You are on page 1of 10

LAPORAN PRAKTIKUM

CHI-SQUARE, SPEARMAN CORRELATION,


KRUSKAL WALLIS TES
Blok 9: Epidemiologi dan Biostatistika

OLEH KELOMPOK V

Hasna Fakhriyah (161610101071)


Septiana Dwi R (161610101072)
Ardin Tito (161610101073)
Nadiyah Rizqi (161610101074)
Syafira Dwi A. (161610101075)
Anindita Permata (161610101076)
Isfania Harmintaswa (161610101077)
Devanti Ayu C. (161610101078)
Resza Utomo (161610101079)
Adelia Okky S. (161610101080)
Alfan Maulana E. (161610101081)
Nancy Amelia R. (161610101082)
Radin Ahmad (161610101083)
Dara Kartika (161610101084)
Nailah Rahmadani (161610101085)
Savira Aulia (161610101086)
Ni Luh Putu (161610101087)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS JEMBER
2017
UJI NON PARAMETRIK CHI-SQUARE

Soal:
Pada suatu hari, seorang peneliti yang bernama Joko. Beliau akan meneliti
hubungan antara konsumsi fast food dengan terjadinya peningkatan karies gigi di
desa Sukamaju. Dan didapatkan hasil sebagai berikut:

Kebiasaan makan fast


food Makan fast food Makan fast food
Kejadian karies
Karies Gigi 10 8
Karies Gigi 4 20

Hasil:

fast food * karies gigi Crosstabulation

karies gigi Total

tidak karies karies

Count 10 4 14
tidak makan fast food
Expected Count 6.0 8.0 14.0
fast food
Count 8 20 28
makan fast food
Expected Count 12.0 16.0 28.0
Count 18 24 42
Total
Expected Count 18.0 24.0 42.0
Chi-Square Tests

Value Df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 7.000a 1 .008


Continuity Correctionb 5.359 1 .021
Likelihood Ratio 7.110 1 .008
Fisher's Exact Test .019 .010
Linear-by-Linear
6.833 1 .009
Association
N of Valid Cases 42

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.00.
b. Computed only for a 2x2 table

Kesimpulan:
Dari data yang telah dianalisis didapatkan hasil expected count tidak ada yang
kurang dari 5 sebanyak 20%, maka digunakan uji continuity correction.
Berdasarkan uji continuity correction menunjukkan hasil signifikansi sebesar
0,021 atau kurang dari = 0,05, maka terdapat hubungan antara mengonsumsi
fast food dengan peningkatan karies gigi di desa Sukamaju.
UJI NON PARAMETRIK SPEARMAN CORRELATION

Soal :

Seorang pengusaha ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara harga


produk dengan lokasi produk tersebut dijual. Untuk keperluan tersebut,
pengusaha melakukan survey ke 15 toko yang berada di kota. Mereka
melakukan survey pada toko sekitar area yang dekat alun-alun, toko yang
memiliki jarak sedang dengan alun alun dan toko yang berada jauh dari
alun-alun. Masalah yang akan diteliti ialah seberapa besar hubungan antara
harga produk dengan lokasi penjualan. Berikut adalah hasil dari 15 survey
tersebut.

No Lokasi Harga

1 Dekat 15,000

2 Dekat 15,300

U3 Dekat 15,150

j 4 Dekat 15,200

i 5 Dekat 15,000

6 Sedang 15,500

S7 Sedang 15,550

p8 Sedang 15,700
e 9 Sedang 15,650
a 10 Sedang 15,600
r 11 Jauh 16,150
m12 Jauh 16,400
13 Jauh 16,600

14 Jauh 16,300

15 Jauh 16,100
Untuk keperluan analisis data dalam SPSS, maka jawaban responden
tersebut kemudian diberi kode angka agar bisa dihitung:

Untuk data jarak toko dari alun - alun menggunakan kode:


o Dekat diberi nilai 1
o Sedang diberi nilai 2
o Jauh diberi nilai 3
Setelah dilakukan pengkodean, sebagaimana ketentuan di atas, maka
bentuk data penelitian untuk hubungan variabel lokasi penjualan dengan harga
produk adalah sebagai berikut:

No Lokasi Harga

1 1 15,000
2 1 15,300
3 1 15,150
4 1 15,200
5 1 15,000
6 2 15,500
7 2 15,550
8 2 15,700
9 2 15,650
10 2 15,600
11 3 16,150
12 3 16,400
13 3 16,600
14 3 16,300
15 3 16,100

Analyze > Correlate > Bivariate


Hasil Uji

Correlations

Lokasi Harga

Correlation Coefficient 1.000 .946**

Lokasi Sig. (2-tailed) . .000

N 15 15
Spearman's rho
Correlation Coefficient .946** 1.000

Harga Sig. (2-tailed) .000 .

N 15 15

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Tingkat Kekuatan Hubungan Variabel Kualitas Produk


dengan Kepuasan Konsumen
Output di atas menunjukkan angka koefisien korelasi sebesar
0,946**. Artinya, tingkat kekuatan hubungan (korelasi) antara
variabel lokasi toko dengan alun alun dengan harga penjualan
produk adalah sebesar 0,946 atau sangat kuat. Tanda bintang
(**) artinya korelasi bernilai signifikan pada angka signifikansi
sebesar 0,01.

Arah (Jenis) Hubungan Variabel Kualitas Produk dengan


Kepuasan Konsumen
Output di atas memberikan angka koefisien korelasi yaitu
0,946 (bernilai positif), sehingga hubungan kedua variabel
tersebut bersifat searah (jenis hubungan searah), dengan
demikian dapat diartikan bahwa semakin dekat jarak toko
dengan alun - alun kota maka harga penjualan semakin rendah.

Signifikansi Hubungan Kedua Variabel


Berdasarkan output di atas, diketahui nilai signifikansi atau Sig.
(2-tailed) sebesar 0,000, karena nilai Sig. (2-tailed) 0,000 <
lebih kecil dari 0,05 atau 0,01 maka artinya ada hubungan yang
signifikan (berarti) antara variabel lokasi toko dengan alun
alun terhadap harga penjualan produk.
Kesimpulan
Terdapat hubungan signifikan yang sangat kuat dan searah
antara variabel lokasi toko dengan alun alun terhadap harga
penjualan produk.

Nonparametric Correlations
[DataSet1]

Correlations

Kepuasan Bahan
pelanggan

Correlation Coefficient 1,000 ,302

Kepuasan pelanggan Sig. (2-tailed) . ,196

N 20 20
Spearman's rho
Correlation Coefficient ,302 1,000

Bahan Sig. (2-tailed) ,196 .

N 20 20

Keterangan : didapatkan significansi 0,196 maka tidak ada hubungan antara bahan yang
digunakan dengan tingkat kepuasan pelanggan
UJI NON PARAMETRIK KRUSKAL

Soal :
Pak Andi adalah seorang pengusaha pakaian yang ingin mendirikan
sebuah cabang di suatu kota. Ia mendapat saran dari rekan kerjanya, untuk
mendirikan cabang di kota Kediri, Surabaya, atau Jember. Sebelum Pak Andi
menentukan kota mana yang akan ia pilih, ia ingin mengetahui perbedaan tingkat
penjualan pakaian di tiga kota tersebut. Oleh karena itu, Pak Andi meminta
bantuan anaknya yang seorang lulusan statistika. Berikut adalah data yang
diperoleh:

Kota Penjualan

1 80

1 80

1 76

1 76

1 77

2 80

2 89

2 89

2 89

2 89

3 89

3 89

3 89

3 89

3 89
Hasil :

NPar Tests

Kota = Kediri
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Testa

Penjualan

N 5
Mean 77.80
Normal Parametersb,c
Std. Deviation 2.049
Absolute .258
Most Extreme Differences Positive .252
Negative -.258
Kolmogorov-Smirnov Z .578
Asymp. Sig. (2-tailed) .892

a. Kota = Kediri
b. Test distribution is Normal.
c. Calculated from data.
Kota = Surabaya

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Testa

Penjualan

N 5
Mean 87.20
Normal Parametersb,c
Std. Deviation 4.025
Absolute .473
Most Extreme Differences Positive .327
Negative -.473
Kolmogorov-Smirnov Z 1.057
Asymp. Sig. (2-tailed) .214

a. Kota = Surabaya
b. Test distribution is Normal.
c. Calculated from data.
Kota = Jember
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Testa

Penjualan

N 5
Mean 89.00
Normal Parametersb,c
Std. Deviation .000d

a. Kota = Jember
b. Test distribution is Normal.
c. Calculated from data.
d. The distribution has no variance for this variable. One-
Sample Kolmogorov-Smirnov Test cannot be performed.

Kruskal-Wallis Test
Ranks

Kota N Mean Rank

Kediri 5 3.20

Surabaya 5 9.80
Penjualan
Jember 5 11.00

Total 15

Test Statisticsa,b

Penjualan

Chi-Square 11.354
Df 2
Asymp. Sig. .003

a. Kruskal Wallis Test


b. Grouping Variable: Kota

Kesimpulan :
1. Dari data split di dapatkan 1 variabel kota yang bersignifikansi tidak
normal atau nilai signifikansi kurang dari 0,05 yaitu pada data kota
jember. Berarti data tersebut dapat di gunakan untuk uji non parametric
kruskal wallis test.
2. Dari table test statistics, nilai Asymp sig penjualan kurang dari 0,05
sehingga artinya dari data tersebut terdapat perbedaan, minimal terdapat
sepasang data yang berbeda.

You might also like