Professional Documents
Culture Documents
This research explores how PSAK 45 practices in Mosque Organization facilitates a revitalization mosque role
as Rasulullah Era. This research is a case study in two different mosque, Entity A and B. Mosque A organized
under famous community moslem A. Mosque B location in one of famous town house in City X. Research
metodology is qualitatif approach which is use also quantitatif data and also field observation and in dept
interview with stakeholder. There are some findings: first,the daily activities of both mosque have some
activities similar to Rasululloh era such as: Mosque as education center, distribution of Zakat, Infaq, Sadaqoh,
and so many others,, second, Each Mosque have very simple accounting record for those activities third, there
are some activities in Rasululloh era that unusual for current condition such as health activities, social meeting,
others, fourth, Implementation of PSAK 45 very limitation, since no accrual basis, only very simple cash basis
and simple financial reporting such as simple cash flow report.
Keywords: PSAK 45, Mosque, Non for Profit, Public Entity, Accounting
akan penulis bahas untuk topik ini sebagai dan berlatih bagi para remaja, dan semua
berikut: hal diatas harus diwarnai oleh
a. Apakah Fungsi Masjid di Masjid A kesederhanaan fisik bangunan.
dan B sudah sesuai dengan fungsi
masjid di zaman Rasululloh ? Goddard, Andrew (2010) berpendapat
b. Apakah Laporan Pertanggungjawaban bahwa diperlukan metode riset untuk
Keuangan yang dibuat Masjid A dan entitas sektor publik dengan pendekatan
B sudah sesuai dengan PSAK 45 multi paradigma, walau pun tidak
yang akan mendorong revitalisasi dipungkiri bahwa banyak riset tentang
fungsi Masjid di Zaman Rasululloh? entitas sektor publik di Amerika Serikat,
c. Apakah Hambatan-hambatan yang Inggris dilakukan dengan berbagai metode
menyebabkan laporan baik kualitatif mau pun kuantitatif. Entitas
pertanggungjawaban keuangan Masjid sektor publik harus memiliki fungsi dan
A dan B belum sesuai dengan tujuan yang jelas dan terukur karena
PSAK 45 ? ditemukan bahwa variabel ini memiliki
pengaruh positif dengan tercapainya
Tujuan kinerja kuantitatif tetapi tidak berpengaruh
1. Untuk mengetahui apakah fungsi pada kinerja kualitatif (Verbetten, HM
Masjid A dan B sudah sesuai dengan Frank, 2008). Selanjutnya menurut
fungsi Masjid di zaman Rasululloh Verbetten, HM Frank, 2008), dampak
2. Untuk mengetahui apakah Laporan perilaku pada praktek pengelolaan kinerja
Pertanggungjawaban Keuangan yang sama pentingnya dengan dampak ekonomi.
dibuat Masjid A dan B sudah sesuai
dengan PSAK 45 yang akan Pada Masjid dipakai akuntansi sederhana
mendorong revitalisasi fungsi dalam rangka adanya tuntutan
masjid di Zaman Rasululloh akuntabilitas, transparansi yang
3. Untuk mengetahui Hambatan yang menciptakan dilema, dimana adanya
dihadapi sehingga menyebabkan donatur Masjid yang menyembunyikan
laporan pertanggungjawaban identitas karena takut riya (Simanjuntak,
Masjid A dan B belum sesuai dengan et,al, 2011). Karakteristik Entitas sektor
PSAK 45 publik memiliki keunikan tersendiri jika
dibandingkan dengan entitas sektor
2. Kajian Literatur komersil, sehingga Ikatan Akuntan
Fungsi Masjid pada zaman Rasululloh Indonesia menerbitkan PSAK 45. Dalam
sangatlah dominan ditengah masyarakat PSAK 45 dijelaskan bahwa pernyataan ini
dan memainkan peranan yang sangat berlaku bagi laporan keuangan yang
utama, sehingga Rasululloh mampu di disajikan oleh entitas nirlaba (Nordiawan,
Masjid mengubah masyarakat Jahiliyah 2010).
menjadi masyarakat madani, baik dari segi
peradaban, pemikiran, mau pun kekuatan 3. Metodologi Penelitian
ekonomi ( Shihab, 1996). Selanjutnya Penelitian dilakukan dengan menggunakan
Shihab (1996) menyebutkan bahwa Masjid metode deskriptif analitis dimana
baru dapat berperan secara baik apabila membandingkan fungsi Masjid A dan B
memiliki ruangan dan peralatan yang dengan fungsi Masjid di zaman
memadai untuk: ruang sholat yang Rasululloh. Selanjutknya membandingkan
memenuhi syarat-syarat kesehatan, antara laporan keuangan yang telah dibuat
ruangan khusus wanita, ruang pertemuan oleh dua entitas sektor publik keagamaan
dan perpustakaan, poliklinik, ruang yaitu Masjid A dan B dengan PSAK 45.
memandikan dan mengkafani jenazah, Teknik pengumpulan data dengan cara
ruang bermain, lokasi untuk berolahraga wawancara, analisis dokumen dan
246
Masjid pun sudah disediakan tetapi masih berada di perumahan tetapi ditengah-
dalam kondisi yang belum maksimal tengah masyarakat setingkat kelurahan,
seperti area masjid yang kurang luas dan Sehingga Masjid dibawah organisasi
area parkir kendaraan roda dua dan keagamaan B ini bisa ditemukan di hampir
mobil jamaah yang belum siap pakai serta setiap kecamatan di kota X ini.
tidak adanya menara Masjid. Sehingga Sedangkan yang penulis jadikan sampel
secara suka rela warga muslim perumahan adalah masjid B yang ada dikelurahan
A secara swadaya memberikan sumbangan X saja.
untuk perluasan dan penyempurnaan
Masjid yang disediakan Masjid B lebih luas, baik dalam hal
pengembang perumahan ini. konstruksi mau pun lahannya dibanding
dengan Masjid A. Dilengkapi juga
Fungsi Masjid A ini terutama dengan sekolah mulai dari pendidikan
adalah sebagai tempat kegiatan yang Taman Al Quran, TK, SD/Ibtidaiyah,
bersifat vertikal yaitu : Ibadah SMP/Tsanawiyah serta SMA/ Aliyah,
sholat wajib 5 (lima waktu) dan sholat bahkan juga Perguruan Tinggi.
jumat serta sholat sunnah Walau pun berada dibawah organisasi
diantaranya: setiap bulan Ramadhan keagamaan B yang sama, masing-
dilakukan sholat tarawih dan witir, masing unit tersebut memiliki
sholat ied baik pada bulan Syawal pada pengelolaan yang bersifat mandiri dan
idul Fitri/Lebaran serta sholat ied pada Idul independen. Sesuai dengan topik yang
Adha/ Hari raya Qurban, serta Sholat akan dibahas, penulis fokus pada Masjid B
Gerhana pada saat Gerhana Bulan dan yang berada dibawaha organisasi
Gerhana Matahari . keagamaan B yang berlokasi di keluarahan
X dikota X.
Di bidang ibadah horizontal,
Masjid A menerima sumbangan dari Masjid B, juga memiliki Panti
masyarakat dalam berbagai bentuk Asuhan Anak-anak Yatim Dhuafa Puteri
sumbangan yang akan digunakan sesuai dan Putera yang terpisah dan dikelola
peruntukannya (amanah). Zakat oleh pengurus Masjid yang sama, yang
Infak dan Sadaqah (ZIS dan Wakaf) dari lokasi panti Asuhan dan unit-unit
umatnya yang akan disalurkan kepada lainnya tersebut berada di Area
yang berhak sesuai tuntunan Al-Quran. yang sama, sehingga nama panti dan
Masjid A juga dipakai secara rutin oleh unit-unit lain membawa nama
jamaahnya untuk kegiatan-kegiatan diluar Organisasi keagamaan tersebut.
ibadah yang bersifat vertikal (sholat)
seperti : pengajian rutin bapak-bapak dan 5.2. Laporan Pertanggungjawaban
ibu-ibu, pengajian remaja dan juga Keuangan masjid A dan B sudah sesuai
berbagai kegiatan sosial yang sifatnya dengan PSAK 45?
masih occasional/on the spot dan
Masjid A
belum bersifat berkesinambungan seperti
fungsi masjid dizaman Rasululloh. Sebelum penulis membahas
laporan pertanggungjawaban keuangan
Fungsi Masjid B Masjid A, harus diketahui terlebih
Masjid B adalah Masjid dibawah dahulu bagaimana pengelolaan Masjid A
organisasi keagamaan B yang terbesar dan ini. Pimpinan puncak pada pimpinan
tertua di indonesia, sehingga sudah pengurus Masjid A yang dibantu oleh
memiliki organisasi yang sudah mumpuni, seornag sekretaris dan bendahara serta
dimana Masjid B ini milik ranting seorang tenaga paroh waktu mahasiswa
kecamatan B dikota X. Masjid B ini tidak akuntansi yang sedang menyusun tertib
249
administrasi keuangan secara bulanan dan Sumber: Staff keuangan Masjid A, diolah kembali oleh penulis
kedepan akan membuat laporan keuangan Pada tabel 1 terlihat bahwa Masjid
sesuai dengan PSAK 45. Pada saat ini A menyusun Laporan pertanggungjawaban
Masjid A memiliki target penyelesaian Keuangannya dalam bentuk bookkeeping
perluasan area Masjid dan membangun sederhana. Masjid A tidak memakai format
menara masjid, yang sumber pendanaan sesuai dengan PSAK 2 tentang laporan
utama pembangunan ini dari sumbangan arus kas, yang seharusnya membuat arus
masyarakat terutama masyarakat yang kas dengan membagi arus kas masuk
tinggal di area perumahan A ini. dan keluar berdasarkan sumber kegia-
Tenaga Paroh waktu mahasiswa kegiatannya yang terdiri dari kegiatan
akuntansi membuat dasar-dasar pencatatan operasional, investasi dan pendanaan.
pembukuan keuangan yang sangat Berdasarkan wawancara dengan
sederhana, karena masih berbasis kas, bagian keuangan, untuk saat ini memang
dimana membuat laporan dalam laporan keuangan berupa laporan arus
format excell yang mencatat uang masuk kas model sederhana dan rencana
dari pemasukan utama Masjid pada kedepan memang akan dibuatkan
tahun 2014 yaitu sumbangan Jamaah untuk sesuai PSAK 2. Saat ini pengurus Masjid
Proyek Perluasan masjid A dan A juga belum merasa perlu untuk
Pembangunan Menara masjid A. memiliki laporan arus kas format lengkap
versi PSAK 2.
Laporan Pertanggungjawaban Masjid B
Keuangan Masjid A terdiri dari : Masjid B merupakan Masjid
Laporan Keuangan (Laporan dibawah organisasi keagamaan tertua di
Pemasukan dan Pengeluaran),Jurnal Indonesia, sehingga sudah memiliki
Umum dan General Ledger 4 akun : beberapa komponen laporan pertanggung
Laporan Kas Kecil-Petty Cash, Buku jawaban keuangan seperti adanya
Besar Utang, Buku besar Beban anggaran yang disebut dengan RAB
(Beban Administrasi dan Beban (Rencana Anggaran dan Biaya) untuk
Pajak) dan Buku Besar Piutang. setiap kegiatan. RAB ini di buat untuk per
kegiatan yang mendeskripsikan uraian
Laporan Pemasukan dan kegiatan serta jumlah uang yang
Pengeluaran adalah merupakan laporan dianggarkan untuk masing-masing uraian
pertanggungjawaban keuangan Masjid A kegiatan tersebut. Format RAB dapat
yang dibuat oleh lulusan d3 Akuntansi, dilihat pada Tabel 2 berikut ini.
diverifikasi oleh Bendahara/Pengurus
Masjid dan disetuju oleh Pengurus Masjid Terlihat bahwa Masjid A
A. Ada pun Laporan ini belum sudah membuat pengendalian keuangan
berdasarkan basis akrual, tetapi masih cash untuk suatu kegiatan dengan membuat
basis, sedangkan Jurnal Umum ini Anggaran kegiatan. Berdasarkan
belum dilakukan posting, sehingga bisa wawancara dan pengamatan dari
menghasilkan saldo untuk menyusun dokumen maka Masjid B membuat
Laporan posisi keuangan (neraca). laporan pertanggungjawaban keuangan,
tetapi belum transaparan kepada jamaah
Tabel 1. Format Laporan
kecuali laporan pemasukan dan
Pemasukan dan Pengeluaran (Laporan
pengeluaran sholat Jumat dan Sholat
Arus Kas
idul adha dan idul fitri. Sedangkan untuk
Pemasukan laporan pertanggungjawaban yang dibuat
Total pemasukan
Pengeluaran Total
berdasarkan basis kas daxnx belum ada
Pengeluaran Saldo mekanisme monitoring (dxxa)ri organisasi B
ditingkat Pusat karena mxex nganut rasa
250
saling percaya yang sangat tinggi kepada Asosiasi Profesi Akuntan IAI dan lulusan
pengurus Masjid B ditingkat Ranting. Akuntan belum melakukan suatu usaha
Format Laporan Pemasukan dan yang maksimal untuk menyentuh
pengeluaran sama dengan Masjid A, sosialisasi implementasi PSAK 45 untuk
sangat sederhana, tetapi dibuat untuk entitas sektor publik keagamaan, sehingga
masing- masing unit dibawah Pihak Masjid dan Jamaah juga belum
Masjid B, seperti: Pemasukan dan cukup paham juga dengan manfaat yang
Pengeluaran dari Unit Panti Asuhan akan diperoleh atas implementasi PSAK
Yatim Putra dan Putri B, Unit 45 pada laporan pertanggungjawaban
Penyewaan Ruang Serba Guna Masjid B, keuangan Masjid
Unit Kegiatan Idul Qurban, Unit Tabel 3. Rekapitulasi perbandingan
Kegiatan Ramadhan dan penerimaan Zakat Entitas A dan B terhadap PSAK 45
fitrah dsb.
Tabel 2 LPK LA LAK CALK
Rencana Anggaran Biaya Masjid B Masjid Tidak Tidak Ada Tidak
No Kegiatan Volume Harga Jumlah A ada ada ada
Perunit Masjid Tidak Tidak Ada Tidak
1 B Ada ada ada
2
3
Sumber: diolah oleh penulis
Sumber: Pengurus keuangan Masjid B, diolah
kembali
keagamaan, Masjid yaitu para Jamaahm dilakukan di Masjid saat ini lebih
bagaimana penerimaan yang bersifat penekanan pada ibadah vertikal seperti
terikat dapat dipertanggungjawabkan ibadah sholat berjamaah. Padahal fungsi
penggunaannya sesuai dengan batasan masjid di zaman Rasulullah bersifat
yang diberikan oleh pemberi sumbangan komprehensif dan tidak saja penguatan
tersebut. Untuk konteks Masjid misalnya sendi agama umat juga penguatan ekonomi
Zakat Mal, disini penerima zakatnya para jamaah.
hanyalah 8 sesuai disebutkan dalam Al-
Quran. Masalahnya, sering terjadi pihak Tabel 4. Rekapitulasi perbandingan Fungsi Masjid
pemberi ZIS untuk Masjid bersifat percaya dan B dengan Fungsi Masjid zaman Rasulullah