You are on page 1of 33

METODE ELEMEN HINGGA

Jurusan Teknik Kelautan FTK ITS

Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 1


PENGANTAR
M
Metode
t d El
Elemen Hi Hingga adalah
d l h metode
t d
numeris untuk penyelesaian masalah
teknik dan fisika matematis.
Masalah tersebut meliputi:
p
Analisa struktur
Heat transfer
Aliran fluida
Perpindahan massa
Elektromagnetik

Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 2


PENGANTAR (lanjt.)
(lanjt )
U
Untuk
t k permasalahan
l h kompleks
k l k d
darii geometri,
ti
pembebanan, dan sifat material, umumnya
susah untuk menyelesaikannya secara
matematis.
Penyelesaian matematis adalah menggunakan
persamaan matematis yang menghasilkan
persamaan untuk mendapatkan
informasi/penyelesaian dari nilai yang tidak
diketahui disetiap
p lokasi dibagian
g struktur/objek.
j
Penyelesaiannya umumnya menggunakan ODE
& PDE.

Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 3


PENGANTAR (Lanjt.)
(Lanjt )
Penyelesaian Metode Elemen Hingga
menghasilkan persamaan dari masalah yang
dianalisa dalam sistem persamaan serentak
yang harus diselesaikan.
Penyelesaian ini memberikan hasil/penyelesaian
pendekatan dari nilai yang tidak diketahui pada
titik tertentu dalam sistem yang kontinyu.
Sistem yang kontinyu adalah istilah dari kondisi
struktur/objek yang sebenarnya.

Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 4


PENGANTAR (Lanj.)
(Lanj )
Dikritisasi (discretization) adalah proses
pemodelan dari struktur/ objek dengan
membaginya dalam elemen-2 kecil (finite
elemen atau elemen hingga) yang terhubung
oleh titik-2 (nodes) yang digunakan oleh
elemen-2 tersebut dan sebagai batas dari
struktur/ objek.
Dalam metode elemen hingga persamaan dari
seluruh sistem dibentuk dari penggabungan
persamaan elemen-2nya.

Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 5


PENGANTAR (Lanj.)
(Lanj )
U
Untuk
t k masalah l h struktur:
t kt penyelesaian
l i yang
didapat adalah deformasi (displacement) pada
setiap titik (nodes) yang selanjutnya digunakan
untuk mendapatkan besaran-2 regangan (strain)
dan tegangan (stress)
(stress).
Untuk masalah bukan struktur:
Heat transfer: temperatur akibat flux temperatur
temperatur.
Fluid flow: tekanan fluida akibat flux fluida.
Metode elemen hingga (finite elemen method)
telah berkembang selama 35 tahun bersamaan
dengan
de ga pe
perkembangan
e ba ga teknologi
e o og komputer.
o pu e
Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 6
PENGANTAR (Lanj.)
(Lanj )
P
Penyelesaian
l i d darii metode
t d elemen
l hi
hingga (MEH)
umumnya menggunakan metode matriks.
Penyelesaian MEH memerlukan perhitungan
yang sangat banyak dan berulang-ulang dari
persaamaan yyangg sama, sehingga
gg diperlukan
sarana komputer dan bahasa pemrogramannya.
Penyelesaian dari seluruh sistem umumnya
merupakan penyelesaian persamaan serentak
yang dinyatakan dalam bentuk matriks dan
diselesaian menggunakan penyelesaian
persamaan serentak (Cholesky, Eliminasi
Gauss, Iterasi Gauss-Seidel).

Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 7


PENGANTAR (Lanj.)
(Lanj )
Sejarah
S j h singkat:
i k t
Elemen satu dimensi dikembangkan oleh
Hrennikoff (1941) dan McHenry (1943)
sebagai elemen rangka (truss) dan balok
(b
(beam).)
Courant (1943) mengembangkan definisi
t
tegangan dalam
d l b
bentuk
t k ffungsii ((variational
i ti l
form), shg. Sebagai awal penggunaan fungsi
bentuk (shape function) yang diterapkan
dalam elemen segitiga (elemen dua dimensi).

Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 8


PENGANTAR (Lanj.)
(Lanj )
L
Levy (1947) mengembangkan b k metode
t d
fleksibilitas (flexibility method) atau
metode gaya (force method). Pada tahun
1953, dia mengembangkan metode
deformasi (displacement method) atau
metode kekakuan (stiffness method).
Pada masa itu usulannya sangat susah
diterima oleh umum karena memerlukan
banyak perhitungan sehingga diperlukan
p
komputer sebagai
g sarana p pendukung.
g
Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 9
PENGANTAR (Lanj.)
(Lanj )
A
Argyris
i d
dan K
Kelsey
l (1954) mengembangkan
b k
analisa struktur metode matriks menggunakan
metode energi. Pengembangan ini menunjukkan
pentingnya pendekatan prinsip energi dalam
penyelesaian persamaan-2 metode elemen
hingga.
hingga
Awal penggunaan elemen dua dimensi
dilakukan oleh Turner
Turner, Clough
Clough, Martin
Martin, dan Top
(1956) dengan menurunkan persamaan untuk
elemen rangka, balok, elemen segitiga dan
persegi, pada pengembangan direct stiffness
method untuk mendapatkan kekakuan sistem.

Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 10


PENGANTAR (Lanj.)
(Lanj )
Istilah finite element (elemen hingga) diperkenalkan oleh
Clough pada th. 1960 saat menggunakan elemen
segitiga dan segi empat dalam analisa tegangan bidang
( l
(plane stress
t analysis).
l i )
Melosh (1961) mengembangkan elemen pelat lentur
(plate bending).
(p g)
Grafton dan Strome (1963) mengembangkan elemen
shell dan axisymmetric shell untuk pemodelan pressure
vessel.
vessel
Martin (1961), Gallagher, Padlog, dan Bijlaard (1962),
Melosh (1963), dan Argyris (1964) mengembangkan
elemen
l titiga di
dimensii ttetrahedral.
t h d l
Clough, Rashid, dan Wilson (1965) mengembangkan
elemen axisymmetric
y solid.

Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 11


PENGANTAR (Lanj.)
(Lanj )
K
Kebanyakan
b k pendekatan
d k t regangan d dan ttegangan kkecilil
dipakai dalam penyelesaian MEH ditahun 60-an.
Turner,
Turner Dill,
Dill Martin
Martin, dan Melosh (1960) mengembangkan
penyelesaian dari Large deformation and thermal
analysis.
Gallagher, Padlog, dan Bijlaard (1962) mengembangkan
penyelesaian kasus material tidak linier (non-linear
material).
material)
Gallagher dan Padlog (1963) mengembangkan
penyelesaian
p y dari masalah tekuk ((buckling).
g)
Zienkiewicz, Watson, dan King (1968) mengembangkan
penyelesaian dari kasus visco-elasticity.

Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 12


PENGANTAR (Lanj.)
(Lanj )
A
Archer
h (1965) mengembangkan
b k penyelesaian
l i
dari kasus analisa dinamis dalam
pengembangan consistent mass matriks pada
rangka dan balok.
Melosh ((1963)) mengembangkan
g g pendekatan
persamaan variational (vaiational formulation)
dalam permulaan dari penyelesaian masalah
bukan struktur
struktur.
Zienkiewicz, dan Cheung (1965), Martin (1968),
dan Wilson dan Nickel (1966) mengembangkan
penyelesaian dari masalah torsi dari poros,
aliran fluida, dan konduksi panas.

Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 13


PENGANTAR (Lanj.)
(Lanj )
P
Penyelesaian
l i menggunakan k weighing
i hi
residual method dikembangkan oleh
Szabo dan Lee (1969), dan diterapkan
dalam penyelesaian masalah transient
field problems oleh Zienkiewicz dan
Parekh (1970). Studi tersebut memberikan
alternatif penyelesaian bila kasus-2 yang
g
tidak bisa diselesaiakan dengan
pendekatan direct formulation dan
variational formulation.
Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 14
PENGANTAR (Lanj.)
(Lanj )
Belytscho (1976) mengembangkan
penyelesaian yang efisien dari perilaku large
displacement non-linear dynamic dengan
memperbaiki penyelesaian numerisnya.
Penerapan dari metode elemen hingga telah
digunakan dalam bidang bioengineering. Kasus-
2 dalam bidang ini masih banyak masalah
dimaterial pada non-linear material, non-linear
geometry, dan banyak hal lain yang masih
menunggu penyelesaian.

Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 15


PENGANTAR (Lanj.)
(Lanj )
Notasi matriks: F1 x d1x
matriks gaya F d
1y 1y
dinyatakan F1 z d1z
dalam {F} = F
F2 x d 2x
dan matriks F2 y d 2y

displacement {F } . ; {d } .
dalam {d} = d . .

atau . .

F nx d nx
F ny d ny

F nz d nz
Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 16
PENGANTAR (Lanj.)
(Lanj )
Matriks kekakuan elemen dinyatakan dalam [k]
dan matriks kekakuan global sistem struktur
dinyatakan dalam [K]
[K].

k11 k12 ... k1n K11 K12 ... K1n


k k 22 ... k 2 n K K 22 ... K 2 n
[k ] k 21 ; [ K ] K 21
... ... ... ... ... ... ... ...

k n1 kn 2 ... k nn K n1 Kn2 ... K nn

Persamaan dari kesetimbangan sistem struktur dinyatakan dalam:

F=Kd
Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 17
PENGANTAR (Lanj.)
(Lanj )
Peran
P K
Komputer
t dalam
d l MEH
Hingga th.1950-an, metode matriks dan metode
elemen
l hi
hingga tid
tidak
k siap
i didigunakan
k d dalam
l
penyelesaian-2 masalah kompleks karena
besarnya y p persamaan yyang g harus diselesaikan,,
sehingga tidak praktis.
Dengan hadirnya komputer, maka perhitungan dari
penyelesaian
l i persamaan d darii sistem
i t struktur
t kt
tersebut dapat diselesaikan dalam hitungan menit.
Perkembangan komputer menyebabkan
perkembangan program-2 numeris untuk masalah
struktur dan non-struktur.

Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 18


PENGANTAR (Lanj.)
(Lanj )
Langkah-2 umum MEH:
Langkah 1:Diskritisasi/meshing dan pemilihan jenis
elemen
Pemilihan jenis elemen berkait dengan idealisasi
yang ingin
i i dildilakukan
k k tterhadap
h d struktur
t kt yang
dimodelkan. Pilihan yang ada berkait dengan jenis
elemen(1 dimensi
dimensi, 2 dimensi
dimensi, atau 3 dimensi)
dimensi), dan
berlanjut dengan tingkat kesulitan dari jenis elemen
yang ditunjukkan oleh jumlah titik (nodes) dalam
elemen beserta jumlah derajat kebebasan (degree of
freedom atau DOF) dari masing-2 titik (node).

Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 19


PENGANTAR (Lanj.)
(Lanj )
Langkah 1 (Lanj.):
Penentuan jjumlah elemen berkait dengan
g
ukuran elemen yang penentuan dan
penyebarannya
y y berkenaan dengan g
konsentrasi dari deformasi, regangan, serta
tegangan yang akan terjadi pada struktur
yang dimodelkan yang disebabkan oleh
bentuk geometri dari struktur serta
penyebaran beban dan syarat batasnya.

Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 20


PENGANTAR (Lanj.)
(Lanj )
Langkah 1:Jenis elemen

Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 21


PENGANTAR (Lanj.)
(Lanj )
Langkah 1:Jumlah
elemen

12-10
14-10
15-11
18-11 71
16-10 13-10
19-10
17-10
20-10

227
197 195
196 194
193
233 192
191 226
208
207
206 205

202
201
Y 198 232

Z X

Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 22


PENGANTAR (Lanj.)
(Lanj )
L
Langkah
k h22:Pilih
Pilih F
Fungsii D
Deformasi
f i
(Displacement Function)
Penentuan fungsi deformasi adalah berkait dengan
jumlah titik dalam satu elemen serta DOF yang
dimodelkan pada tiap titik atau tingkat/derajat
polinomial dalam asumsi fungsi deformasi dalam
elemen tersebut.
Langkah 3:Menentukan persamaan hubungan
antara regangan {} dan deformasi {d} serta
antara tegangan {} dan regangan {}.
Regangan: x =du/dx ; Y =dv/dy ; Z =dw/dz
Tegangan: X = E x ; Y = E Y ; Z = E Z

Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 23


PENGANTAR (Lanj.)
(Lanj )
L
Langkah
k h44:Menentukan
M t k M Matrik
t ik P
Persamaan d
dan
Kekakuan Elemen
Ada tiga metode dalam penentuan persamaan
kekakuan elemen:
Metode Kesetimbangan Langsung (Direct Equilibrium
Method)
Metode Kerja atau Energi (Work or Energy Method)
Metode dengan Pemberatan pada Energi Sisa (Methods of
Weighted Residual)
Metode Kesetimbangan Langsung: Matrik persamaan
elemen yang menunjukkan hubungan antara gaya,
kekakuan dan deformasi pada elemen ditentukan
kekakuan,
berdasarkan pada prinsip kesetimbangan gaya.

Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 24


PENGANTAR (Lanj.)
(Lanj )
Metode Kerja atau Energi:Metode ini adalah
pendekatan yang dapat mencakup hampir semua
tingkat kerumitan dari suatu model yang mencakup
k
komponen material,
t i l di
dimensi,
i bbeban,
b d
dan syaratt
batas.
Metode yyangg menggunakan
gg p
prinsip
p energi/kerja
g j
lainnya: Metode Castigliano dan Metode yang
berdasarkan Prinsip Energi Potensial Minimum.
Keduanya
edua ya hanya
a ya berlaku
be a u uuntuk
u pepenurunan
u u a de
dengan
ga
material elastis.
Metode dengan Pemberatan pada Energi Sisa:
Metode ini yang terkenal adalah Metode Galerkin
Galerkin.
Metode ini memberikan hasil yang sama untuk semua
penyelesaian Metode Energi. Metode ini sebagai

Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 25


PENGANTAR (Lanj.)
(Lanj )
(lanj.) penyelesaian saat metode energi tidak bisa
digunakan.Metode ini dapat mengadopsi langsung
persamaan diferensial.
diferensial
Persamaan elemen yang dihasilkan secara umum
adalah sebagai berikut:

f1 k11 k12 k13 ... k1n d1


f k 21 k 22 k 23 ... k 2 n d 2 atau {f} = [k] {d}
2
f 3 k31 k32 k33 ... k3n d 3 dimana:
... ... ...

... ... ... ... {f} = matrik gaya

f n k n1 kn 2 k n 3 ... k nn d n [k] = matrik kekakuan
{d} = matrik
t ik deformasi
d f i

Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 26


PENGANTAR (Lanj.)
(Lanj )
Langkah 5:Penggabungan Persamaan Elemen
pembentuk persamaan global/ total dari sistem dan
menentukan syarat batas.
Penggabungan persamaan elemen dilakukan dengan prinsip
superposisi dengan mempergunakan prinsip kontunyuitas dan
kompatibilitas.
Kontinyuitas:
Kontin itas tiap elemen saling berhberhubungan
b ngan sehingga dapat
menyalurkan beban berupa tegangan keelemen disekitarnya.
Sehingga terlihat pada bentuk deformasinya yang kontinyu.
Kompatibilitas: tiap elemen mempunyai titik (nodes) dengan
jumlah dan sifat DOF tertentu, kesamaan DOF dari titik dalam
tiap elemen yang digunakan merupakan syarat kompatibilitas
dari tiap titik dalam tiap elemen dan tiap elemen menggunakan
titik-2 tersebut sesuai dengan tingkat kesulitan dari tiap elemen
yang digunakan.

Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 27


PENGANTAR (Lanj.)
(Lanj )
L Langkah
k h 5 (l
(lanj.):Bentuk
j ) B t k persamaan global
l b ld
darii sistem
i t
struktur secara matrik adalah sebagai berikut:
{F} = [K] {d}
Dimana:
{F} = adalah vektor gaya global pada titik baik yang
diketahui maupun yang tidak diketahui
[[K]] = adalah matrik kekakuan global
g dari sistem
struktur; sifatnya singular atau det[K] = 0
{d} = adalah vektor deformasi yang diketahui dan
yang tidak diketahui

Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 28


PENGANTAR (Lanj.)
(Lanj )
Langkah 6:Penyelesaian dari DOF yang tak
diketahui, setelah syarat batas diberikan.
Persamaan dari sistem menjadi:
Dimana:
n = jumlah DOF yang
tak diketahui.
F1 K11 K12 K13 ... K1n d1
F K 21 K 22 K 23 ... K 2 n d 2 Matrik [[K]] bersifat non-
2 singular (det[K] 0).
F3 K 31 K 32 K 33 ... K 3n d 3 Penyelesaiannya
... ... ... ... ...

... ...
umumnya
menggunakan antara
Fn K n1 K n2 K n3 ... K nn d n lain: metode eliminasi
Gauss Iterasi Gauss-
Gauss, Gauss
seidel, dst.
Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 29
PENGANTAR (Lanj.)
(Lanj )
Langkah 7:Penyelesaian Regangan dan
Tegangan Elemen.
Hasil regangan dan tegangan adalah output yang
umum digunakan untuk menentukan kualitas dari
d
desain
i struktur
t kt yang dil
dilakukan.
k k
Langkah 8:Interpretasi Hasil
Output yang berupa: deformasi, tegangan, dan
regangan adalah sebagai acuan dalam menilai
desain yang dimodelkan.
dimodelkan Dari analisis yang
dilakukan, maka dapat ditentukan perubahan-2 untuk
perbaikan desain maupun kualitas model.

Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 30


PENGANTAR (Lanj.)
(Lanj )
Aplikasi
A lik i ddarii M
Metode
t d El
Elemen Hi
Hingga.
Pada masalah struktur:
A
Analisa
li TTegangan: padad struktur
t kt rangka,
k b balok
l kddan fframe;
pada struktur pelat berlubang, dst.
Kejadian Tekuk (Buckling): pada kolom dan shell.
Analisa Getaran.
Pada masalah non-struktur:
Kejadian Transfer panas (Heat Transfer).
Transfer)
Aliran Fluida (Fluid Flow), termasuk aliran dalam media
berpori (tanah).
Distribusi dari potensi magnetik atau elektrik.
Aplikasi pada Bioengineering.

Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 31


PENGANTAR (Lanj.)
(Lanj )
Keuntungan
K t dari
d iM Metode
t d El
Elemen Hi
Hingga.
Memodelkan bentuk yang kompleks
Menyelesaikan kondisi pembebanan umum
Memodelkan objek/struktur dengan jenis material
yang banyak (krn. Pers. Pada tingkat elemen)
Memodelkan banyak macam syarat batas
Dengan mudah menggunakan bermacam ukuran
elemen dalam meshing/diskritisasi
Menyelesaikan model dengan mudah dan murah
Dapat memodelkan efek dimanis
Menyelesaikan kelakuan tidak linier dari geometri dan
material

Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 32


PENGANTAR (Lanj.)
(Lanj )
Program komersial dari MEH:
GT STRUDL
CATIA
StruCAD ABAQUS
SAP2000 FLUENT
ALGOR CFX
IDEAS ANSYS
ADINA
FEMAP
MSC PATRAN
MSC NASTRAN ROBOT (AUTODESK)
MSC DYTRAN SACS
MSC MARC MICRO SAS

Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 33

You might also like