Professional Documents
Culture Documents
Eka Aprilianty
SMK Muhammadiyah Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah
ty.lian@ymail.com
ABSTRAK
...entrepreneur is one who develops a new Linan &. Leon (2007) berpendapat
product or new idea and builds a business
around the new concept (Lambing & the individuals decision to become an
Kuehl, 2000: 14). entrepreneur is sometimes assumed to
Wirausahawan adalah seseorang yang depend on personality traits: If you have
the proper personality profile, you will
mengembangkan produk baru atau ide baru dan become an entrepreneur sooner or later.
membangun bisnis dengan konsep baru. Dalam Menurut Alma (2010: 12) yang paling
hal ini, menuntut sejumlah kreativitas dan mendorong seseorang untuk memasuki karir
sebuah kemampuan untuk melihat pola-pola dan wirausaha adalah adanya (1) personal attributes
trend-trend yang berlaku untuk menjadi seorang dan (2) personal environment. Hasil-hasil
wirausahawan. Namun, masih banyak yang penelitian menyebutkan bahwa minat
kurang kreatif dan tidak berani mengambil berwirausaha dipengaruhi oleh potensi
resiko untuk membuka dan mengelola usaha. kepribadian wirausaha dan lingkungan.
Kreatif dan keberanian mengambil resiko Kewirausahaan dapat diajarkan melalui
merupakan kepribadian wirausaha. Beberapa pendidikan dan pelatihan. ... entrepreneurship
kepribadian wirausaha lainnya seperti percaya has models, processes, and case studies that
diri, berorientasi pada hasil, kepemimpinan, allow the topic to be studied and the knowledge
kerja keras, dan masih banyak lagi, akan to be acquired (Kuratko & Hodgetts, 2007: 34).
mendukung terbentuknya sumberdaya manusia Realita di lapangan, sistem pembelajaran saat ini
yang mampu mengelola usaha. belum sepenuhnya secara efektif membangun
Wirausahawan yang berhasil, salah satu peserta didik memiliki akhlak mulia dan
kuncinya memiliki kepribadian yang unggul. karakter bangsa termasuk karakter wirausaha.
Kepribadian tersebut kadangkala Proses pembelajaran di SMK belum sepenuhnya
membedakannya dari kebanyakan orang. mampu membangun potensi kepribadian
Gambaran ideal seorang wirausahawan menurut wirausaha. Hal ini antara lain ditunjukkan
Alma (2010: 21) adalah orang yang dalam dengan jumlah pengangguran yang relatif tinggi,
keadaan bagaimanapun daruratnya, tetap mampu jumlah wirausaha yang masih relatif sedikit, dan
berdiri atas kemampuan sendiri untuk menolong terjadinya degradasi moral (Kemendiknas,
dirinya keluar dari kesulitan yang dihadapi, 2010).
termasuk mengatasi kemiskinan tanpa bantuan Pembekalan pengetahuan kewirausahaan
siapapun. Bahkan dalam keadaan yang biasa kepada siswa-siswa SMK sangat perlu
(tidak darurat), mampu menjadikan dirinya dilakukan. Semakin tinggi pengetahuan
maju, kaya, berhasil lahir dan bathin. Oleh kewirausahaan siswa SMK akan semakin
karena itu, hendaknya siswa SMK memiliki terbuka wawasannya tentang kewirausahaan.
potensi kepribadian wirausaha agar kelak Hasil-hasil penelitian menyimpulkan bahwa
mampu mandiri, menolong dirinya sendiri pengetahun kewirausahaan berpengaruh
dalam menghadapi kesulitan hidup, bahkan terhadap minat berwirausaha. Sekolah idealnya
mampu membuka peluang kerja bagi dirinya dapat membantu pembentukan minat siswa
dan orang lain. berwirausaha. Namun, masih banyak SMK
hanya menitikberatkan pembelajaran pada aspek kondusif dalam pembentukan minat anak dalam
pengetahuan saja dan belum mampu berwirausaha. Hal ini disebabkan oleh banyak
mengkondisikan lingkungan sekolah yang dapat faktor, antara lain: keterbatasan pengetahuan
menumbuhkan minat siswa berwirausaha. orangtua, pola pikir dalam keluarga menjadi
Proses pembelajaran yang selama ini hanya PNS atau karyawan lebih aman daripada
dititikberatkan pada aspek pengetahuan menjadi wirausahawan, tidak ada model
semestinya diikuti dengan pembelajaran wirausahawan dalam keluarga, dan lain
keterampilan wirausaha di lapangan. sebagainya.
Peran keluarga juga sangat penting dalam Wirausaha di bidang pertanian sifatnya
menumbuhkan minat berwirausaha bagi para unik dan memerlukan penanganan yang lebih
siswa. Pendidikan berwirausaha dapat khusus karena produk-produk yang dihasilkan
berlangsung sejak usia dini dalam lingkungan berhubungan dengan prinsip dasar dalam
keluarga. menjalankan bisnis yang dipengaruhi oleh
karakteristiknya. Adapun karakteristik usaha di
Having a mother or father who is self-
employed provides a strong inspiration for bidang pertanian (Downey & Erickson, 1992),
the entrepreneur. The independent nature
antara lain: (1) keanekaragaman jenis bisnis
and flexibility of self-employment is
ingrained at an early age (Hisrich et al., yang sangat besar pada sektor pertanian yaitu
2005: 65).
dari produsen dasar, pengirim, perantara,
Memiliki seorang ibu dan ayah yang
pedagang borongan, pemroses, pengepak,
berwirausaha memberikan inspirasi kepada anak
pembuat barang, usaha pergudangan,
untuk menjadi wirausahawan. Fleksibilitas dan
pengangkutan, lembaga keuangan, pengecer,
kemandirian dari wirausahawan telah mendarah
kongsi, bahan pangan, restorandaftar ini
daging pada anak sejak dini. Anak terinspirasi
hampir tidak ada akhirnya; (2) cara
untuk berwirausaha karena melihat kesungguhan
pembentukan usaha pertanian di sekeliling
dan kerja keras ayah dan ibunya atau
pengusaha tani. Para pengusaha tani ini
orangtuanya berusaha dalam bidang pertanian
menghasilkan bahan pangan dan sandang yang
yang menghasilkan keuntungan. Anak juga
merupakan bahan baku usaha pertanian; (3)
terinspirasi karena memang dilatih sejak kecil,
keanekaragaman dalam hal ukuran usaha
diminta membantu mulai dari pekerjaan yang
pertanian, dari perusahaan raksasa sampai yang
ringan atau mudah sampai yang rumit dan
dikelola oleh satu orang atau satu keluarga; (4)
komplek. Terlatih dan terinspirasi sehingga
falsafah hidup tradisional yang dianut para
mempengaruhi minatnya dalam berwirausaha di
pekerja bidang pertanian cenderung membuat
bidang pertanian. Melalui keluarga pola pikir
usaha pertanian lebih kolot dibanding bisnis
kewirausahaan terbentuk. Minat berwirausaha
lainnya; (5) kenyataan bahwa badan usaha
tumbuh dan berkembang dengan baik pada
bidang pertanian cenderung berorientasi pada
seseorang yang hidup dan tumbuh di lingkungan
keluarga. Suami dan istri sering sangat terlibat
keluarga wirausahawan. Kenyataannya,
baik pada tahap pengoperasian maupun tahap
sebagian besar lingkungan keluarga belum
pengambilan keputusan bisnis berdasarkan mitra
kerja penuh (full-parnership); (6) kenyataan produksi, proses produksi, penanganan pasca
bahwa usaha pertanian cenderung berorientasi panen dan pengolahan hasil, serta pemasaran.
pada masyarakat. Banyak diantaranya berlokasi Menurut Brown dan Brooks (1990: 3)
di kota kecil dan daerah pedesaan dimana bahwa proses memilih karir diawali dengan
hubungan antar-perorangan penting dan ikatan minat terhadap karir tersebut dan hal ini dapat
bersifat jangka panjang; (7) kenyataan bahwa diketahui melalui pendekatan ilmiah. Oleh
usaha pertanian, bahkan yang sudah menjadi karena itu, penelitian dilakukan dengan tujuan
industri besar sekalipun sangat bersifat untuk mengungkapkan:
musiman; (8) usaha pertanian berhubungan pula 1. Pengaruh potensi kepribadian wirausaha
dengan gejala alam. Kekeringan, banjir, hama, terhadap minat berwirausaha siswa SMK
dan penyakit merupakan ancaman yang tetap Rumpun Pertanian di Daerah Istimewa
terhadap usaha pertanian; (9) dampak program Yogyakarta.
dan kebijakan pemerintah mengena langsung 2. Pengaruh pengetahuan kewirausahaan
kepada usaha bidang pertanian. terhadap minat berwirausaha siswa SMK
Berdasarkan hasil survey, lulusan SMK Rumpun Pertanian di Daerah Istimewa
Rumpun Pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Yogyakarta, selain melanjutkan ke perguruan 3. Pengaruh lingkungan keluarga terhadap
tinggi, rata-rata bekerja menjadi karyawan minat berwirausaha siswa SMK Rumpun
perusahaan perkebunan dan instansi pemerintah. Pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Bahkan ada juga yang bekerja tidak sesuai 4. Pengaruh potensi kepribadian wirausaha,
dengan latar belakang pendidikannya yaitu pengetahuan kewirausahaan, dan
pertanian, seperti bekerja di toko, di bengkel, lingkungan keluarga secara bersama-sama
menjadi ojek, supir, tenaga kerja yang bekerja di terhadap minat berwirausaha siswa SMK
luar negeri, dan banyak pula yang masih Rumpun Pertanian di Daerah Istimewa
menganggur. Adapun lulusan yang Yogyakarta.
berwirausaha, sebagian juga tidak sesuai dengan
latar belakang pendidikan yaitu pertanian. Dari METODE
gambaran sementara ini, dapatlah dikatakan, Jenis penelitian yang digunakan adalah ex
belum banyak lulusan SMK rumpun pertanian post facto. Penelitian telah dilaksanakan di SMK
memilih karir wirausaha apalagi wirausaha di Rumpun Pertanian di Daerah Istimewa
bidang pertanian. Sehingga sangat perlu dikaji Yogyakarta, yaitu SMK Negeri 1 Nanggulan
apakah siswa SMK rumpun pertanian di Daerah Kulon Progo, SMK Negeri 1 Pandak Bantul,
Istimewa Yogyakarta masih banyak yang belum SMK Indonesia YIPK Bantul, dan SMK
berminat memilih karir sebagai wirausahawan. Perkebunan MM 52 Kota Yogyakarta. Populasi
Padahal peluang untuk menjadi wirausahawan di berjumlah 157 orang dan sampel penelitian
bidang pertanian cukup luas, dari sektor hulu sebanyak 113 orang yang ditentukan dengan
hingga hilir. Wirausaha bidang pertanian dapat teknik proportional random sampling.
dilakukan mulai dari penyediaan sarana
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari Tabel 1. Pembagian empat kategorri
tiga variabel bebas (independent variable).
X (M+1SB) = sangat tinggi
Variabel tersebut diberi simbol X1, X2 dan X3,
(M+1SB) > X (M) = tinggi
yaitu Potensi Kepribadian Wirausaha,
(M) > X (M-1SB) = rendah
Pengetahuan Kewirausahaan, dan Lingkungan
Keluarga. Variabel terikat (dependent variable)
X < (M-1SB) = sangat rendah
Y X1 X2 X3
NO Kategori
Frek. % Frek. % Frek. % Frek. %
1 Sangat tinggi 15 13,27 18 15,93 6 5,31 12 10,62
2 Tinggi 29 25,66 31 27,43 74 65,49 34 30,09
3 Rendah 55 48,67 46 40,71 21 18,58 46 40,71
4 Sangat rendah 14 12,4 18 15,93 12 10,62 21 18,58
80 65,49%
70
60 48,67%
0
Y X1 X2 X3
Siswa SMK Rumpun Pertanian di Daerah minat berwirausaha. Tabel 2 merupakan hasil
Istimewa Yogyakarta memiliki dukungan analisis regresi ganda yang menunjukkan
lingkungan keluarga yang masih rendah pada koefisien regresi untuk potensi kepribadian
minat berwirausaha siswa di bidang pertanian. wirausaha (X1) adalah 0,265 yang bernilai
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 46 positif. Berarti Minat berwirausaha bidang
orang atau 40,71% dari seluruh responden pertanian akan meningkat apabila potensi
dukungan lingkungan keluarga berada pada kepribadian wirausaha ditingkatkan. Semakin
kategori rendah. Namun, kategori tinggi juga tinggi potensi kepribadian wirausaha, semakin
cukup banyak yaitu dicapai oleh 34 orang tinggi pula minat berwirausaha siswa di bidang
responden atau 30,09% dari seluruh responden. pertanian. Nilai probabilitas pada kolom sig.
Dukungan lingkungan keluarga sangat tinggi adalah 0,000, nilai p<0,05 dapat diartikan bahwa
dicapai oleh 12 orang responden atau 10,62% pengaruh potensi kepribadian wirausaha
dari seluruh responden. Sedangkan 21 orang terhadap minat berwirausaha di bidang pertanian
responden atau 18,58% dari seluruh responden signifikan. Sehingga dari hasil analisis regresi
memiliki dukungan lingkungan keluarga yang ganda dapat disimpulkan bahwa potensi
masih sangat rendah terhadap minat kepribadian wirausaha memberi pengaruh
berwirausaha di bidang pertanian. positif dan signifikan terhadap minat
berwirausaha. Dengan demikian, hipotesis
Analisis Data
pertama yang menyatakan terdapat pengaruh
Uji Hipotesis Pertama
positif potensi kepribadian wirausaha terhadap
Hipotesis pertama, terdapat pengaruh
minat berwirausaha terbukti.
positif potensi kepribadian wirausaha terhadap
Tabel 3. Rangkuman Nilai Koefisien dan Probabilitas Variabel X1, X2, dan X3
Unstandarized
Model Coefficients t sig
B Std. Error
Potensi Kepribadian Wirausaha 0,265 0,052 5,096 0,000
Pengetahuan Kewirausahaan 0,452 0,152 2,971 0,004
Lingkungan Keluarga 0,355 0,081 4,385 0,000
Korelasi dan kontribusi pengaruh potensi Pada tabel tersebut dapat diketahui
kepribadian wirausaha terhadap minat besarnya koefisien korelasi (R) antara potensi
berwirausaha dapat diketahui dari hasil analisis kepribadian wirausaha dengan minat
regresi sederhana potensi kepribadian wirausaha berwirausaha adalah 0,522. Dengan demikian
terhadap minat berwirausaha. Hasil lengkapnya berarti terdapat tingkat hubungan yang sedang
disajikan pada Tabel 4. antara potensi kepribadian wirausaha dengan
minat berwirausaha di bidang pertanian.
Berdasarkan Tabel 3, koefisien determinasi (R2) Minat berwirausaha di bidang pertanian 27,3%
adalah 0,273. Hal ini berarti kontribusi pengaruh ditentukan oleh potensi kepribadian wirausaha
potensi kepribadian wirausaha terhadap minat dan sebagian besar yaitu 72,7% dipengaruhi
berwirausaha di bidang pertanian sebesar 27,3%. oleh variabel lain.
Tabel 4. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Sederhana Variabel X1, X2, dan X3
0,355 yang bernilai positif. Berarti Minat ditentukan oleh lingkungan keluarga, lebih kecil
berwirausaha bidang pertanian akan meningkat dibandingkan dengan pengaruh variabel lain
apabila dukungan lingkungan keluarga yaitu 78%.
ditingkatkan. Semakin tinggi dukungan
Uji Hipotesis Keempat
lingkungan keluarga, semakin tinggi pula minat
Hipotesis keempat, terdapat pengaruh
berwirausaha siswa di bidang pertanian. Nilai
positif secara bersama-sama potensi kepribadian
probabilitas pada kolom sig. adalah 0,000, nilai
wirausaha, pengetahuan kewirausahaan, dan
p<0,05 dapat diartikan bahwa pengaruh
lingkungan keluarga terhadap minat
lingkungan keluarga terhadap minat
berwirausaha. Tabel 4 merupakan hasil analisis
berwirausaha di bidang pertanian signifikan.
regresi ganda yang menunjukkan koefisien
Sehingga dari hasil analisis regresi ganda dapat
korelasi (R) untuk potensi kepribadian
disimpulkan bahwa lingkungan keluarga
wirausaha, pengetahuan kewirausahaan, dan
memberi pengaruh positif dan signifikan
lingkungan keluarga adalah 0,662. Berarti
terhadap minat berwirausaha. Dengan demikian
terdapat tingkat hubungan yang kuat antara
hipotesis ketiga yang menyatakan terdapat
potensi kepribadian wirausaha, pengetahuan
pengaruh positif lingkungan keluarga terhadap
kewirausahaan, dan lingkungan keluarga secara
minat berwirausaha terbukti.
bersama-sama dengan minat berwirausaha di
Korelasi dan kontribusi lingkungan
bidang pertanian. Nilai probabilitas pada kolom
keluarga terhadap minat berwirausaha dapat
sig. adalah 0,000, nilai p<0,05 dapat diartikan
diketahui dari hasil teknik analisis regresi
bahwa pengaruh secara bersama-sama potensi
sederhana lingkungan keluarga terhadap minat
kepribadian wirausaha, pengetahuan
berwirausaha. Hasil lengkapnya disajikan pada
kewirausahaan, dan lingkungan keluarga
Tabel 3.
terhadap minat berwirausaha di bidang pertanian
Pada tabel tersebut dapat diketahui
signifikan. Sehingga dari hasil analisis regresi
besarnya koefisien korelasi (R) antara
ganda dapat disimpulkan bahwa potensi
lingkungan keluarga dengan minat berwirausaha
kepribadian wirausaha, pengetahuan
adalah 0,470. Dengan demikian berarti terdapat
kewirausahaan, dan lingkungan keluarga secara
tingkat hubungan yang sedang antara
bersama-sama memberi pengaruh positif dan
pengetahuan kewirausahaan dengan minat
signifikan terhadap minat berwirausaha. Dengan
berwirausaha di bidang pertanian. Berdasarkan
demikian hipotesis keempat terbukti, terdapat
Tabel 3, koefisien determinasi (R2) adalah
pengaruh positif dan signifikan potensi
0,220. Hal ini berarti kontribusi pengaruh
kepribadian wirausaha, pengetahuan
lingkungan keluarga terhadap minat
kewirausahaan, dan lingkungan keluarga secara
berwirausaha di bidang pertanian sebesar 22%.
bersama-sama terhadap minat berwirausaha.
Minat berwirausaha di bidang pertanian 22%
R R2 Adjusted R2 F Sig
Regresi 0,662 0,438 0,422 28,299 0,000
Dari analisis regresi ganda juga menarik dapat menjadikan produk pertanian
didapatkan besarnya kontribusi ketiga variabel memiliki nilai tambah dan nilai jual yang tinggi.
bebas melalui nilai adjusted R2 sebesar 0,422. Sekolah kejuruan pertanian diharapkan dapat
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa menyesuaikan perubahan zaman, mencitrakan
potensi kepribadian wirausaha, pengetahuan pertanian modern yang menjanjikan kehidupan
kewirausahaan, dan lingkungan keluarga secara dan kesejahteraan, sehingga mampu menarik
bersama-sama memiliki pengaruh sebesar 42,2% minat siswa dan mengembangkan kemandirian
terhadap minat berwirausaha siswa di bidang sekolah.
pertanian. Sebesar 42,2% dari variasi skor minat Cara pandang siswa akan arti penting
berwirausaha dapat dijelaskan oleh kombinasi pertanian kemungkinan juga merupakan
ketiga variabel tersebut. Sedangkan 57,8% implikasi dari berbagai kekeliruan pandangan
dipengaruhi oleh variabel lain yaitu variabel- secara nasional akibat masih kurangnya gaung
variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini. kebijakan pertanian pemerintah, minimnya
ekspos dari media mengenai kemajuan bidang
PEMBAHASAN pertanian dan prospek bidang pertanian,
Minat berwirausaha siswa yang masih guru dan pihak sekolah, serta kepercayaan diri
rendah diduga terjadi akibat siswa sekarang dari siswa sendiri. Kondisi tersebut juga
tidak lagi tertarik pada bidang pertanian dan sangatlah sesuai dengan kenyataan bahwa di
lebih memilih bidang lain. Hal ini karena masa sekarang banyak generasi muda yang tidak
pertanian adalah profesi yang kurang bergengsi. berkeinginan untuk menjadi karyawan baik di
pekerjaan yang kasar, rendah, kurang keren bidang pertanian masih belum disadari sebagai
lumpur, dan dianggap hasilnya tidak Padahal negara Indonesia adalah negara
menjanjikan. Padahal pertanian tidak melulu agraris. Sektor pertanian merupakan penyedia
mencangkul tanah di tengah terik matahari. pangan yang penting dalam menjaga stabilitas
penyiraman tanaman dan perawatan seperti yang sangat besar dalam menyumbang PDB
penyemprotan hama, bisa dilakukan secara nasional dan penyerapan tenaga kerja. Secara
otomatis. Selain itu, memproduksi produk geografis negara Indonesia memiliki berbagai
olahan dengan cara modern dan dikemas apik kelebihan jika dibandingkan negara-negara lain
di dunia. Negara Indonesia memiliki jumlah
radiasi sinar matahari sepanjang tahun. Suhu di Adapun kontribusi pengaruh potensi kepribadian
Indonesia juga tidak terlalu panas dengan wirausaha terhadap minat berwirausaha sebesar
ketinggian wilayah ideal yang membuat 27,3%. Potensi kepribadian wirausaha
pertumbuhan tanaman maksimal. Indonesia juga memberikan kontribusi yang lebih besar dari
terletak di luar zona angin topan dan banyak variabel-variabel lain dalam penelitian ini. Hal
penelitian yang menunjukkan adanya kelebihan ini menunjukkan betapa pentingnya potensi
daya tumbuh tanaman pada daerah beriklim kepribadian wirausaha dibangun, karena
tropis seperti Indonesia. Negara Indonesia juga kenyataannya hasil penelitian menunjukkan
mempunyai lahan yang cukup luas, merupakan bahwa potensi kepribadian wirausaha secara
potensi sangat besar yang tidak dimiliki oleh positif dan signifikan berpengaruh terhadap
negara lain. Keanekaragaman jenis bisnis di minat berwirausaha siswa.
bidang pertanian dari hulu ke hilir, dari Berbagai pihak perlu membantu siswa
penyediaan sarana produksi hingga pemasaran agar dapat menumbuhkan dan membangun
menunjukkan betapa peluang wirausaha di potensi diri siswa. Percara diri, kreatif, berani
bidang pertanian cukup luas. mengambil resiko, berorientasi pada hasil,
Berbagai kelebihan dan tantangan bidang kepemimpinan, dan kerja keras perlu
pertanian mestinya menjadikan wirausaha ditanamkan pada diri siswa. Sehingga siswa
pertanian sebagai pilihan utama siswa SMK yang memiliki kepribadian tangguh semakin
rumpun pertanian. Ketika kemudian yang banyak. Jika semakin banyak yang memiliki
terjadi justru sebaliknya, maka perlu dicari potensi kepribadian wirausaha, semakin banyak
penyebab terjadinya. Hasil penelitian juga pula yang berminat berwirausaha dan siap
menunjukkan sebanyak 25,66% responden menjalani proses kewirausahaan.
memiliki minat yang tinggi untuk berwirausaha.
Pengetahuan Kewirausahaan
Hasil ini memberikan gambaran bahwa yang
Pengetahuan kewirausahaan di bidang
tinggi minatnya untuk berwirausaha juga cukup
pertanian siswa SMK Rumpun Pertanian di
banyak. Partisipasi segenap komponen untuk
Daerah Istimewa Yogyakarta cukup tinggi.
mengangkat kembali citra pertanian dan
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
pendidikan pertanian diharapkan dapat
pengetahuan kewirausahan secara positif dan
meningkatkan minat berwirausaha di bidang
signifikan berpengaruh terhadap minat
pertanian generasi muda. Hal ini memerlukan
berwirausaha. Meskipun kontribusi pengetahuan
perhatian yang sungguh-sungguh dan serius dari
kewirausahaan terhadap minat berwirausaha
semua pihak baik kalangan orang tua,
hanya sebesar 13,7%, hendaknya pengetahuan
masyarakat, pendidik, maupun pemerintah.
kewirausahaan siswa ditindaklanjuti dengan
Potensi Kepribadian Wirausaha kegiatan-kegiatan praktek kewirausahaan. Agar
Potensi kepribadian wirausaha di bidang siswa tidak hanya memiliki pengetahuan tetapi
pertanian siswa SMK Rumpun Pertanian di juga memiliki keterampilan yang mendukung
Daerah Istimewa Yogyakarta masih rendah.
program keahlian siswa juga dapat menambah Hisrich, Robert D., Peters, Michael P., &
Shepherd, D.A. (2005). Entrepreneurship
pengetahuan dan wawasan siswa dimana siswa
(6th ed). New York: The McGraw-Hill
belajar sambil melakukan aktivitas pekerjaan Companies Inc.
dalam situasi sebenarnya. Kementrian Pendidikan Nasional (2010).
Pengembangan Pendidikan
Kewirausahaan. Bahan Pelatihan:
UCAPAN TERIMAKASIH Penguatan Metodologi Pembelajaran
Berdasarkan Nilai-nilai Budaya untuk
Ucapan terima kasih yang setulusnya dan
Membentuk Daya Saing dan Karakter
penghargaan disampaikan kepada yang Bangsa. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Pusat Kurikulum,
terhormat:
Kemendiknas.
1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta dan
Kuratko, D.F. & Hodgetts, R.M. (2007).
Direktur Program Pascasarjana Universitas Entrepreneurship: Theory, Process,
Practice (7th ed). Canada: Interactive
Negeri Yogyakarta beserta staf.
Composition Corporation.
2. Kaprodi Pendidikan Teknologi dan
Lambing, Peggy & Kuehl, C.R. (2000).
Kejuruan. Entrepreneurship (2nd ed). New Jersey:
Prentice-Hall, Inc.
3. Prof. Dr. Aliyah A. Rasyid, pembimbing
Linan, Francisco & Leon, J. A. M. (2007).
yang telah memberikan bimbingan, arahan,
Entrepreneurial Intentions. Department of
dan motivasi. Apply Economy I, Universidad de
Sevilla. Department of Social and
Kepala sekolah, guru-guru, dan staf SMK
Organizational Psychology. UNED.
Negeri 1 Nanggulan Kulon Progo, SMK Negeri Mappiare, Andi. (1982). Psikologi Remaja.
1 Pandak Bantul, SMK Indonesia YIPK Bantul, Surabaya: Usaha Nasional.
dan SMK Perkebunan MM 52 Kota Yogyakarta. Mardapi, Djemari. (2004). Penyusunan Tes
Hasil Belajar. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Minat Berwirausaha di Indonesia Rendah. (23
Alma, Buchari. (2010). Kewirausahaan (edisi Maret 2011). Jawa Pos National Network.
revisi). Bandung: CV Alfabeta. Diambil pada tanggal 7 Juli 2011, dari
Badan Pusat Statistik RI. (2011). Laporan www.jpnn.com/read/
Bulanan Data Sosial Ekonomi edisi Juni 2011/03/23/87627/
2011. Jakarta: Badan Pusat Statistik. Saiman, Leonardus. (2009). Kewirausahaan.
Brown, Duane & Brooks, Linda. (1990). Career Teori, Praktik, dan Kasus-kasus. Jakarta.
Counseling Techniques. Boston: Allyn Salemba Empat.
And Bacon. Sarwono, Sarlito W.. (2011). Psikologi Remaja
Downey, W.D. & Erickson, S.P. (1992). (edisi revisi). Jakarta: Rajawali Pers.
Manajemen Agribisnis. (Terjemahan Timmons, Jeffry A. & Spinelli, S., Jr. (2008).
Rochidayat Ganda & Alfonsus Sirait). New Venture Creation. Kewirausahaan
Jakarta: Penerbit Erlangga. (Buku Asli untuk Abad 21. Yogyakarta: Andi. (Buku
Agribusiness Management diterbitkan asli New Venture Creation:
tahun 1987) Entrepreneurship for the 21st Century 6th
ed.)