Professional Documents
Culture Documents
Kode Perilaku Profesional
Kode Perilaku Profesional
KERAHASIAAN
Seorang akuntan dalam melaksanakan tugasnya dapat memperoleh informasi tentang atau dari
kliennnya. Seringkali informasi yang diperoleh ini tidak boleh diketahui (rahasia) oleh pihak
lain, karena dapat merugikan kepentingan kliennya.
Kepentingan umum dan profesi menuntut bahwa standar profesi yang berhubungan dengan
kerahasiaan didefinisikan bahwa terdapat panduan mengenai sifat sifat dan luas kewajiban
kerahasiaan serta mengenai berbagai keadaan di mana informasi yang diperoleh selama
melakukan jasa profesional dapat atau perlu diungkapkan.
Seorang akuntan harus menyadari mengenai tugas menjaga kerahasiaan tersebut, dan tidak
memanfaatkan informasi yang bersangkutan bagi kepentingan pribadinya maupun pihak lain.
Akuntan harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa
profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan,
kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
Akuntan mempunyai kewajiban untuk memastikan staf di bawah pengawasannya dan orang-
orang yang diminta nasihat dan bantuannya menghormati prinsip kerahasiaan.
Akuntan mempunyai kewajiban untuk menghormati kerahasiaan informasi klien atau pemberi
kerja yang diperoleh melalui jasa profesional yang diberikannya. Kewajiban kerahasiaan
berlanjut bahkan setelah hubungan antar anggota dan klien pemberi kerja berakhir
Akuntan yang mempunyai akses terhadap informasi rahasia tentang penerima jasa tidak boleh
mengungkapkannya kepada publik. Karena itu akuntan tidak boleh membuat pengungkapan
yang tidak disetujui (unauthorized disclosure) kepada orang lain. Hal ini tidak berlaku untuk
pengngkapan informasi dengan tujuan memenuhi tanggung jawab berdasarkan standar
profesional.
Contoh hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan sejauh mana informasi rahasia
dapat diungkapkan :