You are on page 1of 7

Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 9, Mei 2015, hal.

452-521

PENELITIAN

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN DENGAN KELANCARAN


PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM
SEKSIO SESAREA HARI KE 2 - 3
Meity Albertina1), Hj. Melly2), Rahmawati Shoufiah3)
Jurusan Kebidanan 1,2,), Jurusan Keperawatan 3), Poltekkes Kemenkes Kaltim
rshoufiah@gmail.com

Abstract. One of the motivating factors in the success of the Millennium Development Goals
(MDGs) are breastfeeding. Many nursing mothers who have difficulty in milk production multiply
even those facing a serious dilemma because the milk does not come out in the early days
after birth. That's why an alternative attempted to increase the amount of milk production with
oxytocin massage. The purpose of this research to know the relationship between massage
oxytocin with the smooth production mother breast-fed on post partum Caesarean section day
to 2-3. This type of research is descriptive analytic with a sample of 48 respondents. Univariate
analysis techniques using frequency distribution and bivariate Analisia with chi-square test (X2)
at the 5% significance level . The results showed there is a significant correlation between
oxytocin massage with lactation (X2 count value = 8.765> 3.841 X2tabel, p value = 0.003).
Based on these results, the advice given to the hospital is still applying the massage
intervention oxytocin for postpartum mothers to increase milk production.
Keywords: breastfeeding, massage, oxytocin

Abstrak. Salah satu faktor pendukung dalam kesuksesan Millenium Development Goals
(MDGs) adalah pemberian ASI. Banyak ibu menyusui yang kesulitan dalam memperbanyak
produksi air susunya bahkan mereka mengalami dilema air susunya tidak keluar di harihari
pertama setelah melahirkan. Karena itulah sebuah alternatif diupayakan untuk meningkatkan
jumlah produksi ASI yakni dengan pijat oksitosin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
hubungan antara pijat oksitosin dengan kelancaran produksi ASI pada ibu post partum seksio
sesarea hari ke 2 - 3. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan sampel sebanyak
48 responden. Teknik analisa univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisia bivariat
dengan uji statistik chi square (X2) pada taraf signifikan 5%. Hasil penelitian menunjukkan
terdapat hubungan signifikan antara pijat oksitosin dengan kelancaran produksi ASI (nilai X 2
hitung = 8,765 > X2tabel 3,841, Pvalue = 0,003). Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang
diberikan kepada rumah sakit adalah tetap menerapkan intervensi pijat oksitosin bagi ibu post
partum untuk meningkatkan produksi ASI,

Kata Kunci: ASI, Pijat Oksitosin

LATAR BELAKANG hormon prolaktin dan oksitosin yang sangat


Penurunan produksi ASI pada hari - berperan dalam kelancaran produksi ASI.
hari pertama setelah melahirkan dapat Penurunan produksi ASI juga dialami oleh
disebabkan oleh kurangnya rangsangan ibu yang melahirkan dengan operasi seksio
sesarea sehingga ibu mengalami kesulitan

452
Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 9, Mei 2015, hal. 452-521

pada saat menyusui bayinya (Soraya, oksitosin dan meminimalkan efek samping
2005). Keadaan yang mempengaruhi pro- dari tertundanya proses menyusui oleh
duksi ASI diantaranya penggunaan obat - bayinya (Evariny, 2008).
obatan yang digunakan pada saat operasi, Pijat oksitosin ini dilakukan untuk me-
ibu membutuhkan waktu untuk memulihkan rangsang refleks oksitosin atau refleks let
kondisinya akibat nyeri setelah operasi down. Pijat oksitosion ini dilakukan dengan
serta kondisi psikologi / emosi ibu. Nyeri cara memijat pada daerah punggung se-
yang ditimbulkan setelah operasi mempe- panjang kedua sisi tulang belakang sehing-
ngaruhi ibu dalam memberikan perawatan ga diharapkan dengan dilakukan pemijatan
pada bayi, dan pada nyeri sedang sampai ini, ibu akan merasa rileks dan kelelahan
berat dapat menyebabkan ibu menunda setelah melahirkan akan hilang. Jika ibu ri-
untuk menyusui sehingga akan menggang- leks dan tidak kelelahan setelah melahirkan
gu refleks let down. dapat membantu merangsang pengeluaran
Beberapa penelitian menunjukkan bah- hormon oksitosin. (Depkes RI, 2007).
wa proses melahirkan dengan seksio sesa- Hasil survey yang dilakukan peneliti dari
rea akan menghambat terbentuknya pro- 3 Rumah Sakit, ternyata ada 2 Rumah
duksi ASI (Fisher, 2002). Apalagi ditambah Sakit yang melakukan pijat oksitosin pada
faktor obat - obatan penghilang rasa sakit ibu post partum, yaitu : Rumah Sakit Abdul
yang digunakan pada saat operasi maupun Wahab Sjahranie Samarinda dan RSIA
setelah operasi dapat menyebabkan bayi Aisyiyah Samarinda.
mengantuk dan tidak responsif untuk me- Hasil survey di Rumah Sakit Abdul
nyusu sehingga isapan bayi akan berku- Wahab Sjahranie Samarinda yang peneliti
rang yang akan menyebabkan refleks let lakukan dari tanggal 10 - 14 Desember
down terganggu (Soraya, 2005). 2013 terdapat 25 ibu post partum seksio
Ibu setelah melahirkan dengan seksio sesarea. Dari 25 ibu post partum seksio
sasarea membutuhkan waktu untuk pemu- sesarea hanya 15 orang yang dilakukan
lihan akibat nyeri yang ditimbulkan. Selama pijat oksitosin. Sedangkan survey yang pe-
meunggu masa pemulihan ini akan menye- neliti laku-kan di RSIA Aisyiyah Samarinda
babkan proses menyusui tertunda. Akibat dari tanggal 17 - 21 Desember terdapat 10
dari proses menyusui yang tertunda ini bayi ibu post partum seksio sesarea. Dari 10 ibu
akan mengalami kekurangan nutrisi, hu- post partum seksio sesarea semua dila-
bungan emosional bayi dan ibu ter-ganggu kukan pijat oksitosin karena pijat oksitosin
dan stimulasi kontraksi uterus menjadi ini merupakan rutinitas di RSIA Aisyiyah
berkurang (Smith, 2006). Samarinda yang dilakukan pada ibu post
Menyusui dini di jam - jam pertama partum baik yang spontan maupun yang
kelahiran jika tidak dapat dilakukan oleh ibu seksio sesarea.
akan menyebabkan proses menyusu ter- Observasi yang peneliti lakukan di RSIA
tunda, maka alternatif yang dapat dilakukan Aisyiyah terhadap 10 ibu post partum
adalah pijat oksitosin. Tindakan tersebut seksio sesarea yang diberikan pijat oksi-
dapat membantu memaksimalkan reseptor tosin diperoleh hasil sebanyak 6 orang pro-

453
Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 9, Mei 2015, hal. 452-521

duksi ASInya lancar dilihat dari payudara luruh responden yang berjumlah 48 res-
yang kencang, ASI banyak dan merembes ponden didapatkan hasil distribusi frekuensi
keluar melalui puting susu yang menun- variabel bebas (pijat oksitosin) dan variabel
jukkan bahwa ASI lancar, sementara itu 4 terikat (kelancaran produksi ASI)
orang produksi ASInya tidak lancar dilihat Analisis Univariat
dari payudara ibu tidak kencang. a. Variabel Independen (Pijat
Berdasarkan fenomena diatas maka oksitosin)
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian Hasil penlitian menunjukkan bahwa dari
tentang hubungan pijat oksitosin dengan 48 responden sebagian besar dilakukan
kelancaran produksi ASI pada ibu post par- pijat oksitosin sesuai prosedur sebanyak 35
tum seksio sesarea hari ke 2 - 3 di Rumah responden (72,9%) dan yang tidak sesuai
Sakit Ibu Anak Aisyiyah tahun 2014. prosedur sebanyak 13 responden (27,1%)

METODE b. Variabel Dependen (Kelancaran


Desain penelitian ini bersifat des-kriptif Produksi ASI)
analitik dengan rancangan penelitian cross Hasil penlitian menunjukkan bahwa dari
sectional. Populasi yang digunakan dalam 48 responden sebagian besar produksi
penelitian ini adalah ibu post partum seksio ASI lancar sebanyak 26 responden (54,2%)
sesarea di RSIA Aisyiyah sebanyak 48 dan produksi ASI tidak lancar sebanyak 22
orang. Teknik pengambilan sampel dalam responden (45,8%).
penelitian ini adalah total sampling. Pene- Berdasarkan hasil penelitian dari 48
litian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Ibu responden sebagian besar dipijat sesuai
Anak Aisyiyah Samarinda Kalimantan prosedur sebanyak 35 responden (72,9%)
Timur pada tanggal 15 Maret sampai 15 dimana 24 responden (50%) produksi ASI
April 2014. Untuk pengumpulan data primer lancar dan 11 responden (22,9) produksi
dilakukan dengan cara observasi. ASI tidak lancar. Sedangkan 13 responden
Data yang dikumpulkan melalui ku- (27,1%) yang dipijat tidak sesuai prosedur
esioner akan diolah menjadi 2 macam yaitu sebanyak 2 responden (4,2%) yang pro-
melalui analisa univariat dan bivariat se- duksi ASI lancar dan 11 responden (22,9%)
bagai berikut: analisis univariat pada data produksi ASI tidak lancar.
kategorik peringkasan data hanya meng- Analisa hubungan pijat oksitosin de-
gunakan distribusi frekuensi aturan presen- ngan kelancaran produksi ASI dengan
tase dan analisis Bivariat dengan meng- menguji Hipotesa menggunakan rumus chi
gunakan uji statistik. Uji statistik yang digu- square (X2) pada taraf signifikan 5% dan
nakan dalam penelitian ini adalah uji sta- derajat kebebasan (df) = (k-1) (b-1) = 1
tistik Chi Square. oleh karena df-nya adalah 1, maka di-
gunakan perhitungan uji chi square yang
HASIL PENELITIAN sudah dikoreksi (yates correction), karena
Berdasarkan lembar observasi dan pada perhitungan tidak didapatkan 0 cell
check list yang telah disebarkan pada se- (0%) dan tidak ditemukan nilai harapan (E)

454
Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 9, Mei 2015, hal. 452-521

< 5 maka digunakan continuity correction Asymp. Sig.


dengan Pvalue dapat dilihat pada kolom
Analisis Bivariat

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Hubungan Pijat Oksitosin Dengan Kelancaran


Produksi ASI Pada Ibu Post Partum Seksio Sesarea Hari Ke 2 3 di RSIA Aisyiyah
Samarinda Tahun 2014

Kelancaran produksi
ASI
OR
Pijat oksitosin Tidak
Lancar Total PValue X2 (95% CI)
lancer
Sesuai
prosedur 24 (50%) 11 (22,9%) 35 (72,9%)
12,000
0,003 8,765
(2,266-63,562)
Tidak sesuai 2 (4,2%) 11 (22,9%) 13 (27,1%)
prosedur
26
Total 22 (45,8%) 48 (100%)
(54,2%)

Hasil uji continuity correction diperoleh dengan kelancaran produksi ASI pada ibu
nilai Pvalue = 0,003 pada 5% sehingga post partum seksio sesarea dengan nilai
nilai Pvalue lebih kecil daripada atau nilai Pvalue = 0,003. Hal ini dibuktikan dari 48
X2hitung > X2tabel (8,765 > 3,841). Maka responden sebagian besar dipijat sesuai
dapat disimpulkan bahwa terdapat hu- prosedur sebanyak 35 responden (72,9%)
bungan antara pijat oksitosin dengan ke- dimana 24 responden (50%) produksi ASI
lancaran produksi ASI pada ibu post par- lancar dan 11 responden (22,9) produksi
tum seksio sesarea hari ke 2 - 3 di RSIA ASI tidak lancar. Sedangkan 13 responden
Aisyiyah Samarinda Tahun 2013. (27,1%) yang dipijat tidak sesuai prosedur
Dari hasil analisa juga diperoleh OR = sebanyak 2 responden (4,2%) yang
12,000 (95% = (2,266-63,562), artinya ibu produksi ASI lancar dan 11 responden
post partum seksio sesarea yang dipijat (22,9%) produksi ASI tidak lancar.
sesuai prosedur memiliki peluang 12 kali Menurut buku manajemen laktasi
produksi ASI lancar dibandingkan ibu post (2004) Pemijatan tengkuk dan punggung
partum seksio sesarea yang dipijat oksi- memberikan kontribusi yang besar bagi
tosin tidak sesuai prosedur. ibu nifas yang sedang menyusui. Rasa
nyaman yang ibu rasakan akan membantu
PEMBAHASAN dalam pengeluaran ASI sehingga ibu tidak
Hasil penelitian menunjukkan ter-dapat akan merasakan nyeri baik dari hisapan
hubungan yang signifikan pada taraf = bayi pada payudara maupun kontraksi ute-
0,05, antara hubungan pijat oksitosin rus karena pada pemijatan tengkuk dan

455
Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 9, Mei 2015, hal. 452-521

punggung mampu mengeluarkan endorfin tosin dalam darah. Hormon - hormon ini
merupakan senyawa yang menenangkan. sangat perlu untuk pengeluaran permu-
Dalam keadaan tenang seperti inilah ibu laan dan pemeliharaan penyediaan air
nifas yang sedang menyusui mampu susu selama menyusui.
mempertahankan produksi ASI yang men- Dari hal diatas peneliti berasumsi
cukupi bagi bayinya. bahwa kelancaran produksi ASI sangat
Hal ini seperti teori Sloane (2003), dipengaruhi oleh beberapa faktor dian-
Peranan hipofisis adalah mengeluarkan taranya umur, gizi, emosional, psikis,
endorfin (endegenous opiates) yang ber- fisiologis ibu dan lain - lain. Hal ini terbukti
asal dari dalam tubuh dan efeknya dari pijat oksitosin yang dilakukan sesuai
menyerupai heroin dan morfin. Zat ini ber- prosedur tetapi produksi ASI tetap tidak
kaitan dengan penghilang nyeri alamiah lancar dan sebaliknya ada beberapa
(analgesik). Peranan selanjutnya menge- responden yang dilakukan pijat oksitosin
luarkan prolaktin yang akan memicu dan tidak sesuai prosedur tetapi produksi ASI
mempertahankan sekresi air susu dari ke- lancar.
lenjar mammae. Sedangkan peranan Untuk itu pentingnya dilakukan pijat
hipotalamus akan mengeluarkan oksitosin oksitosin di hari-hari pertama setelah me-
yang berguna untuk menstimulus sel - sel lahirkan. Pijat oksitosin merupakan salah
otot polos uterus dan menyebabkan ke- satu alternatif yang dapat membantu me-
luarnya air susu dari kelenjar mammae rangsang proses pengeluaran ASI karena
pada ibu menyusui dengan menstimulasi efeknya yang membuat ibu merasa nya-
sel-sel mioepitel (kontraktil) di sekitar man sehingga akan membantu untuk pen-
alveoli kelenjar mammae. geluaran oksitosin. Terbukti dari hasil
Sekresi air susu akan terhambat apa- penelitian ibu yang produksi ASInya tidak
bila ibu merasakan nyeri saat menyusui lancar, setelah dilakukan pemijatan yang
atau stress emosional. Inilah peranan pijat sesuai produksi perlahan lahan ASI akan
tengkuk yang mengurangi nyeri ibu me- keluar. Sehingga diharapkan bayi tidak
nyusui dan membantu meredam stress beri susu formula pada hari pertama
emosional, dengan pijatan tengkuk me- kelahiran.
rangsang keluarnya endorfin yang mene- Selain itu, pentingnya bagi ibu post
nangkan sehingga reflek oksitosin dan partum seksio sesarea untuk meningkat-
prolaktin menjadi lancar. kan asupan nutrisi dan mendapatkan
Karena refleks let down tidak sem- dukungan dari keluarga terdekat. Sehing-
purna maka bayi yang haus jadi tidak ga dapat membantu dalam melancarkan
puas. Ketidakpuasan ini merupakan tam- produksi ASI.
bahan stress bagi ibunya. Pemijatan teng-
kuk memberikan kontribusi dalam penye- KESIMPULAN
im-angan hormon. Sedangkan hubungan 1. Pijat oksitosin yang dilakukan pada
yang utuh antara hipotalamus dan hipofisis ibu post partum seksio sesarea sebagian
akan mengatur kadar prolaktin dan oksi-

456
Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 9, Mei 2015, hal. 452-521

besar dilakukan pijat oksitosin sesuai Fisher, J. (2002). Baby Friendly Hospital
prosedur sebanyak 35 responden (72,9%). Practices : Cesarean Section Is a
2. Kelancaran produksi ASI sebagian Persistent Barrier to early initiation of
besar produksi ASI lancar sebanyak 26 breastfeeding. J Birth, 29, 124 131.
responden (54,2%). Hegar, B. (2008). ASI Eksklusif Enam
3. Terdapat hubungan antara pijat Bulan, http://www.f-buzz.com/ 2008/09/
oksitosin dengan kelancaran produksi ASI 01.asi-eksklusif-enam-bulan, diperoleh
pada ibu post partum seksio sesarea di tanggal 12 Desember 2013.
RSIA Aisyiyah Samarinda Tahun 2013. Hockenberry, M. J. (2002). Maternal Child
Nursing Care.(2th Ed). St. Louis :
Mosby.
DAFTAR PUSTAKA Mardianingsih, Eko. (2010). Efektifitas
Andini, (2011). Pengertian Pijat atau Kombinasi Teknik Marmet dan Pijat
Massage. Diakses melalui http://id. Oksitosin Terhadap Produksi
shvoong.com/medicine-and-health/ ASI.Depok : FIK UI.
epidemiology-public health/2239760- Notoatmojo, Soekidjo. (2002). Analisis
pe-ngertian-pijat-atau-massage Data. Jakarta: Fakultas Ilmu Kese-
/#ixzzlzOMEd2ib diperoleh tanggal 12 hatan Masyarakat Universitas
Desember 2013. Indonesia.
Arikunto, S.(2009). Manajemen Penelitian. ________________. (2005). Metodologi
Jakarta : Rineka cipta. Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
_______. . Jakarta: Rinekacipta. Cipta.
Biancuzzo, M. (2003).Breastfeeding the Novianti, R. (2009). Menyusui Itu Indah :
newborn : clinical strategies for nurses. Cara Dahsyat Menberikan ASI Untuk
St Louis : Mosby. Bayi Sehat dan Cerdas. Yogyakarta :
Blair, T. (2003). Suckling of lactation Octopus.
mother, http://www.ncbi. nlm. nih.gov/ Nurchayati.(2012). Manfaat Pijat Tengkuk
entrez/quory.fcgi?db=pubmed&cdm=s Terhadap Pengeluaran Produksi ASI
earch&itol=pubmedabstract, diperoleh Pada ibu Nifas. Cilacap : Graha
tanggal 12 Desember 2013. Mandiri.
Depkes RI. (2007). Pelatihan Konseling Nursalam, (2007). Konsep dan Pene-
Menyusui. Jakarta : Depkes RI. rapan Metodologi Penelitian. Jakarta :
Elza, Y. (2009). Dukung Ibu Untuk Meraih Salemba Medika.
Emas, http://www.promosi-kesehatan. Pudjiadi, (2005).Ilmu Gizi Klinis Pada
com/?act=article&id=402,diperoleh Anak. Edisi 4.Jakarta : FK UI.
tanggal 12 Desember 2013. Poedianto.(2002). Kiat Sukses Menyusui.
Evariny, A. (2008). Agar ASI Lancar di Jakarta : Aspirasi Pemuda.
awal Masa Menyusui, http:// www. Purwanti, H. S. (2004). Konsep Pene-
hypno-birthing. webid?, diperoleh rapan ASI Eksklusif. Jakarta : EGC.
tanggal 12 Desember 2013.

457
Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 9, Mei 2015, hal. 452-521

Priyato, Duwi. (2012). Mandiri Belajar artikel.indonesianrehabequipment.com


Analisis Data Dengan SPSS. /2011/07/mc-kenziepada-nyeri-tengkuk
Yogyakarta : Mediakom. mc-kenzie.html.
Robert. (2000). Nutrition Through out The Suherni, dkk.(2008). Perawatan Masa
Life Cycle. The McGraw Hill Book Nifas.Yogyakarta :Fitramaya.
Companies. Sumantri, Arif. (2011). Metodologi Pene-
Roesli, U. (2005). Mengenal ASI Eks- litian Kesehatan.Jakarta : Kencana.
klusif. Jakarta :Trubus Agriwidya. Suradi, R. (2004). Bahan Bacaan Manaje-
______. (2008). Inisiasi Menyusu Dini men Laktasi. Jakarta : Perinasia.
Untuk Awali ASI Eksklusif, http://www. ________. (2010). Indonesia Menyu-
gizi.net/cgi-bin/berita/ fullnewsid12215 sui.Jakarta :BadanPenerbit IDAI.
48709,57734, diperoleh tanggal 12 Susanto, J.C. (2004). Pelatihan Mana-
Desember 2013. jemen Laktasi Bagi Bidan Dinas
Rohsiswatmo, R. (2009). Angka Kematian Kesehatan Kota Semarang.Semarang
Bayi Indonesia Masih Tinggi, http:// : IKA FK UNDIP.
health.detik.com, diperolehtanggal 4 Verralls Sylvia. 2003. Anatomi dan
Desember 2013 Fisiologi Terapan dalam Kebi-danan.
Selasi. (2009). Susu Formula dan Angka Jakarta :EGC
Kematian bayi, http://selasi.net/index.
php?, diperoleh tanggal 4 Desember
2013.
Sloane. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk
Pemula. Jakarta : EGC
Smith, A. (2006). Breastfeeding after a
cesarean, http://www.breast-feeding
basics.com, diperoleh tanggal 4
Desember 2013.
Soetjiningsih.(1997). ASI Petunjuk Untuk
Tenaga Kesehatan. Jakarta : EGC
Soetjiningsih. 2009. ASI Petunjuk Untuk
Tenaga Kesehatan. Jakarta : EGC.
Soraya, L. (2005). Agar ASI Lancar di
MasaMenyusui, http://www.mail-
archive.com/millis-nakita@nes.
gramedia-majalah.com, diperoleh tang-
gal 12 Desember 2013.
Sugiyono, 2010.Statistika Untuk Pene-
litian. Bandung : ALFABETA.
Suharto. (2011). McKenzie Pada Nyeri
Tengkuk. Diakses melalui, http://www.

458

You might also like