You are on page 1of 6

FABRICATION OF SILVER NANOPARTICLES FILMS BY COPRECIPITATION

PROCESS AND SPIN COATING METHOD AND THEIR CHARACTERIZATION OF


STRUCTURE AND CONDUCTIVITY

Alif Fitria Chasanah, Markus Diantoro, Nasikhudin


Jurusan FMIPA Universitas Negeri Malang
Email : califitria@yahoo.com
ABSTRACT
This research reports the preparation and characterization of silver nanoparticles synthesized
through coprecipitation process and of silver nanoparticles films deposited by spin coating
method. X-Ray Fluorescence (XRF), X-Ray Diffraction (XRD), Scanning Electron Microscopy
(SEM), Energy Dispersive X-Ray Analysis (EDAX), and Electric Four Point Probe have been
used to characterize the prepared silver nanoparticles and films. Silver nanoparticles were
prepared by silver acetate as precursor, reductant agent phenylhydrazine and dodecylamine as
stabilizer. The morphology and crystal structure have been determined by XRD and SEM. The
average grain size of silver nanoparticles is found to be 22 nm. The peaks in XRD pattern are in
good agreement with that of face-centered-cubic form of metallic silver. Electric Four Point
Probe results confirmed nanosilver film exhibit conducting behavior. The conductivity was
3,88x109 S/cm on optimum velocity of spin coater 1600 rpm.

Keywords: Nanosilver, film, coprecipitation, spin coating, conductivity

PENDAHULUAN
Fenomena teknologi skala nano berbagai konteks teknologi. Namun, secara
kemungkinan akan menjadi sebuah dunia tradisional sulit dan mahal untuk
baru dimana sifat-sifatnya mungkin tidak pembuatannya dengan ketebalan terkontrol
dapat diprediksikan dari pengamatan pada dan keseragaman yang baik (Singh, 2008).
skala besar, karena adanya efek ukuran Film ultrathin telah menjadi kunci untuk
kuantum dan efek permukaan (Khan, 2011). kemajuan teknologi dalam mikroelektronik,
Dalam pengembangannya, material nano optik, fuel cells, filtrasi, lapisan pelindung,
diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu katalis, dan devais (Baker, 2004), (Xu,
material nano berdimensi nol 2007), (Striemer, 2007), (Kanellopoulos,
(nanoparticle), material nano berdimensi 2000). Beberapa teknik seperti deposisi uap
satu (nanowire), dan material nano kimia, reactive sputtering (Sakai, 2004),
berdimensi dua (thin films). Pengembangan reactive ion plating (Waldorf, 1993) dan
metoda sintesis nanopartikel merupakan pulsed laser-assisted evaporation (Sankur,
salah satu bidang yang menarik minat 1989) dapat digunakan untuk membentuk
banyak peneliti untuk mengubah sifat atau film tipis dari berbagai bahan.
fungsinya (Fernandez, 2011). Pada penelitian ini akan dilakukan
Teknologi nano dalam bahan sintesis nanopartikel perak dengan
semikonduktor yang dikembangkan adalah menggunakan metode kopresipitasi karena
film tipis dengan struktur berskala nano prosesnya menggunakan suhu rendah dan
yang digunakan secara ekstensif dalam mudah untuk mengontrol ukuran partikel

1
sehingga waktu yang dibutuhkan relatif selama 1 menit yang kemudian dipanaskan
lebih singkat. Hasil dari metode ini pada suhu 120oC selama 10 menit.
diharapkan memiliki ukuran partikel yang Sampel yang terbentuk dikarakterisasi
lebih kecil dan lebih homogen daripada dengan XRD dan SEM. Ukuran partikel
metoda solid state dan ukuran partikel ditentukan dengan memakai persamaan
yang lebih besar dari pada metoda sol-gel Scherrer (Khan, 2011):
(Fernandez, 2011). Sintesis partikel Ag pada 0.94
= cos (1)
penelitian ini digunakan garam perak
anorganik CH3COOAg, zat pereduksi
phenylhydrazine dan zat penstabil HASIL DAN PEMBAHASAN
dodecylamine. Pola Difraksi Hasil Sintesis
Hasil uji pola difraksi sinar-x
METODE EKSPERIMEN nanopartikel Ag yang disintesis dengan
Sintesis film nanopartikel Ag metode kopresipitasi ditunjukkan pada
berdasarkan metode yang telah dilakukan Gambar 1. Puncak yang muncul pada 2
sebelumnya (Li et al, 2010) diawali dengan berturut-turut bernilai 38,21o dengan (hkl)
sintesis larutan nanopartikel perak. Perak (111), 44,39o dengan (hkl) (200), 66,54o
asetat 1,67g dan dodecylamine 4,63g dengan (hkl) (220), 77,45o dengan (hkl)
dilarutkan dalam 20mL toluena dan diaduk (311), 81,60o dengan (hkl) (222). Grafik
dengan pengaduk magnetik sekitar 2-5 pola difraksi sinar-x ini menunjukkan
menit pada suhu 55oC hingga perak asetat kristalinitas nanopartikel perak dan tidak
terlarut. Phenylhydrazine 0,6g dilarutkan ditemukannya puncak fase lain sebagai
dalam 5mL toluena ditambahkan tetes demi impuritas menunjukkan bahwa sintesis
tetes ke dalam larutan perak asetat dengan nanopartikel perak dengan kemurnian tinggi
pengadukan yang kuat. Larutan diaduk pada telah berhasil dilakukan melalui metode
55oC selama kurang lebih 5 menit. kopresipitasi.
Kemudian 25mL NaOH 2N ditambahkan
dan diaduk selama 15 menit sebelum larutan
didinginkan pada suhu ruang. Larutan
dipisahkan dengan endapannya, kemudian
endapan tersebut ditambahkan ke dalam
200mL metanol. Endapan disaring lalu
dicuci dengan 100mL aseton dan dicuci
dengan 100mL metanol dua kali.
Serbuk nanopartikel Ag yang
terbentuk kemudian ditambahkan ethyl
cellulose 1% wt dan terpinol 18% wt lalu
diaduk dengan pengaduk magnetik 600 rpm Gambar 1 Pola Difraksi Film Nanopartikel
dengan suhu 60oC selama 30 menit lalu Ag Melalui Metode Spin Coating dengan Variasi
diturunkan pada suhu ruang dan diaduk Kecepatan Putar 1000 rpm hingga 2000 rpm
dengan kecepatan 200 rpm selama 20 jam.
Kemudian pasta nanopartikel Ag yang Puncak-puncak yang terbentuk pada pola
terbentuk dilapiskan diatas substrat kaca XRD menunjukkan struktur FCC sesuai
dengan metode spin coating dengan variasi dengan literatur data AMCSD dengan sistem
kecepatan 1000 rpm sampai 2000 rpm kubik, space group no. 225, Fm3m. Dari
pola XRD yang terbentuk didipatkan
konstanta kisi yang terhitung sebesar a =
2
4,0901 , dimana hasil ini tidak jauh Ukuran Butir
berbeda dengan nilai literatur a = 4,0860 . Ukuran butir nanopartikel Ag dapat
diamati dengan hasil karakterisasi XRD.
Struktur Kristal Melalui pola XRD dapat diketahui ukuran
Dari hasil karakterisasi XRD, data partikel dengan cara menghitung nilai
difraksi sinar-X dianalisis dengan software FWHM dari puncak bidang difraksi. Nilai
Celref. Hasil analisis data ditunjukkan pada FWHM diperoleh dari hasil fitting puncak
Tabel 1, sedangkan ukuran butir kristal difraksi sinar-X dengan mengambil fungsi
dihitung dengan mengunakan persamaan Gaussian. Dari hasil fitting, FWHM
Scherrer (Persamaan 1). dikonversi ke dalam satuan radian dengan
Tabel 1 Hasil Analisis Struktur Kristal Sampel dikalikan /180. Sudut Bragg sebagai
Nanopartikel Ag representasi dari bidang (hkl) diperoleh dari
Parameter Kisi Nanopartikel Ag nilai centre (xc).
a = b = c ( ) 40,841
Hasil fitting Gaussian pada pola
difraksi sinar-x menunjukkan adanya
==( ) o
90
3
perbedaan ukuran butir partikel pada
V( ) 68,122 nanopartikel Ag dengan film. Hal ini
2 toleransi 0,100 dikarenakan pada proses sintesis film
nanopartikel Ag ditambahkan bahan
pengikat dan pengencer yaitu ethyl cellulose
Hasil analisis struktur kristal film dan terpinol yang kemudian bereaksi dengan
nanopartikel Ag menunjukkan bahwa nanopartikel sehingga ukuran butir partikel
parameter kisi film nanopartikel Ag hampir nanopartikel Ag menjadi lebih besar dari
tidak ada perubahan dengan adanya sebelumnya.
perbedaan kecepatan putar spin coater,
sehingga volume kristal juga hampir tidak
ada perubahan seiring bertambah cepatnya
kecepatan putar spin coater pada film
nanopartikel Ag seperti yang ditunjukkan
grafik pada Gambar 2.

Gambar 3 Grafik Perubahan Ukuran Butir


Partikel Ag pada Film dengan Perhitungan
Scherrer

SEM
Hasil citra SEM nanopartikel Ag
dengan perbesaran 50.000 kali tampak
Gambar 2 Grafik Perubahan Volume Kristal Film
Nanopartikel Ag Melalui Metode Spin Coating bahwa partikel yang disintesis tidak
memberikan bentuk yang sepenuhnya
spherical (berbentuk bola), sesuai dengan
yang dinyatakan oleh Khan (2011), karena

3
ada partikel yang tampak berbentuk rantai Konduktivitas
atau chain. Hal ini menunjukkan sintesis
dengan metode kopresipitasi menghasilkan
partikel yang masih polidisperse dan ukuran
partikel pun juga tampak bervariasi (tidak
homogen).

Gambar 5 Grafik Perubahan Nilai Resistivitas


dan Konduktivitas Film Nanopartikel Ag

Grafik menunjukkan perubahan nilai


resistivitas dan konduktivitas pada film
nanopartikel Ag, terlihat bahwa semakin
cepat kecepatan putar spin coater semakin
Gambar 4 Hasil Citra SEM (a) Nanopartikel kecil nilai resistivitasnya kecuali pada
Perak, (b) Film 1000 rpm, (c) Film 2000 rpm kecepatan putar 2000 rpm yang nilai
resistivitasnya sangat besar, demikian
Perbandingan ukuran butir hasil
halnya dengan nilai konduktivitas, semakin
hitungan dengan rumus Scherrer dan
cepat kecepatan putar spin coater semakin
hitungan rata-rata ukuran butir dari citra
besar nilai konduktivitasnya kecuali pada
SEM ditunjukkan dalam Tabel 2.
kecepatan putar 2000 rpm yang
Tabel 2 Perbandingan Ukuran Butir Partikel menunjukkan nilai konduktivitas yang
melalui Penghitungan Scherrer dan Hasil SEM sangat kecil.
Hal ini disebabkan bahwa semakin
Ukuran Butir Partikel (nm) cepat kecepatan putar spin coater, semakin
Sampel
Rumus Scherrer SEM tipis pula lapisan film yang terbentuk
Nanopartikel Ag 22,76233 59,1835 sehingga mempengaruhi besarnya nilai
Film 1000 rpm 24,81662 87,005 energi permukaan pada film nanopartikel Ag
yang mengakibatkan semakin mudahnya
Film 2000 rpm 24,70181 65,328
elektron mengalir jika dialiri arus listrik.
Namun pada film nanopartikel Ag
Ukuran partikel yang jauh berbeda dengan kecepatan putar 2000 rpm terjadi
antara perhitungan dan pengukuran perbedaan nilai resistivitas dan
disebabkan oleh pengukuran dengan SEM konduktivitas, hal ini dapat dipengaruhi oleh
dipilih bukan pada partikel yang terkecil. viskositas pasta nanopartikel Ag sebelum
diteteskan di atas substrat kaca. Bila
kecepatan putar terlalu cepat atau melebihi
kecepatan optimal dimana pasta
nanopartikel Ag sulit menempel di atas
substrat kaca, maka penyebaran pasta di atas

4
substrat tidak merata, oleh karena itu dapat 5. Bonsak, Jack. 2010. Chemical
diketahui bahwa kecepatan putar optimal Syinthesis of Silver Nanoparticles for
film nanopartikel Ag melalui metode spin Light Trapping Application In Silicon
coating adalah 1600 rpm karena nilai Solar Cells. Thesis University of Oslo.
resistivitas yang sangat kecil dan nilai 6. Cheung R, et al. 2008. Silver
konduktivitas yang besar dan dapat nanoparticles made in solvent. United
dikatakan berorde konduktif menurut States Patent. New Jersey: Noyes
literatur. Publication.
7. Fernadez, Benny Rio. 2011. Sintesis
Kesimpulan Nanopartikel. Padang: FMIPA
Telah berhasil dilakukan sintesis Pascasarjana Universitas Andalas.
nanopartikel perak (Ag) murni melalui 8. Fitrianingsih, Rina. 2012. Sintesis
metode kopresipitasi dan menghasilkan Nanopartikel Perak (Ag) melalui
partikel berukuran antara 20 nm sampai 25 metode reduksi kimia dengan variasi
nm. Ukuran butir pada peningkatan molar MSA dan karakterisasi struktur
kecepatan putar spin coater menunjukkan kristal dan morfologi. Univesitas Negeri
perubahan pada setiap film, namun Malang.
perubahan ukuran butir tidak menunjukkan 9. Handaya, Saputra A. 2011. Preparasi
perubahan yang linier. Hal ini menunjukkan Koloid Nanosilver Menggunakan
bahwa peningkatan kecepatan putar spin Stabilizer Polivinil Alkohol dan
coater tidak mempengaruhi ukuran butir Aplikasinya Sebagai Antibakteri Pada
partikel Ag yang tersebar pada film. Bakteri S. aureus dan E. Coli. Depok:
Semakin cepat kecepatan spin coater Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
semakin besar konduktifitas listrik film, 10. Hsu, Steve L.C., Wu, Rong T., 2011.
namun kecepatan spin coater optimal pada Preparation of Silver Nanoparticle with
kecepatan 1600 rpm karena pada kecepatan Different Particle Sizes for Low-
2000 rpm terjadi penurunan nilai Temperature Sintering. IPCBEE vol.2
konduktivitas. (2011) IACSIT Press, Singapore.
11. Khan Majeed M.A, Sushil Kumar,
DAFTAR RUJUKAN Maqusood Ahamed, Salman A
1. Abdullah, M., Kharurrijal. 2009. Review: Alrokoyan. 2011. Structural And
Karakterisasi Nanomaterial. Jurnal Thermal Studies Of Silver
Nanosains & Nanoteknologi Vol.2 No.1 Nanoparticles And Electrical Transport
Februari 2009. Strudy Of Their Thin Films. Journal
2. Bahadory, Mozhgan. 2008. Synthesis Nanoscale Research Letters, 6:434.
of Noble Metal Nanoparticles. Drexel 12. Kildeby Nikolaj L., Ole Z. Andersen,
University. Rasmus E. Rge, Tom Larsen, Rene
3. Bai, Guofeng. 2005. Low temperature Petersen, Jacob F. Riis. 2005. Silver
sintering of nanoscale silver paste for Nanoparticles. Aalborg University.
semiconductor device interconnection. 13. Li et al. 2009. Stabilized silver
Blacksburg, Virginia. nanoparticle compositions. United
4. Basak D, et al. 2007. Significant States Patent.
modifications in the electrical properties 14. Li, Yuning. 2008. Silver nanoparticles
of poly(methyl methacrylate) thin films process. European Patent.
upon dispersion of silver nanoparticles. 15. Li, Yuning. 2010. Silver nanoparticle
Solid State Community, 141: 483. compositions. United States Patent.

5
16. Mammah, S.L. et al. 2012. Annealing Trichoderma Harzianum. Asian J. Exp.
Effect on the Solid State and Optical Biol. SCI. Vol 2(4) 2011: 600-605.
Properties of -Fe2O3 Thin Films 25. Smith, Donald L.1995. Thin-film
Deposited Using the Aqueous Chemical Deposition: Principles and Practice.
Growth (ACG) Method. Materials New York: Mc-Graww Hill.
Sciences and Applications 2012, 3, 793- 26. Sondi, Ivan. 2004. Silver nanoparticles
801. as antimicrobial agent: a case study on
17. Mansor bin Ahmad et al. 2011. E. coli as a model for Gram-negative
Synthesis of Silver Nanoparticles in bacteria. Journal of Colloid and
Chitosan, Gelatin and Chitosan/Gelatin Interface Science 275 (2004) 177182.
Bionanocomposites by a Chemical 27. Sumesh, E., Bootharaju, M.S., T.
Reducing Agent and Their Pradeep, Anshup. 2011. A practical
Characterization. Molecules 2011, 16, silver nanoparticle based adsorbent for
7237-7248. the removal oh Hg2+ from water.
18. Mattox, Donald. 1998. Handbook of Journal of Hazardous Materials 189
Physical Vapor Deposition (PVD) (2011) 450-457.
Processing: Film Formation, Adhesion, 28. Tolaymat, Thabet M., Amro M. El
Surface Preparation, and Badawy, Ash Genaidy, Kirk G.
Contamination Control. New Jersey: Scheckel, Todd P. Luxton, Makram
Noyes Publication. Suidan. 2010. An evidence based
19. Mdluli, Phumlane S. 2009. Synthesis environmental perspective of
and Growth Dynamics Study of Silver manufactured silver nanoparticle in
Nanoparticles. Department of syntheses and applications: A
Chemistry, University of Zululand. systematic review and critical appraisal
20. Ratnasari, D., Hermanihadi, S., of peer reviewed scientic papers.
Indriyanto, W., Fathony, A., Devi WH. Journal Elseivier:Science of the Total
F., Agung R, P. dan Amin Rais, Y. Environment 408, 999-1006.
2009. Tugas Kimia Fisika X-Ray 29. Troitzsch, U. 2007. X-Ray Difraction
Diffraction (XRD). Surakarta: FT UNS. (XRD). Australia: Department of Earth
21. Rustami, Erus. 2008. Sistem control and Marine Sciences Australian
kecepatan putar spin coating berbasis National University.
microcontroller ATmega 8535. Institut 30. Vlack, V, Lawrence. 2004. Elemen-
Pertanian Bogor. elemen Ilmu dan Rekayasa Material
22. Schmid G. 2004. Nanoparticles: from Edisi Ke-6. Jakarta: Erlangga.
theory to application. Weinheim: 31. Wijaya, Lany. 2008. Modifikasi
Wiley. Elektroda Karbon dengan Nanopartikel
23. Sherrie, Renee Elzey. 2010. Application Emas dan Aplikasinya Sebagai Sensor
and Physicochemical Characterization Arsen (III). Depok: FMIPA UI.
of Nanomaterial In Environmental, 32. Zhu, Sheng-Qing. 2012. Gold
Health, and Safety Studies. Iowa nanoparticle thin films fabricated by
research online: University of Iowa. electrophoretic deposition method for
24. Singh, P., Raja, R. Balaji. 2011. highly sensitive SERS application.
Biological Synthesis and Nanoscale Research Letters 2012,
Characterization of Silver 7:613.
Nanoparticles Using the Fungus

You might also like