Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Yaws disease prevention behavior was influenced by predisposing factors such as
knowledge and belief, enabling factors such as the availability of health care resources,
and reinforcing factors such as family and community leaders support. The purpose of
this study was to analyze the factors which influence preventive behavior on Yaws
Disease. Research design used was descriptive analytic with cross sectional approach.
Samples were 99 respondents, taken according to the inclusion criteria. Independent
variable were knowledge, belief, availability of health care resources, and support from
family and community leaders. The dependent variable was preventive behavior on Yaws
Disease. Data were collected by using questionnaire and analyzed using multiple linear
regression with <0.05. Partially showed that knowledge (p = 0.017), belief (p = 0.049),
availability of health care resources (p = 0.038), support from family (p = 0.030), and
support from community (p = 0.018) had influence on preventive bahavior. It can be
concluded that knowledge, belief, availability of health care resources, and support from
family and community leaders had influence on Yaws Disease preventive bahavior.
Therefore recomended that nurses should provide guidelines which used for Yaws
eradication activities at endemic area to improve community behavior onYaws Disease
Prevention.
HASIL
Tabel 3 Ketersediaan sumber daya kesehatan oleh responden tentang manfaatnya dalam
pemberantasan penyakit Frambusia
Kategori
Parameter Total
No Tinggi Sedang Rendah %
Variabel
Manfaat ketersediaan sumberdaya 86 12 1
1 99 100
kesehatan (86,9 %) (12,1 %) (1 %)
Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai variabel kategori sedang 12 orang (12,1%) dan
keluarga berdasarkan parameter manfaat kategori rendah berjumlah 1 orang
ketersediaan sumberdaya kesehatan oleh responden (1%).
responden: kategori tinggi 86 orang (95%),
Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai variabel (11,1%), kategori rendah. Sedangkan nilai
keluarga berkaitan dengan parameter variabel keluaraga berkaitan dengan
melakukan kegiatan pencegahan dan parameter Pengambilan keputusan oleh
pemberantasan penyakit Frambusia oleh responden: kategori tinggi 61 orang
responden: kategori tinggi 88 orang (61,6%), kategori sedang 34 orang
(88,9%), kategori sedang 11 orang (34,4%), kategori rendah 4 orang (4%).
ada pengaruh keyakinan terhadap perilaku asumsi bahwa nilai regresi variabel
pencegahan penyakit Frambusia. lainnya tetap. Terdapat nilai signifikansi
Nilai koefisien variabel ketersediaan tokoh masyarakat adalah 0,01 yang
sumber daya kesehatan sebesar 0,104. Hal menunjukkan bahwa nilai signifikansi
ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan kurang dari nilai probabilitas 0,05 maka
variabel Ketersediaan Sumberdaya H1diterima atau ada pengaruh variabel
Kesehatan satu satuan maka variabel Y tokoh masyarakat terhadap perilaku
akan naik sebesar 0,104 dengan asumsi pencegahan penyakit Frambusia. Variabel
bahwa nilai regresi variabel lainnya tetap. tokoh masyarakat mempunyai t
Terdapat nilai signifikansi ketersediaan hitungsebesar 2,417 dengan t
sumberdaya kesehatan adalah 0,03 yang tabelsebesar1,661 yang menunjukkan nilai t
menunjukkan bahwa nilai signifikansi hitung lebih besar dari t tabelsehingga dapat
kurang dari nilai probabilitas 0,05 maka H1 disimpulkan bahwa variabel tokoh
diterima atau ada pengaruh ketersediaan masyarakat secara individu/parsial
sumber daya kesehatan terhadap perilaku berpengaruh signifikan terhadap perilaku
pencegahan penyakit Frambusia. Variabel pencegahan penyakit Frambusia.
ketersediaan sumberdaya kesehatan
mempunyai t hitungsebesar 2,106 dengan t PEMBAHASAN
tabelsebesar1,661 yang menunjukkan nilai t
hitung lebih besar dari t tabelsehingga dapat Tingkat pendidikan responden mayoritas
disimpulkan bahwa variabel ketersediaan berpendidikan SD bejumlah 68 orang
sumberdaya kesehatan secara (68,7%). Berdasarkan hasil penelitian
individu/parsial berpengaruh signifikan dapat diketahui bahwa pengetahuan yang
terhadap perilaku pencegahan penyakit dimiliki oleh responden berkaitan dengan
Frambusia. penyakit Frambusia dan pemberantasannya
mempengaruhi perilaku pencegahan.
Berdasarkan hasil uji statistik pada variabel Wilayah ini merupakan daerah kantong
dukungan keluarga diketahui bahwa nilai endemi penyakit Frambusia yang selalu
koefisien variabel keluarga sebesar 0,087. dilakukan intervensi pemberantasan oleh
Hal ini mengandung arti bahwa setiap Puskesmas Hoibeti secara rutin dengan
kenaikan variabel keluarga satu satuan salah salah satu kegiatan adalah
maka variabel Y akan naik sebesar 0,087 penyuluhan. Kegiatan penyuluhan
dengan asumsi bahwa nilai regresi dilakukan dengan metode ceramah dan
variabel lainnya tetap. Terdapat nilai diskusi. Penyuluhan dilaksanakan pada
signifikansi keluarga adalah 0,03 yang saat kegiatan Posyandu dan kegiatan
menunjukkan bahwa nilai signifikansi Puskesmas Keliling. Paparan informasi
kurang dari nilai probabilitas 0,05 maka H1 yang dilakukan oleh Puskesmas melalui
diterima atau ada pengaruh variabel penyuluhan, penerapannya oleh warga
keluarga terhadap perilaku pencegahan Desa belum berhasil menurunkan insiden
penyakit Frambusia. Variabel keluarga penyakit ini yang ditandai dengan
mempunyai t hitungsebesar 2,203 dengan t peningkatan penyakit Frambusia setiap
tabelsebesar 1,661 yang menunjukkan nilai t tahun. Hasil uji hipotesis menunjukkan
hitung lebih besar dari t tabelsehingga dapat bahwa ada pengaruh signifikan antara
disimpulkan bahwa variabel keluarga pengetahuan dan perilaku pencegahan
secara individu/parsial berpengaruh penyakit Frambusia.
signifikan terhadap perilaku pencegahan
penyakit Frambusia. Menurut Notoatmojo (2010), pengetahuan
atau kognitif merupakan domain yang
Nilai koefisien variabel tokoh masyarakat sangat penting dalam terbentuknya
sebesar 0,046. Hal ini mengandung arti tindakan seseorang. Perilaku yang didasari
bahwa setiap kenaikan variabel tokoh oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari
masyarakat satu satuan maka variabel beta pada perilaku yang tidak didasari oleh
(Y) akan naik sebesar 0,046 dengan pengetahuan.Faktor yang mempengaruhi
86