You are on page 1of 4

Vol. 1, No.

1, Juli 2012 VetMedika J Klin Vet

Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus Putih Jantan pada Kasus


Patah Tulang Femur dengan Terapi Ekstrak Tanaman
Cissus quadrangularis dan Kalsium Karbonat
Histopathology of Renal Male Rats of Femoral Fracture with Cissus
quadrangularis Plant Extract and Calcium Carbonate Therapy

Julien Soepraptini1, Safda Farizy Ridho2, Koesnoto SP1


1 2
Departemen Klinik Veteriner, Mahasiswa PPDH FKH Unair
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga
jalan Mulyorejo Kampus C Unair Surabaya 60115, Telp. (031)5992785, Fax. (031)5993015
e-mail: eka_1964@yahoo.co.id

Cissus quadrangularis is a plant used often to treat fracture and very good for bone
healing process. The aim of this study was conducted renal histopathology of male rats
after reposition of femoral fracture with therapy Cissus quadrangularis and calcium
carbonat. This study used 18 male rats, 3 weeks of age. The rats were adaptation for a
week, and than all rats were treated reposition of femoral dexter fracture with
intramedullary pin fixation. The rats model were randomly divided into three groups at 2
weeks after survey. Groups I treated with normal diet, groups II with normal diet + Cissus
quadrangularis 500 mg/day, and groups III with normal diet + calcium carbonate 150
mg/day. At the end of experiment all the rats were euthanized, subsequently kidney
were taken out for determine the histopathological examination. The histophatological
examination used Kruskall Wallis test. The results of this study indicated there was
noticeable difference between Cissus quadrangularis and calcium carbonate. This study
suggested the used of Cissus quadrangularis for fracture treatment was better than
calcium carbonate.

Keywords: Bone fracture, Cissus quadrangularis, calcium carbonate, kidney histopathology

PENDAHULUAN (Cissus quadrangularis), karena Cissus


Kejadian patah tulang sering terjadi quadrangularis ini merupakan salah satu
pada manusia maupun hewan. Pengobatan tanaman obat yang sangat baik digunakan
yang biasanya diberikan terhadap kasus untuk pengobatan patah tulang. Ekstrak
patah tulang berupa suplemen kalsium. Cissus quadrangularis sangat baik untuk
Pemberian suplemen kalsium dalam terapi penyembuhan tulang, termasuk patah tulang
patah tulang untuk memberikan asupan dan perbaikan jaringan tulang (Potu et al.,
calcium dan vitamin D, yang sangat 2007; Cortes et al., 2005).
diperlukan untuk proses pembentukan Cissus qudrangularis tumbuh di daerah
tulang baru. India, Sri Langka, Malaysia, Thailand,
Pemberian suplemen kalsium oleh Indonesia dan Afrika. Tanaman ini mengandung
dokter hewan kepada pasien pasca operasi sejumlah besar vitamin C, -carotene, -
reposisi patah tulang, dengan tujuan untuk sitosterols, quadrangularins A, B dan C,
membantu proses kalsifikasi kalus, yang tritepenoids, dan kalsium. Terapi dengan
diharapkan dapat mempercepat kesembuhan Cissus quadrangularis pada kasus patah
tulang tersebut (Yahiro, 1998). tulang, akan membantu proses kalsifikasi
Selain dengan pemberian suplemen lebih awal dan mempercepat pertumbuhan
kalsium, pada kasus patah tulang pemberian tulang baru (Parisuthiman et al., 2009).
pengobatan juga bisa diberikan dengan Ekstrak batang Cissus quadrangularis
tanaman herbal yaitu tanaman tikel balung mengandung ion kalsium dan fosfor yang

VetMedika J Klin Vet 5


tinggi dimana bermanfaat untuk proses secara acak, dalam tiga perlakuan, masing-
kesembuhan tulang. Penggunaan tanaman masing terdiri enam ekor, yaitu: Perlakuan I,
Cissus quadrangularis sebagai obat patah tikus diberi aquades selama 4 minggu;
tulang sudah sering dilakukan, namun efek Perlakuan II, tikus diberi ekstrak Cissus
samping dari penggunaan tanaman ini quadrangularis dengan dosis 500 mg/kg bb,
belum diketahui pengaruhnya terutama selama 4 minggu; Perlakuan III, tikus diberi
terhadap ginjal (Sanyal et al., 2005). kalsium karbonat dengan dosis 150 mg/kg
Ginjal merupakan salah satu organ bb, selama 4 minggu.
tubuh yang vital, karena berfungsi Tikus-tikus tersebut dieuthanasi setelah
mengekskresikan sisa-sisa metabolisme empat minggu perlakuan, selanjutnya
tubuh. Peningkatan ekskresi sisa-sisa diambil organ ginjal untuk dilakukan
metabolit, dapat menyebabkan kerusakan pengamatan perubahan histopatologi.
ginjal, karena keracunan yang diakibatkan Metode pemeriksaan perubahan histopatologi
kontak dengan bahan-bahan tersebut. ginjal yang digunakan dalam penelitian ini
Kerusakan jaringan ini bila dibiarkan dapat merupakan modifikasi dari metode yang
mengakibatkan gagal ginjal yang berakhir digunakan oleh Legowo dkk. (1996).
dengan kematian (Wilson, 2005). Pengamatan berdasarkan perubahan yang
Pemberian Kalsium karbonat maupun ditemukan pada lapangan pandang dengan
ekstrak Cissus quadrangularis untuk pemeriksaan mikroskopis pada preparat
pengobatan terdapat kasus patah tulang histopatologi ginjal tikus putih jantan.
sangat diperlukan, karena kandungan Skor histopatologi ginjal dianalisis
kalsium yang diperlukan untuk proses dengan menggunakan uji Kruskall Wallis dan
pembentukan tulang, tetapi perlu juga untuk dilanjutkan dengan uji Mann Whitney untuk
mengetahui bagaimana pengaruh obat-obat mengetahui perbedaan diantara perlakuan.
tersebut terhadap fungsi ginjal.
Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh pemberian Cissus HASIL DAN PEMBAHASAN
quadrangularis dan kalsium karbonat Perubahan-perubahan histopatologi
sebagai pengobatan patah tulang femur ginjal yang diamati adalah terjadinya
terhadap gambaran histopatologi ginjal kongesti, degenerasi dan nekrosis pada sel-
sel tubulus.
Pada tikus putih jantan perlakuan I,
MATERI DAN METODE sebagai kontrol, gambaran histopatologi
Penelitian ini menggunakan 18 ekor ginjalnya tidak menunjukkan adanya
tikus putih jantan yang berumur 13 minggu, kerusakan pada sel-sel ginjal.
dengan berat badan sekitar 200 250 gram. Gambaran histopatologi ginjal pada
Bahan obat yang digunakan adalah tikus-tikus yang diberi terapi Cissus
Ketamine (Ketamin HCL 100 mg/ml), Castran quadrangularis, yaitu perlakuan II, terlihat
ACP (Acepromazine 2 mg/ml), Viccillin adanya nekrosis pada sel tubulus yang
(Ampicillin 500 mg/vial), Calcium Caltrate ditandai berupa inti sel yang piknotik. Terapi
(Calcium carbonate 1500mg), Bioplacenton, Cissus quadrangularis ternyata menimbulkan
Betadine. Bahan untuk membuat ekstrak sedikit perubahan pada histopatologi ginjal,
Cissus quadrangularis adalah tanaman namun tidak mempengaruhi fungsi ginjal.
Cissus quadrangularis, metanol 96%, CMC Kandungan Cissus quadrangularis yang
Na 1%. Peralatan untuk operasi ortopedi, direabsorbsi ginjal, membuat kerja ginjal
scalpel, gunting, arteri klem, pinset, needle menjadi cukup berat. Bila kerja ginjal terlalu
holder, jarum, kain duk, tampon steril, gergaji berat, maka sel mengalami kerusakan yang
tulang, pin intramedular. irreversibel dan menyebabkan kematian sel.
Tikus-tikus tersebut diadaptasikan Perubahan ini sesuai dengan pendapat
selama satu minggu, selanjutnya dilakukan Himawan (1992), yang menyatakan bahwa,
operasi reposisi patah tulang femur dexter zat kimia yang terlalu banyak dalam ginjal,
dengan fiksasi pin intramedular dan diduga akan mengakibatkan kerusakan sel,
prosedur pembedahan dilakukan menurut seperti piknosis dan kongesti. Piknosis atau
Miller (2001). pengerutan inti merupakan homogenisasi
Dua minggu setelah operasi, yaitu pada sitoplasma dan peningkatan eosinofil.
umur 16 minggu, tikus-tikus tersebut dibagi Piknosis dapat terjadi karena adanya

6
Vol. 1, No. 1, Juli 2012 VetMedika J Klin Vet

reabsorbsi sehingga peluang terjadinya


kerusakan akibat toksin adalah paling tinggi.
Kerusakan ginjal yang terjadi pada
perlakuan III, yaitu tikus yang diterapi
kalsium karbonat, karena tingginya asupan
kalsium yang diberikan menyebabkan efek
toksik pada ginjal. Pengamatan secara
mikroskopis pada ginjal yang mengalami
toksisitas akan dijumpai adanya degenerasi
atau bahkan nekrosis pada sel-selnya. Hasil
penelitian ini diperkuat oleh pernyataan
A Cotran (2007), yang menyebutkan bahwa
kerusakan yang terjadi pada sel-sel epithel
tubulus yang mengalami kontak langsung
dengan bahan yang direabsorbsi dapat
mengakibatkan terjadinya degenerasi
maupun nekrosis pada sel ginjal. Perubahan
inti sel nekrosis berupa piknosis ditandai
dengan melisutnya inti sel dan meningkatnya
basofil.

Tabel 1. Rataan perubahan histopatologi


ginjal pada semua perlakuan
B
Rataan
Rataan
Perlakuan Simpangan
ranking
baku
a a
Perlakuan I 5,08 0,58 0,204
a a
Perlakuan II 8,08 0,83 0,303
b b
Perlakuan III 15,33 1,46 0,188

a, b
Superskrip yang berbeda pada kolom
yang sama menunjukkan perbedaan yang
bermakna (p<0,05)

C Pemberian kalsium karbonat pada


proses kesembuhan tulang tikus putih yang
mengalami reposisi tulang femur sangat
Gambar 1. Gambaran histopatologi ginjal diperlukan, tetapi asupan kalsium yang
tikus putih jantan diberikan terlalu tinggi, sehingga melampaui
Keterangan :
kemampuan ginjal dalam mengekresikan
Gambar A, adalah sel-sel tubulus ginjal
dan mengabsorbsi kalsium menyebabkan
normal (Perlakuan I)
Gambar B, adalah inti sel yang mengalami beban ginjal lebih berat.
piknosis (Perlakuan II) Meningkatnya kadar kalsium dalam
Gambar C, adalah sel-sel tubulus yang korteks atau medulla ginjal menyebabkan
mengalami degenerasi dan nefrokalsinosis. Khan et al. (2009) menyatakan
nekrosis (Perlakuan III) bahwa nefrokalsinosis didefinisikan sebagai
peningkatan kadar kalsium ginjal, terutama
kerusakan di dalam sel, antara lain karena hiperkalsemia dan hiperkalsiuria,
kerusakan membrana yang diikuti oleh yang menyebabkan deposisi kalsium di
kerusakan mitokondria dan apparatus golgi, parenkim atau medula ginjal. Kelainan
sehingga sel tidak mampu mengeliminasi air metabolisme kalsium, seperti hiperkalsemia
dan trigliserida, sehingga tertimbun dalam dan hiperkalsiuria dapat memicu
sitoplasma sel. Pada ginjal, piknosis paling pembentukan batu kalsium pada ginjal dan
banyak terjadi pada tubulus proksimalis, deposisi garam kalsium dalam parenkim
karena di tubulus inilah terjadi proses ginjal. Deposisi yang meluas dapat

VetMedika J Klin Vet 7


menyebabkan penyakit tubulointerstitial Khan, AN, S MacDonald, M Chandramohan,
kronik dan insufisiensi ginjal. Tanda-tanda H Chandramohan. 2009. Nephrocalcinosis.
awal kerusakan akibat hiperkalsemia terlihat http://emedicine.medscape.com/article
pada tingkat intraselular di dalam sel-sel /379449-overview. (25 Desember 2011).
epithel tubulus. Keadaan ini menyebabkan
distorsi mitokondria, sitoplasma dan Legowo, DS, A Sujarwo dan LS Hamid.
membrana basalis. 1996. Dampak Penggunaan Estrogen
Data hasil pemeriksaan histopatologi Jangka Lama pada Gambaran
tersebut kemudian dianalisis uji Kruskal- Histopatologi Sel Hati dan Ginjal Serta
Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann- Berat Badan Mencit Betina. Lembaga
Whitney dengan program SPSS 18 for Windows. Penelitian Universitas Airlangga.
Pada Tabel 1 di atas tampak bahwa Surabaya.
perlakuan dengan pemberian Cissus
quadrangularis (0,830,303a) secara statistik Millet, PJ, MJ Cohen, Allen and N Rushton.
tidak berbeda nyata (p>0,05) bila 1998. Bone Mineral Density Changes
a
dibandingkan dengan kontrol (0,580,204 ). During Fracture Healing: A Densitometric
Pada perlakuan III, pemberian kalsium Study in Rats. Internet Journal of
karbonat memberi hasil yang buruk yaitu Orthopaedic and Related Research
b
1,460,188 dan secara statistik
menunjukkan perbedaan nyata (p<0,05) bila Parisuthiman D, W Singhatanadgit , T
dibandingkan dengan kontrol dan perlakuan Dechatiwongse, S Koontongkaew.
yang diberi ekstrak kalsium karbonat. 2009. Cissus quadrangularis Extract
Enchanges Boimineralization
Through Up-regulation of MAPK-
K ESIMPULAN dependent Alkaline Phosphatase
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat Activity in Osteoblasts. In Vitro
disimpulkan bahwa pemberian terapi Cell.Dev.Biol.-Animal 45:194-200.
dengan Cissus quadrangularis sedikit
mempengaruhi perubahan histopatologi Potu, BK, MS Rao, NVB Swanny, GN Kutty.
ginjal, namun tidak mengganggu fungsi 2007. Cissus quadrangularis Plant
ginjal. Pemberian terapi dengan kalsium extract enchances the ossification of
karbonat dapat mempengaruhi perubahan fetal bones. Pharmacologyonline; I;63-70.
gambaran histopatlogi ginjal yang akan
mengakibatan gangguan pada fungsi Sanyal, A, A Ahmad and M Sastry. 2005.
ginjalnya. Calcite growth in Cissus quadrangularis
. plant extract. Current Science. 89(10):
1742-1745.
DAFTAR PUSTAKA
Contran, RS, H Rennke, V Kumar. 2007. Wilson, LM. 2005. Gangguan Sistem Ginjal.
Ginjal dan Sistem Penyalurnya. Dalam: Dalam: Anderson PS, Wilson LM (ed).
Kumar, Cotran, Robbin (ed). Buku Ajar Patofisiologi Konsep Klinis Proses-
Patologi Robbins Volume 2. Edisi VII. proses Penyakit Volume 2. Edisi VI.
Jakarta: EGC, pp: 572, 594-7. Jakarta:EGC,p; 873-4.

Cortes, BP, CA Lawndale , L Hingorani, V Yahiro, M. 2001. Nutrions Role in Increasing


Thawani. 2005. Use of the plant Cissus The Speed of Bone Healing.
quadrangularis or its extracts for Consultant to FDA.
osteo-health including preventif or
mitigation of degenerative disease, Yudaniayanti, IS, BS Lukiswanto, D
fracture healing and anabolic increase Galijono. 2001. Gambaran Radiografi
in osteo tissues. United States Patent Proses Kesembuhan Patah Tulang
Application Publication.March.3. Femur Pada Tikus Putih Jantan
Dengan Terapi Ekstrak Tikel Balung
Himawan, S. 1992. Kumpulan Kuliah (Cissus quadrangularis). Laporan
Patologi. Jakarta : UI Press. Penelitian DIPA FKH-Unair.

You might also like