You are on page 1of 13

Evaluasi Program Air Susu Ibu Eksklusif

di Puskesmas Batujaya, Kabupaten Karawang


Periode Agustus 2016 sampai dengan Juli 2017

Lakwari Agthaturi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta
lakwari.agthaturi@gmail.com

Abstrak
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari pembangunan nasional diarahkan pada peningkatan
sumber daya manusia agar dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya
yang dapat dilihat dari penurunan angka kematian bayi dan peningkatan statsu gizi masyarakat.
Upaya perbaikan gizi di Indonesia melalui Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 pasal 128 dan 129
mengatur bahwa bayi berhak mendapatkan ASI Eksklusif. Tingkat pemberian ASI Eksklusif di
Indonesia masih rendah dan belum mencapai angka yang diharapkan. Mengacu pada target
program pada tahun 2016 sebesar 42% maka secara nasional cakupan pemberian ASI eksklusif
berdasarkan data dari profil kesehatan dasar Indonesia sebesar 29.5% belum mencapai target.
Berdasarkan masalah tersebut, dilakukan evaluasi program ASI eksklusif pada bayi usia 0 sampai
dengan 6 bulan periode Agustus 2016 sampai dengan Juli 2017 dengan membandingkan cakupan
terhadap tolok ukur yang telah ditentukan menggunakan pendekatan sistem. Materi yang
dievaluasi ini berasal dari laporan program gizi puskesmas yang meliputi pencatatan dan pelaporan
program ASI eksklusif, inisiasi menyusu dini, pelatihan kader, penyuluhan perorangan dan
kelompok. Dari hasil evaluasi program yang diperoleh yaitu: cakupan ASI Eksklusif periode
Agustus 2016 sampai dengan Juli 2017 sebesar 21.5%, cakupan penyuluhan kelompok 63.5%, dan
cakupan inisiasi menyusu dini 89.9%. Ada dua prioritas masalah yaitu cakupan ASI eksklusif dan
cakupan penyuluhan kelompok. Penyebabnya adalah karena kurangnya kerjasama lintas program
dan lintas sektoral serta belum adanya kebijakan tertulis tentang sepuluh langkah menuju
keberhasilan menyusu serta belum adanya kelompok pendukung ASI. Selain itu, kurangnya
penyuluhan kelompok dan tidak tersedianya fasilitas pojok ASI di sarana umum untuk
memudahkan ibu-ibu menyusu dan ibu-ibu bekerja memompa ASI.

Kata kunci: evaluasi program, ASI eksklusif, puskesmas Batujaya

1
I. Pendahuluan penyapihan. Hal ini juga diperkuat dengan
A. Latar Belakang temuan bahwa 2/3 balita yang meninggal
tersebut mempunyai pola makan bayi yang
Pembangunan kesehatan sebagai
salah antara lain tidak mendapatkan Air Susu
bagian dari pembangunan nasional diarahkan
Ibu (ASI) eksklusif serta mendapat makanan
pada peningkatan kualitas sumber daya
pendamping ASI (MP-ASI) yang terlalu
manusia dan dilaksanakan guna tercapainya
cepat atau terlambat disertai komposisi zat
kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk
gizi yang tidak lengkap, tidak seimbang dan
hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat
tidak higienis.3
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Munculnya program pemberian ASI
yang setinggi-tingginya.1
eksklusif dilatarbelakangi oleh Angka
Upaya perbaikan gizi melalui
Kematian Bayi (AKB) yang masih cukup
penerapan pemberian ASI Eksklusif telah
tinggi. Mengutip data Survei Demografi dan
diamanatkan melalui Undang-Undang No. 36
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012
Tahun 2009 pasal 128 dan 129 dan Peraturan
menunjukkan bahwa AKB sebesar 32 per
Pemerintah RI No. 33 Tahun 2012 Bab II
1000 kelahiran hidup pada tahun 2012.
pasal 3, pasal 4, pasal 5.2
Target Renstra Kemenkes (Rencana Strategis
World Health Organization/United
Kementrian Kesehatan) yang ingin dicapai
Nations Childrens Fund (WHO/UNICEF)
pada tahun 2014 adalah 24/1000 kelahiran
juga melaporkan bahwa 60% kematian balita
hidup, dan target MDGs (Millenium
langsung maupun tidak langsung disebabkan
Development Goals) sebesar 23/1000
oleh kurang gizi dan 2/3 dari kematian
kelahiran hidup. Dalam Millenium
tersebut terkait dengan praktik pemberian
Development Goals (MDGs), Indonesia
makanan yang kurang tepat pada bayi dan
menargetkan pada tahun 2015 Angka
anak. Angka ini belum banyak berubah pada
Kematian Bayi (AKB) menurun menjadi 17
data WHO tahun 2011, yang melaporkan
bayi per 1000 kelahiran. Keterkaitan antara
bahwa 45% kematian balita di seluruh dunia
pemberian ASI eksklusif dan pengurangan
terkait dengan malnutrisi. Selanjutnya, data-
angka kematian anak dapat dipahami melalui
data WHO memperlihatkan bahwa
hasil telaah dari 42 negara yang
penurunan berat badan mulai terjadi pada
menunjukkan bahwa ASI eksklusif memiliki
usia 4-6 bulan yang dikenal sebagai periode
dampak terbesar terhadap penurunan angka

2
kematian Balita yaitu 13%, dibandingkan Berdasarkan hal tersebut, maka perlu
intervensi kesehatan masyarakat lainnya. untuk melakukan evaluasi terhadap program
Angka ini naik menjadi 22%, jika pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja UPTD
ASI dimulai dalam 1 jam pertama setelah Puskesmas Batujaya sehingga diharapkan
kelahirannya.4 dapat menjadi bahan pertimbangan bagi
Rencana Pembangunan Jangka instansi terkait dalam upaya meningkatkan
Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015- pencapaian ASI Eksklusif selanjutnya,
2019 menetapkan sasaran yang ingin dicapai sebagaimana yang telah ditetapkan oleh
berupa meningkatkan derajat kesehatan dan Dinas Kesehatan Kabupaten dan Provinsi,
status gizi masyarakat dengan upaya serta Departemen Kesehatan Republik
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat Indonesia.
yang didukung dengan perlindungan
finansial dan pemeratan pelayanan B. Rumusan Masalah
kesehatan. Salah satu sasaran pokok tersebut 1. World Health Organization (WHO) pada
antara lain tercermin dari indikator tahun 2002 melaporkan bahwa 60%
meningkatnya status kesehatan dan gizi kematian balita di seluruh dunia
masyarakat dan upaya peningkatan disebabkan secara langsung maupun
pemberian Air Susu Ibu (ASI) berperan tidak langsung oleh gizi kurang dan gizi
sangat besar terhadap pencapaian dua dari buruk.
empat sasaran indikator tersebut, yaitu 2. Mengutip data Survei Demografi dan
menurunnya angka kematian bayi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012
menurunnya prevalensi gizi kurang pada menunjukkan bahwa Angka Kematian
anak balita.5 Bayi (AKB) sebesar 32 per 1000
Berdasarkan hasil Survei Demografi kelahiran hidup pada tahun 2012.
dan Kesehatan Indonesia tahun 2016, secara 3. Hasil Survey Demografi dan Kesehatan
nasional cakupan pemberian ASI eksklusif Indonesia (SKDI) 2016 menunjukkan
sebesar 29,5% belum mencapai target jika cakupan ASI ekslusif bayi 0-6 bulan
mengacu pada target program ASI eksklusif sebesar 29.5% tahun 2016 yang masih di
pada tahun 2016 berdasarkan Rencana bawah target sebesar 42%.
Strategis Kementerian Kesehatan tahun 4. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan
2015-2019 yaitu sebesar 42 %.6 Kabupaten Karawang tahun 2016,

3
sebaran cakupan pemberian ASI ekslusif Batujaya, Kabupaten Karawang periode
pada bayi 0-6 bulan sebesar 66.67%. Agustus 2016 sampai dengan Juli 2017.
5. Berdasarkan laporan UPTD Puskesmas 4. Diketahuinya cakupan pelatihan kader
Batujaya tahun 2016, sebaran cakupan mengenai ASI Eksklusif di UPTD
pemberian ASI ekslusif pada bayi 0-6 Puskesmas Batujaya Kecamatan
bulan sebesar 56.8% dari target sebesar Batujaya, Kabupaten Karawang periode
90%. Agustus 2016 sampai dengan Juli 2017.
5. Diketahuinya cakupan Pojok ASI di
C. Tujuan Umum UPTD Puskesmas Batujaya Kecamatan
Untuk mengetahui masalah, Batujaya, Kabupaten Karawang periode
penyebab masalah, penyelesaian masalah dan Agustus 2016 sampai dengan Juli 2017.
tingkat keberhasilan yang terdapat pada 6. Diketahuinya sistem pencatatan dan
program ASI ekslusif di UPTD Puskesmas pelaporan mengenai ASI Eksklusif di
Batujaya Kecamatan Batujaya, Kabupaten UPTD Puskesmas Batujaya Kecamatan
Karawang periode Agustus 2016 sampai Batujaya, Kabupaten Karawang periode
dengan Juli 2017. Agustus 2016 sampai dengan Juli 2017.

D. Tujuan Khusus E. Sasaran


1. Diketahuinya cakupan bayi 0-6 bulan Semua bayi berusia 0-6 bulan di seluruh
yang mendapatkan ASI eksklusif di wilayah kerja UPTD Puskesmas Batujaya
UPTD Puskesmas Batujaya Kecamatan Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang
Batujaya, Kabupaten Karawang periode periode November tahun 2015 sampai
Agustus 2016 sampai dengan Juli 2017. dengan Oktober 2016.
2. Diketahuinya cakupan kebijakan Sepuluh
Langkah Keberhasilan Menyusui di II. Materi dan Metode
UPTD Puskesmas Batujaya Kecamatan A. Materi
Batujaya, Kabupaten Karawang periode Materi yang dievaluasi dalam program ini
Agustus 2016 sampai dengan Juli 2017. didapatkan dari laporan hasil kegiatan
3. Diketahuinya cakupan penyuluhan program ASI Eksklusif periode Agustus 2016
kelompok mengenai ASI Eksklusif di sampai dengan Juli 2017 di UPTD
UPTD Puskesmas Batujaya Kecamatan Puskesmas Batujaya Kecamatan Batujaya,

4
Kabupaten Karawang, yang berisi kegiatan III. Kerangka Teoritis
antara lain: A. Metode Pendekatan Sistem
a. Pemberian ASI eksklusif Sistem adalah gabungan dari elemen-
b. Penyuluhan elemen yang saling dihubungkan dengan
1. Perorangan suatu proses atau struktur dan berfungsi
2. Kelompok sebagai satu kesatuan organisasi dalam upaya
c. Pojok ASI Ekslusif menghasilkan sesuatu yang telah ditetapkan.
d. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Bagian atau elemen tersebut dapat
e. Pelatihan Kader dikelompokkan dalam enam unsur, yaitu:
f. Pencatatan dan Pelaporan Program 1. Masukan (input), adalah kumpulan
ASI Eksklusif bagian atau elemen yang terdapat dalam
sistem dan dibutuhkan untuk dapat
B. Metode berfungsinya sistem tersebut, terdiri dari
Evaluasi program ini dilaksanakan tenaga (man), dana (money), sarana
dengan pengumpulan, analisis dan (material), metode (method), mesin atau
pengolahan data dengan menggunakan alat yang digunakan (machine), jangka
pendekatan sistem sehingga dapat dicari alokasi waktu (minute), lokasi masya-
masalah yang ada pada program ASI rakat (market) dan informasi (infor-
eksklusif dengan cara membandingkan mation).
cakupan program ASI eksklusif di UPTD 2. Proses (process), adalah kumpulan
Puskesmas Batujaya Kecamatan Batujaya, bagian atau elemen yang ada di dalam
Kabupaten Karawang periode Agustus 2016 sistem dan berfungsi untuk mengubah
sampai dengan Juli 2017 terhadap tolok ukur masukan menjadi keluaran yang
yang telah ditetapkan dan menemukan direncanakan. Terdiri dari unsur
penyebab masalah kemudian dibuat usulan perencanaan (planning), pengorganisasi-
dan saran sebagai pemecahan masalah an (organizing), pelaksanaan (actuating)
tersebut berdasarkan penyebab masalah yang dan pemantauan (controlling).
ditemukan. 3. Keluaran (output), adalah kumpulan
bagian atau elemen yang dihasilkan dari
berlangsungnya proses dalam sistem.

5
4. Lingkungan (environment), adalah dunia Jumlah penyuluhan kelompok
mengenai ASI eksklusif dalam
di luar sistem yang tidak dikelola oleh
posyandu selama bulan
sistem tetapi mempunyai pengaruh besar Agustus 2016 sampai dengan
terhadap sistem, terdiri dari lingkungan Juli 2017
100%
Jumlah posyandu di UPTD
fisik dan non fisik. Puskesmas Batujaya
5. Umpan balik (feedback), adalah 33
( ) 100% = 63.5%
kumpulan bagian atau elemen yang 52
merupakan keluaran dari sistem dan
sekaligus sebagai masukan dari sistem Target: 100% per tahun (Berdasarkan PKP
tersebut, berupa pencatatan dan pelapo- Puskesmas Batujaya).
ran yang lengkap, monitoring dan rapat
bulanan. 2. Cakupan ASI Eksklusif
6. Dampak (impact), adalah akibat yang Tabel 1. Jumlah sasaran bayi 0-6 bulan yang
dihasilkan oleh keluaran dari suatu datang dan tercatat dalam register
sistem. pencatatan/KMS di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Batujaya bulan Agustus 2016 dan
B. Tolok Ukur Juli 2017.
Tolok ukur terdiri dari variabel Bulan Jumlah sasaran bayi
masukan, proses, keluaran. Digunakan usia 0-6 bulan
sebagai pembanding atau cakupan minimal Februari 2016 126
yang harus dicapai dalam program ASI Agustus 2016 748
eksklusif. Jumlah 874

IV. Hasil dan Pembahasan Masalah Jumlah sasaran bayi 0-6 bulan yang
1. Cakupan Penyuluhan datang dan tercatat dalam register
Cakupan penyuluhan perorangan: Tidak pencatatan/KMS di wilayah kerja UPTD
ada data. Puskesmas Batujaya bulan Agustus 2016
Cakupan penyuluhan berkelompok: dan Juli 2017: 874 bayi.

6
Tabel 2. Bayi yang mendapatkan ASI 3. Cakupan Inisiasi Menyusui Dini
Eksklusif Agustus 2016 dan Juli 2017. Tabel 3. Catatan Rekapitulasi Bulanan
Bulan Jumlah bayi 0 6 bulan Jumlah Persalinan di UPTD Puskesmas
dengan ASI eksklusif Batujaya Agustus 2016 sampai dengan Juli
Agustus 2016 86 2017.
Juli 2017 102 Bulan Jumlah Persalinan di
Jumlah 188 Nakes
Agustus 2016 167
Jumlah bayi mendapatkan Asi Eksklusif September 2016 177
bulan Agustus 2016 dan Februari 2017:
Oktober 2016 183
188 bayi.
November 2016 177
Cakupan % Asi Eksklusif periode Desember 2016 175
Agustus 2016 dan Februari 2017:
Januari 2017 150
% Februari 2017 154
Maret 2017 140

Jumlah bayi 0 6 bulan mendapat April 2017 137


ASI eksklusif di wilayah kerja UPTD Mei 2017 145
Puskesmas Batujaya pada periode
Agustus 2016 dan Februari 2017 Juni 2017 144
100%
Jumlah bayi 0 6 bulan yang datang
Juli 2017 130
dan tercatat dalam register
pencatatan di wilayah kerja UPTD Jumlah 1.879
Puskesmas Batujaya pada periode
Agustus 2016 dan Februari 2017 Sumber: Laporan Bulanan Bayi Baru Lahir di
Tenaga Kesehatan.
188
=( ) 100% = 21.5%
874
Tabel 4. Catatan Rekapitulasi Bulanan
Target: 90% per tahun (Berdasarkan PKP
Puskesmas Batujaya). Jumlah Bayi Lahir Hidup dan yang mendapat
Kesimpulan : Cakupan belum mencapai Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di UPTD
target sebesar 21.5% jadi besarnya masalah Puskesmas Batujaya Agustus 2016 Juli
adalah: 2017
90.00% - 21.5% = 68.5%

7
Jumlah Bayi lahir Masalah Lain
Bulan Hidup mendapat Umpan Balik
IMD 1. Pencatatan dan pelaporan bulanan
Agustus 2016 155 mengenai ASI eksklusif lengkap, sesuai
September 2016 158 dengan waktu yang ditentukan akan dapat
Oktober 2016 168 digunakan sebagai masukan dalam
November 2016 157 evaluasi Program Gizi.
Desember 2016 146 2. Terdapat rapat kerja yang membahas
Januari 2017 144 laporan kegiatan setiap bulannya untuk
Februari 2017 135 mengevaluasi program yang telah
Maret 2017 132 dijalankan.
April 2017 117
Mei 2017 123 Lingkungan Fisik

Juni 2017 134 1. Lokasi : Di tiap desa sudah terdapat

Juli 2017 121 masing-masing bidan desa, sehingga


mudah dijangkau oleh warga desa.
Jumlah 1690
2. Transportasi: Semua lokasi dapat
Sumber: Laporan Bulanan Bayi Baru Lahir
dijangkau dengan sarana transportasi
Hidup dan mendapat IMD.
yang ada (sepeda motor) karena terdapat
(%) akses jalan yang bisa dilalui sepeda
Jumlah Bayi Lahir Hidup motor.
mendapat IMD bulan
Agustus 2016 Juli 2017
= x 100%
Jumlah Persalinan pada Lingkungan Non-Fisik
Nakes bulan Agustus 2016
1. Pendidikan: Mayoritas penduduk
Juli 2017
1690 berpendidikan rendah sehingga
=( ) 100%
1879 mempengaruhi pengetahuan masyarakat
= 89.9%
mengenai pentingnya ASI Eksklusif.
Target: 100% per tahun (berdasarkan PKP 2. Sosial ekonomi: Tingkat ekonomi
Puskesmas Batujaya). Cakupan belum masyarakat masih rendah. Sebagian besar
mencapai target sebesar 89.9%, jadi besarnya penduduk bermata pencaharian sebagai
masalah adalah 100% - 89.9% = 10.1%. buruh tani di lahan orang lain sehingga

8
tidak punya waktu untuk menyusui V. Penyelesaian Masalah
anaknya. Masalah 1: Cakupan ASI Eksklusif periode
3. Budaya: Masih ada penduduk yang lebih Agustus 2016 sampai dengan Juli 2017
senang bersalin di rumah masing-masing sebesar 21.5% dari tolok ukur 90%.
karena dianggap praktis dan masih ada
Penyebab Masalah:
warga desa yang dibantu dukun bayi 1. Kurangnya kerja sama lintas program dan
dalam persalinannya karena merasa lebih lintas sektor dengan tenaga kesehatan lain
dekat, lebih nyaman, lebih murah dan dalam memberikan penyuluhan dan
percaya akan pengalaman dukun bayi.
informasi kepada masyarakat.
Selain itu masih banyaknya kepercayaan 2. Kurangnya penyuluhan mengenai ASI
masyarakat yang salah seputar ASI eksklusif baik di Puskesmas maupun
sehingga memberikan susu formula atau pada saat pelaksanaan Posyandu melalui
makanan tambahan sebelum usia 6 bulan kelas ibu hamil.
terhadap bayi terutama bila ASI tidak 3. Belum disediakannya ruang pojok ASI di
bisa keluar atau dianggap berkurang gedung-gedung pemerintahan dan sarana
produksinya. ASI saja dianggap tidak umum lainnya.
cukup memenuhi nutrisi bagi bayi hingga 4. Belum ada penjadwalan penyegaran
usia 6 bulan sehingga diberi MP ASI (refreshing) kader dan belum adanya
sebelum waktunya. Nutrisi dan Gizi ibu Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI).
yang kurang serta cara menyusui yang 5. Belum ada kebijakan tertulis mengenai
salah membuat ASI ibu tidak lancar. 10 Langkah Menuju Keberhasilan
Gencarnya iklan susu formula membuat Menyusu (LMKM).
ibu ingin memberikan susu formula 6. Belum semua petugas dan sarana
karena dianggap lebih baik daripada ASI pelayanan kesehatan melaksanakan 10
Eksklusif. Kurangnya pengetahuan dan (sepuluh) Langkah Menuju Keberhasilan
dukungan keluarga terhadap ibu untuk Menyusu (LMKM).
dapat memberikan ASI Eksklusif. 7. Ibu bekerja sebagai buruh tani dan buruh
perusahaan di luar wilayah Kecamatan
Batujaya yang menyebabkan penggunaan
susu botol/susu formula dan pemberian

9
makanan pendamping ASI secara dini dengan poster mengenai pemberian ASI
sehingga menggantikan kedudukan ASI. eksklusif.
8. Tingkat pengetahuan dan kesadaran 4. Melakukan penyegaran (refreshing)
mengenai manfaat dan cara pemberian kader yang berkesinambungan untuk
ASI Eksklusif masih kurang sehingga meng-update kembali informasi
banyak ibu yang mengalami kendala ASI mengenai ASI ekslusif untuk
tidak lancar, ditambah dengan gizi dan disampaikan kepada masyarakat.
asupan ibu yang tidak seimbang serta 5. Membuat kebijakan tertulis mengenai
cara menyusui yang salah sehingga ASI penerapan 10 (sepuluh) langkah menuju
dianggap tidak lancar. keberhasilan menyusui (LMKM) yang
dapat digunakan oleh semua petugas
Penyelesaian Masalah:
1. Melakukan peningkatan kerja sama kesehatan dan sarana fasilitas kesehatan
dengan bagian program promosi di wilayah UPTD Puskesmas Batujaya
kesehatan dan program kesehatan ibu dan sebagai dasar/pedoman dalam
anak dalam menjalankan program ASI pelaksanaan penerapan ASI eksklusif di
eksklusif sehingga dapat membantu masyarakat.
dalam pencapaian kegiatan penyuluhan 6. Menggerakan agar semua petugas dan
ASI eksklusif secara rutin dan sarana pelayanan kesehatan mendukung
menyeluruh di setiap desa di wilayah perilaku menyusu yang optimal melalui
kerja UPTD Puskesmas Batujaya. penerapan 10 langkah menuju
2. Meningkatkan kegiatan penyuluhan keberhasilan menyusui (LMKM).
secara berkelompok atau perorangan
terhadap ibu bekerja yang mempunyai Masalah 2: Cakupan Penyuluhan Kelompok
bayi 0-6 bulan dan ibu hamil tentang mengenai ASI eksklusif di posyandu periode
langkah-langkah memberikan ASI perah Agustus 2016 sampai dengan Juli 2017
kepada bayi dan cara penyimpanan ASI sebesar 63.5% dari tolak ukur 100%.
perah.
Penyebab Masalah:
3. Dibuatnya ruang pojok ASI yang nyaman
di gedung-gedung pemerintahan dan 1. Kurangnya kerja sama lintas program

sarana umum lainnya yang dilengkapi dengan tenaga kesehatan lain dalam

10
memberikan penyuluhan dan informasi VI. Kesimpulan dan Saran
kepada masyarakat. A. Kesimpulan
2. Kurangnya kegiatan penyuluhan secara Dari hasil penilaian program ASI eksklusif
berkelompok atau perorangan terhadap yang dilakukan dengan pendekatan sistem di
ibu bekerja yang mempunyai bayi 0-6 UPTD Puskesmas Batujaya Kecamatan
bulan tentang langkah-langkah Batujaya untuk periode Agustus 2016 sampai
memberikan ASI. dengan Juli 2017, didapatkan beberapa
3. Masih kurangnya peran petugas permasalahan dalam program ASI eksklusif
kesehatan dan kader ASI dalam suatu yang mampu memengaruhi keberhasilan
wilayah dalam mempromosikan program ini. Adapun dari hasil evaluasi
pemberian ASI. program ASI eksklusif di UPTD Puskesmas
Batujaya Kecamatan Batujaya untuk periode
Agustus 2016 sampai dengan Juli 2017
Penyelesaian Masalah:
didapatkan bahwa:
1. Melakukan peningkatan kerja sama lintas
Cakupan penyuluhan kelompok periode
program dalam menjalankan kegiatan
Agustus 2016 sampai dengan Juli 2017
penyuluhan ASI eksklusif, terutama
belum mencapai target sebesar 63.5%
dengan bagian program promosi
dari tolok ukur 100%.
kesehatan dan program kesehatan ibu dan
Cakupan ASI ekslusif periode Agustus
anak sehingga membantu dalam
2016 sampai dengan Juli 2017 belum
pencapaian kegiatan penyuluhan ASI
mencapai target sebesar 21.5% dari tolok
eksklusif secara rutin dan menyeluruh di
ukur 90.00%.
setiap desa di wilayah kerja UPTD
Cakupan inisiasi menyusu dini periode
Puskesmas Batujaya.
Agustus 2016 sampai dengan Juli 2017
2. Menambahkan jadwal kegiatan
belum mencapai target sebesar 89.9%
penyuluhan mengenai promosi tentang
dari tolak ukur 100%.
peningkatan pemberian ASI, terutama
saat diadakan posyandu
3. Meningkatkan kemampuan petugas B. Saran
kesehatan dan para kader dalam Saran untuk UPTD Puskesmas Batujaya

melakukan konseling ASI baik di dalam Kecamatan Batujaya:

maupun di luar gedung Puskesmas.

11
1. Mengadakan dan melakukan pencatatan 4. Melaksanakan penyegaran (refreshment)
hasil penyuluhan perorangan dan kader ASI pada bulan Oktober 2017
kelompok, serta meningkatkan untuk meng-update informasi mengenai
penyuluhan kelompok dalam kelas ibu ASI eksklusif.
hamil mengenai ASI eksklusif secara 5. Membuat kelompok pendukung ASI
rutin dan teratur pada seluruh posyandu yang berasal dari masyarakat dan
di wilayah kerja UPTD Puskesmas merujuk setiap ibu yang telah keluar dari
Batujaya, penyuluhan menggunakan fasilitas kesehatan pasca melahirkan
media leaflet atau lembar balik untuk dibimbing oleh kelompok
bergambar agar lebih mudah dipahami pendukung ASI Eksklusif.
disertai sesi tanya jawab dan diakhiri 6. Menyediakan ruang Pojok ASI di sarana
dengan pengisian kuesioner untuk umum dan gedung pemerintahan yang
melihat apakah pengetahuan ibu dan dapat dijangkau dengan mudah oleh
keluarga mengenai ASI eksklusif dan masyarakat.
IMD telah bertambah. Apabila saran penyelesaian masalah ini
2. Mengadakan dan melakukan pencatatan dapat diterima dan dilaksanakan dengan baik
mengenai inisiasi menyusu dini setiap oleh petugas-petugas kesehatan, maka
bulan melalui bidan desa yang akan diharapkan dapat membantu keberhasilan
direkapitulasi oleh pengelola program program ASI eksklusif di UPTD Puskesmas
ASI eksklusif secara rutin dan teratur. Batujaya Kecamatan Batujaya.
3. Membuat kebijakan tertulis yang
diketahui oleh seluruh staf puskesmas VII. Daftar Pustaka
tentang 10 (sepuluh) langkah menuju 1. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan
keberhasilan menyusui sebagai pedoman Pemerintah Republik Indonesia
dalam pelaksanaan program ASI Nomor 33 Tahun 2012 Tentang
eksklusif dalam waktu satu bulan ke Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif.
depan dan mensosialisasikannya kepada Jakarta: Kementerian Kesehatan RI;
semua petugas kesehatan di wilayah kerja 2012.h.37.
UPTD Puskesmas Batujaya Kecamatan 2. Kementerian Kesehatan RI. Rencana
Batujaya. aksi akselerasi pemberian ASI

12
eksklusif 2012-2014. Jakarta: Ditjend
Bina Gizi dan KIA; 2013.h.1-2.
3. Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan
Penyakit Metabolik. Rekomendasi
praktik pemberian makan berbasis
bukti pada bayi dan balita di
Indonesia untuk mencegah
malnutrisi. Jakarta: IDAI; 2015.h.1.
4. Survey Demografi dan Kesehatan
Indonesia. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI; 2012.
5. Kementerian Perencanaan dan
Pembangunan Nasional. Rencana
pembangunan jangka menengah
nasional 2015-2019. Jakarta: Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional;
2014.h.149-52.
6. Kementerian Kesehatan RI. Profil
kesehatan Indonesia tahun 2016.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI;
2013.
7. Dinas Kesehatan Kabuapten
Karawang. Laporan program gizi
Dinas Kesehatan Kabupaten
Karawang tahun 2016. Karawang:
Dinas Kesehatan; 2017.

13

You might also like