Professional Documents
Culture Documents
OLEH
JABAL AHSAN
NIRWANA LAHIS
ERNA ERVIANTI
HASNINDA DAMRIN
I. Persiapan Program
dengan anak normal yang sebaya. Terdapat beberapa pendapat yang menyatakan
bahwa bagaimanapun sistem pendidikan segregrasi secara etis tidak dapat diterima
khusus. Dalam hal ini Dunn (Smith, 2012), berpendapat bahwa memberikan label
stigma yang sangat destruktif bagi konsep diri anak tersebut. Untuk mewujudkan
mentoleransi adanya perbedaan, tetapi lebih menekankan pada ikatan antara orang-
orang yang terlibat dalam komunitas tersebut dimana masing-masing individu
menemukan cara-cara merespon keberagaman individu peserta didik. Hal ini jelas
peserta didik berkebutuhan khusus agar bisa belajar dengan baik di kelas reguler
dalam belajar.
sehingga sudah selayaknya dipahami oleh banyak pihak di sekitar anak, seperti:
orang tua, guru, dan masyarakat. Anak yang memiliki perbedaan (fisik, intelektual,
kondisi sosial emosional, linguistik, dan lain sebagainya) memiliki hak yang sama
dalam mendapatkan pendidikan yang layak. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang
1945 (yang sudah diamandemen) pasal 31 ayat 1 yang berbunyi bahwa setiap
kepada seluruh anak untuk mendapatkan layanan pendidikan tanpa melihat adanya
secara optimal sesuai potensi mereka. Inklusi juga termasuk para siswa yang
dari berbagai kondisi dan latar belakang untuk memperoleh pendidikan yang
bermutu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Ayat (2) yaitu menciptakan
kepada pemberian intervensi khusus, agar dapat memanipulasi alat atau media
belajar tidak lagi menjadi rintangan bagi peserta didik berkebutuhan khusus untuk
seluruh peserta didik yang ada di sekolah tersebut. Artinya, pendidikan inklusi
pendidikan agar sesuai dan layak bagi kebutuhan anak. SD Negeri di kota
Makassar merupakan salah satu daerah yang diberikan kesempatan kepada anak
dilakukan kurang optimal sehingga belum diketahui secara pasti tentang proses
pelaksanaan sudah sesuai atau belum dengan standar yang telah ditetapkan. Selain
itu keterbukaan pihak sekolah tentang administrasi serta pengelolaan dalam proses
belajar mengajar untuk pendidikan inklusi yang masih kurang. Buktinya guru kelas
adalah pemegang hak sepenuhnya dalam pengelolaan silabus dan RPP. Tanpa
peserta didik berkebutuhan khusus. Oleh karena itu, peneliti akan melakukan
B. Pertanyaan Evaluasi
investasi?
3. Apakah proses pembelajaran yang digunakan sesuai dengan standar
tersebut?
5. Apakah program yang dijalankan sudah tepat dan tepat sasaran?
C. Tujuan Evaluasi
Tujuan dari evaluasi ini yaitu, untuk mengetahui:
1. Keadaan wilayah/tempat program dijalankan perlu diubah.
2. Sumber daya manusia dan input program tersebut dapat menjadi investasi.
3. Proses pembelajaran yang digunakan sesuai dengan standar kurikulum
pendidikan inklusi
4. Hal yang dapat orang capai, pelajari, dan kontribusikan dari hasil program
tersebut
5. Program yang dijalankan sudah tepat dan tepat sasaran.
D. Subjek Evaluasi
Adapun subjek evaluasi yaitu, program sekolah, siswa, dan guru Sekolah
Dasar Negeri.
inklusi Sekolah Dasar Negeri di Kota Makassar, yaitu Model Evaluasi CIPPO.
KISI-KISI INSTRUMEN
PELAKSANAAN PENDIDIKAN INKLUSI SEKOLAH DASAR NEGERI DI KOTA MAKASSAR
Skor Sumber Data Jenis Instrumen
Komponen
No Indikator Pernyataan P.
dan Aspek Kepala Lainny
1 2 3 4 5 GPK Guru Doc. L.Kues P.Obs Wawan Lainnya
Sekolah a
cara
Keadaan geografis Sekolah Dasar
Kuantitas orang tua mendaftarkan ABK di sekolah
1 Konteks Aspirasi Masyarakat
Kebijakan Pemerintah dan Sekolah
Permasalahan dan Peluang
Kesesuaian visi sekolah dengan program inklusi
Kesesuaian misi sekolah dengan program inklusi
Tujuan Sekolah
Memfasilitasi guru dalam pelatihan pendidikan inklusi
2 Input Konsultasi dengan pihak-pihak berkompeten mengenai
pendidikan inklusi
Pengadaan GPK
Fasilitas
Peserta didik
Implikasi Kurikulum
Perencanaan Pembelajaran
3 Proses
Pelaksanaan Pembelajaran
Evaluasi Belajar
4 Produk Prestasi akademik peserta didik
Prestasi Non akademik peserta didik
Prestasi akademik lulusan/ alumni
Prestasi Non akademik lulusan/alumni
Dampak bagi warga sekolah
5 Outcome
Dampak bagi masyarakat
INSTRUMEN
PANDUAN OBSERVASI
EVALUASI PROGRAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN INKLUSIF
SEKOLAH DASAR NEGERI DI KOTA MAKASSAR
Hari/Tanggal: Waktu:
Tempat: Sumber:
2. Cara mengakomodasi
anak pada saat proses
pembelajaran
3. Metode yang
diterapkan saat
pembelajaran
4. Evaluasi yang
dilakukan setelah
kegiatan
pembelajaran
5. Media yang
digunakan (sumber
belajar)
PANDUAN DOKUMENTASI
FASILITAS PENDIDIKAN INKLUSIF
SEKOLAH DASAR NEGERI DI KOTA MAKASSAR
Hari/Tanggal : Waktu :
Tempat: Sumber:
Keterangan
No. Objek Deskripsi
Ada Tidak
Ruang perkantoran
1.
(office)
2. Lapangan
3. Ruang kelas I
4. Ruang kelas II
5. Ruang kelas III
6. Ruang Kelas IV
8. Ruang Kelas V
7. Ruang kelas VI
8. Ruang Komputer
9. Ruang perpustakaan
10. UKS
11. Gudang
12. Kamar mandi
13. Halaman
14. Papan pengumuman
15. Tempat cuci tangan
16. Parkir
17. Kantin
PANDUAN DOKUMENTASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN INKLUSIF
SEKOLAH DASAR NEGERI DI KOTA MAKASSAR
Hari/Tanggal : Waktu :
Tempat: Sumber :
Komponen Keterangan
No. Deskripsi
Dokumentasi Ada Tidak
1. Administrasi
2. Kurikulum
3. RPP (Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran)
4. Penilaian
Sarana dan
5.
Prasarana
PANDUAN WAWANCARA
PELAKSANAAN PENDIDIKAN INKLUSIF
Hari/Tanggal : Waktu :
Tempat: Sumber: