You are on page 1of 2

Kelompok social

Organisasi sosial
Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan
hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi
masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup
bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu
yang tidak dapat mereka capai sendiri. Berdasarkan sifat resmi tidaknya, dikenal ada dua jenis
organisasi sebagai berikut :

Organisasi Formal

Organisasi formal sifatnya lebih teratur, mempunyai struktur organisasi yang resmi, serta
perencanaan dan program yang akan dilaksanakan secara jelas.

contohnya : OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah), PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh
Indonesia), LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), dan lain-lain.

Organisasi Informal

Karena sifatnya tidak resmi, pada organisasi ini kadangkala struktur organisasi tidak begitu
jelas/bahkan tidak ada. Begitu juga dengan perencanaan dan program-program yang akan
dilaksanakan tidak dirumuskan secara jelas dan tegas, kadang-kadang terjadi secara spontanitas.

Contohnya : kelompok pecinta puisi disekolah, fans club suatu Idol grup, dan lain sebagai nya

Kelompok Formal
Kelompok formal ada dalam setiap organisasi. Kelompok formal (formal group) adalah
suatu sub unit organisasi yang resmi yang didirikan dengan anggaran dasar organisasi atau
dengan surat keputusan manajer. Contoh kelompok formal: kelompok kerja, panitia, departemen
kecil, dan tim proyek. Tujuan kelompok formal: peraturan-peraturan, keanggotaan, pemilihan
pemimpin biasanya ditentukan oleh organisasi dalam ketentuan-ketentuan atau perintah
organisasi ini.
Kelompok formal dibedakan menjadi dua yaitu kelompok komando (command
group) dan kelompok tugas (task group). Di perguruan tinggi misalnya, biro-biro, fakultas-
fakultas dan unit-unit lainnya yang ada di lingkungan suatu perguruan tinggi atau departemen
yang ada dalam perusahaan.
Anggota kelompok tugas biasanya berasal dari berbagai unit dalam organisasi yang
disesuaikan dengan kebutuhan akan keterampilan dan keahlian yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas atau proyek tersebut. Panitia penerimaan mahasiswa baru, panitia ujian
semester, panitia wisuda, dan lain-lain yang dilakukan oleh perguruan tinggi atau satuan tugas
yang dibentuk oleh manajer perusahaan untuk mengendalikan/menurunkan biaya operasional
sebesar 10% misalnya contoh dari kelompok tugas.

1.2. Kelompok Informal


Kelompok informal (informal group) juga dapat ditemukan dalam setiap organisasi.
Kelompok-kelompok ini berkembang menyimpang dari rancangan organisasi yang ditetapkan
secara resmi dan kelompok informal hidup sebagai subkultur yang relatif berkuasa atau dominan
dalam organisasi. Ada kelompok informal yang terdiri dari para manajer disamping kelompok-
kelompok informal yang terdiri dari para pekerja non-pengawas.
Kelompok informal dibedakan menjadi dua yaitu kelompok persahabatan dan kelompok
kepentingan. Kelompok persahabatan terbentuk karena adanya kesamaan-kesamaan tentang
suatu hal, seperti kesamaan hobi, status perkawinan, jenis kelamin, latar belakang, pandangan
politik dan lain sebagainya.
Kelompok kepentingan, yaitu kelompok yang berafiliasi untuk mencapai sasaran yang
sama. Sasaran jenis kelompok ini tidak berkaitan dengan tujuan organisasi tetapi semata-mata
untuk mencapai kepentingan kelompok itu sendiri.
Kelompok-kelompok informal memenuhi bermacam-macam kebutuhan para pekerja.
Keanggotaan dalam kelompok informal memberikan kesempatan untuk memuaskan kebutuhan
kebutuhan sosial, seperti: berkawan, kasih-sayang serta pembinaan atau pendidikan.
Fungsi khusus kelompok informal yang penting adalah pengaturan perilaku sosial dan
kerja.

Ringkasan

Kelompok social sangat penting karena sebagia besar kegiatan manusia berlangsung di
dalamnya.

You might also like