You are on page 1of 8

1.

Sebutkan pembagian kelenjar


a. Kelenjar endokrin terkadang disebut kelenjar sekresi internal karena terletak jauh di
bawah permukaan epitel dan tidak memiliki duktus atau saluran tempat sekresinya
mengalir melalui epitel. Sebaliknya, kelenjar tersebut berhubungan langsung dengan
sistem sirkulasi melalui kapiler, yang memungkinkan penyebaran sekresinya di
seluruh tubuh. Tiorid merupakan contoh dari kelenjar ini.
b. Seperti kelenjar endokrin, kelenjar eksokrin terletak jauh dari permukaan epitel.
Namun demikian, kelenjar eksokrin dilengkapi dengan duktus yang membawa
sekresinya ke permukaan jaringan. Kelenjar saliva, misalnya merupakan kelenjar
eksokrin. Pankrean merupakan kelenjar jenis keduanya, baik eksokrin maupun
endokrin. Kelenjar tersebut menghasilkan enzim digestif yang dialirkan ke intestin
melalui duktus pankreatikus (eksokrin), tetapi juga mengalirkan hormon insulin yang
ditransporkan melalui tubuh dengan sistem sirkulasi (endokrin)
Paul d Andreson, Buku Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia Hal 53, 1996, Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

Kelenjar endokrin Hormon Sel sasaran Fungsi utama hormon


Hipotalamus Hormon yang melepaskan dan Hipofisis anterior Mengontrol pengeluaran
menghambat (TRH, CRH, GnRH, hormon hipofisis anterior
GHRH, GHH, PRH,PIH)
Hipofisis posterior Vasopresin (hormon ADH ) Tubulus ginjal Meningkatkan reabsorbsi H2O

Oksitosin Arterial Menimbulkan vasokontriksi


Uterus Meningkatkan kontraktilitas
Kelenjar mamaria Sekresi susu
Hipofisis anterior TSH (Thyroid-stimulating hormone) Sel folikel tiroid Menstimulasi sntesis dan
sekresi hormon tiroid (tiroksin
dan triiodotironin)

ACTH (Adrenokortikotropik Zona fasikulata & Merangsang sekresi kortisol


hormona ) retikularis korteks
adrenal

GH (Grow hormone) Tulang ; jaringan Merangsang pertumbuhan


lunak tulang & jaringan lunak ;
anabolisme protein; movilizis
lemak; dan konversi glucosa

FSH (Follicle stimulating hormone) Hati Merangsang sekresi


somastostatin

Wanita : folikel Mendorong pertumbuhan dan


ovarium perkembangan folikel;
merangsang sekresi esterogen

LH(Luteinizing hormone) & ICSH Pria : tubulus Merangsang produksi sperma


(Interstitial cell stimulating seminiferosa di testis
hormone)
Wanita : folikel Merangsang
ovarium & korpus ovulasi,perkembangan korpus
luteum luteum, sekresi esterogen dan
progesteron
Prolaktin Pria : sel interstitium Merangsang sekresi
Leydig di testis testosteron

Wanita : kelenjar
mammaria Mendorong perkembangan
payudara
Merangsang sekresi susu
Sel folikel kelenjar tiroid Tetraiodotironin (T4) atau tiroksin ; Sebagian besar sel Meningkatkan laju
Triiodotironin (T3) metabolisme essensial untuk
pertumbuhan normal dan
perkembangan saraf
Sel C kelenjar tiroid Kalsitonin Tulang Menurunkan konsentrasi
kalsium plasma
Korteks adrenal
zona Aldosteron (Mineralokortikoid) Tubulus ginjal Meningkatkan reabsorbsi Na+
glomerulosa dan Sekresi K+

zona fasciculata Kortisol (Glukokortikoid) Sebagian besar sel Meningkatkan glukosa darah
dengan mengorbankan
simpanan protein dan lemak;
berperan dalam adaptasi
terhadap stress
zona retikularis Androgen (dehidroiandrosteron) Tubulus Ginjal Berperan dalam lonjakan
pertumbuhan masa pubertas
dan dorongan seks pada
wanita
Medula adrenal Epinefrin & norepinefrin Receptor simpatis di Memperkuat sistem saraf
seluruh tubuh simpatis ; berperan dalam
adaptasi terhadap stres dan
pengaturan tekanan darah
Pncreas endokrin (pulau Insulin (sel beta) Sebagian besar sel Mendorong
Langerhans) penyerapan,penggunaan dan
penyimpanan nutrien oleh sel

Glukagon (sel alpha) Sebagian besar sel Penting untuk


mempertahankan kadar
nutrien dalam darah selama
fase pascaabsorbtif

Somastostatin (sel delta) Sistem pencernaan Menghambat pencernaan dan


penyerapan nutrien

Sel pulau pankreas Menghambat sekresi semua


hormon pankreas
Kelenjar paratiroid Hormon paratiroid Tulang, ginjal, usus Meningkatkan konsentrasi
kalsium plasma ; menurunkan
konsentrasi fasfat dalam
plasma; merangsang
pengaktifan vitamin D
Gonad
Wanita: ovarium Esterogen (estradiol) Organ seks wanita : Mendorong perkembangan
tubuh secara folikel; berperan dalam
keseluruhan pengembangan karakteristik
seks sekunder; merangsang
pertumbuhan uterus dan
payudara

Tulang Mendorong penutupan


lempeng epifisis

Progesteron Uterus Mempersiapkan rahim untuk


kehamilan
Pria : testis Testosteron Organ seks pria : Merangsang produksi sperma;
tubuh secara bertanggung jawab untuk
keseluruhan perkembangan karakteristik
seks sekunder; meningkatkan
dorongan seks

Tulang Meningkatkan lonjakan


pertumbuhan masa pubertas;
mendorong penutupan
lempeng epifisis

Testis & ovarium Inhibin Hipofisis anterior Menghambat follicle


stimulating hormone (FSH)
Kelenjar pineal Melatonin Hipofisis anterior ; Diyakini menghambat
organ reproduksi gonadotropin; mulainya masa
pubertas mungkin disebabkan
oleh penurunan sekresi
melatonin
Plasenta Esterogen (Estriol); progesterone Organ seks wanita Membantu mempertahankan
kehamilan; mempersiapkan
payudara untuk menyusui

Gonadotropik korionik Korpus luteum Mempertahankan korpus


ovarium luteum kehamilan
Timus Timosin Limfosit T Meningkatkan proliferasi dan
fungsi limfosit T

2. Apakah fungsi hormon?


3. Sebutkan klasifikasi kelas pada hormon?
Hormon dapat diklasifikasikan menurut komposisi kimia, sifat kelarutan, lokasi reseptor
dan sifat sinyal yang digunakan untuk memperantarai kerja hormon di dalam sel.
a. Klasifikasi hormon berdasarkan mekanisme kerja :
I. Hormon yang terikat pada reseptor intraselular
Androgen
Kalsitriol
Estrogen
Glukokortikoid
Mineralokortikoid
Progestin
Asam retinoat
Hormon tiroid (T3 dan T4)
II. Hormon yang terikat pada reseptor permukaan sel
Messenger kedua adalah cAMP
Katekolamin 2-andrenergik
Katekolamin -andrenergik
Hormon adenokortikotropik (ACTH)
Angiotensin II
Hormon antidiuretik (ADH)
Chorionic Gonadotropin Human (hCG)
Corticotropin-releasing hormone (CRH)
Follicle-simulating hormone (FSH)
Glukagon
Lipotropin (LPH)
Luteinizing Hormon (LH)
Melanocyte-stimulating hormone (MSH)
Hormon paratiroid (PT)
Somtostatin
Thyroid-stimulating hromone (TSH)
Messenger kedua adalah cGMP
Faktor natriuretik atrial (ANF)
Nitrogen oksida (NO)
Messenger kedua adalah kalsium atau fosfatidilinositol (atau keduanya)
Asatilkolin (muskarinik)
Katekolamin 2-andrenergik
Angiotensin II
Hormon antidiuretik (ADH, vasopresin)
Kolesistokinin
Gastrin
Gonadotropin-releasing hormone (GnRH)
Oksitosin
Platelet-releasing hormone (PTH)
Substansi P
Thyrotropin-realising hormone (TRH)
Messenger kedua adalah kinase atau lintasan fosfat
Chorionic somatomammotropin (CS)
Epidermal Growth Factor (EGF)
Eritropoietin
Fibroblast growth factor (FGF)
Hormon pertumbuhan (GH)
Insulin
Insulin-like growth factor (IGF-I, IGF-II)
Nerve growth factor (NGF)
Platelet-derived growth factor (PDGF)
Prolaktin (PRL)

Kelompok I Kelompok II
tipe steoroid, iodotironin, kalsitriol, polipeptida, protein, glikoprotein,
retinoid katekolamin
solubilitas Lipofilik Hidrofilik
protein pengangkut Ada Tidak
usia paruh plasma panjang (berjam-jam sampai berhari- Pendek
hari)
reseptor Intraselular membran plasma
mediator kompleks reseptor-hormon cAMP, cGMP, Ca+, metabolit
kompleks fosfoinositol, rangkaian
kinase

b. Hormon berdasarkan struktur kimia


Hormon steroid
Struktur kimia berdasarkan pada inti steroid, yang mirip dengan kolesterol dan sebagian
besar berasal dari kolesterol itu sendiri. Berbagai hormon steroid yang disekresi oleh :
Korteks adrenal (epinefrin dan norepinefrin)
Ovarium(estrogen dan progesteron)
Testis (testosteron)
Placenta (esterogen dan progesteron)

Derivat asam amino tirosin


Hormon metabolik tiroid (tiroksin dan triiodotironin, merupakan bentuk iodinasi dari
derivat tirosin. Hormon yang berasal dari medula adrenal (epinefrin dan norepinefrin),
merupakan katekolamin yang turunan dari tirosin.

Protein atau peptida


Semua hormon yang penting dapat merupakan derivat protein, peptida atau derivat dari
keduanya.
Hormon yang disekresikan kelenjar hipofisis anterior molekul protein besar
atau polpeptida besar.
Hormon hipofisis posterior, hormon antidiuretik dan oksitosin peptida yang
hanya mengandung 8 asam amino.
Insulin, glukagon dan parathormon polipeptida besar.
(Biokimia Harper, Murray, dkk, EGC)

a. Berdasarkan sel sasaran


Hormon tropik
Suatu hormon yang fungsi utamanya mengatur sekresi hormon kelenjar endokrin
lain.
Contoh : TSH (thyroid Stimulating Hormone dari kelenjar hipofisis anterior yang
mengatur sekresi hormon tiroid oleh kelenjar tiroid.

Hormon non tropik


Hormon yang menimbulkan pengaruhnya pada jaringan sasaran nonendokrin
Contoh : hormon tiroid yang meningkatkan tingkat konsumsi O2 serta aktivitas
metabolisme hampir semua sel di tubuh.

b. Berdasarkan kandungan zat kimiawi


Peptida
Amin yaitu Katekolamin dan hormon tiroid
Steroid

c. Berdasarkan letak reseptor


Hormon dengan reseptor di permukaan luar membran plasma sel sasaran.
Contoh : peptida dan katekolamin yang hidrofilik.

Hormon dengan reseptor di dalam sel sasaran.


Contoh : hormon steroid dan tiroid.
Sherwood.Fisiologi Manusia dari sel ke sistem.Jakarta :EGC.

a. Berdasarkan senyawa kimia pembentuknya


Golongan Steroid turunan dari kolestrerol
Golongan Eikosanoid yaitu dari asam arachidonat
Golongan derivat Asam Amino dengan molekul yang kecil
Thyroid,Katekolamin
Golongan Polipeptida/Protein
Insulin,Glukagon,GH,TSH
b. Berdasarkan sifat kelarutan molekul hormon
Lipofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak
Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam air

c. Berdasarkan lokasi reseptor hormon


Hormon yang berikatan dengan hormon dengan reseptor intraseluler
Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan sel (plasma membran)
Greenspan F S MD, Baxter J D MD. Basic and Clinical Endocrinology 4th.1994 : 2- 55

4. Bagaimana mekanisme kerja hormon?


Faktor-Faktor yang mempengaruhi kerja hormon pada organ sasaran :
Kecepatan sintesis hormon dan sekresi hormon
beberapa penyakit seperti infeksi dapat mempengaruhi kecepatan sintesis
hormon dan beberapa senyawa stimulan dapat mempengaruhi sekresi hormon,
seperti glukosa darah merangsang sekresi insulin
Sistem transport hormon di dalam plasma (specific carrier protein)
Kecepatan degradasi hormon, yang pada umumnya terjadi di dalam sel hati dan ginjal
Kecepatan perubahan hormon dari bentuk inaktif menjadi aktif
Perbedaan letak reseptor spesifik dari hormon menyebabkan perbedaan ikatan hormon
dan reseptor.
Buku Hormon Kortikosteroid, Dr. dr. Umar Kasan, SpBS

5. Bagaimana metabolisme hormon?


6. Organ apa saja yang menghasilkan hormon? Dan fungsinya!
7. Apa pengaruh hormon terhadap metabolisme?
a. GROWTH HORMON (GH)
Pengaruhnya pada :
Sintesa protein
GH meningkatkan :
Transport asam amino ke dalam sel otot
Sintesa protein
AA turun plasma + urine
Sintesa RNA + DNA meningkat
Metabolisme Karbohidrat
Hyperglikemia setelah pemberian Growth Hormon
Glukoneogenesis meningkat
Growth hormon antagonis efek dari insulin
Metabolisme lemak
Peningkatan asam lemak bebas dan glycerol dari jaringan lemak
Peningkatan oksidasi asam lemak dalam hati
Metabolisme mineral
Meningkatkan balans + dari Ca, Mg, P
Menyebabkan retensi Na+, K+, Cl-
Efek prolaktin
Growth Hormon dapat mengikat reseptor untuk prolaktin sehingga
mempunyai sifat mirip dengan sifat prolaktin (pada manusia) :
Merangsang pertumbuhan kelenjar mamae
Laktogenesis
b. Estrogen
Efek metabolisme :
Meningkatkan sintesa protein
Mendeposisi jaringan lemak subcutan
Kofaktor reaksi transhidrogenase sitokrom menghasilkan ATP
Estrogen sintetik : Ethynyl estradiol
Diethyl stilbestrol
Mempertahankan struktur kulit
Meningkatkan sintesis protein transport
Meningkatkan kemampuan koagulasi
HDL, LDL, kolestrol darah, TG darah
Retensi air (dosis tinggi)
http://www.fk.uwks.ac.id/elib/Arsip/Departemen/Biokimia/ENDOKRINOLOGI.pdf

Peredaran zat-zat gizi dari karbohidrat, lemak, dan protein dalam proses
metabolisme dipengaruhi oleh berbagai hormon, termasuk hormon insulin,
glukagon, ephineprin, kortisol dan hormon pertumbuhan. Contoh: Hubungan
hormon dengan program latihan pada seorang atlet yang melaksanakan latihan
terjadi banyak proses fisiologis pada tubuhnya sehingga dengan berbagai
macam aktivitas yang dilakukan berpengaruh terhadap kecepatan metabolisme
tubuh yang berakibat meningkatnya sekresi hormon.
Hormon glukagon dan insulin, karena kedua hormon ini memegang peranan
penting dalam metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Bahkan
keseimbangan kadar gula darah sangat dipengaruhi oleh kedua hormon ini.
Fungsi kedua hormon ini saling bertolak belakang. Kalau secara umum, sekresi
hormon insulin akan menurunkan kadar gula dalam darah sebaliknya untuk
sekresin hormon glukagon akan meningkatkan kadar gula dalam darah.
Perangsangan glukagon bila kadar gula darah rendah, dan asam amino darah
meningkat. Efek glukagon ini juga sama dengan efek kortisol, GH dan epinefrin.
Dalam meningkatkan kadar gula darah, glukagon merangsang glikogenolisis
(pemecahan glikogen menjadi glukosa) dan meningkatkan transportasi asam
amino dari otot serta meningkatkan glukoneogenesis (pemecahan glukosa dari
yang bukan karbohidrat).
Ganong WF, 1996. Fisiologi Kedokteran (terjemahan). Ed 20, Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

8. Letak kelenjar di dalam tubuh

9. Bagaimana mekanisme sistem pengaturan umpan balik?


KONTROL UMPAN BALIK
Umpan balik negative ekuilibrium homeostasis
Bekerja jika sasaran masukan sesuai besaran keluaran. Jika keluaran meningkat
dalam suatu system, akan terjadi umpan balik negative, maka masukan akan
menurun. Ini akan menurunkan keluaran ekuilibrium. Jika keluaran menurun,
akan merangsang masuka meningkat, menyebabkan keluaran meningkat pada
ekuilibrium.
Umpan balik positif disekuilibrium siklus tak berujung pangkal
Pengaturan umpan balik positif jika keluaran sebuah system merangsang
peningkatan masukan selanjutnya, akkibat peningkatan pada keluaran. Regulasi
jenis ini mengakibatkan disekuilibriumdan siklus tak betujung pangkal.
Buku faal endokrin

10. Faktor yang mempengaruhi kerja hormon?


11. Apa saja kelainan apabila terjadi ketidakseimbangan hormon?
12. 5 axis hormon dalam mempengaruhi sel target?

You might also like