You are on page 1of 8

BAHAN AJAR

Mata pelajaran : Kimia

Standar Kompetensi : Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik


unsur, struktur molekul, dan sifat sifat senyawa

Kompetensi dasar :

1.1. Menjelaskan teori atom Bohr dan mekanika kuantum untuk menuliskan konfigurasi elektron dan
diagram orbital serta menentukan letak unsur dalam tabel periodik.

Indikator:
1. Menjelaskan teori atom Niels Bohr
2. Menjelaskan teori atom mekanika kuantum.
3. Menentukan bilangan kuantum (kemungkinan elektron berada).
4. Menggambarkan bentuk orbital.
5. Menjelaskan kulit dan sub kulit serta hubungannya dengan bilangan kuantum.
6. Menggunakan azas larangan Pauli, prisip aufbau, dan aturan Hund untuk menuliskan konfigurasi
elektron dan diagram orbital.
7. Menghubungkan konfigurasi elektron suatu unsur dengan letaknya dalam tabel periodik.

Tujuan:

Siswa dapat,

1. Menjelaskan ide pokok dari teori atom Niels Bohr


2. Menjelaskan ide pokok dari teori atom mekanika kuantum
3. Menentukan bilangan kuantum yang diperbolehkan untuk keberadaan elektron
4. Mengidentifikasi bentuk orbital s, p dan d
5. Menjelaskan hubungan kulit dan sub kulit dengan bilangan kuantum.
6. Menuliskan konfigurasi eletron dan diagram orbital.
7. Menentukan letak unsur dalam sistem periodik berdasarkan konfigurasi elektronnya, atau
sebaliknya.

Materi Ajar :

1. Radiasi Elektromagnet

A. Teori Kuantum Max Planck

Planck menyimpulkan bahwa atom-atom dan molekul dapat memancarkan atau menyerap energi hanya
dalam jumlah tertentu. Jumlah atau paket energi terkecil yang dapat dipancarkan atau diserap oleh atom atau
molekul dalam bentuk radiasi elektromagnetik disebut kuantum.

= .
Dengan : E = energi (J)
h = konstanta Planck 6,626 1034 J. s
= frekuensi radiasi (s1)

Einstein menerangkan bahwa cahaya terdiri dari partikel-partikel foton yang energinya sebanding dengan
frekuensi cahaya. Jika frekuensinya rendah, setiap foton mempunyai jumlah energi yang sangat sedikit dan tidak
mampu memukul elektron agar dapat keluar dari permukaan logam. Jika frekuensi (dan energi) bertambah,
maka foton memperoleh energi yang cukup untuk melepaskan elektron (James E. Brady, 1990). Hal ini
menyebabkan kuat arus juga akan meningkat. Energi foton bergantung pada frekuensinya.

= . = .

Dengan :

dengan: h = tetapan Planck (6,626 1034 J dt)


= frekuensi (Hz)
c = kecepatan cahaya dalam vakum (3 108 m det1)
= panjang gelombang (m)

B. Model Atom Bohr

Pada tahun 1913, Niels Bohr menggunakan teori kuantum untuk menjelaskan spektrum unsur.
Berdasarkan pengamatan diketahui bahwa unsur-unsur menghasilkan spektrum garis di mana tiap unsur
mempunyai spektrum yang khas. Menurut Bohr, spektrum garis menunjukkan bahwa elektron dalam atom
hanya dapat beredar pada lintasan-lintasan dengan tingkat energi tertentu. Pada lintasan itu, elektron dapat
beredar tanpa pemancaran atau penyerapan energi. Lintasan elektron tersebut berupa lingkaran dengan jari-jari
tertentu yang disebut sebagai kulit atom.
Pada keadaan normal, elektron akan mengisi kulit-kulit dengan tingkat energi terendah, yaitu dimulai dari
kulit K, L, dan seterusnya. Keadaan di mana elektron mengisi kulit-kulit dengan tingkat energi terendah disebut
tingkat dasar (ground state). Jika atom mendapat energi dari luar (misalnya dipanaskan, diberi beda potensial),
maka elektron akan menyerap energi yang sesuai sehingga berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi.
Keadaan di mana ada elektron yang menempati tingkat energi yang lebih tinggi disebut keadaan tereksitasi
(excited state).
1. Elektron bergerak mengelilingi inti atom dengan lintasan (orbit) tertentu, dengan momen sudut kelipatan dari

. = ketetapan Planck.

2. Selama elektron bergerak pada lintasannya, maka energinya akan tetap, sehingga tidak memancarkan energi.
3. Selama bergerak mengelilingi inti, elektron dapat berpindah naik atau turun dari satu lintasan ke lintasan yang
lain.

C. Hipotesis Louis de Broglie


Pada tahun 1924, Louis de Broglie, menjelaskan bahwa cahaya dapat berada dalam suasana tertentu yang
terdiri dari partikel-partikel, kemungkinan berbentuk partikel pada suatu waktu, yang memperlihatkan sifat-sifat
seperti gelombang (James E Brady, 1990). Untuk menghitung panjang gelombang satu partikel diperoleh:

=
.
Dengan :
= panjang gelombang (m)
m = massa partikel (m),
= kecepatan partikel
h = tetapan planck (6,62 x 10-34 Joule s)

Hipotesis de Broglie terbukti benar dengan ditemukannya sifat gelombang dari elektron. Elektron
mempunyai sifat difraksi seperti halnya sinarX. Sebagai akibat dari dualisme sifat elektron sebagai materi dan
sebagai gelombang, maka lintasan elektron yang dikemukakan Bohr tidak dapat dibenarkan.
tidak bergerak menurut suatu garis, melainkan menyebar pada suatu daerah tertentu.
D. Teori Mekanika Kuantum

Menurut Heisenberg, metode eksperimen apa saja yang digunakan untuk menentukan posisi atau
momentum suatu partikel kecil dapat menyebabkan perubahan, baik pada posisi, momentum, atau keduanya.
Jika suatu percobaan dirancang untuk memastikan posisi elektron, maka momentumnya menjadi tidak pasti,
sebaliknya jika percobaan dirancang untuk memastikan momentum atau kecepatan elektron, maka posisinya
menjadi tidak pasti.
Untuk mengetahui posisi dan momentum suatu elektron yang memiliki sifat gelombang, maka pada
tahun 1927, Erwin Schrodinger, mendeskripsikan pada sisi elektron tersebut dengan fungsi gelombang (wave
function). Model atom mekanika kuantum menerangkan bahwa elektron-elektron dalam atom menempati suatu
ruang atau awan yang disebut orbital, yaitu ruang tempat elektron paling mungkin ditemukan. Beberapa
orbital bergabung membentuk kelompok yang disebut subkulit. Orbital-orbital dalam satu subkulit mempunyai
tingkat energi yang sama, sedangkan orbital-orbital dari subkulit berbeda, tetapi dari kulit yang sama
mempunyai tingkat energi yang bermiripan.

E. Bilangan Kuantum
Untuk menyatakan kedudukan (tingkat energi, bentuk, serta orientasi) suatu orbital menggunakan tiga
bilangan kuantum, yaitu bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimuth, dan bilangan kuantum
magnetik (ml atau m).

1. Bilangan Kuantum Utama (n)


Bilangan kuantum utama (n) menyatakan tingkat energi utama atau kulit atom. Bilangan kuantum
utama mempunyai harga mulai dari 1, 2, 3, dan seterusnya (bilangan bulat positif) serta dinyatakan dengan
lambang K (n = 1), L (n = 2), dan seterusnya.
2. Bilangan Kuantum Azimuth (l)
Bilangan kuantum azimuth (l) menyatakan subkulit. Nilai-nilai untuk bilangan kuantum azimuth
dikaitkan dengan nilai bilangan kuantum utamanya, yaitu semua bilangan bulat dari 0 sampai (n 1).
subkulit l = 0 juga disebut orbital s (sharp)
subkulit l = 1 juga disebut orbital p (principle)
subkulit l = 2 juga disebut orbital d (diffuse)
subkulit l = 3 juga disebut orbital f (fundamental)

3. Bilangan kuantum Magnetik (m)


Bilangan kuantum magnetik (m) menyatakan orbital khusus yang ditempati elektron pada suatu
subkulit. Nilai bilangan kuantum magnetik bergantung pada nilai kuantum azimuth, yaitu semua bilangan bulat
mulai dari l sampai dengan +l, termasuk 0.
l = 0 (orbital s), harga m = 0
l = 1 (orbital p), harga m = 1, 0, +1,
l = 2 (orbital d), harga m = 2, 1, 0, +1, +2
l = 3 (orbital f), harga m = 3, 2, 1, 0, +1, +2, +3

4. Bilangan Kuantum Spin (s)


Hanya ada dua kemungkinan arah rotasi elektron, yaitu searah atau berlawanan arah jarum jam. Kedua
arah yang berbeda itu dinyatakan dengan bilangan kuantum spin (s) yang
1 1
mempunyai nilai s=+ atau + =
2 2

F. Bentuk dan Orientasi Orbital


1. Orbital s
Orbital s berbentuk bola, artinya elektron yang ada pada orbitasl s berada sama jauh dan segala arah
terhadap inti atom.
2. Orbital p

Orbital p mempunyai bentuk seperti balon terpilin. Orbital p mempunyai 3 orbital, masing-masing
terletak pada sumbu x, y dan z sehingga orbital p dibedakan atas px, py dan pz.

3. Orbital d

Orbital d mempunyai 5 orbital tersebar diantara sumbu-sumbu ruang x, y, dan z yang masing-masing
dibedakan atas dz2, dx2-y2, dxz, dxy, dan dyz

4. Orbital f

Orbital f lebih rumit dan lebih sukar untuk dipaparkan, tetapi hal itu tidaklah merupakan masalah
penting. Setiap subkulit f terdiri atas 7 orbital, sesuai dengan 7 harga m untuk l = 3.

G. Konfigurasi Elektron
1. Prinsip Aufbau

Elektron-elektron dalam suatu atom berusaha untuk menempati subkulitsubkulit yang berenergi rendah,
kemudian baru ke tingkat energi yang lebih tinggi. Inilah yang disebut prinsip Aufbau. Untuk memudahkan
dalam pengisian elektron diberikan tahap-tahap pengisian elektron dengan menggunakan jembatan ingatan
sebagai berikut. Arah anak panah menyatakan urutan pengisian orbital. Dengan demikian urutan pengisian
elektron berdasarkan gambar tersebut berurut-urut 1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, dan seterusnya.
Pengisian elektron harus satu persatu dan setiap aorbital hanya boleh diisi oleh maksimal 2 elektron.
2. Asas Larangan Pauli
Pauli mengemukakan hipotesisnya yang menyatakan bahwa dalam satu atom tidak mungkin dua elektron
mempunyai keempat bilangan kuantum sama. Dengan kata lain, setiap orbital maksimal hanya dapat terisi 2
elektron dengan arah spin berlawanan.
orbital s maksimal 2 elektron,
orbital p maksimal 6 elektron,
orbital d maksimal 10 elektron, dan
orbital f maksimal 14 elektron,

3. Kaidah Hund
Untuk menyatakan distribusi elektron-elektron pada orbital-orbital dalam suatu subkulit, konfigurasi
elektron dapat dituliskan dalam bentuk diagram orbital. Suatu orbital dilambangkan dengan strip, sedangkan dua
elektron yang menghuni satu orbital dilambangkan dengan dua anak panah yang berlawanan arah. Jika orbital
hanya mengandung satu elektron, anak panah dituliskan mengarah ke atas.

H. Penyimpangan Konfigurasi Elektron

Penyimpangan pada orbital subkulit d dikarenakan orbital yang setengah penuh (d5)
atau penuh (d10) bersifat lebih stabil dibandingkan dengan orbital yang hampir setengah
penuh (d4) atau hampir penuh (d8 atau d9).
Contoh: 24Cr [Ar] 4s 2 3d 4 (Kurang stabil)
24Cr [Ar] 4s 1 3d 5 (Lebih stabil)
29Cu [Ar] 4s 2 3d 9 (kurang stabil)
29Cu [Ar] 4s 1 3d 10 (lebih stabil)

Latihan 1.1

1. Jelaskan gagasan dari ahli-ahli berikut 2. Spektrum unsur merupakan spektrum garis.
berkaitan dengan perkembangan teori atom. Bagaimana Niels Bohr menjelaskan fakta
a. Max Planck tersebut?
b. Niels Bohr 3. Jelaskan perbedaan istilah orbit dalam model
c. Louis de Broglie atom Niels Bohr dengan orbit dalam istilah
d. Erwin Schrodinger mekanika kuantum!
e. Werner Heisenberg
4. Jelaskan masing-masing bilangan kuantum 8. Tuliskan konfigurasi beberapa unsur berikut
dalam menyatakan kedudukan suatu elektron ini, kemudian tentukan jumlah elektron pada
dalam suatu atom! masing-masing kulit atomnya!
a. K (Z = 19) f. Se (Z = 34)
5. Berapakah jumlah elektron maksimum dalam:
b. P (Z = 15) g. Fe (Z = 26)
a. kulit dengan nilai n = 6 c. Ni (Z = 28) h. Sr (Z = 38)
b. subkulit 2p d. Cs (Z = 55) i. Rn (Z = 86)
c. subkulit 3d e. Mn (Z = 25) j. Ra (Z = 88)
6. Gambarkan orbital 1s, 2s, 2p, 2px, 2py, dan 9. Tuliskan konfigurasi elektron dari ion-ion
2pz dalam satu gambar! berikut.
7. Jelaskan beberapa istilah berikut ini! a. Fe3+ (Z = 26) d. Cl (Z = 17)
b. Cr3+ (Z = 24) e. O2 (Z = 8)
a. Prinsip Aufbau
c. Co3+ (Z = 27)
b. Kaidah Hund 10. Konfigurasi elektron kalium (Z = 19) adalah
c. Asas larangan Pauli K = 2, L = 8, M = 8, dan N = 1. Mengapa
elektron mengisi kulit N, sedangkan kulit M
belum terisi penuh?

2. Sistem Periodik Unsur


A. Hubungan Sistem Periodik dengan Konfigurasi Elektron.

Nomor periode = jumlah kulit

Nomor Periode = Angka terbesar

Contoh : 19K : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1.


Untuk menentukan golongan unsur dalam sistem periodik berdasarkan konfigurasi
elektron, perlu dilihat pada jenis dan jumlah elektron terluar yang menempati kulit yang
sama. Nilai n terbesar adalah 4, maka K menempati periode 4.
Golongan utama (Golongan A), pada golongan ini elektron valensi menempati subkulit
s atau subkulit s dan p
Ingat :
IA IIA : Orbital s
IIIA-VIII A : Orbital S+P
Golongan transisi (Golongan B), pada golongan ini elektron valensi menempati subkulit s
dan d.
IB- VIII B : Orbital S+d
Untuk lantanida dan aktinida, elektron valensi menempati subkulit s dan f. Tapi jumlahnya
tidak menentukan golongan, karena lantanida dan aktinida tidak mempunyai golongan
Lantanida dan aktinida :Orbital S + f

SUMBER PEMBELAJARAN
Budi Utami, dkk. 2009. Untuk SMA dan MA Kelas XI. Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional
Crys Fajar Partana, dkk. 2009. Untuk SMA dan MA Kelas XI. Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasiona l
Ivan Permana. Dkk. 2009. Untuk SMA dan MA Kelas XI. Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional
Hari Harnanto dan Ruminten. 2009. Untuk SMA dan MA Kelas XI. Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Soal Soal UN Konfigurasi Elektron Golongan Periode
UN 2013 A. [Ar] 4s2 3d3 IIIB 3
1. Unsur X memiliki notasi unsur 24 12. Harga B. [Ar] 3d3 4s2 VA 3
keempat bilangan kuantum elektron terakhir unsur C. [Ar] 4s1 3d4 IVB 4
X adalah .... D. [Ar] 3d2 4s2 5s2 IVA 5
1
A. n = 3; l = 0; m = 0 ; s = E. [Ar] 3d4 4s1 VB 4
2
1
B. n = 3; l = 1; m = +1 ; s =
2 7. UN 2015
1
C. n = 3; l = 0; m = 0 ; s = Harga keempat bilangan kuantum untuk elektron
2
1 terakhir dari atom 35
17 adalah ....
D. n = 3; l = 1; m = 0 ; s = 1
2
1 A. n = 3; l = 0; m = -1; s =
E. n = 3; l = 1; m = -1 ; s = + 2
2 1
B. n = 3; l = 0; m = +1; s =
2. UN 2013 2
1
Harga keempat bilangan kuantum untuk elektron C. n = 3; l = 1; m = +1; s = +
2
terakhir dari 17 Cl adalah .... 1
1 D. n = 3; l = 2; m = 0; s =
2
A. n = 3; l = 1; m = +1, dan s = 1
2 E. n = 3; l = 1; m = 0; s =
1 2
B. n = 3; l = 1; m = 0, dan s = +
2
1
C. n = 3; l = 1; m = 0, dan s = 8. UN 2015
2
1 Suatu unsur mempunyai harga keempat bilangan
D. n = 3; l = 2; m = 0, dan s = +
2
1
kuantum dari elektron terakhir: n = 3; l = 2; m = -
E. n = 2; l = 1; m = 0, dan s = 1
2; s = = . Elektron terakhir dari unsur tersebut
2
2
3. UN 2014 terletak pada ....
Notasi M dilambangkan sebagai berikut 4822. A. 3s2
Konfigurasi elektron dan letak unsur M pada tabel B. 3p3
periodik modern secara berturut-turut adalah .... C. 3d2
D. 3d3
Konfigurasi Golongan Periode E. 3d6
Elektron
A [Ar] 4s2 4p2 IVA 4 9. UN 2016
B [Ar] 4s2 3d2 IV B 4 Berikut ini adalah potongan tabel periodik unsur.
C [Ar] 4s2 4d2 IV B 5
D [Ar] 5s2 5p2 IV A 5
E [Ar] 5s2 4d10 II B 5

4. UN 2013
Perhatiakan notasi unsur dari unsur tidak
sebenarnya berikut ini!
52 79 31
24. 34 15
Konfigurasi elektron unsur X adalah ....
A. [Ar] 4s1 3d4
B. [Ar] 4s1 3d5 Konfigurasi elektron unsur W adalah ....
C. [Ar] 4s0 3d4 A. [He] 4s2 4p6
D. [Ar] 4s2 3d5
B. [Ar] 4s1 4p10
E. [Ar] 4s2
C. [Ar] 4s2 3d6
5. UN 2013 D. [Ar] 4s2 3d4
Letak unsur Y dalam sistem periodik unsur pada E. [Ar] 4s1 3d10
golongan dan periode .
A. IV B, 3 10. UN 2016
B. IV A, 4 Suatu unsur memiliki konfigurasi elektron (Ar)
C. IV A, 6
D. VI A, 4 3d5 4s1. Unsur tersebut dalam sistem
E. VI A , 6 periodik terletak pada .
A. golongan I A, periode 4
B. golongan I B, periode 4
6. UN 2014 C. golongan IV B, periode 4
Suatu atom dengan notasi berikut!
51 D. golongan VI A, periode 4
23
Konfigurasi elektron dan letak unsur V dalam E. golongan VI B, perode 4
tabel periodik adalah ....

You might also like