You are on page 1of 11

THE RELATION BETWEEN MOTHERS PERCEPTION ABOUT

POSYANDU AND MOTHERS PARTICIPATION IN TODDLER


POSYANDU ACTIVITIES AT MANDIKU, SIDODADI VILLAGE

Dian Aprilliasari1, Asmuji, S.KM., M.Kep2, ElokPermatasari, S.KM., M.Kes3


1
University student of nursing,Faculty of Health Science of UNMUH Jember,
dhiyan12@gmail.com
2
Lecturer of Health Science Faculty of UNMUH Jember, asmuji@gmail.com
3
Lecturer of Health Science Faculty of UNMUH Jember,
elok.permatasari@yahoo.co.id

Abstract

Introduction: Perception is a cognitive process experienced by everyone in


understanding any information either by sight or hearing. Knowledge owned by
someone about Posyandu is something that must be considered to improve
mothers participation in Posyandu activities. It happens because mothers
participation is important in the continuity of growth and development in order to
improve the health status of their toddler.
Method: The used research design was correlation with cross sectional approach
which aimed to determine the relationof mothers perception as well as mothers
participation in the toddlerPosyandu activities. The populations in this study
were 148 respondents, with a sample of 108 respondents which were taken by
using proportional random sampling. Instruments in this study werequestionnaire
about the mothers perception about Posyandu and the attendance book of
Posyandu activities. The used data analysis was Spearman rho statistical test
with = 0.05
Result: The results of this study showed that from 108 respondents, mothers who
have a good perception about Posyanduare 74.1%, while the mothers
participation in toddler Posyanduactivities in active category is 75.9%. The
statistical test results of Spearman rho showed = 0.000, which means that there
is a relation between mothers perception about Posyandu with mothers
participation in toddlerPosyandu activities.
Discuss: Perception is a stimulus that will allow and cause someone to participate
in the activities of Posyandu. The recommendationof this study is expected to
be held suchhealth education activities once in a month which aims to
improvemothers knowledge in Posyandu activities.

Keywords: mothers perception, mothers participation, and Posyandu

i
HUBUNGAN PERSEPSI IBU TENTANG POSYANDU DENGAN PERAN
SERTA IBU DALAM KEGIATAN POSYANDU BALITA
DI DUSUN MANDIKU DESA SIDODADI

Dian Aprilliasari1, Asmuji, S.KM., M.Kep2, Elok Permatasari, S.KM., M.Kes3


1
Mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UNMUH Jember,
dhiyan12@gmail.com
2
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan UNMUH Jember, asmuji@gmail.com
3
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan UNMUH Jember, elok.permatasari@yahoo.co.id

Abstrak

Introduce: Persepsi adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam
memahami setiap informasi baik lewat penglihatan maupun pendengaran.
Pengetahuan yang dimiliki seseorang akan kegiatan posyandu merupakan hal
yang harus diperhatikan untuk meningkatkan peran serta ibu dalam kegiatan
posyandu karena peran seorang ibu sangat penting dalam kelangsungan tumbuh
kembang guna meningkatkan derajat kesehatan anak balitanya.
Method: Desain penelitian ini menggunakan corelation dengan pendekatan cross
sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi ibu dengan peran
serta ibu dalam kegiatan posyandu balita. Populasi dalam penelitian ini sebanyak
148 responden, dengan sampel 108 responden yang diambil secara proporsional
random sampling. Instrumen pada penelitian ini adalah kuesioner persepsi ibu
tentang posyandu dan buku kehadiran kegiatan posyandu. Analisis data yang
digunakan adalah uji statistik spearman rho = 0,05.
Result: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 108 responden, ibu yang
mempunyai persepsi baik tentang posyandu sebanyak 74,1%, sdangkan peran
serta ibu dalam kegiatan posyandu balita dalam kategori aktif sebanyak 75,9%.
Hasil uji statistik spearman rho didapatkan hasil = 0,000, yang berarti ada
hubungan antara persepsi ibu tentang posyandu dengan peran serta ibu dalam
kegiatan posyandu balita.
Discuss: Persepsi merupakan rangsangan yang akan memungkinkan dan
menimbulkan seseorang untuk ikut berperan serta dalam kegiatan posyandu.
Rekomendasi dalam penelitian ini diharapkan agar setiap 1 bulan sekali diadakan
kegiatan pendidikan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
ibu-ibu dalam kegiatan posyandu.

Kata kunci: Persepsi ibu, Peran serta ibu, Posyandu

ii
PENDAHULUAN posyandu. Keaktifan ibu pada
kegiatan posyandu tentu akan
Posyandu adalah salah satu
berpengaruh pada status gizi anak
bentuk dari Upaya Kesehatan
balitanya, karena salah satu manfaat
Masyarakat Bersumber Daya
kegiatan posyandu adalah
Masyarakat (UKBM) yang dikelola
peningkatan status gizi yang sasaran
dan diselenggarakan dari, oleh, untuk
utamanya bayi, balita dan ibu hamil
dan bersama masyarakat dalam
(Yuni & Oktami, 2014).
penyelenggaraan pembangunan
Jumlah posyandu pada seluruh
kesehatan, guna memberdayakan
Indonesia mencapai 202.676
masyarakat dan memberikan
posyandu, di Jawa Timur 43.644
kemudahan kepada masyarakat
posyandu. Tingkat pemanfaatan
dalam memperoleh pelayanan
posyandu secara Nasional pada tahun
kesehatan dasar untuk mempercepat
2007 menunjukan sebesar 53% dari
penurunan AKI dan AKB. Pelayanan
target 95% (Depkes RI, 2009).
kesehatan yang dasar yang
Sedangkan menurut laporan SPM
mempercepat penurunan AKI dan
Jawa Timur tahun 2007, tingkat
AKB yang sekurang-kurangnya
pemanfaatan posyandu tahun 2007 di
mencakup 5 kegiatan yakni KIA,
Jawa Timur mencapai 75% dari
KB, Imunisasi, gizi dan
target 95% (Sudarsono, 2010). Data
penanggulangan diare (Yuni &
jumlah posyandu di Puskesmas
Oktami, 2014).
Tempurejo menunjukan pada tahun
Peran serta ibu dipengaruhi
2015 ada 55 posyandu yang tersebar
oleh banyak faktor, anatara lain
di seluruh wilayah kerja Puskesmas
faktor interna yakni faktor
Tempurejo.
pendidikan, pekerjaan, sikap dan
Persepsi adalah proses
motivasi, sedangkan faktor eksterna
mengamati dunia luar yang
yang menjadi kunci keberhasilan
mencakup perhatian, pemahaman
cakupan posyandu sesuai target
dan pengenalan objek-objek atau
adalah peran serta masyarakat.
peristiwa. Biasanya persepsi
Dimana peran serta ibu itu sendiri
diorganisasikan ke dalam bentuk
direalisasikan dalam bentuk
(figure), dasar (groud), garis bentuk
kepatuhan ibu berkunjung ke

1
(garis luar, kontur) dan kejelasan METODOLOGI PENELITIAN
(Pieter & Lubis, 2010). Persepsi Desain penelitian yang
seseorang sangat tergantung pada digunakan dalam penelitian ini
banyak fakta yang membentuk adalah korelasional dengan
pengalaman dalam kehidupan pedekatan cross sectional yang
masyarakat itu sendiri. Fakta tersebut bertujuan untuk mengetahui
meliputi kondisi social ekonomi, hubungan persepsi ibu tentang
corak budaya yang berkaitan dengan posyandu dengan peran serta ibu
norma agama yang dianutnya, dalam kegiatan posyandu balita.
kepercayaan dan tradisi hidup Dalam penelitian ini, pengambilan
keseharian dari warga masyarakat sampel menggunakan metode
tersebut (Wiratmoko, 2006). Proporsional Random Sampling
Persepsi mengenai posyandu yang digunakan untuk menentukan
itu sendiri merupakan factor yang jumlah sampel dimasing-masing
sangat dibutuhkan untuk membangun posyandu dan untuk mengambil
prilaku dan sikap positif tentang jumlah sampel dimasing-masing
pentingnya pemanfaatan posyandu. posyandu dengan cara Probabilitas
Terbangunya prilaku atau sikap yang pemilihan sampelnya diacak
tersebut dapat meningkatkan sesuai criteria yang diinginkan oleh
partisipasi dan keaktifan dalam peneliti (Nursalam, 2014). Pada
pemanfaatan posyandu penelitian ini pengumpulan data
(Wahyuningtyas, 2015). Keaktifan menggunakan kuesioner dan buku
merupakan prilaku yang biasanya kehadiran posyandu. Analisis diukur
dilihat dari keteraturan dan dengan cara uji statistik
keterlibatan seseorang untuk aktif menggunakam uji Spearmen Rank
dalam kegiatan (Nurudia, 2010). (Rho).
Tujuan umum Menganalisis
hubungan persepsi ibu tentang
posyandu dengan peran serta ibu
dalam kegiatan posyandu balita di
Dusun Mandiku Desa Sidodadi.

2
HASIL PENELITIAN DAN Pada dasarnya ibu-ibu di
PEMBAHASAN Dusun Mandiku Desa Sidodadi
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi sudah mempunyai persepsi yang baik
Responden Berdasarkan Persepsi Ibu
tentang posyandu tetapi ada juga
Tentang Posyandu di Dusun
Mandiku Desa Sidodadi Januari yang ibu yang masih mempunyai
2016 (n=108)
persepsi kurang. Akan tetapi persepsi
Persepsi Frekuensi Persentase
% baik yang dimiliki oleh sebagian
Kurang 27 25,9 besar responden juga dapat
Baik 81 74,1
Total 108 100 disebabkan karena pendidikan
responden, berdasarkan data umum
Penelitian yang dilakukan di
didapatkan data pendidikan
Dusun Mandiku Desa Sidodadi
responden, ada 28 ibu (25,9%)
dengan responden yang berjumlah
berpendidikan SD, SMP ada 53 ibu
108 didapatkan bahwa mayoritas
(49,1%), SMA ada 25 ibu (23,1%)
ibu-ibu di Dusun Mandiku Desa
dan perguruan tinggi ada 2 ibu
Sidodadi memiliki persepsi yang
(1,9%). Seseorang yang memiliki
baik tentang posyandu yaitu
pendidikan tinggi akan mudah
sebanyak 81 responden (74,1%),
menerima suatu informasi.
sedangkan 27 resoponden (25,9%)
Hal ini diperkuat oleh
masih memiliki persepsi kurang
penelitian Purwanti, dkk (2013)
tentang posyandu balita.
menunjukan bahwa adanya
Persepsi adalah proses kognitif
hubungan antara persepsi pelayanan
(internal) yang dialami oleh setiap
dan kinerja petugas dengan tingkat
orang dalam memahami setiap
kepuasan ibu. Pada penelitian ini
informasi tentang lingkungan , baik
menggambarkan jika sarana
lewat penglihatan, pendengaran ,
posyandu yang masih kurang
penghayatan, perasaan dan
lengkap dapat mempengaruhi
penciuman (Thoha, 1999 dalam
persepsi ibu untuk datang,
Wijayaningsih, 2014). Komponen
keterampilan kader posyandu juga
persepsi menurut Puspitawati dkk
merupakan salah satu alasan ibu
(2014), ada 3 bagian yaitu komponen
untuk hadir dalam kegiatan posyandu
kognitif, komponen afektif dan
jika kader posyandu terampil, ramah
komponen konatif.

3
dan baik maka akan membuat minat Peran atau keaktifan
ibu-ibu untuk hadir dalam kegiatan merupakan suatu prilaku yang dapat
posyandu semakin baik. dilihat dari keteraturan dan
Seorang ibu yang memiliki keterlibatan seseorang untuk aktif
persepsi positif terhadap kegiatan dalam kegiatan (Nurdia, 2010).
posyandu balita akan berdampak Menurut Suharso & Retnoningsih
baik pula terhadap keaktifan ibu (2005 dalam Sumini 2014),
dalam menghadiri kegiatan posyandu aktif yang memiliki arti giat, gigih,
balita, begitu juga sebaliknya ibu dinamis, dan bertenaga atau sebagai
yang memiliki persepsi negatif maka lawan statis lambang dan
ibu akan cenderung tidak menghadiri mempunyai kecenderungan
kegiatan posyandu karena menyebar atau berkembang. Melihat
menurutnya bukanlah suatu hal yang kenyataan ini tidaklah mungkin
penting untuk di ikuti. seorang ibu tidak ikut serta dalam
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi kegiatan posyandu karena demi
Responden Berdasarkan Peran Serta
meningkatkan derajat kesehatan
Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Balita
di Dusun Mandiku Desa Sidodadi balitanya, terlebih lagi jika ibu yang
Januari 2016 (n=108)
mempunyai persepsi baik tentang
Peran Frekuensi Persentase
Serta % posyandu maka mereka akan
Ibu
mempunyai peran serta positif dalam
Kurang 26 24,1
Baik 82 75,9 kegiatan posyandu. Akan tetapi jarak
Total 108 100 dan medan rumah ibu dengan tempat
Hasil penelitian menunjukkan
posyandu juga sangat berpengaruh
peran serta ibu dalam kegiatan
dalam peran serta ibu untuk hadir
posyandu balita mempunyai peran
saat kegiataan posyadu.
serta yang baik dalam kagiatan
Hal ini diperkuat dengan
posyandu, hasil penelitian
penelitian Sumini (2014) dengan
didapatkan data mayoritas responden
judul Hubungan Motivasi dengan
82 ibu (75,9%) mempunyai peran
Keaktifan Ibu Membawa Balita Ke
serta baik sedangkan 26 ibu (24,1%)
Posyandu Di Kelurahan Tonotan
mempunyai peran serta kurang
Kecamatan Ponorogo Kabupaten
dalam kegiatan posyandu balita.
Ponorogo. Didapatkan nilai p value=

4
0,034 maka Ha diterima yang artinya mempunyai peran serta yang baik
ada Hubungan Motivasi dengan untuk hadir dalam kegiatan
Keaktifan Ibu Membawa Balita Ke posyandu. Peran serta seorang ibu
Posyandu Di Kelurahan Tonotan dapat dipengaruhi oleh pekerjaan
Kecamatan Ponorogo Kabupaten ibu, ibu yang bekerja didalam rumah
Ponorogo. lebih aktif membawa balita ke
Dari hasil penelitian ini posyandu karena mereka mempunyai
menunjukkan bahwa peran serta ibu banyak waktu untuk mengikuti
dalam kegiatan posyandu balita di posyandu.
Dusun Mandiku Desa Sidodadi

Tabel 5.7 Hubungan Persepsi Ibu Tentang Posyandu dengan Peran Serta Ibu
Dalam Kegiatan Posyandy Balita di Dusun Mandiku Desa Sidodadi Januari 2016
(n=108)
Persepsi Peran serta ibu
ibu Kurang Baik Total P value Nilai r
n % n %
Kurang 20 74,1 7 25,9% 27
% (100%)
p= 0,000 r= 0,675
Baik 6 7,4 75 92,6% 81
% (100%)

Total 26 82 108
(24,1%) (75,9%) (100%)

Berdasarkan Tabel 5.7 di atas Hal ini di pertegas dengan uji


menunjukan bahwa ada 27 korelasi Spearmens rho menunjukan
responden yang mempunyai perepsi bahwa hasil p- value adalah 0,000,
kurang tentang posyandu, ternyata nilai ini lebih kecil dari level of
74,1% nya mempunyai peran yang significance yang ditetapkan dalam
kurang dalam kegiatan posyandu. penelitian yaitu (= 0,05), sehingga
Sedangkan dari 81 responden yang H1 diterima yang berarti ada
mempunyai persepsi baik tentang hubungan yang kuat antara persepsi
posyandu, ternyata 92,6% nya ibu tentang posyandu dengan peran
mempunyai peran yang baik dalam serta ibu dalam kegiatan posyandu
kegiatan posyandu. balita di Dusun Mandiku Desa

5
Sidodadi (p- value= 0,000; = 0,05; Ada delapan faktor yang
r= 0,675). mempengaruhi peran serta atau ke
Persepsi yang tinggi akan aktifan seseorang untuk hadir pada
mendorong seseorang untuk ikut kegiatan posyandu yaitu pendidikan,
berperan serta dalam suatu kegiatan, status pekerjaan, tingkat pendapatan,
salah satunya adalah seorang ibu tingkat pengetahuan, umur balita,
yang memiliki anak balita jumlah balita, jarak posyandu dan
membutuhkan persepsi yang tinggi sarana penunjang. Semakin baik
baik dari faktor internal maupun peran serta ibu dalam kegiatan
eksternal untuk memotivasi ibu agar posyandu maka akan semakin baik
ikut berperan serta dalam melakukan dalam kelangsungan tumbuh
suatu kegiatan posyandu untuk kembang anak balitanya, keaktifan
mencapai kesehatan anak balitannya dalam melakukan kunjungan ke
dengan cara selalu hadir dan ikut posyandu juga terpengaruh bagi
berperan serta dalam kegiatan beberapa hal yaitu pekerjaan ibu
posyandu. yang tidak menyita waktu dan usia
Adanya persepsi positif ibu yang sudah matang dalam
memungkinkan ibu untuk berperan menerima dan menyelesaikan
serta aktif dalam kegiatan posyandu. masalah.
Hal ini selaras dengan penelitian Persepsi merupakan rangsangan
yang telah dilakukan Wardani, dkk yang akan memungkinkan dan
(2015), tentang Hubungan Persepsi menimbulkan untuk ikut berperan
dengan Perilaku Ibu Membawa serta. Persepsi positif dapat diberikan
Balita ke Posyandu. Hasil penelitian dengan cara pemberian pendidikan
menunjukan ada Hubungan antara kesehatan akan pentingnya kegiatan
Persepsi dengan Perilaku Ibu posyandu sedangkan peran serta
Membawa Balita ke Posyandu. seorang ibu dalam kegiatan
Asumsi tersebut sama halnya dengan posyandu sangat berperan penting
persepsi yang positif akan dalam kelangsungan tumbuh
berdampak yang baik pada peran kembang anak balitanya untuk
serta ibu dalam kegiatan posyandu meningkatkan derajat kesehatan anak
balita. balitanya.

6
KESIMPULAN DAN SARAN Bagi peneliti
Kesimpulan Dengan kesadaran penuh,
Ibu balita di dalam posyandu hendaknya peneliti lebih
balita di Dusun Mandiku Desa menyempurnakan dalam hal
Sidodadi sebagian besar 81 (75%) penulisan sesuai ejaan yang
memiliki persepsi yang baik dalam disempurnakan agar pembaca lebih
kegiatan posyandu balita. dapat memahami isi penelitian ini,
Ibu balita di dalam posyandu terlebih dapat sebagai acuan peneliti
balita di Dusun Mandiku Desa dalam melakukan penelitian-
Sidodadi sebagian besar 82 (75,9%) penelitian selanjutnya.
memiliki peran serta yang baik Bagi petugas kesehatan
dalam kegiatan posyandu balita. Petugas kesehatan harus lebih
Persepsi ibu tentang posyandu tanggung jawab dan kreatif dalam
mempunyai hubungan yang kuat menjalankan program posyandu di
dengan peran serta ibu dalam Dusun Mandiku Desa Sidodadi
kegiatan posyandu balita di Dusun untuk memberikan pelayanan
Mandiku Desa Sidodadi. kesehatan bagi yang tidak hadir
dengan cara mendatangi ke setiap
Saran rumah warga merupakan cara yang
Bagi Ibu Yang Memiliki Anak Balita efektif namun harus memiliki waktu
Hendaknya ibu selalu hadir yang cukup ekstra.
dalam kegiatan posyandu, serta Bagi puskesmas
melakukan berbagai cara agar ibu Puskesmas sebagai pusat
patuh terhadap kegiatan posyandu. kesehatan masyarakat harusnya
Cara tersebut dapat dilakukan melakukan kerja sama lintas sector
dengan cara pengumpulan dana dari demi terselenggaranya pembangunan
ibu-ibu setiap satu minggu sekali kesehatan bagi masyarakat sekitar
guna pengadaan makanan tambahan khususnya dalam kegiatan posyandu.
pada kegiatan posyandu, dengan Selalu mendekati masyarakat agar
demikian ibu akan senang jika hadir mereka mau berkontribusi dalam
dalam posyandu karena anak mereka kegiatan posyandu. Pendekatan
akan diberikan makanan tambahan. tersebut dapat dilakukan dengan

7
mendatangkan puskesmas ke Pieter, Herri Zan & Lubis, Namora
Lumongg. 2010. Pengantar
masyarakat setidaknya satu kali
Psikologi Dalam Keperawatan.
dalam satu bulan guna memberikan Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
penyuluhan mengenai kegiatan
posyandu yang akan dilakukan. Purwanti, dkk. 2013. Persepsi
Pelayanan Dan Kinerja Petugas
Peneliti selanjutnya
Posyandu Terhadap Tingkat
Perlu dilakukan uji validitas Kepuasan Ibu Balita Di
Posyandu Desa Prembun
dan reabilitas pada instrument.
Kecamatan Tambak Kabupaten
Perlu dilakukan penelitian Banyumas. Diperoleh tanggal 26
Maret 2016
dengan judul yang sama tetapi
dengan memperhitungkan variabel Sumini, 2014. Hubungan Motivasi
Dan Keaktifan Ibu-ibu
confounding dan tingkat pendidikan
Membawa Balita Ke Posyandu
serta ekonomi responden. Di Kelurahan Tonatan
Kecamatan Ponorogo
Perlu dilakukan penelitian lain
Kabupaten Ponorogo. Jurnal
dengan memiliki tema yang sama Delima Harapan, Vol 3, No 2.
Diperoleh tanggal 10 Oktober
dengan judul Pengaruh Pendidikan
2015.
Kesehatan dengan Dukungan
Wahyuningtyas, Dhina Septria.
Keluarga dalam meningkatkan Peran
2015. Hubungan Persepsi Ibu
Serta Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dan Partisipasi Balita Ke
Posyandu Dengan Kejadian
Balita.
Sutting Pada Balita Usia 36-59
Bulan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Gilingan Surakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Surakarta: Universitas
Depkes RI. 2006. Pedoman Umum Muhammadiyah Surakarta.
Pengelolaan Posyandu. Jakarta
diperoleh tanggal 1 Desember Wardani, dkk. 2015. Hubungan
2015. Persepsi Dengan Perilaku Ibu
Membawa Balita Ke Posyandu.
Nurdia, D. 2010. Keaktifan Kader. Padjadjaran: Universitas
(Online). Jtptunimus-gdl- Padjadjaran.
dewinurdia-5208-3.bab2,pdf
diakses 16 Desember 2012) Wijayaningsih, Kartika Sari. 2014.
diperoleh tanggal 05 November Psikologi Keperawatan. Jakarta:
2015. CV. Trans Info Media.
Nursalam. 2014. Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan;
Pendekatan Praktis. Edisi 3.
Jakarta: Salemba Medika.

8
Wiratmoko, Dheny. 2006. Persepsi
Dan Partisipasi Masyarakat
Terhadap Program Posyandu
(Studi Kasus Didesa Madurejo,
Prambanan, Sleman DIY).
Pelita, Volume 1, Nomor 2.
Diperoleh tanggal 10 Oktober
2015.

Yuni, Natalia Erlina & Oktami,


Rika Sertiana. 2014. Panduan
Lengkap Posyandu Untuk Bidan
Dan Kader. Yogyakarta: Nusa
Medika.

You might also like