Professional Documents
Culture Documents
NIM : 097070754
SUNGAI RINGIN
I. LATAR BELAKANG
Pada saat ini Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Perinatal di
Indonesia masih sangat tinggi. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (1994) Angka Kematian Ibu adalah 390 per 10.000 kelahiran hidup dan
Angka Kematian Perinatal adalah 40 per 1.000 kelahiran hidup (Siafuddin, 2008).
Menurut Dinkes (2010) di Indonesia Angka Kematian Bayi tergolong masih
cukup tinggi yaitu 43 per 1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi (Infant
Mortality Rate) di negara-negara maju telah turun dengan cepat dan mencapai
angka di bawah 20 pada 1.000 kelahiran. Penurunan angka kematian perinatal
berlangsung lebih lambat, dari keadaan dan kesempurnaan bekerjanya sistem
dalam tubuh ibu yang mempunyai fungsi untuk menumbuhkan hasil dari konsepsi
hingga janin cukup bulan (Sarwono, 2006). Hal ini disebabkan karena Bayi Berat
Lahir Rendah (BBLR), perdarahan, tekanan darah yang tinggi saat hamil, ifeksi,
persalinan macet dan komplikasi keguguran. Penyebab tidak langsung kematian
ibu dan bayi baru lahir adalah karena kondisi masyarakat seperti pendidikan,
sosial ekonomi dan budaya.
Salah satu upaya untuk mengatasi hal diatas adalah pusat pelayanaan
kesehatan dan perawatan maupun puskesmas dapat mengadakan program pada
ibu-ibu seperti mengadakan penyuluhan atau konseling dan pemberian asuhan
keperawatan yang berkualitas terutama perawatan pada bayi baru lahir dan
khususnya hipotermi. Sehingga nantinya dapat menambah pengetahuan ibu
tentang bagaimana cara mencegah terjadinya hiportermi pada bayi baru lahir.
- Tujuan Khusus :
J U D U L
1. TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYPOTERMI DI
PUSKESMAS SEKADAU
3. TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERDARAHAN