Professional Documents
Culture Documents
Jurnal 5
Jurnal 5
1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Bagian Kimia Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: gwalewangko11_102@ymail.com
Abstract: Bactery resistance toward antybiotic is a natural form. The danger of antybiotic
resistance is one of the problem that can threaten people health. Amphicylin one of penicylin-type
antybiotic was reported resistence to Escherichia coli. Besides its cheap price, ampicylin is very
easy to found, and many are consumed by the people without paying attention to the dosage. This
thing that fastened the resistance procces of the antibiotic. Resistance process was found also on
mercury. One of mercury display is happen to people that has metal patch with mercury content
inside the mouth. This kind of patch is called amalgam that used a lot in dentistry. This research is
aiming to find out whether the Escherichia coli that has been isolated from tooth plaque resistance
to mercury (HgCl2) and ampisilin. After that mercury resistance test towards Escherichia coli is
made using Luria Bertani (LB) Broth media and ampisilin resistance test towards Escherichia coli
using fluid Luria Bertani (LB) media. From mercury resistance test research result, on 10ppm
concentrate, 20ppm and 40 ppm bacteria can still grow. While on 80ppm concentrate bacteria was
done growing or was dead. On antibiotic resistance test with three times repetition, was found on
each of its obstruct zone are 7mm it means Escherichia coli resistance to ampisilin.
Keywords: mercury resistance bacteria, ampisilin resistance mercury, escherichia coli, ampisilin,
mercury
Abstrak: Resistensi bakteri terhadap antibiotik merupakan suatu yang alamiah. Bahaya resistensi
antibiotik merupakan salah satu masalah yang dapat mengancam kesehatan masyarakat. Ampisilin
salah satu jenis antibiotik golongan penisilin yang dilaporkan resisten terhadap Escherichia coli.
Selain harganya murah, ampisilin sangat mudah didapat, dan banyak dikonsumsi orang tanpa
memperhatikan dosis. Hal inilah yang mempercepat proses resistensi antibiotik tersebut. Proses
resistensi juga terjadi pada merkuri. Salah satu paparan merkuri terjadi pada orang dengan
memiliki tambalan logam dengan kandungan merkuri didalam mulut. Tambalan jenis ini disebut
amalgam yang banyak digunakan dalam bidang kedokteran gigi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah Escherichia coli yang diisolasi dari plak gigi resisten terhadap merkuri
(HgCl2) dan Ampisilin. Setelah itu dilakukan uji resistensi merkuri terhadap Escherichia coli
menggunakan media Luria Bertani (LB) Broth dan uji resistensi ampisilin terhadap Escherichia
coli menggunakan media Luria Bertani (LB) cair. Dari hasil penelitian uji resistensi merkuri, pada
konsentrasi 10m, 20m dan 40m bakteri masih bisa bertumbuh. Sedangkan pada konsentrasi
80m bakteri sudah tidak bertumbuh atau sudah mati. Pada uji resistensi antibiotik dengan tiga
kali ulangan, didapati masing-masing zona hambatnya adalah 7mm artinya Escherichia coli
resisten terhadap ampisilin.
Kata Kunci: bakteri resistensi merkuri, bakteri resistensi ampisilin, escherichia coli, ampisilin,
merkuri
118
Walewangko, Bodhi, Kepel: Uji resistensi bakteri...
terganggunya fungsi ginjal dan hati, diambil dalam penelitian ini adalah
serta merusak janin pada wanita hamil.7 bakteri Escherichia coli pada plak gigi
Tambalan amalgam melepaskan yang telah diisolasi resisten terhadap
partikel mikroskopik dan uap merkuri. merkuri yang tumbuh pada media Luria
Kegiatan mengunyah dan meminum Bertani (LB) broth dan media Luria
makanan dan minuman yang panas Bertani (LB) padat. Cara kerja yang
menaikan frekuensi lepasnya tambalan digunakan untuk uji resistensi
gigi. Uap merkuri tersebut akan di serap Escherichia coli terhadap merkuri
oleh akar gigi, selaput lendir dari mulut menggunakan media Luria Bertani (LB)
dan gusi, dan ditelan, lalu sampai ke broth dengan konsentrasi 10m,
kerongkongan dan saluran cerna.8 20m, 40m dan 80m lalu diamati
Amalgam merupakan tambalan gigi jumlah koloninya. Sedangkan untuk uji
yang sering dipakai dan sudah resistensi Escherichia coli terhadap
digunakan selama lebih dari 150 tahun. ampisilin menggunakan media Luria
Merupakan campuran merkuri dengan Bertani (LB) padat dengan tiga kali
sedikitnya satu jenis logam lain. Saat ini, pengulangan, lalu diamati perubahan
tambalan amalgam terkomposisi dari yang terjadi dan diukur zona hambatnya
40% Merkuri, dan 60 persen bubuk di dengan menggunakan mistar berskala.
mana bubuk ini terbuat dari campuran Data primer diperoleh dari penelitian
Perak (sekitar 62%), Timah (sekitar langsung dengan cara uji resistensi
26%), tembaga (sekitar 10%) dan besi merkuri dan resistensi antibiotik. Data
(2%). Amalgam memiliki banyak ini merupakan hasil pemeriksaan
keuntungan dibanding bahan tambalan laboratorium. Data sekunder diperoleh
lain, seperti biaya yang rendah, dari penelitian, jurnal dari internet dan
kekuatan, daya tahan, dan efek hal-hal yang berkaitan dengan situasi
kekebalan terhadap bakteri. umum lokasi penelitian.
Media
Pertumbuhan Keterangan
LB Broth
Pada tabel 1 hasil yang diperoleh untuk pertumbuhan bakteri dengan jumlah
uji resisten merkuri (HgCL2) dengan yang sedang, pertumbuhan bakteri sudah
menggunakan media Media luria bertani lambat. Konsentrasi HgCL2 40 ppm
broth (LB broth) terhadap masing- pertumbuhan bakteri dengan jumlah
masing konsentrasi. Pada konsentrasi yang sedikit, pertumbuhannya bakteri
HgCL2 10 ppm terdapat pertumbuhan sudah pada tahap stres atau mati.
bakteri dengan jumlah yang banyak, Sedangkan pada konsentrasi HgCL2 80
pertumbuhan bakteri masih cepat. ppm sudah tidak terjadi, pertumbuhan
Konsentrasi HgCL2 20 ppm bakteri atau mati.
Pada tabel 2 hasil uji ampisilin terhadap (HgCl2) yang berbeda-beda yaitu 10
Escherichia coli dengan tiga kali m, 20 m, 40 m dan 80 m. Uji
ulangan dengan menggunakan media resistensi merkuri ini bertujuan untuk
Media luria bertani padat ( LB padat). melihat konsentrasi kemampuan bakteri
Ulang I, II dan III masing-masing dapat tumbuh.
memiliki diameter zona hambatnya 7 Dari hasil uji resistensi merkuri
mm. (HgCl2) terhadap Escherichia coli
menunjukkan bahwa bakteri ini sangat
BAHASAN berpengaruh nyata terhadap tingginya
Uji Resistensi Merkuri konsentrasi merkuri (HgCl2) dapat
Uji resistensi merkuri ini dilakukan dilihat pada tabel 1.
pada media LB Broth dengan Berdasarkan tabel 1, hasil
menggunakan metode gores. Kemudian menunjukkan pada merkuri (HgCl2)
menumbuhkan Escherichia coli tersebut konsentrasi 10 m terjadi pertumbuhan
kedalam media LB Broth dengan lebih cepat dari pada merkuri (HgCl2)
menggunakan konsentrasi merkuri konsentrasi 20 m dan merkuri (HgCl2)
121
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015
122
Walewangko, Bodhi, Kepel: Uji resistensi bakteri...
Dari hasil uji resisten antibiotik Berdasarkan penelitian diatas maka penulis
yang ditunjukkan pada gambar 1 dan menyarankan untuk peneliti lain untuk
tabel 2, pengujian resisten antibiotik melakukan penelitian dengan menggunakan
terhadap Escherichia coli memiliki sifat antibiotik lain selain ampisilin dan
resistensi terhadap Ampicilin 10 g menggunakan tiga macam antibiotik dalam
yaitu mampu menahan efek antibiotik. satu spesis bakteri, agar dapat
Pada Escherichia coli ini dapat membandingkan efektivitas antibiotik
merubah diri sedemikian rupa sehingga lainnya.
dapat mengurangi efektifitas dari suatu
obat, bahan kimia ataupun zat lain. DAFTAR PUSTAKA
Akibatnya bakteri tesebut tetap dapat 1. Antibiotic Resistance Bacteriae. Better
bertahan hidup dan bereproduksi Health Department of Health State
sehingga makin membahayakan Govermant Victoria: July 2012.
(Farmasiku, 2012). Brander et al (1991) Available:
http://www.betterhealth.vic.gov.au/bhc
dan Prescott (2000) menjelaskan bahwa
v2/bhcarticles.nsf/pages/Antibiotic_resi
ada empat mekanisme resistensi antara
stant_bacteria
lain penginaktifan obat, perubahan 2. Suparmanto Sri A S. Antimicrobial
target atau struktur enzim, penurunan Resistance, Antibiotic Usage, and
akumulasi obat oleh sel, adanya variasi infection control. Directorate General
jalur metabolik maupun peningkatan Of Health, Republic Of Indonesia.
konsetrasi metabolik. Menurut Gan 2005.
(1983) terdapat tiga tipe resistensi yang Eprints.ung.ac.id/http://eprints.ung.ac.i
diketahui yaitu resistensi non genetik, d/6100/8/2012-1-48401-821309003-
resistensi genetik dan resistensi silang. bab1-13082012041044.ps
Resistensi non genetik terdapat pada 3. Open Chemistry database. Pubchem:
Compound Summary For CID: 23931.
mikroba dalam keadaan inaktif atau
Available:
istirahat, resistensi genetik merupakan
http://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/comp
mutasi spontan karena terjadi tanpa ound/mercury.
dipengaruhi keberadaan anti mikroba 4. Irwan, Syahputra. Efek Toksik Merkuri
tersebut. Sedangkan pada resistenasi Metalik Hg0. Available at
silang sifat resistensi mikroba terhadap http://www.forumsains.com/artikel/efe
suatu mikroba tertentu juga k-toksik-merkuri-metalik-hg0/
memperlihatkan sifat resistensi terhadap 5. Infopom. Merkuri dan Bahayanya Bagi
mikroba yang lain. Kedua pendapat Kesehatan. Vol 5, No.4, July 2004
tersebut telah dibuktikan bahwa 6. Putranto, T.R. Pencemaran Logam Berat
Escherichia coli resistensi terhadap Merkuri (HG) pada Air Tanah. Teknik.
2011; 32:62-72
ampisilin dengan diameter 7mm.
7. Widodo. Pencemaran air raksa (Hg) sebagai
dampak pengolahan bijih emas di
SIMPULAN DAN SARAN sungai Ciliunggunung, Waluran,
Escherichia coli pada plak gigi yang telah Kabupaten Sukabumi. Jurnal Geologi
diisolasi resisten merkuri telah terbukti Indonesia, Vol 3 No.3 September 2008:
resistensi terhadap merkuri pada 139-149
konsentrasi 40ppm. Pada konsentrasi 10 8. Kelompok Studi Fakultas Farmasi UGM.
ppm, 20 ppm dan 40 ppm bakteri masih Merkuri. Available at
bisa bertumbuh sedangkan 80 ppm bakteri http://profetik.farmasi.ugm.ac.id/archiv
sudah tidak bertumbuh atau sudah mati dan es/69.
telah terbukti bahwa Escherichia coli 9. Farmasiku, 2012, Antibiotika,
resistensi terhadap ampisilin dengan http://www.farmasiku.com, Diakses
pada tanggal 26 September 2012
diameter zona hambat 7 mm dibawah
10. Smit, E., Wolters, A. and Elsas, J.D.V.
standar yang telah ditentukan. 1998. Self-Transmissible Mercury
123
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015
124