Professional Documents
Culture Documents
28 54 1 SM
28 54 1 SM
ABSTRACT
Automatic sliding door is a media which is used as an outlet for recreation. To simplify the work needed a
tool that is more effective and efficient. The microcontroller is an electronic component that is widely used
recently to use automated tools or even in the field of robotics. The purpose of this study is to create a
prototype of an automatic sliding door drive. To simplify the job opening, controlling and closing
the door to the door of a sale at the recreation park designed a prototype automated sliding door drive
with ATMega16 microcontroller dc motor control as the driving source of mechanical door. The design of
these tools utilize the H-Bridge driver dc motor as the driving mechanical automatic sliding door,
light sensor and rain sensor as input, as well as limiting rotation limit switch dc motor which then
drives the door. In general, the prototype drive automatic opening and closing of the door was designed
using LDR light sensor, rain sensor, microcontroller ATMega 16, IC 7805, IC 7809 and H-Bridge DC
motor drive. Microcontroller receives input from a light sensor and rain sensor, then the
microcontroller gives the output to the H-Bridge. Furthermore, the output of the H-Bridge DC Motor
input that serves to open and close the door. Prototype drive automatic opening and closing of the door
can make it easier to open and close the door so as to save time and effort. It can be concluded that the
automatic sliding door drive prototype can be used as a basis if someone wants to make a good
automatic driving system sliding door or open the actual lid.
Keywords: Microcontroller ATMega16, H- Bridge L298, Automated Door.
Halaman-13
JURNAL ILMIAH GO INFOTECH
Volume 21 No. 1, Juni 2015 ISSN : 1693-590x
gunakan atmega 16 yang sudah memiliki fitur Secara teoritis LED infra merah mempuyai
internal, Sensor air hujan kurang besar penam- panjang gelombang 7800 dan mempuyai
pangnya sehingga kurang presisi. daerah frekuensi 3.104 sampai 4.104 Hz.
Jendela dan Gorden Otomatis berbasis Dilihat dari jangkah frekuensi yang begitu
Mikrokontroler Atmega 32 (Iwan Ariyawan, lebar, infra merah sangat fleksibel dalam
2012). Memory sebesar 32Kb sehingga dapat pengunaanya. LED ini akan menyerap arus
menampung program lebih besar, tidak yang lebih besar dari pada dioda biasa.
Semakin besar arus yang mengalir maka
diaplikasikan untuk tempat umum karena
semakin besar daya pancarnya dan semakin
untuk alat rumah tangga.
jauh jarak sapuannya.
Rancang Bangun Atap Buka Tutup
Otomatis Berbasis Mikrokontroller Atmega 32 III. METODE PENELITIAN
(Wawan Adhi Mahardyo, 2013). Rangkaian 3.1. Diagram Blok
sudah menggunakan chip mikrokontroller
ATmega 32 yang memiliki memori 32kb,
Rangkaian sensor air hujan kurang efektif
karena penampangnya kecil.
2.2. TSOP1378 (Sensor Infra Merah)
Infra red (IR) detektor atau sensor infra
merah adalah komponen elektronika yang
dapat mengidentifikasi cahaya infra merah
(infra red, IR). Sensor infra merah atau
detektor infra merah saat ini ada yagn dibuat
khusus dalam satu module dan dinamakan Gambar 1 Diagram Blok
sebagai IR Detector Photomodules. IR Pada peraneangan dan pembuatan perangkat
Detector Photomodules merupakan sebuah keras diperlukan alat dan bahan yang
chip detektor inframerah digital yang di meliputi:
dalamnya terdapat fotodiode dan penguat 1. Alat
(amplifier). IR Detector Photomodules yang a. Yoltmeter untuk mengeeek komponen b.
digunakan dalam perancangan robot ini adalah Solder untuk menyolder komponen
jenis TSOP (TEMIC Semiconductors e. cutter PCB untuk memotong PCB
Optoelectronics Photomodules). TSOP ini d. Obeng yang berfungsi untuk memutar baut
mempunyai berbagai macam tipe sesuai e. Tang
dengan frekuensi carrier-nya, yaitu antara 30 2. Bahan
kHz sampai dengan 56 kHz. Tipe-tipe a. Mekanik bekas printer untuk dudukan
TSOP beserta frekuensi carrier-nya dapat pintu
dilihat pada datasheet. b. Mika 3mm sebagai pintu
2.3. LED Infra Merah e. Streng dan motor listrik untuk penggerak
LED Infra Merah merupakan salah satu pintu
jenis LED (Light Emiting Diode) yang dapat d. Skrup untuk mengkaitkan
memancarkan cahaya infra merah yang tidak e. Komponen elektronika etrafo, dioda,
kasat mata. Cahaya infra merah merupakan resistor, kapasitor, fotodioda dan IC)
gelombang cayaha yang berapa pada
3.2. Perancangan Penggerak Motor DC
spectrum cahaya tak kasat mata. LED infra
Apabila port. 0 berlogika 0 dan
merah dpat memacarkan cahaya infra
port.1 belogika 0 j uga maka motor akan
merah pada saat diode LED ini diberikan
diam dan pintu j uga diam. Begitu luga
tegangan bias maju pada anoda dan
kalau port.0 dan port.1 sama-sama
katodanya. LED infra merah ini dapat
berlogika 1 maka motor dan pintu diam.
memancarkan gelombang cahaya infra merah
Dan apabila port.0 berlogika 0 dan port.1
karena dibuat dengan bahan khusus untuk
belogika 1 maka motor beputar kekanan dan
memendarkan cahaya infra merah. Bahan
pintu membuka. Dan apabila port.0
pembuatan LED infra merah tersebut
berlogika 1 dan port.1 berlogika O maka
adalah bahan Galium Arsenida (GaAs).
motor bergerak kekiri dan pintu menutup.
Halaman-14
JURNAL ILMIAH GO INFOTECH
Volume 21 No. 1, Juni 2015 ISSN : 1693-590x
Halaman-15
JURNAL ILMIAH GO INFOTECH
Volume 21 No. 1, Juni 2015 ISSN : 1693-590x
Untuk menguli keluaran rangkaian 0000 heksa. Yang kedua adalah pengaturan
sensor cahaya, digunakan alat ukur berupa kaki sebagai input atau output. Yang ketiga
volt meter dengan eara mengukur tegangan adalah pengaturan sakelar pintu dari menutup
DC pada bagian terminal keluaran terhadap sampai berhenti setelah mengenai sakelar
ground dan led adalah sebagai indikatornya tutup. Yang ketiga adalah pengaturan sakelar
dan untuk mengetahui kepekaan sensor dari buka dan tutup manual. Kemudian pengaturan
macam cahaya selain inframerah. sensor IR dan pengaturan cek sakelar buka
dan tutup manual. Yang selanjutnya adalah
pengaturan baca sensor IR dan yang terakhir
adalah pengaturan jeda waktu tunda.
Pengulian perangkat lunak ini adalah
bertuluan untuk mengetahui apakah
program dan algoritma yang telah dibuat
dapat mengandalikan pergerakan pintu sesuai
rangkaian yang telah dibuat dan direncanakan.
Tabel 2 Pengulian Perangkat Lunak
Berdasarkan Masukan IR
Masukan driver
Waktu motor Pintu
IN 1 IN 2 EN A
Sensor dalam
Gambar 5 Pengulian Sensor IR menangkap IR 0 0 o Diam
Sensor dalam
Tabel 1 Pengujian Sensor IR
tidak
menangkap 1 1 1 Membuka
Keadaan Hasil Led IR
Sensor luar
Sensor dalam tidak 0 volt Nyala menangkap 0 0 o Diam
terkena sinar IR IR
( titik A dan D ) Sensor luar
Sensor dalam terkena 4,66 volt Padam tidak
sinar IR menangkap 1 1 1 Membuka
( titik A dan D ) IR
Sensor luar tidak terkena 0 volt Nyala
sinar IR
( titik B dan C )
4.3. Pengujian Sistem Keseluruhan
Sensor luar terkena sinar 4,66 volt Padam Pengulian sistem keseluran ini di titik
IR beratkan pada keadaan motor dan pintu
( titik B dan C ) terhadap kondisi sensor. Dan dilihat luga
kondisi saat penekanan tombol manual dengan
Dari pengulian sensor diatas dapat keadaan motor dan pintu.
disimpulkan bahwa dengan sinar inputan yang
berbeda didapati output tegangan yang
berbeda. Namun tidak mempengaruhi
kinerla alat karena tegangan output sensor
masih standart.
4.2. Pengujian Perangkat Lunak
Dalam pembuatan perangkat lunak ini
pertama kali yang dilakukan adalah
pengaturan awal yang terdiri dari pemilihan
lenis IC yang digunakan dan pengaturan
penempatan memori program mulai alamat Tabel 3 Pengujian Keseluruhan Masukan
Sensor Dan Penekanan Tombol Manual
Halaman-16
JURNAL ILMIAH GO INFOTECH
Volume 21 No. 1, Juni 2015 ISSN : 1693-590x
Halaman-17