah dalam penelitian ini sangat dua titik ekstrim sesuai masing-masing parameter.
berbeda dengan kandungan pada penelitian Ekawati Uji mutu hedonik menunjukkan adanya perbedaan
(1999) diduga karena pengaruh pengolahan melalui nyata pada rataan skor penilaian panelis untuk pa-
drum dryer. Arrage et al. (1992) menyatakan bah- rameter kemanisan dan kekentalan (p<0.05).
wa pengolahan tepung menggunakan drum dryer Penilaian panelis terhadap parameter ke-
menurunkan 20% kadar isoleusin dan 16% metionin, manisan memiliki rentang nilai 4.855.62 (agak
meskipun secara kualitas ketersediaan proteinnya tidak manis hingga agak manis). Hasil uji ANOVA
bertambah. menunjukkan adanya perbedaan rataan kemanisan
bubur (p<0.05). Rasa manis umumnya berasal dari
Kandungan Gizi Pati Ganyong komponen gula sederhana yang berinteraksi dengan
Pati ganyong dalam penelitian ini memiliki indera pengecap (Fernstrom et al. 2012). Proporsi
rendemen sebesar 4.18%, lebih kecil dibandingkan gula dalam ketiga formula merupakan faktor tetap,
penelitianpenelitian sebelumnya yaitu dalam ren- sehingga diduga perbedaan kemanisan terjadi ka-
JGP, Volume 8, Nomor 2, Juli 2013 97
Yustiyani & Setiawan

Kecerahan warna
6
5
Kekentalan 4 Aroma bumbu
3
2
1 F1 (2:1)
0 F2 (3:1)

Kelembutan Aroma langu F3 (4:1)

Rasa kacang Kemanisan

Gambar 1. Profil Mutu Hedonik

Warna
7
6
5
4
3
2
1 F1 (2:1)
Tekstur 0 Aroma F2 (3:1)
F3 (4:1)

Rasa

Gambar 2. Profil Hedonik Formula

rena penurunan komposisi pati ganyong dalam for- bahan khususnya kadar protein dan lemak akan me-
mula komposit. mengaruhi swelling power dan sifat gelatinisasinya,
Rataan penilaian panelis terhadap parameter sehingga kekentalan dalam bahan tersebut akan
kekentalan bubur menunjukkan bahwa kekentalan menurun.
bubur menurun sesuai dengan peningkatan perban- Sementara itu, hasil uji hedonik menunjukkan
dingan tepung kacang merah dan penurunan pati adanya perbedaan nyata pada penilaian panelis un-
ganyong. Rataan penilaian panelis berkisar antara tuk parameter rasa dan tekstur (p<0.05). Profil ke-
3.124.18 (kentalagak kental). Hasil analisis sidik sukaan panelis terhadap parameter warna, aroma,
ragam menunjukkan adanya perbedaan yang nyata rasa, dan tekstur ketiga formula bubur instan disaji-
antara ketiga formula bubur instan (p<0.05). Uji kan dalam Gambar 2.
lanjut Duncan menunjukkan bahwa rataan skor for- Kesukaan panelis terhadap parameter rasa
mula F2 terletak dalam subset yang sama dengan bubur dalam uji hedonik berkisar pada penilaian
formula F1 dan formula F3, tetapi formula F1 terle- biasa hingga suka dengan rataan nilai 5.336.16.
tak dalam subset berbeda dengan F3. Analisis sidik ragam menunjukkan adanya perbe-
Perbandingan tepung kacang merah yang se- daan kesukaan terhadap rasa ketiga formula bubur
makin meningkat diduga menyebabkan penurunan (p<0.05). Hasil uji lanjut Duncan menyatakan bahwa
kekentalan formula bubur karena tepung kacang rataan skor formula F2 dan F3 tidak berbeda nyata,
merah mengandung lebih sedikit komponen karbo- sedangkan keduanya berbeda nyata dengan skor for-
hidrat dibandingkan pati ganyong. Shimelis et al. mula F1. Berdasarkan uji hedonik diketahui bahwa
(2006) menyatakan bahwa tingginya kandungan seluruh formula dapat diterima oleh panelis. Akan
komponen selain karbohidrat dan pati dalam suatu tetapi, formula F2 dan F3 cenderung lebih disukai.

98 JGP, Volume 8, Nomor 2, Juli 2013


Bubur Kacang Merah dan Pati Ganyong sebagai Makanan Sapihan

Uji hedonik terhadap parameter tekstur mudah larut dalam air sehingga memudahkan pada
menunjukkan penilaian panelis berkisar dalam rent- saat proses penyeduhan (Kusumaningrum & Rahayu
ang agak tidak suka hingga agak suka. Kesukaan 2007).
panelis meningkat dengan semakin meningkatnya
perbadingan tepung kacang merah dan menurunnya Kandungan Gizi Bubur Instan Terbaik
pati ganyong. Hal ini diperkuat dengan analisis sidik Kadar air. Kadar air produk berhubungan
ragam yang menunjukkan adanya perbedaan nyata erat dengan daya simpannya. Semakin rendah kadar
antar formula (p<0.05). Uji lanjut Duncan menya- air suatu produk maka daya simpannya diperkirakan
takan formula F1 berbeda nyata dengan formula F2 akan lebih lama. Kadar air formula bubur bayi terpi-
dan F3. lih adalah 7.92%. Nilai ini lebih tinggi dari nilai yang
Pemilihan formula terbaik untuk kepentingan disyaratkan dalam SNI No. 01-7111.1-2005 tentang
analisis lebih lanjut didasarkan pada dua pertim- Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)-Bubuk
bangan yaitu penerimaan panelis dan penggunaan Instan yaitu sebesar 4%. Metode pengeringan pati
pati ganyong sebagai umbi lokal yang diutamakan ganyong dan tepung kacang merah diduga memberi-
dalam komposisi bahan dasar. Berdasarkan peneri- kan kontribusi terhadap tingginya kadar air. Hsu et
maan panelis, ketiga formula bubur instan dapat al. (2003) menyatakan bahwa metode pengeringan
diterima karena memiliki rataan penerimaan le- drum cocok digunakan untuk mengeringkan bahan
bih dari 5 (netral). Akan tetapi, formula F2 dan F3 berbentuk pasta, tetapi menghasilkan tepung de-
memiliki penerimaan yang lebih tinggi dibandingkan ngan kadar air lebih tinggi dibandingkan metode
F1. Pertimbangan kedua adalah pemilihan formula pengeringan lain.
terbaik yang menggunakan lebih banyak perban- Kadar abu. Kadar abu mengindikasikan kan-
dingan pati ganyong. Karena formula F2 mengguna- dungan mineral dalam bahan pangan. Kadar abu
kan lebih banyak pati ganyong dibandingkan dengan dalam formula bubur bayi instan terbaik adalah
formula F3, maka formula F2 dipilih sebagai formula sebesar 3.19%. Nilai ini telah sesuai dengan batas
terbaik yang akan dianalisis lebih lanjut. maksimal SNI yaitu sebesar 3.5%.
Formula F2 selanjutnya diuji kesukaan ter- Kadar protein. Kadar protein bubur bayi
hadap ibu bayi. Sebanyak 30 orang ibu dengan bayi instan terbaik adalah sebesar 16.57%. Nilai ini ter-
usia 712 bulan menilai kesukaan terhadap aspek masuk dalam rentang yang disyaratkan oleh SNI yaitu
warna, aroma, rasa, dan tekstur dari formula ter- sebesar 822%, sehingga tergolong aman dikonsumsi
pilih. Ibu menilai dalam lima skala yaitu 15 yang oleh bayi. Protein berkualitas tinggi sangat penting
bermakna sangat tidak suka hingga sangat suka. Ber- bagi bayi karena diperlukan dalam pembentukan
dasarkan hasil uji kesukaan, diketahui bahwa rataan jaringan baru, enzim, hormon, antibodi, dan fungsi-
penilaian ibu terhadap parameter warna (4.37), fungsi lain dalam tubuh (Grueger 2013).
aroma (4.23), rasa (4.60), dan tekstur (4.07) berada Kadar lemak. Kadar lemak dalam formula
dalam rentang suka hingga sangat suka. Demikian terbaik tergolong rendah yaitu hanya sebesar 1.48%.
pula kesukaan ibu secara keseluruhan (4.34) menun- SNI mengenai MP-ASI bubuk instan mensyaratkan
jukkan bahwa formula terpilih dapat diterima oleh kandungan lemak tidak kurang dari 6% dan tidak
ibu sebagai calon konsumen produk. lebih dari 15%. Rendahnya kadar lemak dalam for-
mula ini diduga karena rendahnya kandungan lemak
Sifat Fisik Bubur Instan Terbaik bahan utama yang tidak didukung dengan sumber
Bubur instan terbaik memiliki volume air lemak dari bahan lain.
seduh sebesar 3 ml/g atau 3 bagian air dan 1 bagian Kadar karbohidrat. Kadar karbohidrat diten-
bubur instan, dengan waktu optimal seduh selama tukan menggunakan metode by difference dengan
62 detik. Densitas kamba bubur instan terbaik mengurangkan 100 dengan jumlah air, abu, protein,
adalah 0.61 g/ml, lebih tinggi dari densitas kamba serta lemak. Perhitungan tersebut menghasilkan ka-
produk MP-ASI komersial yaitu 0.400.49 g/ml dar karbohidrat total dalam formula terbaik sebesar
(Kusumaningrum & Rahayu 2007). Produk pangan 70.84%. SNI mengenai produk MP-ASI bubuk instan
bayi diharapkan memiliki densitas kamba yang tinggi tidak mensyaratkan jumlah karbohidrat total yang
yang berarti kepadatan gizinya juga tinggi karena harus dipenuhi dalam produk bubur instan. Grueger
saluran cerna bayi terbatas sehingga tidak dapat (2013) menyatakan bahwa karbohidrat diperlukan
menampung terlalu banyak makanan. Daya serap oleh bayi sebagai sumber utama energi yang me-
air formula terpilih (4.67 g/g) berada dalam rentang mungkinkan penggunaan protein secara optimal un-
nilai produk MP-ASI komersial yaitu 3.606.20 g/g. tuk pertumbuhan dan perkembangan.
Daya serap air berkaitan dengan sifat kelarutan Kadar serat pangan total. Kadar serat
tepung saat ditambah air. Nilai daya serap air yang pangan total menunjukkan jumlah karbohidrat yang
semakin besar menunjukkan bahwa bubur semakin tidak dapat dicerna dalam saluran cerna manusia.

JGP, Volume 8, Nomor 2, Juli 2013 99


Yustiyani & Setiawan

Kadar serat perlu menjadi perhatian dalam produk kacang merah dikhawatirkan menurunkan daya cer-
pangan untuk bayi karena sistem pencernaan bayi na protein karena adanya kandungan zat anti gizi
belum sempurna sehingga dikhawatirkan dapat dalam kacang-kacangan. Akan tetapi, selama proses
menimbulkan diare apabila ditemukan dalam jumlah persiapan telah dilakukan perlakuan-perlakuan un-
besar. Kadar serat pangan total formula bubur instan tuk meminimalisasi aktivitas zat-zat anti gizi.
bayi adalah sebesar 21.79%. Nilai ini melebihi batas Daya cerna protein dalam formula ini adalah
yang telah ditetapkan SNI yaitu sebesar 5%. Kadar sebesar 79.83%. Nilai ini lebih besar dibandingkan
serat pangan yang tinggi selain berasal dari bahan asal standar yang telah ditetapkan dalam SNI yaitu 70%.
diduga juga berasal dari komponen pati resisten yang Tingginya daya cerna protein diduga karena aktivitas
terbentuk selama proses produksi yaitu pemasakan zat anti gizi terhambat selama proses pembuatan
dan drum drying. Hal ini sejalan dengan temuan bahan dengan perlakuan perendaman, pemasakan,
Mohammed et al. (2009) yang menyatakan bahwa serta pemanasan (Shimelis & Rakshit 2006). Hal
proses pemasakan dilanjutkan dengan pengeringan ini juga sejalan dengan temuan Mohammed et al.
drum dryer dapat meningkatkan kadar serat dalam (2009) bahwa proses pemasakan disertai dengan
tepung komposit. pengeringan drum dryer dapat meningkatkan daya
Kadar kalsium. Kalsium merupakan salah satu cerna protein in vitro pada tepung komposit.
mineral makro yang penting bagi pertumbuhan bayi.
Kadar kalsium formula bubur bayi instan adalah sebe- Kontribusi Zat Gizi Bubur Instan terhadap Acuan
sar 197.7 mg/100 g formula. Kadar ini sedikit lebih Label Gizi (ALG)
kecil dari jumlah yang disyaratkan SNI yaitu sebesar Penentuan ukuran takaran saji penting dilaku-
200 mg/100 g produk. kan untuk kepentingan saran penyajian dan pelabel-
Kadar seng. Mineral seng sangat diperlukan an pangan. Jumlah dan kontribusi zat gizi bubur
dalam pembentukan daya tahan bayi. Kadar seng da- instan terbaik per takaran saji terhadap ALG anak
lam formula bubur bayi instan terbaik adalah sebesar usia 723 bulan disajikan dalam Tabel 1. Takaran
8.17 mg/100 g. Jumlah ini telah memenuhi syarat saji bubur instan terbaik ditentukan berdasarkan
minimal SNI yaitu sebesar 2.5 mg/100 g. perhitungan kontribusi energi bubur instan terhadap
Kadar besi. Memasuki usia empat hingga kecukupan energi bayi usia 712 tahun. Bayi pada
enam bulan, cadangan zat besi dalam tubuh bayi usia tersebut memerlukan tambahan energi sebesar
semakin berkurang, sehingga perlu asupan zat besi 3045% yang dibagi dalam 23 kali waktu makan.
dari makanan luar (Grueger 2013). Kadar besi dalam Satu takaran saji bubur instan ditentukan sebesar
formula bubur bayi instan terpilih adalah sebesar 27 g yang dapat menyumbangkan 15% kecukupan
16.48 mg/100 g. Jumlah ini telah memenuhi batas energi bayi usia 711 bulan menurut AKG 2004.
minimal SNI untuk kandungan zat besi yaitu 5 Berdasarkan analisis kontribusi zat gizinya, bubur
mg/100 g bahan. Penggunaan kacang merah diduga instan terbaik memberi kontribusi protein sebesar
memberikan sumbangan zat besi terhadap bubur 22.25% ALG anak usia 723 bulan sehingga dapat
sebagaimana dinyatakan oleh El Obeid et al. (2009) diklaim sebagai pangan sumber protein. Menurut
bahwa penambahan tepung Phaseolus vulgaris dalam BPOM (2011), pangan yang dapat memenuhi 2035%
formulasi mi secara signifikan meningkatkan kadar protein ALG untuk kategori usia tertentu dikategori-
dan bioavailabilitas zat besi. kan sebagai pangan sumber protein. Sementara itu,
Daya cerna protein. Daya cerna protein meng- BPOM (2011) menyatakan syarat klaim untuk pangan
indikasikan kemampuan enzim-enzim dalam mencer- dengan kandungan mineral tertentu adalah lebih
na protein yang terdapat dalam formula bubur bayi dari 15% sebagai sumber mineral dan lebih dari 30%
instan. Komposisi protein yang sebagian berasal dari sebagai pangan tinggi mineral. Dengan demikian,

Tabel 1. Kandungan Zat Gizi Bubur Instan dan Kontribusinya terhadap Acuan Label Gizi 723 Bulan per Ta-
karan Saji
Zat Gizi Kandungan Zat Gizi/100 g Jumlah Zat Gizi/Takaran Saji ALG 2007 % ALG
Energi (kkal) 363.00 98.00 800 12.25
Karbohidrat (g) 70.84 19.03 120 15.86
Lemak (g) 1.48 0.40 27 1.48
Protein (g) 16.57 4.45 20 22.25
Besi (mg) 16.48 4.42 8 55.25
Seng (mg) 8.17 2.21 8 27.63
Kalsium (mg) 197.70 53.10 480 11.06

100 JGP, Volume 8, Nomor 2, Juli 2013


Bubur Kacang Merah dan Pati Ganyong sebagai Makanan Sapihan

formula bubur terpilih dapat diklaim sebagai pa- makanan pendamping ASI (MP-ASI) [skripsi].
ngan sumber seng (27.63%) dan pangan tinggi zat Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor,
besi (55.25%). Bogor.
El Obeid T, Fakhrawi D, & Berghofer E. 2009. Iron
KESIMPULAN bioavailability and organoleptic properties
of sorghum and white beans noodles. Inter-
Bubur bayi instan sumber protein dapat national Journal of Arts and Sciences, 1(6),
dibuat dengan bahan dasar komposit tepung kacang 262271.
merah dan pati ganyong menggunakan metode Fernstrom JD, Munger SD, Sclafani A, de Araujo AE,
pencampuran kering (dry mixing). Bahan-bahan Roberts A, & Molinary S. 2012. Mechanism of
yang digunakan dalam proses dry mixing merupakan sweetness. Journal of Nutirition, 1S8S.
bahan yang telah diinstanisasi sebelumnya sehingga Grueger B. 2013. Weaning from the breast. Paediatr
dapat langsung dikonsumsi hanya dengan menyeduh Child Health, 18(4), 210.
dengan air panas. Formula terbaik berdasarkan Hsu CL, Chen W, Weng YM, & Tseng CY. 2003. Chemi-
penerimaan terbaik melalui uji organoleptik, cal composition, physical properties, and an-
kesesuaian sifat fisik dan kimia adalah formula F2 tioxidant activity of yam flour as affected by
(pati ganyong 15%: tepung kacang merah 45%). different drying method. Food Chemistry,(83),
Berdasarkan kontribusinya terhadap ALG anak 8592.
723 bulan, formula bubur instan komposit tepung Hung PV & Morita N. 2005. Physicochemical proper-
kacang merah dan pati ganyong dapat diklaim ties and enzimatic digestibility of starch from
sebagai pangan sumber protein dan seng serta tinggi edible canna (Canna edulis) grown in Vietnam.
zat besi. Perbaikan selama proses produksi untuk Carbohydrate Polymers, (61), 314321.
mengurangi kadar air dan menurunkan total serat Krupa U. 2008. Main nutritional and antinutritional
pangan perlu dilakukan untuk memenuhi syarat composition of bean seeds: A review. Polish
mutu produk sesuai SNI. Penambahan minyak atau Journal of Food and Nutrition Science, 58(2),
sumber lemak lain perlu dilakukan untuk menutupi 149155.
kekurangan lemak dalam formula. Penggunaan Kusumaningrum A & Rahayu WP. 2007. Penambahan
tepung komposit kacang merah dan pati ganyong kacang-kacangan dalam formulasi makanan
dapat dikembangkan sebagai formulasi makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) berbahan
untuk kelompok umur dengan kebutuhan serat lebih dasar pati aren (Arengapinnata (Wurmb) Mar).
tinggi. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, XVIII(2),
7380.
UCAPAN TERIMA KASIH Mohammed MA, Makki HMH, & Mustafa AI. 2009. Ef-
fect of cooking and drum drying on the nu-
Terima kasih kepada PT. INDOFOOD SUKSES tritive value of sorghum-pigeon pea compos-
MAKMUR yang telah mendanai penelitian ini da- ite flour. Pakistan Journal of Nutrition, 8(7),
lam kerangka program INDOFOOD RISET NUGRAHA 988992.
20122013. Richana N & Sunarti TC. 2004. Karakterisasi sifat
fisikokimia tepung umbi dan tepung pati dari
DAFTAR PUSTAKA umbi ganyong, suweg, ubikelapa, dan gem-
bili. J.Pascapanen, 1(1), 2937.
Arrage JM, Barbeau WE, & Johnson JM. 1992. Pro- Shimelis EA, Meaza M, & Rakshit S. 2006. Physico-
tein quality of whole wheat as affected by chemical properties, pasting behaviour, and
drum drying and single screw extrusion. J. functional characteristics of flour and starch-
Agric. Food. Chem, (40), 19431947. es from improves beans (Phaseolus vulgaris
[BPOM] Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2011. L.) varieties grown in East Africa. Agricultural
Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Enginering International, (8), 515.
Makanan tentang Pengawasan Klaim dalam Shimelis EA & Rakshit SK. 2006. Effect of processing
Label dan Iklan Produk Pangan Olahan. BPOM, on antinutrient and in vitro protein digestibi-
Jakarta. lity of kidney bean (Phaseolus vulgaris L.) va-
[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2005. SNI: 01 rieties grown in East Africa. Food Chemistry,
7111.12005. Makanan Pendamping Air Susu (103), 161172.
Ibu (MP-ASI) Bagian 2: Bubuk Instan. Dewan Siddiq M, Ravi R, Harte JB, & Dolan KD. 2010. Physi-
Standar Nasional Indonesia, Jakarta. cal and functional characteristics of selected
Ekawati D. 1999. Pembuatan cookies dari tepung dry bean (Phaseolus vulgris L.) flours). Food
kacang merah (Phaseolus vulgaris L) sebagai Science and Technology, (42), 232237.
JGP, Volume 8, Nomor 2, Juli 2013 101
Yustiyani & Setiawan

Wardayanie NIA, Susanti I, Aviana T, & Herman AS. sumber daya lokal. Jurnal Riset Industri, 2(1),
2008. Potensi umbi-umbian dan serealia da- 3543.
lam menunjang diversifikasi pangan berbasis

102 JGP, Volume 8, Nomor 2, Juli 2013

You might also like