You are on page 1of 18

TERMINOLOGY Phenon is a convenient term for the different forms or phenotypes

Systematics is the scientific study of the kind and diversity of that may occur within a single population (varieties ~ sexes, age
organism and of any and all relationships among them. stages, seasonal etc.)
(Systematics is the science of the diversity of organism)
Systematics botany is the study of the diversity of plants and their Pendahuluan
identification, naming, classification, and evolution. Mengapa perlu dipelajari ?
Taxonomy is the theory and practice of classifying organism -Keanekaragaman organisma di Bumi banyak sekali flora/fauna:
(taxis = arrangement; ; nomos = law) darat, air tawar hingga lautan yang dalam, organisma parasit
Classification is the arrangement of organism into group having sampai spesies spesifik
common characteristics, these group are then arranged into a -Masih banyak jenis yang belum teridentifikasi
system Flora, di daerah tropis baru 500.000 dari 3 juta organisma yang
Classification results in the placing of plants into a hierarchy of telah dipertelakan.
ranks or categories such as species, genera, families, orders, Di temperata 1 juta dari 1.5 juta organisma telah dipertelakan
classes, divisions Di Amerika Latin 15.000 tumbuhan berbunga belum diberi
Category is a class whose members are all the taxa that are nama ilmiah.
assigned a given rank (the species category is a class whose Belum banyak diketahui organisma yang punah
members are the species taxa) - Keunikan organisma : tidak ada dua individu yang sama Sifat,
Identification or determination is the recognition of certain bentuk, jenis kelamin, tahapan umur, pengaruh musiman
characters of flower, fruit, leaf, or stem and the application of a Keanekaragaman spesies tertinggi di hutan tropis, di sepanjang
name of a plant with those particular characters. khatulistiwa, umumnya di negara berkembang
Description of a taxon is a listing of its features or morphological Luas hutan tropis di Indonesia ( 112 juta), kedua setelah Brazil
characteristics refered to as taxonomic characters Luas Indonesia : 1.3 % permukaan Bumi, tetapi terdapat
Nomenclature is the aspect of taxonomy concern with the orderly 10% jenis tumbuhan berbunga di dunia
application of names to taxa in accordance with the International 12% jenis mammalia
Code 16% jenis reptil dan amfibi
Taxon is a convenient and useful term applied to any taxonomic 17% jenis unggas
group at any rank (species, genus,.. etc). 25% jenis ikan
Untuk melestarikannya diperlukan inventarisasi jenis yang kita
punya, terutama yang khas Indonesia perlu data tentang
spesies. Klasifikasi pemula, didasarkan hanya
sistematik : membantu mengelompokan, mengidentifikasi pada morfologi luar
Herbarium, lapangan
Tujuan Sistematik Omega () Taksonomi :
Memberikan metode untuk identifikasi & komunikasi Taksonomi modern atau Taksonomi
Menghasilkan sistem klasifikasi yang terpadu dan universal eksperimental
Menunjukkan implikasi evolusi dari keanekaragaman Klasifikasi alami dengan menyertakan sifat
tumbuhan/hewan dan data sebanyak mungkin dari ilmu lainnya
Memberikan nama ilmiah tunggal dalam bahasa Latin, untuk Mis : penelitian ekologi, sitologi, genetic di
setiap kelompok tumbuhan/hewan (masih hidup atau sudah lapangan, rumah kaca, kebun dan
menjadi fosil). laboratorium
Memperbaiki konsep spesies dan hubungan filogenetik Disebut juga biosistematik (John &
Menguji hasil (teori) terdahulu Luchsinger, 1987).
Pebaikan : beda populasi satu spesies atau satu spesies
sebenarnya terdiri dari beberapa populasi TAKSONOMI NUMERIK
Penemuan karakter baru dapat memperbaiki klasifikasi. Pengolahan berbagai macam data taksonomi
Apabila ada masalah dalam sistematik : Dengan metoda computer
Mendefinisikan variasi spesies Fenetik : pengolahan data atas dasar kesamaan sifat (similarity)
Menentukan hubungan filogenetetik untuk tujuan klasifikasi
Metoda : studi perbandingan karakter Kladistik : kesamaan diantara oraganisma dinyatakan dalam suatu
Teori evolusi dan genetika kladogrm yang menggambarkan urutan titik-titik percabangan
Teori ekologi dan geologi dalam filogeni
Informasi tentang morfologi, perilaku, sitogenetik diperkuat Khemotaksonomi (taksonomi berdasarkan sifat kimia)
dengan teknologi baru al.: elektroforesis, gas kromatografi, Penggunaan sifat-sifat kimia dari tumbuhan/hewan dalam
komputer pengembangan klasifikasi.

ASPEK/PENDEKATAN SEJARAH SISTEMATIK


Alfa () Taksonomi : Sejalan dengan perkembangan manusia (melalui bahasa-
Taksonomi Klasik komunikasi)
Budaya menulis berkembang perkembangan sistematik ke KONSEP TAKSONOMI
ilmiah Taksonomi :
Abad 6-7 SM : tahap awal sistematik Bagian dari sistematik tumbuhan/hewan
Anaxagoras gagasan asal usul kehidupan Mencakup prinsip, prosedur, peraturan dan dasar dari klasifikasi
300 SM : Aristoteles mengemukakan tentang alam secara Sistematik dan Taksonomi dianggap sinonim
sistematik tanpa mikroskop Taxis : arrangement (susunan)
Penjajahan Roma : penelitian terhenti selama 1500 tahun. Nommous : Hukum, aturan
Abad 13-14 M : penjelajahan dilakukan oleh orang Eropa Susunan berdasarkan peraturan
Penemuan : Anatomi manusia (Vesalius, 1583)
Peredaran darah (Harvey, 1628). Taksonomi : klasifikasi tumbuhan/hewan menurut aturan/prinsip
Sejalan dengan penemuan tersebut muncul Konsep Sistematik tertentu.
Baru Sekarang : Taksonomi : pengetahuan tentang tumbuhan/hewan
Abad pertengahan : Sistematik tanaman ekonomi dan obat yang mencakup nomenklatur, identifikasi dan klasifikasi serta
Fuchs (1501-1566), Caesapino (1583), John Ray: bekerja dengan evolusi.
hewan dan tumbuhan tentang Konsep spesies. Khemotaksonomi
Abad 17 M: penemuan biologi berkembang cepat dengan Penggunaan sifat-sifat kimia dari tumbuhan dan hewan dalam
penemuan mikroskop dan banyaknya penjelajahan. pengembangan klasifikasi.
Abad 18 M : Carl Linnaeus klasifikasi dasar karakter, Klasifikasi
binnomial system -Pengelompokan organisma dalam sistem menurut kategori tertentu
Abad pertengahan : Sistematik tanaman ekonomi dan obat - Setiap kategori mengandung sejumlah organisma dengan sifat
Fuchs (1501-1566), Caesapino (1583), John Ray: bekerja dengan yang sama dan mempunyai tetua yang sama
hewan dan tumbuhan tentang Konsep spesies. -Unit dasar untuk klasifikasi : species (jenis)
Abad 17 M: penemuan biologi berkembang cepat dengan
penemuan mikroskop dan banyaknya penjelajahan. Takson
Abad 18 M : Carl Linnaeus klasifikasi dasar karakter, Setiap kesatuan taksonomi dengan tidak memperhatikan
binnomial system tingkatannya
Akhir abad 18 dan awal abad 19 : Identifikasi/determinasi
Biologi deskriptif, Anatomi perbandingan, Homologi dan analogi, Penamaan suatu organisma dengan menggunakan pustaka (kunci
Anatomi dan fisiologi, dll dalam
buku flora, fauna), spesimen, gambar, tumbuhan segar, komputer
2. Physiological characters
Metabolic factors
Body secretions
Hubungan Biosistematik dengan ilmu lainnya
Genic sterility factors
3. Molecular characters
Immunological distance
Electrophoretic distance
Amino acid sequences of proteins
DNA hybridisation
DNA and RNA sequences
Restriction endonucleases analysis
Other molecular differences.

4. Behavioral characters
Courtship and other ethoogical isolating mechanisms
Other behavioral patterns

5. Ecological characters
Habitat and hosts
Food
Seasonal variations
Parasites
KINDS OF TAXONOMIC CHARACTERS Host reactions
1. Morphological characters
General external morphology 6. Geographic characters
Special structures (e.g. genitalia) General biogeographic distribution patterns
Internal morphology (anatomy) Sympatric-allopatric relationship of populations
Embryology Tata Nama Tumbuhan/Hewan
(Nomenklatur)
Sistem pemberian nama -Memberikan/menunjukkan arah pustaka
tumbuhan/hewan -Dalam bahasa latin atau dilatinkan
-Secara ilmiah = tata nama -Mengungkapkan suatu aspek yang dimiliki tumbuhan
tumbuhan/hewan Solanum tuberosum ; Canna edulis;
Hibiscus schizopetalus
Tujuan : 3. Penamaan sistem binomial
1. Sebagai media untuk komunikasi - Pelopor Carolus Linnaeus
2. Menunjukkan identitas tumbuhan/hewan - Terdiri dari 2 kata
3. Menunjukkan kekerabatan - Kata pertama : nama Genus (marga), ditulis dengan huruf
besar
1. Nama Umum, nama daerah - Kata kedua : Penunjuk jenis (Specific epithet)
Dasar pemberian nama berlainan: - Dilengkapi dengan nama Author (penulis)
sifat khas, tempat tumbuh - Nama penuh atau singkatan dari orang yang memberi nama,
Misalnya : jambu batu, jambu air, salak bali membuat pertelaan dan menerbitkannya untuk pertama kali.
Penggunaan sangat terbatas - Kata pertama dan kedua diberi garis di bawahnya atau ditulis
Tidak universal, tanpa metode penamaan dengan huruf lain dalam teks.
Dalam banyak hal membantu
mis : Contoh :
Jambu batu (Psidium guajava) Solanum torvum L
Dukuh, duku condet (Lansium domesticum) Shorea javamica Kooders et Valeton
Gedang, pepaya, pepaya cibinong (Carica papaya) Taxodium distichum (L.) Rich
Cemara (Casuarina equisetifolia, Pinus merkusii, Araucaria Pithecelobium fagifolium Blume ex Miquel
araucana, Cupressus spp) Sinonim : Thuya aphylla L (1753)
Tamarix articulata Vahl. (1781)
2. Nama ilmiah Homonim : Viburnum fragrans Loisel (1824)
-Netral : dapat diterima semua fihak Viburnum fragrans Bunge (1831)
-Setiap jenis satu nama ilmiah Varietas/Kultivar
-Telah lama digunakan Raphanus sativus L. var. radicula Pers
Species Plantarum dari Carolus Linnaeus, 1753 Oryza sativa Si Gadis. Si Gadis : Penunjuk kultivar
Hibrida
Hibiscus X archeri Wats = H. rosa-sinensis L. X H. schizopetalus angustifolia
(Mast.) Hook. f. Anak Jenis Sub species
Vernonia angustifolia Michx Jenis Species
Anak Deret Subseries
Verae Deret Series
Paniculatae Anak Seksi Subsectio
Lepidoploa Seksi Sectio
Anak Marga Sub Genus
Marga Genus
-ineae Vernoniaceae Anak Puak Sub tribus
-eae Vernonieae Puak Tribus
-inales Anak Suku Sub familia
-aceae Asteracea Suku Familia
-inales Anak Kelas Sub Ordo
-ales Asterales Bangsa Ordo
-idea Ateridae Anak Kelas Sub classis
-opsida Magnoliopsida- Kelas Classis
-phyta Magnoliophyta Divisi Divisio
Dunia Tumbuhan Regnum vegetable
Indonesia Latin
Akhiran Contoh Tingkat Takson
Hewan
Untuk hibrida dari marga yang berbeda, tanda X di depan Kingdom
X Fatshedera lizei = Fatsia japonica X Hedera helix Phylum
Tumbuhan Subphylum
Anak forma Sub forma Superclass
Forma Forma Class
Anak varitas Sub varietas Subclass
Varitas Varietas Cohort
Vernonia angustifolia ssp. Superorder
Cohort Keanekaragaman dan perkembangan
Superorder
Order Klasifikasi
Suborder
Superfamily-oidea TUMBUHAN
Family idea
Subfamily inae 1. Sistem buatan
Tribe-ini Dasar : sifat atau aspek tertentu dari tumbuhan
SubTribe ina Theoprastus (370-285SM) Bapak Botani
Genus Historia plantarum
Subgenus Tumbuhan : pohon, perdu, semak, herba
Species John Ray (1627-1705) awal sistem alami
Subspecies

Imperfectae (without flowers) Tumb.


Rendah
Dicotyledons
Perfectae (with flowers) Tumb
berbunga
Monocotyledons
Herbs
Arbores
Plant kingdom
Dicotyledons
Monocotyledons Tumbuhan :
-Keadaan mahkota bunga Divisio :
-Keadaan bakal buah Schizophyta
-A.P. De Candole (1778-1893) Thallophyta
Tambahan sistem jaringan pembuluh Bryophyta
Charles Darwin : Dokrin evolusi Pterydophyta
On the origin of the species (1859) Spematophyta
2 Kingdom (Haeckel) : Hewan
Plantae Phylum
Animalia Protozoa
Wittaker : 5 kingdom Porifera
Coelenterata
Platyhelminthes
Annelida
Mollusca
Echinodermata
Arthropoda
Chordata
Ada organisma yang sukar ditentukan
Hewan ?
Tumbuhan ?
Filogeni (Haeckel, 1866)

Keanekaragaman spesies & perkembangan klasifikasi


(Tumbuhan & Hewan)

Klasifikasi Haeckel
Protozoa
Metazoa
Porifera
Coelenterata
Platyhelminthes
Nemathelmintes
Annelida
Echinodermata
Mollusca
Arthropoda
Chordata
Classification and phylogeny of five kingdoms by
Margulis and Schwartz

Klasifikasi Baru Wittaker


Monera :
Schizophyta (Bakteri)
Cyanophyta (Ganggang Biru)
Metaphyta :
Bryophyta
Tracheophyta
Protista
Ganggang
Jamur
Jamur Lendir
(slime molds)
Divisi : Bryophyta
1. Kelas: Hepatica
2. Kelas: Musci
3. Divisi :Pteridophyta
1. Kelas :Equisetine
2. Kelas :Lycopodina
3. Kelas :Filicinae

B. Phanerogamae
Divisi: Gymnospermae
Divisi: Angiospermae
1. Kelas:
Monocotyleae
2. Kelas: Dicotyleae
Anak Kelas:
Chloripetale
Anak Kelas:
Sympetalae
Engler (1844-1930) & Prantl (1849-1893)
3. Sistem klasifikasi filogenetik Divisi : Embryophyta siphonogama
1. Anak Divisi : Gymnospermae
2. Anak Divisi : Angiospermae
-Berdasarkan keturunan dan hubungan kekerabatan --- Pengaruh 1. Kelas : Monocotyledoneae
teori evolusi 2. Kelas : Dicotyledoneae
-Peralihan ke sistem filogenetik A.W. Eichler (1839-1887) Sistem Filogeni Intensif
Bessey (1845-1915)
A. Cryptogamae Pterydophyta & Gymnospermae --- beberapa divisi
Divisi: Thallophyta Dicotyledoneae dimulai dengan kompleks Magnoliaceae
1. Kelas : Algae Ranunculaceae
2. Kelas : Fungi Hutchinson (1884-1972)
Angiosperm berasal dari Proangiosperm - Asteridae
Angiosperm : - Monocotyledon Kelas : Liliopsida (=Monocotyledoneae)
- Dicotyledon herba Anak kelas : - Alismatidae
- Dicotyledon berkayu - Arecidae
- Commelinidae
Sistem klasifikasi sekarang - Zingiberidae
Ditunjang data-data : biokimia, palinologi, embriologi, sitologi, - Lilidae
sitogenetik, palaebotani.
Selain data-data anatomi & morfologi
R. Thorne (AS) Takhtajan (Rusia)
Cronquist (AS) Dahlgren (Denmark) Jones & Luchsinger 1987
Divisi: Pinophyta (=Gymnospermae)
Anak Divisi: Cycadophytina
Kelas: Lyginopteridopsida (Paku berbiji)
Bennettitopsida
Cycadopsida
Anak Divisi : Pinophyta
Kelas : - Ginkgoopsida
- Cordaitopsida
- Coniferopsida
Anak Divisi : Gnetophytina
Cronquist. 1981
Divisi: Magnoliophyta (= Angiospermae)
Kelas: Magnolopsida (=Dicotyledoneae)
Anak Kelas : - Magnoliidae
- Hamamelidae
- Caryophyllidae
- Dilleniidae
- Rosidae
KONSEP TAKSONOMI TUMBUHAN Penelitian ekologi, sitologi, genetik dll. Di lapangan, rumah kaca,
kebun dan laboratorium. Disebut juga biosistematik (John &
Sistematik Tumbuhan Luchsinger, 1987)
Pengetahuan Tentang kekerabatan, taksonomi, identifikasi, Taksonomi Numerik
nomenklatur, klasifikasi, keanekaragaman dan perbedaan di antara Pengolahan berbagai macam data taksonomi
tumbuhan (Simso, 1961) Menggunakan metoda komputer
Taksonomi Tumbuhan Fenetik : pengolahan data atas dasar kesamaan sifat (similarity)
Sebagian dari sistematik tumbuhan untuk tujuan klasifikasi
Mencakup : prinsip, prosedur, peraturan dan dasar dari Kladistik : kesamaan di antara organisme dinyatakan dalam suatu
klasifikasi kladogram yang menggambarkan urutan titik-titik percabangan
(De Candole, 1813) dalam filogeni
Sistematik dan Taksonomi dianggap sinonim Contoh
Taxis : arrangement (susunan) kladogram
Nommous : hukum/aturan Susunan berdasarkan aturan Khemotaksonomi (Taksonomi Kimia)
Taksonomi Tumbuhan : klasifikasi tumbuhan menurut Penggunaan sifat-sifat kimia dari tumbuhan dalam pengembangan
aturan/prinsip tertentu klasifikasi
Kini : Taksonomi tumbuhan = pengetahuan tumbuhan yang Klasifikasi
mencakup nomenklatur, identifikasi dan klasifikasi serta evolusi Pengelompokan organisme dalam sistem menurut kategori
tertentu
Setiap kategori mengandung sejumlah organisme dengan sifat
AspekPendekatan
yang
Alfa () Taksonomi :
sama dan mempunyai tetua yang sama
taksonomi klasik
Unit dasar untuk klasifikasi : species (jenis)
klasifikasi pemula didasarkan hanya pada morfologi luar
Takson
herbarium, lapangan
Setiap kesatuan taksonomi dengan tidak memperhatikan
Omega () Taksonomi :
tingkatannya
Taksonomi modern atau taksonomi eksperimental
Identifikasi dan Determinasi
Klasifikasi alami dengan menyertakan sifat & data sebanyak
Penamaan suatu organisme dengan menggunakan pustaka (kunci
mungkin dari bidang ilmu lainnya (A.J. Cain, 1956)
dalam
buku flora), spesimen herbarium, gambar tumbuhan segar, Memberikan/menunjukkan arah pustaka
komputer. Dalam bahasa latin atau dilatinkan
Mengungkapkan suatu aspek yang dimiliki
TATANAMA TUMBUHAN (NOMENKLATUR BOTANI) tumbuhan
Sistem pemberian nama tumbuhan Solanum tuberosum
Secara ilmiah = tata nama tumbuhan Canna edulis
Tujuan Hibiscus schizopetalus
1. Sebagai media untuk komunikasi 3. Penamaan sistem binomial
2. Menunjukkan identitas tumbuhan Pelopor : Carolus Linnaeus
3. Menunjukkan kekerabatan Terdiri atas tiga kata
Buku : Kode internasional tata nama tumbuhtumbuhan Kata pertama :
(saduran Mien A. Rivai, 1972) Genus (marga) Huruf pertama ditulis dengan huruf besar
1. Nama Umum, nama daerah Kata kedua :
Dasar pemberian nama berlainan : sifat khas, Penunjuk jenis (specific epiphet)
tempat tumbuh dst. Misalnya jambu batu, Kata ketiga :
jambu air, salak bali Author (penulis) Nama penuh atau singkatan dari orang
Penggunaan sangat terbatas yang memberi nama, membuat pertelaan
Tidak universal, tanpa metoda penamaan dan menerbitkannya untuk pertama kali.
Dalam banyak hal dapat membantu Kata pertama dan kedua diberi garis di bawahnya atau ditulis
Jambu batu ( Psidium guajava) dengan huruf lain
Dukuh/duku condet ( Lansium domesticum) Contoh :
Gedang, pepaya, pepaya Cibinong ( Carica papaya) Solanum torvum L.
Cemara ( Casuarina equisetifolia, Pinus merkusii, Araucaria Shorea javanicaKoorders et Valeton
araucana, Cupressus spp.) Taxodium distichum (L.)Rich
2. Nama ilmiah / nama botani Phitecelobium fagifolium Blume ex Miquel
Netral dapat diterima semua pihak Sinonim :
Setiap jenis satu nama ilmiah Thuja aphylla L. (1753)
Telah lama digunakan Tamarix articulata Vahl. (1781)
Species Plantarum dari Carolus Linnaeus, 1753 Homonim :
Viburnum fragrans Loisel (1824) Carriere memasukkan Pinus canadensis dalam
Viburnum fragrans Bunge (1831) genus Tsuga, tetapi pengarang pertama harus
Raphanus sativus L. var. radicula Pers. dituliskan di antara kurung
Hibiscus X archeri Wats. =
H. rosa-sinensis L X H. schizopetalus Tingkat-tingkat takson berdasarkan kode
(Mast.) Hoof.f. Oryza sativa L. forma glutinosa Auct. internasional tata nama tumbuh-tumbuhan
Oryza sativa Si Gadis Tingkat takson
Si Gadis penunjuk kultivar Contoh Akhiran Latin Indonesia
Untuk hibrida dari marga yang berbeda, tanda X di depan Regnum vegetabile Dunia Tumbuhan
X Fatshedera lizei = Fatsia japonica X Divisio Divisi Magnoliophyta - phyta
Hedera helix Classis Kelas Magnoliopsida - sida
Beberapa penulisan nama ilmiah Sub Classis Anak kelas Asteridae - idae
tumbuhan Ordo Bangsa Asterales - ales
Phalaris arundinacea L. Sp. PL. 55, 1753 Sub Ordo Anak bangsa
Dipublikasikan oleh Linnaeus dalam Species Familia Suku Asteraceae - aceae
Plantarum tahun 1753, pertelaan dimuat pada Sub familia Anak suku - oideae
halaman 55, publikasi telah disebarkan dan sah. Tribus Puak Vernonieae - eae
Shorea javanica Koorders et Valeton Sub tribus Anak puak Vernonineaea - ineae
( Shorea javanica Koorders & Valeton) Genus Marga Vernonia
Dipublikasikan oleh Koorders & Valeton Sub genus Anak marga
bersama-sama Sectio Seksi Lepidoploa
Capparis lasintha R.Br. ex DC Sub sectio Anak seksi Paniculatae
Publikasi capparis lasiantha oleh Robert Brown Series Deret Verae
tidak berlaku (: tanpa pertelaan) Sub series Anak deret
De Candole mempublikasikannya sampai Species Jenis Vernonia angustifolia Michx
berlaku. Kalau disingkat Sub species Anak jenis Vernonia angustifolia ssp. Angustifolia
Capparis lasiantha DC. Varietas Varitas
Pinus canadensis L. Sub varietas Anak varitas
Tsuga canadensis (L.) Carr. Forma Forma
Sub forma Anak forma
Nomina Conservanda Monocotyledons
Familia Nama Lain*) Dicotyledons
Lamiaceae Labiatae Arbores
Asteraceae Compositae Monocotyledons
Brassicaceae Cruciferae Carl Von Linne / Carolus Linnaeus
Apiaceae Umbelliferae (1707 1778)
Arecaceae Palmae Species Plantarum (1753)
Clusiaceae Guttiferae Sistem seksual
Poaceae Graminae Hubungan kekerabatan tidak diperhatikan
Fabaceae (Leguminosae) Tumbuhan : 24 kelas
*) Sudah lazim dipakai sejak dulu, Monandria
dianggap berlaku penerbitannya Diandria
KEANEKARAGAMAN DAN Triandria
PERKEMBANGAN KLASIFIKASI Tetrandria
1. Sistem Buatan Pentrandria
Dasar : sifat atau aspek tertentu Cryptogamia
dari tumbuhan 2. Sistem Alamiah
Theoprastus (370 285 SM) Adanya sifat-sifat hubungan alamiah yang
Bapak botani lebih erat di antara tumbuhan
Historia Plantarum De Jussieu (1789)
Tumbuhan : pohon, perdu, semak, herba Jumlah kotiledon
John Ray (1627 1705) awal sistem Acotyledoneae tumbuhan rendah
alami Monocotyledoneae
Imperfectae (without flowers) Dicotyledoneae
Tumbuhan rendah Keadaan mahkota bunga
Herbs Keadaan bakal buah
Dicotyledons A.P. De Candole (1778 1893)
Perfectae (with flowers) Tambahan : Sistem Jaringan Pembuluh
Tumbuhan berbunga Charles Darwin Doktrin evolusi
Plant kingdom
On the Origin of the Species (1859) 2. Kelas : Dicotyledoneae
3. Sistem Kalsifikasi Filogenetik Anak kelas : Archichlamideae
Berdasarkan keturunan dan hubungan (Choripetalae & Apetalae)
kekerabatan Anak kelas : Metachlamideae
pengaruh teori evolusi (Sympetalae)
Peralihan ke sistem filogenetik 4. Sistem Filogenetik Intensif
A.W. Eichler (1839 - 1887) Bessey (1845 1915)
A. Cryptogamae Pteridophyta & Gymnospermae beberapa
Divisi : Thalophyta divisi
1. Kelas : Algae Dicotyledoneae dimulai dengan kompleks
2. Kelas : Fungi Magnoliaceae ---Ranunculaceae
Divisi : Bryophyta Hutchinson (1884 1972)
1. Kelas : Hepatica Angiospermae berasal dari proangiosperm
2. Kelas : Musci Angiospermae :
Divisi : Pteridophyta Monocotyledon
1. Kelas : Equisetinae Dicotyledon herba
2. Kelas : Lycopodinae Dicotyledon berkayu
3. Kelas : Filicinae Tabel Perbandingan konsep-konsep
B. Phanerogamae Engler dan Bessey
Divisi : Gymnospermae
Divisi : Angiospermae
1. Kelas : Monocotyleae
2. Kelas : Dycotileae
Anak kelas : Choripetalae
Anak kelas : Sympetalae
Engler (1844 1893) & Pranti (1849 1893)
Divisi : Embryophyta
1. Anak Divisi : Gymnospermae
2. Anak Divisi : Angiospermae
1. Kelas : Monocotyledoneae
Bunga sederhana adalah
primitif
Polipetal; periantium banyal, lepas,
bagian-bagiannya sebanding; biseksual
PolinasI oleh serangga
Ranales
Dicotyledon primitif
Gymnospermae cycadeoid
Bunga dengan banyak bagian adalah
primitif
Besseys
cactus
5. Sistem Klasifikasi Sekarang
Ditunjang data-data
Sifat Englerian School Besseyan School Biokimia, Embriologi, Sitogenetik, Palinologi,
Bunga Primitif Sitologi, Palaeobotani, dll.
Mekanisme polinasi Disamping data-data : anatomi dan morfologi
primitif R. Thorne (AS)
Dicotyledon dimulai Takhtajan (Rusia)
dengan Cronquist (AS)
Monocotyledon Dahlgren (Denmark)
diturunkan dari Jones & Luchsinger (1987)
Leluhur Divisi : Pinophyta
Filosofi Anak Divisi : Cycadophytina
Apetal, uniseksual Kelas : Lyginopteridopsida (paku berbiji)
Polinasi oleh angin Bennettitopsida
Amentiferae Cycadopsida
Gymnospermae Anak Divisi : Pinophytina
Gymnospermae Kelas : Ginkgoopsida
coniferoid atau gnetoid Cordaitopsida
Coniferopsida
Anak Divisi : Gnetophytina
Cronquist, 1981
Divisi : Magnoliophyta ( = Angiospermae)
Kelas : Magnoliopsida (= Dicotyledoneae)
Anak Kelas : Magnoliidae
Hamamelidae
Caryophyllidae
Dilleniidae
Rosidae
Asteridae
Kelas : Liliopsida (= Monocotyledoneae)
Anak Kelas : Alismatidae
Arecidae
Commelinidae
Zingiberidae
Liliidae
Diagram klasifikasi Angiospermae Cronquist
Dugaan hubungan evolusi anak-anak
kelas Magnoliopsida

You might also like