You are on page 1of 19

PEDOMAN

SELEKSI KESAMAPTAAN JASMANI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM TAHUN ANGGARAN 2017

I. KETENTUAN UMUM
Kesamaptaan Jasmani merupakan tahapan seleksi yang wajib diikuti bagi para pelamar
CPNS yang memilih jabatan Penjaga Tahanan yang akan ditempatkan pada Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Pemasyarakatan dalam penerimaan CPNS di Kementerian Hukum dan HAM
Tahun Anggaran 2017. Seleksi dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh Panitia
Pusat maupun Panitia Daerah dan diikuti oleh peserta yang telah dinyatakan lulus dalam
seleksi kompetensi dasar dan telah ditetapkan sebagai peserta seleksi kompetensi bidang.
Seleksi kesamaptaan merupakan bagian dari seleksi kompetensi bidang bersama dengan
selain seleksi pengamatan fisik dan keterampilan (PFK), dengan bobot masing-masing 50%.
Pelaksanaan Seleksi Kesamaptaan diutamakan dengan mengoptimalkan tenaga, sarana
dan prasarana yang dimiliki oleh jajaran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM..
Selain itu pelaksanaan tes ini juga dapat bekerjasama dengan Dinas/Instansi Pemerintah
yang biasa melaksanakan kegiatan ini. Adapun pedoman seleksi kesamaptaan ini merujuk
pada Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor KEP/698/XI/2011
Tanggal 28 Desember 2011.

II. Maksud
Memberikan pedoman kepada para panitia dalam menyelenggarakan seleksi kesamaptaan
jasmani.

III. Tujuan
Memberikan keseragaman dalam pelaksanaan seleksi kesamaptaan jasmani
A. Pengertian seleksi kesamaptaan
Seleksi kesamaptaan jasmani digunakan untuk mengetahui kondisi jasmani setiap
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), sehingga diharapkan seorang calon yang
mempunyai daya tahan tubuh dan kekuatan fisik yang baik akan mampu mengikuti
pelatihan-pelatihan dan pelaksanaan tugasnya. Seleksi kesamaptaan untuk mengukur
kondisi jasmani peserta melalui Kesamaptaan A lari 12 menit, Kesamaptaan B pull
up/ channing, shit up, phus up dan shuttle run.
B. Susunan Seleksi
Tahapan dalam pelaksanaan Seleksi kesamaptaan jasmani susunan seleksinya adalah
sebagai berikut:
1. Seleksi kesamaptaan jasmani untuk pria:
a) Seleksi kesamaptaan "A" lari 12 menit minimal jarak tempuh 1200 meter
b) Seleksi kesamaptaan "B" terdiri dari rangkaian seleksi meliputi:
1) Pull up maksimal 1 menit
2) Sit up maksimal 1 menit
3) Push up maksimal 1 menit
4) Shuttle run jarak 6 x 10 meter
2. Seleksi kesamaptaan jasmani untuk wanita:
a) Seleksi kesamaptaan "A" lari 14 menit minimal jarak tempuh 1200 meter

1
b) Seleksi kesamaptaan "B" terdiri dari rangkaian Seleksi meliputi:
1) Chening maksimal 1 menit
2) Sit up maksimal 1 menit
3) Push up maksimal 1 menit
4) Shuttle run jarak 6 x 10 meter
C. Komponen yang diukur
1. Dalam kesamaptaan jasmani "A" (Pria = lari 12 menit dan Wanita = lari 14 menit)
yang diukur adalah:
a) Daya tahan otot (muscle endurance).
b) Daya tahan jantung dan pernafasan / peredaran darah (cardio respiratory
endurance).
2. Dalam kesamaptaan jasmani B yang diukur adalah:
a) Pull up dan chening mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan bagian
dalam;
b) Sit up mengukur kekuatan dan daya tahan serta flexibilitas otot perut;
c) Push up mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan bagian luar;
d) Shuttle run mengukur kecepatan, kelincahan dan keseimbangan tubuh.

D. Alat perlengkapan Seleksi


1. Perlengkapan Seleksi
a) Seleksi Kesamaptaan Jasmani "A":
(1) Lapangan untuk lari dengan keliling lintasan minimal 400 meter;
(2) Bendera kecil warna kuning/ papan kecil untuk patokan jarak setiap
20 meter dilengkapi tanda ukuran jarak;
(3) Stopwatch;
(4) Pluit;
(5) Nomor dada yang mudah dibaca oleh penilai (dapat berupa rompi).
b) Seleksi Kesamaptaan Jasmani "B":
(1) Lapangan / ruangan dengan luas secukupnya;
(2) Mistar pull up/ mistar chening palang tempat bergantung dari pipabesi
diameter 4 cm dan tingi antara 2 m s.d 2,25 m (untuk pull up) dan diameter
3,5 cm dengan tinggi antara 1,1 m s.d 1,3 m (untuk Chinning);
(3) Stopwatch;
(4) Tiang-tiang untuk shuttle run;
(5) Sound system / mega phone.
c) Papan nilai untuk mencatat rekapitulasi hasil penyeleksian kesamaptaan
jasmani secara keseluruhan.
2. Perlengkapan administrasi
a) Alat tulis/ATK
b) Kartu / kertas formulir Seleksi
c) Daftar/ tabel nilai

3. Perlengkapan perorangan
a) Perlengkapan peserta
(1) Pakaian olahraga (celana pendek, baju kaos).
(2) Sepatu olahraga (sepatu bola atau yang sejenisnya tidak dibenarkan).
(3) Nomor dada.
b) Perlengkapan petugas
(1) Pakaian olahraga (training spack dan topi lapangan).
(2) Kursi dan meja untuk mencatat hasil.
(3) Alat tulis dan hand board (map lapangan)

2
E. Alur Pelaksanaan Seleksi Kesamaptaan Jasmani

Istirahat 10 mnt Istirahat 5 mnt

Lari 12 menit Phul Up 1 Menit Chening 1 menit

Istirahat 5 mnt Istirahat 5 mnt

Sit up 1 menit phus up 1 menit Shuttel run 1 menit

IV. PELAKSANAAN
A. Pembagian Peserta
1. Peserta seleksi kompetensi bidang (Kesamaptaan) akan menjalani seleksi
kesamaptaan jasmani A dan Kesamaptaan Jasmani B
2. Setiap peserta akan menyelesaikan seleksi jasmani A dan B dalam hari yang sama
3. Pembagian hari bagi peserta untuk mengikuti seleksi kesamaptaan akan dilakukan
oleh panitia pusat melalui laman http://cpns.kemenkumham.go.id
4. Setelah diumumkan pembagian hari bagi peserta maka panitia daerah akan membagi
peserta per hari ke dalam tiap tiap kelompok yang dibedakan berdasarkan jenis
kelamin
B. Pembagian kelompok peserta
1. Untuk Seleksi kesamaptaan jasmani "A" peserta dibagi dalam beberapa kelompok
tiap kelompok maksimal 20 s.d 30 orang (disesuaikan dengan jumlah dan
kemampuan penguji).
2. Untuk Seleksi kesamaptaan jasmani "B" dikelompokkan berdasarkan nomor urut
Seleksi.
C. Pembagian kelompok penguji
1. Penguji untuk Seleksi kesamaptaan jasmani "A" terdiri dari 1 orang ketua kelompok
selaku pengendali dan membawahi:
a) 1 orang koordinator
b) 1 orang petugas untuk memimpin senam pemanasan.
c) 1 orang petugas starter merangkap timer.
d) 10 orang petugas pencatat skor keliling.
e) 2 orang petugas pengawas lintasan / pencatat kelebihan jarak.
f) 2 orang petugas rekap nilai.
g) 2 orang petugas pencatat pada Kertas Nilai.

2. Seleksi kesamaptaan jasmani B terdiri dari 1 orang ketua kelompok selaku


pengendali dan membawahi:
a) 1 orang koordinator
b) 5 orang petugas pull up/chinning terdiri dari 4 orang penghitung gerakan dan 1
orang pencatat nilai skor setempat.
c) 5 orang petugas sit up terdiri dari 4 orang penghitung gerakan dan 1 orang
pencatat nilai skor setempat.
d) 5 orang petugas push up terdiri dari 4 orang penghitung gerakan dan 1 orang
pencatat nilai skor setempat
e) 5 orang petugas shuttle run terdiri dari 4 orang timer dan 1 orang pencatat nilai
skor setempat.
f) 1 orang petugas kurir hasil nilai.

D. Tugas dan tanggung jawab


1. Peserta
a) Peserta melaporkan kepada Ketua Panitia apabila mempunyai kelainan pada
kesehatannya (Hipertensi, Hepatitis dan lain-lain);
b) Peserta melakukan kegiatan sesuai dengan apa yang telah diinstruksikan oleh
penguji;
c) Peserta mentaati segala petunjuk dan peraturan yang telah ditentukan;
d) Peserta wajib menandatangani atau paraf hasil Seleksi di setiap tahapan.

2. Penguji
a) Memberikan arahan yang berkaitan dengan pelaksanaan Seleksi;
b) Melakukan absensi kehadiran peserta;
c) Memimpin senam pemanasan sebelum dimulainya Seleksi;
d) Menguji dan menilai sesuai dengan pentahapan (urutan) dalam Seleksi
kesamaptaan jasmani;
e) Mencatat / menulis hasil nilai pada kertas nilai sesaat setelah masing-masing item
selesai dilaksanakan sehingga setiap peserta dapat mengetahui hasil nilainya;
f) Mempertanggungjawabkan seluruh pelaksanaan kegiatan dan hasil Seleksi dalam
bentuk laporan tertulis.
E. Urutan pelaksanaan Seleksi
1. Melakukan pengecekan dan pengelompokan pria dan wanita sesuai dengan nomor
urut Seleksi;
2. Sebelum pelaksanaan Seleksi, peserta Seleksi melaksanakan pemanasan dipimpin
oleh petugas selama 5 s.d 10 menit;
3. Peserta melaksanakan Seleksi kesamaptaan jasmani "A" (lari 12 menit);
4. Peserta melaksanakan kesamaptaan jasmani B (pull up/ chining, sit up/ modified,
push up modified masing-masing selama 1 menit dan shuttle run 6 x 10 meter);
5. Setelah melaksanakan kesamaptaan A peserta diberikan istirahat 10 menit dan
setiap tahapan kesamaptaan B diberikan waktu istirahat selama 5 menit.
F. Pelaksanaan gerakan untuk peserta pria
1. Seleksi kesamaptaan jasmani "A" (lari 12 menit)
a) Peserta dibagi dalam beberapa kelompok berdasarkan nomor urut Seleksi,
kelompok pertama setelah pemanasan siap berdiri di belakang garis start,
kemudian kelompok berikutnya untuk persiapan dan melakukan pemanasan,
demikian seterusnya.
b) Penguji mengecek masing-masing peserta dengan memanggil nomor peserta
dan langsung dijawab peserta dengan mengatakan 'Siap'.
c) Starter merangkap Timer (pemegang stop watch) memberi aba-aba "Bersedia,
Siap, Ya dan langsung menghidupkan stopwatch.
d) Setelah aba-aba "Ya" peserta langsung lari mengelilingi lapangan dengan arah
berlawanan jarum jam mengikuti garis lintasan selama 12 menit.
e) Petugas pencatat nilai hasil keliling mengawasi dan mencatat peserta yang
merupakan tanggungjawab atas penilaiannya.
f) Starter merangkap timer pada menit ke-5,10 dan 11, mengumumkan melalui
megaphone atau pengeras suara bahwa waktu telah berjalan 5, 10 dan 11 menit,
serta pada saat 10 detik terakhir memberikan hitungan mundur 10, 9, 8 dan
seterusnya sampai dengan hitungan 1 diakhiri dengan tanda peluit panjang.

4
g) Setelah timer meniup peluit panjang, timer mengumumkan bahwa waktu sudah
habis, agar peserta berhenti dan berjalan di tempat melepaskan nomor dada dan
meletakkan di tempat berdiri masing-masing selanjutnya berjalan berbalik arah
menuju tempat istirahat.
h) Pengawas lintasan mengambil nomor dada dan mencatat kelebihan jarak pada
putaran terakhir untuk diteruskan kepada pencatat rekap.
i) Pencatat rekap menghitung jarak yang ditempuh masing-masing peserta
termasuk kelebihan jarak yang diterima dan pengawas lintasan. Setetah dihitung
segera diserahkan kepada petugas pencatat skor hasil nilai.
j) Apabila peluit panjang tanda waktu 12 menit berakhir masih ada peserta yang
berlari atau berjalan maka pengawas lintasan mencatat jarak terakhir dan nomor
dada peserta tersebut dan melaporkannya kepada ketua kelompok.
k) Bagi peserta yang melakukan pelanggaran/ kecurangan tersebut ketua kelompok
dapat menegur atau dapat didiskualifikasi dengan terlebih dahulu dilakukan BAP
(format terlampir).

Gbr. 1. Sikap permulaan lari 12 menit


2. Seleksi kesamaptaan jasmani "B"
a) Pull up
(1) Sikap permulaan
(a) Peserta menggantung pada palang dengan telapak tangan menghadap
kedepan, ibu jari di bawah palang dan kaki tidak menyentuh tanah
(gbr.2);
(b) Badan, kedua kaki lurus kebawah (gbr.3);
(c) Peserta tidak mampu melompat untuk memegang palang dapat
diberikan bantuan dengan kursi atau diangkat oleh petugas.
Gbr. 2 Gbr. 3
Pegangan pada palang Sikap permulaan
(2) Gerakan
(a) Peserta mengangkat badan dengan kekuatan kedua tangan sampai
dagu melewati palang (gbr. 4);
(b) Gerakan selanjutnya turun mengantung seperti sikap permulaan (gbr.
5), kemudian kembali mengangkat badan dengan kedua tanan sempai
dagu melewati palang, demikian diulang terus menerus sebanyak
mungkin selama 1 menit.

Gbr. 4. Gerakan naik Gbr. 5. Sikap permulaan

(3) Gerakan yang salah (tidak dihitung)


(a) Mengangkat badan untuk hitungan berikutnya pada waktu siku belum
lurus;
(b) Pada saat mengangkat badan dagu tidak melewati palang;
(c) Kaki yang bersangkutan menyentuh tanah.

(4) Ketentuan hitungan


(a) Satu hitungan adalah gerakan mengangkat badan sampai dengan dagu
melewati palang
(b) Peserta mengangkat badan dengan posisi dihentakkan dan ayunan
tetap dihitung dengan ketentuan lengan siku lurus dan dagu melewati
palang;
(c) Gerakan yang salah tidak mendapat hitungan.

b) Sit Up

1) Sikap permulaan
(a) Peserta Seleksi berbaring telentang dengan lutut ditekuk sehingga
kedua telapak kaki menempel di tanah kedua paha dan betis membentuk
sudut 90 derajat, jarak kedua lutut selebar bahu.
(b) Kedua telapak tangan diletakkan di belakang kepala dengan jari-jari
terpegang (dianyam).
(c) Siku-siku tangan menyentuh tanah.
(d) Peserta berikutnya membantu memegang kedua kaki pada
pergelangan/ mata kaki peserta yang akan melakukan gerakan dengan
posisi jongkok, lutut sebelah kanan / kiri menyentuh tanah sedangkan
lutut kaki kiri /kanan berada di antara kedua telapak kaki peserta yang

6
akan melakukan gerakan. Cara memegang tidak dibenarkan menduduki
kaki peserta (gbr. 6).

Gbr. 2
Sikap permulaan

2) Gerakan
(a) Peserta mengangkat badan dengan kedua telapak tangan berada
belakang kepala sampai pada posisi 90 derajat, kemudian badan
membungkuk siku tangan kanan diarahkan sampai melewati di atas lutut
sebelah kiri (gbr. 7);
(b) Kemudian dengan cepat turun berbaring terlentang seperti sikap
permulaan;
(c) Kemudian melakukan seperti gerakan pertama namun dengan posisi
sebaliknya dengan siku tangan kiri diarahkan sampai melewati di atas
lutut sebelah kanan (gbr. 8);
(d) Demikian gerakan dilakukan sebanyak mungkin selama 1 menit.
(e) Gerakan berakhir bila peserta tidak mampu lagi melakukan gerakan dan
berhenti selama lebih dari 5 detik.

Gbr. 7. Gerakan naik Gbr. 8. Gerakan naik

Gbr. 9. Gerakan turun

3) Gerakan yang salah (tidak dihitung)


(a) Posisi badan pada saat mengangkat badan tidak sampai
90 derajat.
(b) Siku kanan tidak melewati lutut kaki sebelah kiri atau sebaliknya.
(c) Pada waktu kembali ke sikap semula (sikap telentang) kedua siku
tangan tidak menyentuh tanah.
(d) Apabila pegangan tangan terlepas, gerakan tersebut tidak dihitung dan
peserta kembali ke posisi semula serta meneruskan gerakan untuk
mendapatkan hitungan berikutnya dengan memulai gerakan dari sikap
telentang.
4) Ketentuan hitungan
(a) Dihitung satu hitungan dari sikap telentang sampai siku tangan kanan
melampaui lutut sebelah kiri atau sebaliknya;
(b) Gerakan yang salah tidak mendapatkan hitungan.

c) Push Up
1) Sikap Permulaan
(a) Peserta tiarap seluruh tubuh menempel di tanah;
(b) Kedua telapak tangan boleh terbuka atau mengepal menempel di tanah
ke samping badan di bawah bahu dengan jarak selebar tubuh;
(c) Kedua kaki rapat lurus ke belakang dengan jari-jari bertumpu di tanah
(gbr. 10).

Gbr. 10
Sikap permulaan

2) Gerakan
(a) Peserta mengangkat badan dengan meluruskan tangan ke atas
sehingga tubuh terangkat membentuk sudut 30 derajat dengan tanah
dalam posisi kaki dan tubuh lurus (gbr. 11).
(b) Gerakan berikutnya menurunkan badan dengan membengkokkan
lengan sehingga berat badan turun dalam posisi jarak satu kepal (+ 10
cm) antara dada dengan tanah. Posisi badan menjadi lurus horisontal
dengan tanah (gbr. 12).
(c) Gerakan selanjutnya badan diangkat kembali dengan meluruskan
lengan posisi badan tetap lurus dan kembali membentuk sudut 30
derajat dengan tanah.
(d) Demikian dilakukan berulang-ulang sebanyak mungkin dengan waktu
maksimal 1 menit.
(e) Posisi peserta tangan dalam keadaan lurus (badan diangkat) apabila
peserta tidak melakukan gerakan istirahat.
Gbr. 11. Gerakan naik Gbr. 12. Gerakan turun

8
3) Gerakan yang salah (tidak dihitung)
(a) Sebelum lengan lurus pada saat mengangkat badan sudah turun
kembali;
(b) Gerakan dilakukan dengan tubuh tidak lurus(bergelombang);
(c) Bagian tubuh menyentuh tanah.
4) Ketentuan hitungan
(a) Ketentuan hitungan mulai saat mengangkat badan dengan meluruskan
lengan sampai lengan benar-benar lurus;
(b) Kemudian turun kembali dengan tubuh lurus sampai jarak 1 kepal (+ 10
cm) dari tananh langsung mengangkat badan untuk hitunan berikutnya;
(c) Gerakan yang salah tidak mendapatkan hitungan.

d) Shuttle Run
1) Sikap permulaan
(a) Kelompok peserta yang terdiri dari 3-4 orang mengambil posisi start
berdiri di belakang garis start di sebelah kanan atau kiri masing-masing
tonggak/ tiang.
(b) Dalam posisi siap menunggu aba-aba dari penguji (gbr. 13).

Gbr. 13
Sikap permulaan

2) Gerakan
(a) Setelah ada aba-aba, "Ya" peserta lari secepat mungkin
menuju tonggak yang berada di depannya sampai melewati tiang
langsung memutar berbalik kembali ke tempat semula menuju ke tiang
pertama (gbr. 14).
(b) Apabila peserta start dari sebelah kanan tiang maka yang bersangkutan
berlari menuju ke sebelah kiri tiang di depannya kemudian berbalik
memutar melewati tiang menuju ke sebelah kanan tiang pertama
sehingga membentuk angka delapan.dilakukan sebanyak tiga 3 kali
putaran bolak-balik, demikian pula sebaliknya apabila peserta start dari
sebelah kiri.
(c) Posisi finis, apabila peserta saat start disebelah kanan tiang pertama
maka pada putaran ke 3 ketika berada di tiang ke 2 berlari lurus
kedepan, ke arah sesuai posisi pada waktu start, demikian pula
sebaliknya.
(d) Peserta tidak diperbolehkan memegang tiang tiang pada waktu berlari.
Gbr. 14. Gerakan lari
3) Gerakan yang salah (tidak dihitung):
(a) Start mendahului aba-aba Ya.
(b) Pada putaran pertama dan kedua tidak membuat angka delapan.
(c) Gerakan tidak dilakukan 3 kali bolak-balik.
(d) Pada putaran terakhir tidak berlari lurus menuju ke posisi waktu start.
(e) Peserta memegang tiang tiang pada waktu berlari.

4) Ketentuan hitungan
(a) Hasil gerakan diambil dari catatan waktu yang ditempuh dalam jarak 6
x 10 m;
(b) Bila ada peserta yang mendahului start sebelu ada aba-aba ya maka
pelaksanaan untuk kelompok tersebut diulangi;
(c) Bila ada peserta yang melakukan gerakan yang salah maka peserta
tersebut dapat mengulangi setelah kelompok tersebut selesai.

G. Pelaksanaan gerakan untuk peserta wanita

1. Seleksi kesamaptaan jasmani "A" (lari 12 menit)


Pelaksanaan kesamaptaan A lari 12 menit untuk peserta wanita diberlakukan sama
dengan pria.

2. Seleksi kesamaptaan jasmani "B"


a) Chinning
1) Sikap permulaan
(a) Dengan posisi palangsetinggi dada peserta memegang palang, telapak
tangan menghadap kebadan kedua ibu jari berada atau menempel
dibagian atas palang (gbr.15);
(b) Kedua tangan lurus memegang palang, posisi kaki maju selangkah
kedepan lebih kurang (30 cm), badan dan kaki merebahkan kebelakang
membentuk sudut 45 derajat dengan tanah (gbr.16).

Gbr. 16.
Sikap permulaan
Gbr. 15. Pegangan pada palang

10
2) Gerakan
(a) Tarik badan kearah palang dengan kedua kaki tetap lurus sampai dada
bagian atas menyentuh palang, dagu harus melampaui palang (gbr.17).
(b) Kemudian kembali kesikap semula posisi lengan lurus (gbr.18);
(c) Gerakan dilakukan selama 1 menit

Gbr. 17. Gerakan naik Gbr. 18. Gerakan turun

3) Gerakan yang salah (tidak dihitung)


1) Tidak seluruh telapak kaki menempel di lantai atau mengangkat telapak
kaki;
2) Dada tidak menyentuh palang;
3) Dagu tidak melampaui palang;
4) Ketika melaksanakan gerakan pantat mengayun dan badan
bergelombang;
5) Pada saat kembali ke sikap semula kedua lengan atau siku belum lurus
badan sudah ditarik kembali..

(5) Ketentuan hitungan


(a) Satu hitungan adalah gerakan menarik badan sampai dengan lengan
lurus, membengkokkan lengansampai dada bagian atas menyentuh
palang dan dagu melampaui palang;
(b) Gerakan salah tidak dihitung.

b) Sit Up

(1) Sikap permulaan


(a) Peserta berbaring telentang dengan lutut ditekuk sehingga kedua
telapak kaki menempel di tanah kedua paha dan betis membentuk sudut
90 derajat;
(b) Kedua lenan lurus kedepan menempel di samping kedua paha, tela[ak
tangan terbuka, jari-jari rapat;
(c) Peserta berikutnya membantu memegang kedua kaki pada pergelangan
/ mata kaki peserta (gbr. 19).
Gbr. 19
Sikap permulaan

(2) Gerakan
(a) Peserta mengangkat badan ke posisi duduk dengan kedua lengan lurus
membuka ke depan sampai pada posisi 90 derajat dengan tanah;
(b) Gerakan selanjutnya kembali ke posisi semula kedua lengan tetap lurus
dan menempel di samping kedua paha, punggung menyentuh tanah;
(c) Gerakan dilakukan berulang-ulang selama 1 menit.

Gbr. 20. Gerakan naik Gbr. 21. Gerakan turun

(3) Gerakan yang salah (tidak dihitung)


(a) Badan pada waktu diangkat di posisi duduk tidak sampai
90 derajat.
(b) Pada saat kembali ke posisi semula (berbarng telentang) punggung
tidak menyentuh tanah;
(c) Pada saat mengangkat badan tangan menekan ke tanah atau
berpegangan pada lutut/paha..
(4) Ketentuan hitungan
(a) Dihitung satu hitungan dari sikap berbaring terlentang kemudian
mengangkat badan sampai sikap duduk minimal 90 derajat;
(b) Kemudian kembali ke posisi semula untuk hitungan berikutnya;
(c) Peserta tidak diperbolehkan istirahat atau berhenti melakukan gerakan
pada posisi semula (berbaring terlentang) lebih dari 5 detik apabila
terjadi maka gerakan dinyatakan selesai;
(d) Gerakan yang salah tidak mendapatkan hitungan.

c) Push Up
(1) Sikap Permulaan
(a) Peserta tiarap kedua lengan di samping badan telapak tangan
menempel di tanah selebar bahu;

12
(b) Badan menempel di tanah lutut ditekuk ke atas posisi 90 derajat dengan
tanah (gbr. 22);

Gbr. 22
Sikap permulaan

(2) Gerakan
(a) Badan diangkat dengan meluruskan lengan sampai badan/paha
membentuk sudut 30 derajat dengan tanah (gbr. 23);
(b) Kedua lutut digunakan badan ataupun ketika turun ke posisi semula
posisi badan harus lurus;
(c) Gerakan berikutnya kembali keposisi semula dengan menurunkan
posisi badan sampai dada berjarak (+ 10 cm) dari tanah;
(d) Gerakan dilakukan berulang-ulang sebanyak mungkin dengan waktu
maksimal 1 menit (gbr. 24).
(e) Posisi tangan dalam keadaan lurus (badan diangkat) apabila peserta
tidak melakukan gerakan istirahat.

Gbr. 17. Gerakan naik Gbr. 17. Gerakan turun


(3) Gerakan yang salah (tidak dihitung)
(a) Pada waktu mengangkat badan lengan belum lurus badan sudah turun
kembali;
(b) Pada saat ke posisi semula badan/dada menyentuh lantai;
(c) Pada saat mengangkat badan ataupun turun ke posisi semula gerakan
badan berkelompok;
(d) Pada saat mengangkat badan maupun turun ke posisi semula badan
tidak lurus.
(4) Ketentuan hitungan
(a) Satu hitungan di mulai dari gerakan mengangkat badan ke atas sampai
lengan lurus, badan membentuk sudut + 30 derajat dengan tanah;
(b) Setelah turun ke posisi semula sampai badan berjarak + 10 cm dari
tanah langsung mengangkat badan untuk hitungan berikutnya..

d) Shuttle Run
Ketentuan shuttle run untuk peserta wanita baik sikap permulaan, gerakan,
gerakan yang salah dan ketentuan hitungan sama dengan ketentuan pada
peserta pria.
V. SISTEM PENILAIAN

Cara penilaian dilakukan melalui Nilai Gerakan (NG) dengan cara melihat Hasil Gerakan
(HG) yang diperoleh dari gerakan atau waktu yang dicapai oleh peserta.
1. Kesamaptaan A (lari 12 menit)
Hasil gerakan kesamaptaan A (HGA) dihitung berdasarkan jarak yang dicapai oleh
peserta;
2. Kesamaptaan B (pull up, sit up, push dan shuttle run)
Hasil gerakan kesamaptaan B (HGB) dihitung berdasarkan jumlah gerakan yang
benar dari masing-masing item yakni pull up, sit up, push up (B1, B2, B3) selama 1
menit dan untuk shuttle run (B4) berdasarkan waktu yang dicapai;
3. Nilai kesamaptaan jasmani (NKJ) yang diperoleh peserta dengan menjumlahkan nilai
gerakan kesamaptaan A (NGA) = nilai gerakan kesamaptaan B dibagi 2, atau
dengan rumus NKJ = NGA + NGB;
2
4. Terkait cara penilaian diatas, panitia daerah menginput hasil gerak dari kesamaptaan
A dan hasil gerak dari item-item kesamaptaan B di dalam aplikasi seleksi cpns pada
laman cpns.kemenkumham.go.id, sistem yang akan menghitung nilai gerakan
kesamaptaan A (NGA) dan nilai gerak kesampataan B (NGB) , termasuk nilai
kesamaptaan jasmani (NKJ);
5. Penginputan hasil gerak dilakukan setelah peserta menyelesaikan Kesamaptaan A
dan Kesamaptaan B dalam hari yang sama;
6. Pencetakan rekap dilakukan setelah seluruh peserta telah mengikuti seleksi
kesamaptaan dan hasil gerak seluruh peserta telah terinput dalam aplikasi (hari
terakhir pelaksanan seleksi);
7. Bagi peserta yang tidak mengikuti salah satu kesamaptaan A atau B atau keduanya
di berikan hasil gerak 0 (nol);
8. Bagi peserta yang sakit/hamil diwajibkan untuk mengisi surat pernyataan.

VI. PENUTUP
Demikian pedoman seleksi kesamaptaan jasmani calon pegawai negeri sipil (CPNS), agar
menjadi pedoman bagi penguji dan panitia seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS)
Kementerian Hukum dan HAM Tahun Anggaran 2017, dengan diberlakukannya buku
pedoman kesamaptaan ini, maka ketentuan lain sebelumnya yang mengatur tentang
pedoman administrasi seleksi kesamaptaan jasmani dinyatakan sudah tidak berlaku lagi.
Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini akan diatur kemudian

Jakarta, September 2017


Sekretaris Jenderal
selaku Ketua Panitia,

Bambang Rantam Sariwanto


NIP.196012151988021001

14
FORMULIR DATA PESERTA SELEKSI KESAMAPTAAN
CPNS KEMENKUMHAM TAHUN 2017

1. NAMA : ..
2. JENIS KELAMIN : ..
3. TANGGAL LAHIR/ UMUR : .. / Tahun
4. KUALIFIKASI PENDIDIKAN : ..
5. TINGGI / BERAT BADAN : .. Cm Kg

A. KESAMAPTAAN A LARI 12 MENIT


NOMOR DADA JUMLAH PUTARAN KELEBIHAN JARAK
.. .. ..
HASIL GERAKAN A : Meter
NILAI GERAKAN A : .

B. KESAMAPTAAN JASMANI B

NO KEGIATAN HASILGERAKAN (HGB)


1 PULL UP (B1)
2 SIT UP (B2)
3 PUSH UP (B3)
4 SHUTTLE RUN (B4)

Mengetahui : .,2017
Koordinator Kesamaptaan Ketua Kelompok,

................................... ..........................................
NIP. NIP. ..
FORMULIR SELEKSI KESAMAPTAAN JASMANI A
CPNS KEMENKUMHAM TAHUN 2017

HARI/ TANGGAL : ..
KELOMPOK : ..

HASIL
NO. JML KELEBIHAN
NO. NO. UJIAN GERAKAN KETERANGAN
DADA KELILING JARAK
(HGA)
1.

2.

3.

Jarak tiap keliling


4.
:M

5.

6.

7.

Mengetahui : .,2017
Ketua Kelompok Pencatat Gerakan

................................... ..........................................
NIP. NIP. ..
FORMULIR SELEKSI KESAMAPTAAN JASMANI B
CPNS KEMENKUMHAM TAHUN 2017
HARI/ TANGGAL : ..
KELOMPOK : ..
NOMOR JASMANI "B"
PULL UP/
SIT UP (B2) PUSH UP (B3) STL RUN (B4)
NAMA CHINNING (B1) KET
URUT UJIAN DADA
HASIL HASIL HASIL HASIL
GERAKAN GERAKAN GERAKAN GERAKAN
1 2 3 4 5 7 9 11 16

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Mengetahui : .,2017
Ketua Kelompok Pencatat Gerakan

................................... ..........................................
NIP. NIP. ..
Rekap Nilai Seleksi Kesamaptaan Panjaga Tahanan CPNS Tahun 2017
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM . (Cetakandari Aplikasi)

Tanggal Pelaksanaan : S/D .Tahun 2017

SAMAPTA A SAMAPTA "B"


NO. NAMA LARI 12 MENIT PULL UP NILAI NILAI
NO. SIT UP (B2) PUSH UP (B3) STL RUN (B4) KET
UJIAN PESERTA /CHINNING (B1) B AKHIR
HASIL NILAI HASIL NILAI HASIL NILAI HASIL NILAI HASIL NILAI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Mengetahui : .,2017
Ketua Panitia Koordinator Kesamaptaan

................................... ..........................................
NIP. NIP. ..
SURAT PERNYATAAN

PESERTA SELEKSI KESAMAPTAAN


DALAM KONDISI KESEHATAN MENGANDUNG/ HAMIL

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :
Tempat/Tgl. Lahir :
Pendidikan/Jurusan :
Agama :
Alamat :
Kondisi Kesehatan : Hamil ............ bulan

Menyatakan bahwa saya bersedia mengikuti seleksi Kesamaptaan sesuai dengan


ketentuan yang berlaku pada Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kementerian
Hukum dan HAM R.I Tahun 2017 pada Kantor Wilayah .................................................

Bila dalam persiapan, pelaksanaan dan setelah mengikuti seleksi kesamaptaan


terjadi suatu gangguan kesehatan pada diri saya/ kandungan saya, maka saya tidak akan
melakukan tuntutan apapun pada Panitia Daerah maupun Panitia Pusat dan segala
sesuatu yang menyangkut kesehatan / kehamilan saya adalah mutlak tanggung jawab
saya.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan tanpa paksaan dari
pihak manapun juga untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

,.2017
Yang menerima pernyataan, Yang membuat pernyataan,
(Panitia Daerah)

Materai Rp.6000,-

() ()

Saksi,
(Keluarga/ Yang Mewakili)

()

You might also like