You are on page 1of 9

PRINSIP PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN

MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN

untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran


yang dibimbing oleh Drs Triastono Imam Prasetyo, M.Pd

Oleh :
Kelompok 8
Offering C
Ariadna Safitri (150341607210)
Difandini Rizky F (150341606658)
Gandhes Cintya D (150341607848)
Septian Dwi P (150341600502)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
SEPTEMBER 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah melimpahkan karunia nikmat bagi umat-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul Prinsip dalam Pembuatan Media
Pembelajaran dengan baik dan lancar. Ucapan terimakasih juga kami sampaikan
kepada Bapak Triastono selaku dosen pembimbing mata kuliah Media
Pembelajaran, dan semua pihak yang telah membantu pembuatan makalah ini,
sehingga makalah ini selesai tepat pada waktunya.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana
Prinsip dalam Pembuatan Media Pembelajaran. Sehingga membuat kita semakin
memahami, ingin mempelajari dan mendalami studi Media Pembelajaran.
Kami menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Kami berharap
makalah ini akan memberikan manfaat kepada pembacanya serta menambah
pengetahuan khususnya mengenai Prinsip dalam Pembuatan Media Pembelajaran.
Semoga makalah ini bermanfat bagi kita semua. Aamiin.

Malang, 25 September 2017

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembelajaran pada dasarnya merupakan proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dengan menggunakan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar. Embelajaran merupakan salah satu benuk bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat terjadi proses transfer ilmu dan pengetahuan,penguasaan
kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap (moral) an kepercayaan pada
peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu
peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Pembelajaran yang maksimal akan bermuara pada keberhasilan
pencapaian target belajar. Proses pembelajaran akan berjalan maksimal apabila
ditunjang oleh motivasi belajar siswa dan kreatifitas pengajar. Pengajar yang
memiliki kreatifitas tinggi akan selalu berusaha membuat proses pembelajaran
menjai menarik bagi siswanya dengan menggunakan berbagai cara, salah
satunya penggunaan media pembelajaran.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan minat dan keinginan yang baru,motivasi dan rangsangan
kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengarh psikologis terhadap
siswa.penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan
sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyimpanan pesan dan
isi pelajaran pada saat itu, sehingga yang menjadi target dari pembelajaran bias
tercapai secara maksimal.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan media pembelajaran?
2. Apakah fungsi media pembelajaran dalam proses belajar dan
pembelajaran?
3. Apa sajakah jenis media pembelajaran?
4. Bagaimanakah langkah-langkah dalam membuat media pembelajaran?
5. Apa sajakah prinsi-prinsip dalam pembuatan media pembelajaran?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengetian media pembelajaran
2. Untuk mengetahui fungsi media pembelajaran dalam proses pembelajaran
3. Untuk mengetahui jenis-jenis media pembelajaran
4. Untuk mengetetahui langkah-langkah dalam membuat media
pembelajaran
5. Untuk mengetahui rinsip-prinip dalam pembuatan media pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Media Pembelajaran
Media secara etimologis berasal dari Bahasa Latin medio atau
medius yang merupakan bentuk jamak dari kata medium yang berarti
pengantar atau perantara. Sedangkan dalam Bahasa arab, mediaadalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Secara khusus, media dapat diartikan sebagai alat atau sarana komunikasi
yangdigunakn sebagai perantara atau pengantar pesan yang berisi
informasi dari sumber ke penerima pesan.
Dikaitkan dengan pembelajaran, media dimaknai sebagai alat
komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa
informasi berupa materi ajar dari pengajar kepada peserta didik ehingga
peserta didik menajdi lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran. Satu hal yang perlu diingat bahwa peranan media tidak akan
terlihat apabila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dan tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan. Secanggih apapun media tersebut,
tidak dapat dikatakan menunjang pembelajaran apabila keberadaannya
menyimpang dari isi dan tujuan pembelajarannya. Media adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
minat serta siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi
(Sudirman, 1984).
Menurut Gerlach dan Ely (1971), media apabila dipahami secara
garis besar adalah manusia, materi ataukejadian yang membangun kondisi
yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau
sikap. Sehingga guru, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan
media. Fleming (1987: 234) menyatakan media berfungsi untuk mengatu
hubungan yang efektif antara dua pihak yaitu siswa dan isi pelajaran.
Latuheru (1988:14) menyatakan bahwa media pembelajarn adalah bahan,
alat, atau Teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan
maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa
dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna. Berdaarkan
definisi tersebut, media pembelajaran memiiki manfaat yang besar dalam
memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran. Media pembelajaran
yang digunakan harus dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar
mengajar dan merangsang kegiatan belajar siswa. Media pembelajaran
adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan
instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran menurut
Gagne dan Briggs (1975). Media pembelajaran meliputi alat yang secara
fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri
dari buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide
(gambar), foto, grafik, televise, dan computer. Hainich dan kawan-kawan
(1982) dalam media Pembelajaran (Arsyad 2002:4) mengemukakan istilah
medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan
penerima. Kesimpulannya, media adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima. Sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Berdasarkan pendapat-pendappat tersebut, maka dapat ditarik garis
besar dari pengertian media pembelajaran ialah segala bahan, alat, metode
ataupun Teknik yang digunakan untuk menyimpan informasi dari umber
(guru) ke penerima informasi (siswa) selama proses pembelajaran
sehingga dicapai proses pembelajaran yang lebih bermutu.

2.2. Fungsi Media Pembelajaran


Terdapat dua fungsi utama media pembelajaran, pertama media
adalah sebagai alat bantu pembelajaran, dan fungsi kedua ialah sebagai
media sumber belajar. Kedua fungsi utama tersebut dapat ditelaah dalam
ulasan di bawah ini:
1. Media pembelajaran sebagai alat banu dalam pembelajaran
Tentunya kita tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat
kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada materi ajar yang
tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain pihak ada materi ajar
yang sangat memerlukan alat bantu berupa media pembelajaran.
Media pembelajaran yang dimaksud antara lain berupa globe,
grafik, gambar dsb. Materi ajar dengan tingkat kesukaran yang
tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa. Tanpa bantuan media,
maka materi ajar menjadi sukar dicerna dan dipahami oleh setiap
siswa. Hal ini akan semakin terasa apabila materi ajar tersebut
abstrak dan rumit/kompleks. Sebagai alat bantu, media
mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan
pembelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa kegiatan
pembelajaran dengan bantuan media mempertinggi kulitas
kegiatan belajar siswa dalam tenggang waktu yang cukup lama.
Itu berarti, kegiatan belajar siswa dengan bantuan media akan
menghasilkan proses dan hasil belajar yng lebih baik daripada
tanpa bantuan media.
2. Media pembelajaransebagai sumber belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dpaat dipergunakan
sebagai tempat bahan pembelajaran untuk belajar peserta didik
tersebut berasal. Sumber belajar dapat dikelompokkan menaji
lima kategori, yaitu manusia, buku perpustakaan, media massa,
alam lingkungan, dan media Pendidikan. Media Pendidikan,
sebagai salah satu sumber belajar, ikut membantu guru dalam
memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar oleh siswa,
serta dapat memperkaya wawasan siswa.

Adapun mengapa media pembelajaran yang tepat dapat membawa


keberhasilan belajar dan mengajar di kelas, menurut Levied an Lentz (1982)
dalam Media Pembelajaran (Arsyad, 2002:4) itu karena media pembelajaran
khususnya media visual memiliki empat fungsi yaitu:
a. Fungsi atensi, yaitu dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa
untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna
visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi dan pelajaran
b. Fungsi afektif, yaitu dapat menggugah emosi dan sikap siswa
c. Fungsi kognitif, yaitu memperlanca tujuan untuk memahami dan
mengingat informasi/pesan yang terkandung dalam gambar
d. Fungsi compensations, yaitu dapat mengakomodasikan siswa yang
lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan
dengan teks atau secara verbal

Alasan mengapa media pembelajaran dapat memperrtingi proses


belajar siswa yaitu:alasan yang pertama berkenaan dnegan manfaat media
pembelajaran itu sendiri, antara lain 1) Pengajaran lebih menarik perhatian
siswa, sehingga menumbuhkan motivasi belajar/ 2) bahan pengajaran lebih
jelas maknanya, sehingga apat menguasai tujuan pembelajaran dengan baik.
3) metode pengajaran akan bervariasi. 4) siswa dapat lebih banyak
melakukan aktivitas belajar, seperti mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan dll. Alasan kedua yaitu sesuai dengan taraf berpikir
siswa. Dimulai dari taraf konkret menuju abstrak, dimulai dari yang
sederhana menju berfikir kompleks. Sebab dengan adanya media
pembelajaran hal-hal yang abstrak dapat dikonkretkandan ha-hal yg
kompleks dapat disederhanakan.

Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada


Fleming dan Levie. 1978. Definisi Persepsi
(http://farloverablog.blogspot.com/2017/09/makalah -media-
pembelajaran.html diakses pada 27 september 2017 pukul 19.00 WIB)
Gagne, R.M. dan briggs, L.J. 1975. Principle of instructional Design. New York:
Rinehort and Wiston.
Gerlach, V.G. dan Ely, D.P. 1971. Teaching and Media A Systematic Approach.
Engewood Cliffs: Prentice-Hall, Inc
Latuheru, JD. 1988. Media Pembelajaran dalam proses Belajar Masa Kini. Jakarta:
Depdikbud
Sudirman. 1984. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatan. Jakarta: CV Raja Wali

You might also like