Professional Documents
Culture Documents
AGUSTINA SHINTA
Staf Pengajar Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya
ABSTRACT
The objective of the research is to identify the nutrition adequacy rate in the city of
Probolinggo and the strategy to increase such rate. The adequacy of nutrition can be viewed from the
state of nutrition. State of nutrition is a body condition as a result of the balance between food intake
and how it is used by the body. This can be measured through various dimensions and each element of
nutrition both micro as well as macro elements of nutrition. The macro element of nutrition is energy,
protein and fat while micro element of nutrition is calcium, phosphor, zinc and vitamin C. Information
on the component of food being consumed is obtained through peoples recall one-day
consumption interview approach. This information is then converted into Household Measurement in
gram unit. By using Software Nutrition Modelin which referred to the List of Food Composition
(DKBM, Ministry of Health, 1998)the amount of energy (kcal), both animal and vegetable proteins
(gram), fat (gram), vitamins and other micro nutrition are obtained. The result of the research showed
that Probolinggo has yet categorized as Nutrition Endure since it has yet reached the indicator of
75%. Hence, a recommendation on a strategy to up-scale the category from Nutrition Adequate to
Secured Nutrition is necessary.
PENDAHULUAN
1
Agustina Shinta : Identifikasi Angka Kecukupan Gizi Dan Strategi
tubuh akan mudah terserang penyakit infeksi AKP merupakan pembagian dari AKP aktual
yang selanjutnya dapat menyebabkan kematian. dibagi AKP normatif dikali 100. Dikatakan
Makanan yang masuk kedalam tubuh rawan gizi apabila prosentase AKE dan AKP
selanjutnya melalui proses pencernaan dipecah kurang dari 75 %. AKG normatif diperoleh dari
menjadi zat gizi, kemudian zat gizi tersebut Widyakarya Pangan dan Gizi tahun 2004, angka
diserap kedalam aliran darah yang tersebut direkomendasikan agar seseorang dapat
mengangkutnya ke berbagai bagian tubuh. hidup sehat dan dapat aktif menjalankan
Penilaian tentang kecukupan gizi menjadi aktifitas sehari-hari secara produktif. Karena di
penting karena dapat digunakan sebagai dasar dalam makanan terkandung zat gizi
untuk pengembangan program ketahanan (karbohidrat, lemak dan protein) untuk
pangan dan membantu mengatasi kekurangan memenuhi trifungsi makanan yaitu sebagai
gizi yang dialami suatu masyarakat, penghasil energi, untuk
menyediakan sejumlah dan jenis yang pembangun/pertumbuhan dan untuk
diperlukan guna mendukung peningkatan pengatur/pemelihara. Sedangkan untuk AKL,
kesehatan penduduk. Pemerintah tentunya angka lemak aktual dihitung 15 % dari energi
sangat berkepenting-an memonitor kondisi yang diserap oleh responden, kemudian AKL
status gizi penduduknya guna menentukan aktual dibagi dengan AKL normatif (dengan
apakah upaya-upaya yang telah dilakukan guna melihat lampiran AKG normatif).
memperbaiki status gizi masyarakat-nya sudah Selain Energi, Lemak dan Protein yang
berjalan secara efektif. akan dihitung, untuk lebih mengetahui Angka
Untuk menetapkan status gizi seseorang Kecukupan Gizi lebih lengkap agar hasil
diperlukan pengukuran untuk menilai berbagai penelitian ini dapat digunakan untuk strategi
tingkatan apakah suatu masyarakat mengalami ketahanan pangan, maka dihitung pula Angka
kekurangan gizi atau tidak. Angka Kecukupan Kecukupan Gizi terhadap unsur mikro seperti
Gizi (AKG) yang dianjurkan yaitu suatu Calsium, Zat besi, vitamin C dan Fosfor.
kecukupan rata-rata zat gizi yang dikonsumsi Perhitungan Angka Kecukupan Gizi Mikro
setiap hari oleh seseorang menurut golongan kemudian dibandingkan dengan anjuran dari
umur, jenis kelamin, ukuran tubuh dan aktivitas Model Pengukuran oleh hasil Widyakarya
untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Pangan tahun 2004 (lampiran).
Dalam menghitung kecukupan gizi yang
dianjurkan umumnya sudah diperhitungkan METODOLOGI PENELITIAN
factor keberagaman terhadap kebutuhan
individu sehingga AKG merupakan nilai rata- Penelitian ini dilakukan dengan
rata yang dicapai penduduk dengan indicator menggunakan metode wawancara dengan
yang sudah ditetapkan sebelumnya. Seseorang menetapkan responden dengan mengambil
yang mengkonsumsi zat gizi yang umumnya secara purposive dua kecamatan (Kecamatan
terkandung dalam bahan pangan berguna untuk Kedopok dan Mayangan) dari lima kecamatan
memberikan energi kepada tubuhnya, mengatur yang terdapat di Kota Probolinggo, guna dapat
proses dan mekanisme tubuh, pertumbuhan mengidentifikasi dan menggambarkan situasi
tubuh dan memperbaiki jaringan tubuh. dan kondisi Kota Probolinggo dalam
Beberapa zat gizi kemungkinan menggantikan menghadapi kecukupan gizi.Dari masing-
zat gizi lainnya yang umumnya mempunyai masing kecamatan ditetapkan 3 (tiga) kelurahan
fungsi yang jelas di dalam tubuh. yang memiliki potensi paling tinggi mengenai
Kerawanan atau kecukupan pangan gizi ketahanan ataupun kerawanan gizinya.
dapat diukur dari prosentase Angka Kecukupan Kecamatan Kedopok diwakili oleh kelurahan
Gizi yang terdiri dari prosentase Angka Jrebeng Wetan, Sumber Wetan dan Kareng Lor,
Kecukupan Gizi terhadap Energi (AKE), sedangkan Kecamatan Mayangan diwakili oleh
prosentase Angka Kecukupan Gizi terhadap kelurahan Mangunharjo, Mayangan dan
Protein (AKP), prosentase Angka Kecukupan Wiroborang. Data yang diperlukan dalam
Gizi terhadap lemak (AKL) dan Angka penelitian ini adalah data primer dengan
Kecukupan Gizi terhadap unsur-unsur mikro menggunakan tenik wawancara terhadap
(AKMikro). Prosentase AKE merupakan responden rumah tangga dan perangkat
pembagian dari AKE aktual dibagi dengan AKE kelurahan untuk mendapatkan informasi
normative dikali 100, sedangkan prosentase makanan yang dikonsumsi satu hari yang lalu.
2
Agustina Shinta : Identifikasi Angka Kecukupan Gizi Dan Strategi
Setelah dilakukan perhitungan AKG kemudian dibutuhkan perhari, angka yang diperoleh jauh
dianalisa data tersebut dengan menggunakan dari anjuran yang ditetapkan . Rata-rata Angka
analisa deskriptif sehingga nantinya diharapkan Kecukupan Lemak di Kecamatan Kedopok
dapat dirumuskan strategi penanggulangan sangat kecil yaitu sebesar 26.18 %, padahal
kerawanan gizi yang terjadi di kota Probolinggo. seharusnya AKL anjuran mencapai 100 %,
sedangkan Kecamatan Mayangan lebih kecil
HASIL DAN PEMBAHASAN lagi yaitu 22,32%. Dari hasil penelitian
responden jarang sekali mengkonsumsi
Angka Kecukupan Energi, Protein dan makanan cemilan yang mengandung lemak
Lemak seperti biscuit, es cream, coklat, makanan cepat
Dari hasil penelitian terlihat pada Tabel 1 saji, goreng-gorengan, sehingga lemak hanya
di bawah ini, Kota Probolinggo belum masuk diperoleh pada saat makanan utama menggoreng
dalam kategori Wilayah Tahan Gizi karena ikan, tempe, tahu ataupun telor. Dengan
angka perolehan kecukupan energi, lemak perhitungan ini, instansi terkait diharapkan dapat
maupun protein belum mencapai 75 %. Untuk memberikan sosialisasi pentingnya lemak dan
AKE rata-rata perolehan rata-rata 68.61 %, bahan pangan apa saja yang banyak
namun untuk Kecamatan Kedopok dapat mengandung lemak.
mencapai Angka Kecukupan Energi yang
melebihi 75 % yaitu 76,56%. Angka Kecukupan Gizi Terhadap Unsur
Untuk Angka Kecukupan Protein, rata- Mikro
rata 68,65 % , masih dibawah indikator 75 %,
dan perlu dicermati dan dihitung dengan Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa zat
seksama bahwa protein yang dikonsumsi gizi mikro aktual belum terpenuhi dibanding
kebanyakan adalah protein nabati seperti tahu normatifnya , meskipun tidak dihitung secara
dan tempe, sangat kurang sekali responden eksplisit prosentase kecukupannya maka dapat
mengkonsumsi protein hewani. Padahal untuk disimpulkan bahwa jenis makanan yang
kecukupan protein juga dipengaruhi oleh dikonsumsi masyarakat Kecamatan Kedopok
kualitas protein yang dikonsumsi artinya ada belum dapat menghasilkan zat gizi mikro yang
perimbangan antara protein hewani dan nabati. memadai. Kasus di perkotaan, zat gizi mikro
Hal ini dapat dimaklumi dengan pekerjaan dapat terpenuhi dengan mudah karena adanya
kebanyakan adalah kuli bangunan, buruh tani, penjualan secara bebas berbagai macam
becak, makelar sapi, petani maka suplemen.dan juga kesadaran masyarakat dalam
pendapatanpun yang diterima oleh responden mengkonsumsi susu yang mempunyai
sangat kecil. Mereka harus membagi kandungan Fosfor dan Kalsium yang tinggi.
pendapatannya dengan pengeluaran lain, seperti Sedangkan di pedesaan, usia selepas ASI hanya
konsumsi pangan, pendidikan dan kesehatan ditemukan satu anak yang berusia antara 2
hingga 5 tahun yang mengkonsumsi susu dan
Tabel 1. Prosentase Angka Kecukupan Energi tidak ada satupun responden yang
Kota Probolinggo tahun 2009 mengkonsumsi suplemen.
Rata- Rata- Tabel 2. Angka Kecukupan Gizi terhadap
rata Rata-rata rata Unsur Mikro Tahun 2009
%AKE % AKP % Ca Fe Vit C
Kecamatan actual aktual AKL Kecamatan (mg) F (mg) (mg) (mg)
Kedopok 76.56 74.05 26.18 Kedopok 369.84 411.71 17.69 93.65
Mayangan 60,65 63,25 22,32 Mayangan 135.07 330.89 6.28 24.92
Rata-rata 68,61 68.65 24.25 Sumber: Analisis Data Primer
Sumber: Analisis Data Primer
Dari Grafik 1 dapat diketahui bahwa
Sedangkan hasil perhitungan Angka untuk AKG mikro Calsium dan Fosfor di semua
Kecukupan Lemak semua masih termasuk kecamatan jauh dari anjuran pemerintah.
rawan lemak karena dari konsumsi lemak / Sedangkan untuk AKG zat besi hanya kelurahan
minyak yang dianjurkan bagi sebagian besar Kareng Lor Kecamatan Kedopok yang dapat
orang dewasa, harus dapat menyumbang melebihi anjuran, dan untuk AKG vitamin C
minimal 15 % dari total energi / kalori yang semua kelurahan di kecamatan Kedopok
3
Agustina Shinta : Identifikasi Angka Kecukupan Gizi Dan Strategi
melebihi AKG yang dianjurkan. Berdasarkan daun melinjo untuk sayur asem 182 mg, ketiga
penelitian, responden banyak mengkonsumsi bahan pangan tersebut adalah tertinggi
daun singkong yang mempunyai kandungan kandungan vitamin C-nya dibanding bahan
vitamin C sebesar 275 mg, daun kelor 220 mg, pangan yang lain.
800.00
700.00
600.00
miligram
500.00
400.00
300.00
200.00
100.00
0.00
Ca F Fe Vitamin C
un su r m i kro
800.00
700.00
600.00
500.00
miligram
400.00
300.00
200.00
100.00
0.00
Ca F Fe Vitamin C
unsur m i kro
4
Agustina Shinta : Identifikasi Angka Kecukupan Gizi Dan Strategi