Manusia dan sejarah memiliki suatu keterkaitan yang erat. Tanpa
sejarah, patut dipertanyakan eksistensi manusia sebagai makhluk hidup yang tinggal dan menetap. tanpa manusia, sejarah pun menjadi kosong.karena Pernyataan di atas didasari oleh konsep bahwa sejarah yang didalamnya terdiri dari kejadian-kejadian memilik manusia sebagai objeknya. Kuntowijoyo mengemukakan bahwa sejarah adalah suatu rekonstruksi masa lalu yang sudah barang tentu disusun oleh komponen- komponen tindakan manusia berupa yang dipikirkan, dilakukan dan diucapkan. Sederhananya adalah, Sejarah adalah suatu bidang yang mempelajari tentang apa yang dilakukan, dipikirkan dan diucapkan manusia pada masa lalu. Manusia dalam sejarah dapat mencakup : manusia sebagai subjek dalam sejarah dan manusia sebagai objek dalam sejarah. Manusia sebagai subjek sejarah berarti tindakan manusia dalam menentukan arus kesejarahan. Peran ini kebanyakan dilakukan oleh para sejarawan yang meneliti dan menulis peristiwa masa lalu. Manusia sebagai subjek sejarah cenderung bersifat subjektif. Manusia yang mempengaruhi sejarah karena manusialah yang membuat sejarah. Karena manusia yang mengendalikan sejarah berarti menegaskan kedinamisan dirinya. Karena manusia yang membuat sejarah, sudah seharusnya setiap dari diri kita menjadi seorang sejarawan. Minimal sejarawan bagi diri sendiri (every man is own historians). Dalam sudut pandang manusia sebagai objek sejarah, manusia merupakan menu sejarah yang di kaji oleh subjek. Objek yang berarti masuk dalam konteks yang telah terjadi Sedang dalam sudut pandang manusia sebagai subjek sejarah, manusia dapat menjadi penyedia menu sejarah tersebut. A. Konsep Ruang dan Waktu dalam Sejarah 1. Konsep Ruang dalam Sejarah Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian (Sumaatmadja, 1981). Ruang tidak hanya sebatas udara yang bersentuhan dengan permukaan bumi, tetapi juga lapisan atmosfer terbawah yang memengaruhi permukaan bumi. Ruang juga mencakup perairan yang ada di permukaan bumi (laut, sungai, dan danau) dan dibawah permukaan bumi (air dan tanah) sampai ke kedalaman tertentu. Ruang juga mencakup lapisan tanah dan batuan sampai pada lapisan tertentu yang menjadi sumber daya bagi kehidupan. Berbagai organisme dan makluk hidup juga merupakan bagian dari ruang. Dengan demikian, batas ruang dapat diartikan sebagai tempat dan unsur-unsur lainnya yang mempengaruhi kehidupan di permukaan bumi.
Konsep waktu dalam mempunyai arti masa atau periode
berlangsungnya perjalanan kisah kehidupan manusia. Waktu dapat dibagi menjadi tiga, yaitu waktu lampau, waktu sekarang, dan waktu yang akan datang. Demikian kita memahami tempat (ruang) dan waktu tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. 2. Konsep Waktu dalam Sejarah Waktu (dimensi temporal) memiliki dua makna yanki makna denotatif dan makna konotatif . makna waktu secara denotatif adalah merupakan satu kesatuan : detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, abad, dan sebagainya. Sedangkan makna waktu secara konotatif adalah waku sebagai suatu konsep. Ruang (dimensi spasial) merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa alam maupun peristiwa social dan peristiwa sejarah dalam proses perjalanan waktu. Manusia (dimensi manusia) adalah pelaku dalam peristiwa social dan peristiwa sejarah. dengan demikian ketiga konsep tersebut, yaitu ruang, waktu, dan manusia merupakan tiga unsur penting yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu peristiwa dan perubahannya.