You are on page 1of 14

311

PENGARUH KEPRIBADIAN WIRAUSAHA,


PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN, DAN LINGKUNGAN
TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK

Eka Aprilianty
SMK Muhammadiyah Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah
ty.lian@ymail.com

ABSTRAK

Abtrak: Pengaruh Kepribadian Wirausaha, Pengetahuan Kewirausahaan, dan Lingkungan terhadap


Minta Berwirausaha Siswa SMK. Tujuan penelitian untuk mengungkapkan pengaruh potensi
kepribadian wirausaha, pengetahuan kewirausahaan, dan lingkungan keluarga terhadap minat
berwirausaha. Penelitian menggunakan pendekatan ex post facto. Populasi adalah siswa SMK Rumpun
Pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sampel sebanyak 113 responden ditentukan menggunakan
teknik proportional random sampling. Data dikumpulkan dengan instrumen angket dan tes. Analisis data
menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensia. Penelitian menunjukkan minat berwirausaha
relatif rendah (48,67%), potensi kepribadian wirausaha memberi pengaruh cukup berarti terhadap minat
berwirausaha (27,3%), pengetahuan kewirausahaan berpengaruh berarti terhadap minat berwirausaha
(13,7%), lingkungan keluarga memberi pengaruh yang berarti terhadap minat berwirausaha (22%).
Terdapat pengaruh secara bersama-sama antara potensi kepribadian wirausaha, pengetahuan
kewirausahaan, dan lingkungan keluarga sebesar 42,2 persen terhadap minat berwirausaha.
Kata kunci: minat berwirausaha

THE EFFECT OF ENTREPRENEUR PERSONALITY,


ENTREPRENEURSHIP KNOWLEDGE, AND ENVIRONMENT
ON ENTREPRENEURIAL INTEREST
OF VOCATIONAL HIGH SCHOOL STUDENTS

Abstract: The Effect of Potential Entrepreneur Personality, Entrepreneurship Knowledge, and


Environment on Entrepreneurial Interest of Vocational High School Students. The purposes of this
research are to reveal the effect of potential entrepreneur personality, entrepreneurship knowledge, and
environment on the entrepreneurial interest. This study uses the ex post facto approach. The
population is Agriculture vocational high school students in Daerah Istimewa Yogyakarta. A
sample of 113 respondents is established using the proportional random sampling technique.
The data are collected using questionnaires and a test. The data are analyzed using descriptive
statistics and statistical inference. The results show that almost half (48.67) of students have a
low entrepreneurial interest. The results also show that potential entrepreneur personality gives a
positive and significant effect on entrepreneurial interest (27.3%). Entrepreneurship knowledge
has a significant positive effect on entrepreneurial interest (13.7%). Family environment has a
significant positive effect on entrepreneurial interest (22%). The potential entrepreneur
personality, entrepreneurship knowledge, and family environment collectively have the effect of
42.2 percent on the entrepreneurial interest.
Keywords: entrepreneurial interest

Pengaruh Potensi Kepribadian Wirausaha, Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan


312

PENDAHULUAN penduduk, masih jauh di bawah negara lain


Pengangguran dan kemiskinan masih yaitu dibandingkan dengan Malaysia yang sudah
menjadi permasalahan di Indonesia. 2 persen, Amerika 4 persen, dan Singapura 7
Pengangguran dan kemiskinan terjadi karena persen. Suatu negara akan maju dan stabil
perbandingan antara jumlah penawaran perekonomiannya jika penduduk yang menjadi
kesempatan kerja tidak sebanding dengan wirausahawan minimal 2 persen dari jumlah
jumlah lulusan atau penawaran tenaga kerja baru penduduk (www.jpnn.com).
di segala level pendidikan (Saiman, 2009: 22).
... many people, still, do not consider
Data statistik pada Pebruari 2011 yaitu sebanyak entrepreneurship as a career (Hisrich et
al., 2005: 18).
8,12 juta orang dengan tingkat pengangguran
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
terbuka sebesar 6,80 persen (Badan Pusat
mempunyai peluang yang cukup besar untuk
Statistik RI, 2011) menunjukkan jumlah
ikut serta dalam membangun sistem
pengangguran masih relatif tinggi. Namun,
perekonomian dengan memanfaatkan tahap
jumlah pengangguran dan kemiskinan
perkembangan remaja, mendidik siswa agar
sebenarnya dapat diperkecil dengan keberanian
berminat menjadi wirausaha. Tahap
membuka usaha-usaha baru atau berwirausaha.
perkembangan remaja akhir ditandai dengan
Dalam rangka meningkatkan
adanya minat yang makin mantap terhadap
pembangunan ekonomi, khususnya
fungsi-fungsi intelek (Sarwono, 2011: 30).
pengembangan kewirausahaan di seluruh tanah
Menurut Mappiare (1982: 88) ... jenis
air, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah
pekerjaan/jabatan yang dipilih oleh seorang
mencanangkan Gerakan Kewirausahaan
remaja akhir dipengaruhi oleh minat .... Minat
Nasional (GKN) pada Pebruari 2011. Dengan
berwirausaha yang muncul diharapkan akan
adanya GKN diharapkan generasi muda
membentuk kecenderungan membuka usaha-
memiliki minat untuk menjadi wirausahawan.
usaha baru secara mandiri di masa mendatang.
An interest can be defined as something
Kewirausahaan adalah suatu cara
that arouses or holds ones attention or
curiosity. Interests are indications of what berpikir, menelaah, dan bertindak yang
individuals want to do or what they enjoy
didasarkan pada peluang bisnis, pendekatan
or like (Brown & Brooks, 1990: 82).
holistik, dan kepemimpinan yang seimbang
Minat dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang
(Timmons & Spinelli, 2004: 31). Proses
membangkitkan perhatian pada suatu hal. Minat
kewirausahaan menuntut kemauan untuk
mengindikasikan apa yang diinginkan atau
mengambil resiko dengan penuh perhitungan
dilakukan orang atau apa yang mereka senangi.
sehingga dapat mengatasi rintangan untuk
Seseorang yang berminat pada suatu hal, maka
mencapai kesuksesan yang diharapkan. Pada
segala tindakan atau apa yang dilakukan akan
umumnya, wirausahawan menggunakan
mengarahkannya pada minatnya tersebut.
kecerdikannya untuk memanfaatkan sumberdaya
Minat berwirausaha di Indonesia masih
yang terbatas.
sangat rendah. Jumlah wirausahawan di
Indonesia baru 0,18 persen dari jumlah

Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 3, November 2012


313

...entrepreneur is one who develops a new Linan &. Leon (2007) berpendapat
product or new idea and builds a business
around the new concept (Lambing & the individuals decision to become an
Kuehl, 2000: 14). entrepreneur is sometimes assumed to
Wirausahawan adalah seseorang yang depend on personality traits: If you have
the proper personality profile, you will
mengembangkan produk baru atau ide baru dan become an entrepreneur sooner or later.
membangun bisnis dengan konsep baru. Dalam Menurut Alma (2010: 12) yang paling
hal ini, menuntut sejumlah kreativitas dan mendorong seseorang untuk memasuki karir
sebuah kemampuan untuk melihat pola-pola dan wirausaha adalah adanya (1) personal attributes
trend-trend yang berlaku untuk menjadi seorang dan (2) personal environment. Hasil-hasil
wirausahawan. Namun, masih banyak yang penelitian menyebutkan bahwa minat
kurang kreatif dan tidak berani mengambil berwirausaha dipengaruhi oleh potensi
resiko untuk membuka dan mengelola usaha. kepribadian wirausaha dan lingkungan.
Kreatif dan keberanian mengambil resiko Kewirausahaan dapat diajarkan melalui
merupakan kepribadian wirausaha. Beberapa pendidikan dan pelatihan. ... entrepreneurship
kepribadian wirausaha lainnya seperti percaya has models, processes, and case studies that
diri, berorientasi pada hasil, kepemimpinan, allow the topic to be studied and the knowledge
kerja keras, dan masih banyak lagi, akan to be acquired (Kuratko & Hodgetts, 2007: 34).
mendukung terbentuknya sumberdaya manusia Realita di lapangan, sistem pembelajaran saat ini
yang mampu mengelola usaha. belum sepenuhnya secara efektif membangun
Wirausahawan yang berhasil, salah satu peserta didik memiliki akhlak mulia dan
kuncinya memiliki kepribadian yang unggul. karakter bangsa termasuk karakter wirausaha.
Kepribadian tersebut kadangkala Proses pembelajaran di SMK belum sepenuhnya
membedakannya dari kebanyakan orang. mampu membangun potensi kepribadian
Gambaran ideal seorang wirausahawan menurut wirausaha. Hal ini antara lain ditunjukkan
Alma (2010: 21) adalah orang yang dalam dengan jumlah pengangguran yang relatif tinggi,
keadaan bagaimanapun daruratnya, tetap mampu jumlah wirausaha yang masih relatif sedikit, dan
berdiri atas kemampuan sendiri untuk menolong terjadinya degradasi moral (Kemendiknas,
dirinya keluar dari kesulitan yang dihadapi, 2010).
termasuk mengatasi kemiskinan tanpa bantuan Pembekalan pengetahuan kewirausahaan
siapapun. Bahkan dalam keadaan yang biasa kepada siswa-siswa SMK sangat perlu
(tidak darurat), mampu menjadikan dirinya dilakukan. Semakin tinggi pengetahuan
maju, kaya, berhasil lahir dan bathin. Oleh kewirausahaan siswa SMK akan semakin
karena itu, hendaknya siswa SMK memiliki terbuka wawasannya tentang kewirausahaan.
potensi kepribadian wirausaha agar kelak Hasil-hasil penelitian menyimpulkan bahwa
mampu mandiri, menolong dirinya sendiri pengetahun kewirausahaan berpengaruh
dalam menghadapi kesulitan hidup, bahkan terhadap minat berwirausaha. Sekolah idealnya
mampu membuka peluang kerja bagi dirinya dapat membantu pembentukan minat siswa
dan orang lain. berwirausaha. Namun, masih banyak SMK

Pengaruh Potensi Kepribadian Wirausaha, Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan


314

hanya menitikberatkan pembelajaran pada aspek kondusif dalam pembentukan minat anak dalam
pengetahuan saja dan belum mampu berwirausaha. Hal ini disebabkan oleh banyak
mengkondisikan lingkungan sekolah yang dapat faktor, antara lain: keterbatasan pengetahuan
menumbuhkan minat siswa berwirausaha. orangtua, pola pikir dalam keluarga menjadi
Proses pembelajaran yang selama ini hanya PNS atau karyawan lebih aman daripada
dititikberatkan pada aspek pengetahuan menjadi wirausahawan, tidak ada model
semestinya diikuti dengan pembelajaran wirausahawan dalam keluarga, dan lain
keterampilan wirausaha di lapangan. sebagainya.
Peran keluarga juga sangat penting dalam Wirausaha di bidang pertanian sifatnya
menumbuhkan minat berwirausaha bagi para unik dan memerlukan penanganan yang lebih
siswa. Pendidikan berwirausaha dapat khusus karena produk-produk yang dihasilkan
berlangsung sejak usia dini dalam lingkungan berhubungan dengan prinsip dasar dalam
keluarga. menjalankan bisnis yang dipengaruhi oleh
karakteristiknya. Adapun karakteristik usaha di
Having a mother or father who is self-
employed provides a strong inspiration for bidang pertanian (Downey & Erickson, 1992),
the entrepreneur. The independent nature
antara lain: (1) keanekaragaman jenis bisnis
and flexibility of self-employment is
ingrained at an early age (Hisrich et al., yang sangat besar pada sektor pertanian yaitu
2005: 65).
dari produsen dasar, pengirim, perantara,
Memiliki seorang ibu dan ayah yang
pedagang borongan, pemroses, pengepak,
berwirausaha memberikan inspirasi kepada anak
pembuat barang, usaha pergudangan,
untuk menjadi wirausahawan. Fleksibilitas dan
pengangkutan, lembaga keuangan, pengecer,
kemandirian dari wirausahawan telah mendarah
kongsi, bahan pangan, restorandaftar ini
daging pada anak sejak dini. Anak terinspirasi
hampir tidak ada akhirnya; (2) cara
untuk berwirausaha karena melihat kesungguhan
pembentukan usaha pertanian di sekeliling
dan kerja keras ayah dan ibunya atau
pengusaha tani. Para pengusaha tani ini
orangtuanya berusaha dalam bidang pertanian
menghasilkan bahan pangan dan sandang yang
yang menghasilkan keuntungan. Anak juga
merupakan bahan baku usaha pertanian; (3)
terinspirasi karena memang dilatih sejak kecil,
keanekaragaman dalam hal ukuran usaha
diminta membantu mulai dari pekerjaan yang
pertanian, dari perusahaan raksasa sampai yang
ringan atau mudah sampai yang rumit dan
dikelola oleh satu orang atau satu keluarga; (4)
komplek. Terlatih dan terinspirasi sehingga
falsafah hidup tradisional yang dianut para
mempengaruhi minatnya dalam berwirausaha di
pekerja bidang pertanian cenderung membuat
bidang pertanian. Melalui keluarga pola pikir
usaha pertanian lebih kolot dibanding bisnis
kewirausahaan terbentuk. Minat berwirausaha
lainnya; (5) kenyataan bahwa badan usaha
tumbuh dan berkembang dengan baik pada
bidang pertanian cenderung berorientasi pada
seseorang yang hidup dan tumbuh di lingkungan
keluarga. Suami dan istri sering sangat terlibat
keluarga wirausahawan. Kenyataannya,
baik pada tahap pengoperasian maupun tahap
sebagian besar lingkungan keluarga belum
pengambilan keputusan bisnis berdasarkan mitra

Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 3, November 2012


315

kerja penuh (full-parnership); (6) kenyataan produksi, proses produksi, penanganan pasca
bahwa usaha pertanian cenderung berorientasi panen dan pengolahan hasil, serta pemasaran.
pada masyarakat. Banyak diantaranya berlokasi Menurut Brown dan Brooks (1990: 3)
di kota kecil dan daerah pedesaan dimana bahwa proses memilih karir diawali dengan
hubungan antar-perorangan penting dan ikatan minat terhadap karir tersebut dan hal ini dapat
bersifat jangka panjang; (7) kenyataan bahwa diketahui melalui pendekatan ilmiah. Oleh
usaha pertanian, bahkan yang sudah menjadi karena itu, penelitian dilakukan dengan tujuan
industri besar sekalipun sangat bersifat untuk mengungkapkan:
musiman; (8) usaha pertanian berhubungan pula 1. Pengaruh potensi kepribadian wirausaha
dengan gejala alam. Kekeringan, banjir, hama, terhadap minat berwirausaha siswa SMK
dan penyakit merupakan ancaman yang tetap Rumpun Pertanian di Daerah Istimewa
terhadap usaha pertanian; (9) dampak program Yogyakarta.
dan kebijakan pemerintah mengena langsung 2. Pengaruh pengetahuan kewirausahaan
kepada usaha bidang pertanian. terhadap minat berwirausaha siswa SMK
Berdasarkan hasil survey, lulusan SMK Rumpun Pertanian di Daerah Istimewa
Rumpun Pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Yogyakarta, selain melanjutkan ke perguruan 3. Pengaruh lingkungan keluarga terhadap
tinggi, rata-rata bekerja menjadi karyawan minat berwirausaha siswa SMK Rumpun
perusahaan perkebunan dan instansi pemerintah. Pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Bahkan ada juga yang bekerja tidak sesuai 4. Pengaruh potensi kepribadian wirausaha,
dengan latar belakang pendidikannya yaitu pengetahuan kewirausahaan, dan
pertanian, seperti bekerja di toko, di bengkel, lingkungan keluarga secara bersama-sama
menjadi ojek, supir, tenaga kerja yang bekerja di terhadap minat berwirausaha siswa SMK
luar negeri, dan banyak pula yang masih Rumpun Pertanian di Daerah Istimewa
menganggur. Adapun lulusan yang Yogyakarta.
berwirausaha, sebagian juga tidak sesuai dengan
latar belakang pendidikan yaitu pertanian. Dari METODE
gambaran sementara ini, dapatlah dikatakan, Jenis penelitian yang digunakan adalah ex
belum banyak lulusan SMK rumpun pertanian post facto. Penelitian telah dilaksanakan di SMK
memilih karir wirausaha apalagi wirausaha di Rumpun Pertanian di Daerah Istimewa
bidang pertanian. Sehingga sangat perlu dikaji Yogyakarta, yaitu SMK Negeri 1 Nanggulan
apakah siswa SMK rumpun pertanian di Daerah Kulon Progo, SMK Negeri 1 Pandak Bantul,
Istimewa Yogyakarta masih banyak yang belum SMK Indonesia YIPK Bantul, dan SMK
berminat memilih karir sebagai wirausahawan. Perkebunan MM 52 Kota Yogyakarta. Populasi
Padahal peluang untuk menjadi wirausahawan di berjumlah 157 orang dan sampel penelitian
bidang pertanian cukup luas, dari sektor hulu sebanyak 113 orang yang ditentukan dengan
hingga hilir. Wirausaha bidang pertanian dapat teknik proportional random sampling.
dilakukan mulai dari penyediaan sarana

Pengaruh Potensi Kepribadian Wirausaha, Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan


316

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari Tabel 1. Pembagian empat kategorri
tiga variabel bebas (independent variable).
X (M+1SB) = sangat tinggi
Variabel tersebut diberi simbol X1, X2 dan X3,
(M+1SB) > X (M) = tinggi
yaitu Potensi Kepribadian Wirausaha,
(M) > X (M-1SB) = rendah
Pengetahuan Kewirausahaan, dan Lingkungan
Keluarga. Variabel terikat (dependent variable)
X < (M-1SB) = sangat rendah

diberi simbol Y yaitu Minat Berwirausaha. Data


Dalam penelitian ini diuji tiga asumsi,
variabel Y, X1, dan X3 dikumpulkan
yaitu normalitas, homoskedastisitas, dan
menggunakan instrumen kuesioner (angket).
multikolinieritas. Pengujian hipotesis
Skala yang digunakan dalam mengukur aspek
menggunakan analisis regresi ganda. Sebagai
ini adalah skala Likert dengan empat alternatif
kriteria penerimaan dan penolakan digunakan
jawaban. Data variabel X2 menggunakan tes
tingkat signifikansi 5%. Untuk mengetahui
objektif bentuk pilihan ganda. Validitas angket
korelasi dan besarnya pengaruh masing-masing
digunakan teknik korelasi Product Moment dari
variabel bebas terhadap variabel terikat
Carl Pearson dan reliabilitasnya dianalisis
digunakan analisis regresi sederhana.
menggunakan Alfa Cronbachs. Sedangkan
instrumen tes pengujian validitasnya
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
menggunakan teknik korelasi point biserial (rpbi)
dan reliabilitas instrumen tes dianalisis dengan Deskripsi Data
pendekatan Single Test Single Trial Hasil perhitungan melalui statistik
menggunakan Formula C. Hoyt. deskriptif minat berwirausaha, potensi
Teknik analisis data dalam penelitian ini kepribadian wirausaha, pengetahuan
menggunakan statistik deskriptif dan statistik kewirausahaan, dan lingkungan keluarga Siswa
inferensia. Untuk mendeskripsikan data SMK Rumpun Pertanian di Daerah Istimewa
digunakan kategorisasi menurut Mardapi (2004: Yogyakarta disajikan pada Tabel 2 dan Gambar
117). Pembagian empat kategori dimana M = 1.
skor rerata dan SB = simpangan baku adalah
sebagai berikut.

Tabel 2. Distribusi Minat Berwirausaha (Y), Potensi Kepribadian Wirausaha (X1),


Pengetahuan Kewirausahaan (X2), dan Lingkungan Keluarga (X3)
Siswa SMK Rumpun Pertanian di DIY

Y X1 X2 X3
NO Kategori
Frek. % Frek. % Frek. % Frek. %
1 Sangat tinggi 15 13,27 18 15,93 6 5,31 12 10,62
2 Tinggi 29 25,66 31 27,43 74 65,49 34 30,09
3 Rendah 55 48,67 46 40,71 21 18,58 46 40,71
4 Sangat rendah 14 12,4 18 15,93 12 10,62 21 18,58

Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 3, November 2012


317

Siswa sebagian besar memiliki kepribadian wirausaha dengan kategori sangat


kecenderungan minat berwirausaha dalam tinggi dicapai oleh 18 orang responden atau
bidang pertanian yang masih rendah. sebanyak 15,93% dari seluruh responden sebanding
55 orang atau 48,67% dari seluruh responden dengan potensi kepribadian wirausaha kategori
pada kategori rendah. Minat berwirausaha pada sangat rendah.
kategori tinggi hanya dicapai oleh 29 orang Pengetahuan kewirausahaan di bidang
responden atau 25,66% dari seluruh responden. pertanian siswa SMK Rumpun Pertanian di
Sementara kategori minat berwirausaha di Daerah Istimewa Yogyakarta cukup tinggi.
bidang pertanian sangat tinggi dan sangat rendah Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor
cenderung sebanding masing-masing 15 orang tertinggi sebanyak 74 orang atau 65,49% dari
(13,27%) dan 14 orang (12,40%) dari seluruh seluruh responden pengetahuan
responden. kewirausahaannya berada pada kategori tinggi.
Potensi kepribadian wirausaha di bidang Sementara pengetahuan kewirausahaan di
pertanian siswa SMK Rumpun Pertanian di bidang pertanian 6 orang responden atau 5,31%
Daerah Istimewa Yogyakarta masih rendah. dari seluruh responden pada kategori sangat
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 46 tinggi. Pengetahuan kewirausahaan pada
orang atau 40,71% dari seluruh responden kategori rendah dicapai oleh 21 orang responden
potensi kepribadian wirausahanya berada pada atau 18,58% dari seluruh responden. Sedangkan
kategori rendah. Potensi kepribadian wirausaha pengetahuan kewirausahaan bidang pertanian
di bidang pertanian pada kategori tinggi hanya kategori sangat rendah dicapai oleh 12 orang
dicapai oleh 31 orang responden atau 27,43% responden atau 10,62% dari seluruh responden.
dari seluruh responden. Sedangkan potensi

80 65,49%
70

60 48,67%

50 40,71% 40,71% Sangat tinggi


40 Tinggi
30,09%
25,66% 27,43% Rendah
30
18,58% 18,58% Sangat rendah
15,93%
20 13,27% 12,4% 10,62%
15,93%
10 5,31% 10,62%

0
Y X1 X2 X3

Gambar 1. Distribusi Minat Berwirausaha (Y), Potensi Kepribadian Wirausaha (X1),


Pengetahuan Kewirausahaan (X2), dan Lingkungan Keluarga (X3)
Siswa SMK Rumpun Pertanian di DIY

Pengaruh Potensi Kepribadian Wirausaha, Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan


318

Siswa SMK Rumpun Pertanian di Daerah minat berwirausaha. Tabel 2 merupakan hasil
Istimewa Yogyakarta memiliki dukungan analisis regresi ganda yang menunjukkan
lingkungan keluarga yang masih rendah pada koefisien regresi untuk potensi kepribadian
minat berwirausaha siswa di bidang pertanian. wirausaha (X1) adalah 0,265 yang bernilai
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 46 positif. Berarti Minat berwirausaha bidang
orang atau 40,71% dari seluruh responden pertanian akan meningkat apabila potensi
dukungan lingkungan keluarga berada pada kepribadian wirausaha ditingkatkan. Semakin
kategori rendah. Namun, kategori tinggi juga tinggi potensi kepribadian wirausaha, semakin
cukup banyak yaitu dicapai oleh 34 orang tinggi pula minat berwirausaha siswa di bidang
responden atau 30,09% dari seluruh responden. pertanian. Nilai probabilitas pada kolom sig.
Dukungan lingkungan keluarga sangat tinggi adalah 0,000, nilai p<0,05 dapat diartikan bahwa
dicapai oleh 12 orang responden atau 10,62% pengaruh potensi kepribadian wirausaha
dari seluruh responden. Sedangkan 21 orang terhadap minat berwirausaha di bidang pertanian
responden atau 18,58% dari seluruh responden signifikan. Sehingga dari hasil analisis regresi
memiliki dukungan lingkungan keluarga yang ganda dapat disimpulkan bahwa potensi
masih sangat rendah terhadap minat kepribadian wirausaha memberi pengaruh
berwirausaha di bidang pertanian. positif dan signifikan terhadap minat
berwirausaha. Dengan demikian, hipotesis
Analisis Data
pertama yang menyatakan terdapat pengaruh
Uji Hipotesis Pertama
positif potensi kepribadian wirausaha terhadap
Hipotesis pertama, terdapat pengaruh
minat berwirausaha terbukti.
positif potensi kepribadian wirausaha terhadap

Tabel 3. Rangkuman Nilai Koefisien dan Probabilitas Variabel X1, X2, dan X3

Unstandarized
Model Coefficients t sig
B Std. Error
Potensi Kepribadian Wirausaha 0,265 0,052 5,096 0,000
Pengetahuan Kewirausahaan 0,452 0,152 2,971 0,004
Lingkungan Keluarga 0,355 0,081 4,385 0,000

Korelasi dan kontribusi pengaruh potensi Pada tabel tersebut dapat diketahui
kepribadian wirausaha terhadap minat besarnya koefisien korelasi (R) antara potensi
berwirausaha dapat diketahui dari hasil analisis kepribadian wirausaha dengan minat
regresi sederhana potensi kepribadian wirausaha berwirausaha adalah 0,522. Dengan demikian
terhadap minat berwirausaha. Hasil lengkapnya berarti terdapat tingkat hubungan yang sedang
disajikan pada Tabel 4. antara potensi kepribadian wirausaha dengan
minat berwirausaha di bidang pertanian.

Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 3, November 2012


319

Berdasarkan Tabel 3, koefisien determinasi (R2) Minat berwirausaha di bidang pertanian 27,3%
adalah 0,273. Hal ini berarti kontribusi pengaruh ditentukan oleh potensi kepribadian wirausaha
potensi kepribadian wirausaha terhadap minat dan sebagian besar yaitu 72,7% dipengaruhi
berwirausaha di bidang pertanian sebesar 27,3%. oleh variabel lain.

Tabel 4. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Sederhana Variabel X1, X2, dan X3

R R Square Adjusted R Std. Error of The


Model
Square Estimate
Potensi Kepribadian 0,522 0,273 0,266 1, 92237
Wirausaha
Pengetahuan 0,370 0,137 0,129 2,09412
Kewirausahaan
Lingkungan Keluarga 0,470 0,220 0,213 1,99010

berwirausaha dapat diketahui dari hasil teknik


Uji Hipotesis Kedua
analisis regresi sederhana pengetahuan
Hipotesis kedua, terdapat pengaruh positif
kewirausahaan terhadap minat berwirausaha.
pengetahuan kewirausahaan terhadap minat
Hasil lengkapnya disajikan pada Tabel 3.
berwirausaha. Tabel 2 menunjukkan koefisien
Pada tabel tersebut dapat diketahui
regresi untuk pengetahuan kewirausahaan (X2)
besarnya koefisien korelasi (R) antara
adalah 0,452 yang bernilai positif. Berarti Minat
pengetahuan kewirausahaan dengan minat
berwirausaha bidang pertanian akan meningkat
berwirausaha adalah 0,370. Dengan demikian
apabila pengetahuan kewirausahaan
berarti terdapat tingkat hubungan yang rendah
ditingkatkan. Semakin tinggi pengetahuan
antara pengetahuan kewirausahaan dengan
kewirausahaan, semakin tinggi pula minat
minat berwirausaha di bidang pertanian.
berwirausaha siswa di bidang pertanian. Nilai
Berdasarkan Tabel 3, koefisien determinasi (R2)
probabilitas pada kolom sig. adalah 0,000, nilai
adalah 0,137. Hal ini berarti kontribusi pengaruh
p<0,05 dapat diartikan bahwa pengaruh
pengetahuan kewirausahaan terhadap minat
pengetahuan kewirausahaan terhadap minat
berwirausaha di bidang pertanian sebesar 13,7%.
berwirausaha di bidang pertanian signifikan.
Minat berwirausaha di bidang pertanian hanya
Sehingga dari hasil analisis regresi ganda dapat
13,7% ditentukan oleh pengetahuan
disimpulkan bahwa pengetahuan kewirausahaan
kewirausahaan, sedangkan 86,3% dipengaruhi
memberi pengaruh positif dan signifikan
oleh variabel lain.
terhadap minat berwirausaha. Dengan demikian
hipotesis kedua yang menyatakan terdapat Uji Hipotesis Ketiga
pengaruh positif pengetahuan kewirausahaan Hipotesis ketiga, terdapat pengaruh
terhadap minat berwirausaha terbukti. lingkungan keluarga terhadap minat
Korelasi dan kontribusi pengaruh berwirausaha. Tabel 2 menunjukkan koefisien
pengetahuan kewirausahaan terhadap minat regresi untuk lingkungan keluarga (X3) adalah

Pengaruh Potensi Kepribadian Wirausaha, Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan


320

0,355 yang bernilai positif. Berarti Minat ditentukan oleh lingkungan keluarga, lebih kecil
berwirausaha bidang pertanian akan meningkat dibandingkan dengan pengaruh variabel lain
apabila dukungan lingkungan keluarga yaitu 78%.
ditingkatkan. Semakin tinggi dukungan
Uji Hipotesis Keempat
lingkungan keluarga, semakin tinggi pula minat
Hipotesis keempat, terdapat pengaruh
berwirausaha siswa di bidang pertanian. Nilai
positif secara bersama-sama potensi kepribadian
probabilitas pada kolom sig. adalah 0,000, nilai
wirausaha, pengetahuan kewirausahaan, dan
p<0,05 dapat diartikan bahwa pengaruh
lingkungan keluarga terhadap minat
lingkungan keluarga terhadap minat
berwirausaha. Tabel 4 merupakan hasil analisis
berwirausaha di bidang pertanian signifikan.
regresi ganda yang menunjukkan koefisien
Sehingga dari hasil analisis regresi ganda dapat
korelasi (R) untuk potensi kepribadian
disimpulkan bahwa lingkungan keluarga
wirausaha, pengetahuan kewirausahaan, dan
memberi pengaruh positif dan signifikan
lingkungan keluarga adalah 0,662. Berarti
terhadap minat berwirausaha. Dengan demikian
terdapat tingkat hubungan yang kuat antara
hipotesis ketiga yang menyatakan terdapat
potensi kepribadian wirausaha, pengetahuan
pengaruh positif lingkungan keluarga terhadap
kewirausahaan, dan lingkungan keluarga secara
minat berwirausaha terbukti.
bersama-sama dengan minat berwirausaha di
Korelasi dan kontribusi lingkungan
bidang pertanian. Nilai probabilitas pada kolom
keluarga terhadap minat berwirausaha dapat
sig. adalah 0,000, nilai p<0,05 dapat diartikan
diketahui dari hasil teknik analisis regresi
bahwa pengaruh secara bersama-sama potensi
sederhana lingkungan keluarga terhadap minat
kepribadian wirausaha, pengetahuan
berwirausaha. Hasil lengkapnya disajikan pada
kewirausahaan, dan lingkungan keluarga
Tabel 3.
terhadap minat berwirausaha di bidang pertanian
Pada tabel tersebut dapat diketahui
signifikan. Sehingga dari hasil analisis regresi
besarnya koefisien korelasi (R) antara
ganda dapat disimpulkan bahwa potensi
lingkungan keluarga dengan minat berwirausaha
kepribadian wirausaha, pengetahuan
adalah 0,470. Dengan demikian berarti terdapat
kewirausahaan, dan lingkungan keluarga secara
tingkat hubungan yang sedang antara
bersama-sama memberi pengaruh positif dan
pengetahuan kewirausahaan dengan minat
signifikan terhadap minat berwirausaha. Dengan
berwirausaha di bidang pertanian. Berdasarkan
demikian hipotesis keempat terbukti, terdapat
Tabel 3, koefisien determinasi (R2) adalah
pengaruh positif dan signifikan potensi
0,220. Hal ini berarti kontribusi pengaruh
kepribadian wirausaha, pengetahuan
lingkungan keluarga terhadap minat
kewirausahaan, dan lingkungan keluarga secara
berwirausaha di bidang pertanian sebesar 22%.
bersama-sama terhadap minat berwirausaha.
Minat berwirausaha di bidang pertanian 22%

Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 3, November 2012


321

Tabel 5. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Ganda

R R2 Adjusted R2 F Sig
Regresi 0,662 0,438 0,422 28,299 0,000

Dari analisis regresi ganda juga menarik dapat menjadikan produk pertanian
didapatkan besarnya kontribusi ketiga variabel memiliki nilai tambah dan nilai jual yang tinggi.
bebas melalui nilai adjusted R2 sebesar 0,422. Sekolah kejuruan pertanian diharapkan dapat
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa menyesuaikan perubahan zaman, mencitrakan
potensi kepribadian wirausaha, pengetahuan pertanian modern yang menjanjikan kehidupan
kewirausahaan, dan lingkungan keluarga secara dan kesejahteraan, sehingga mampu menarik
bersama-sama memiliki pengaruh sebesar 42,2% minat siswa dan mengembangkan kemandirian
terhadap minat berwirausaha siswa di bidang sekolah.
pertanian. Sebesar 42,2% dari variasi skor minat Cara pandang siswa akan arti penting
berwirausaha dapat dijelaskan oleh kombinasi pertanian kemungkinan juga merupakan
ketiga variabel tersebut. Sedangkan 57,8% implikasi dari berbagai kekeliruan pandangan
dipengaruhi oleh variabel lain yaitu variabel- secara nasional akibat masih kurangnya gaung
variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini. kebijakan pertanian pemerintah, minimnya
ekspos dari media mengenai kemajuan bidang
PEMBAHASAN pertanian dan prospek bidang pertanian,

Minat Berwirausaha kurangnya informasi yang disampaikan oleh

Minat berwirausaha siswa yang masih guru dan pihak sekolah, serta kepercayaan diri

rendah diduga terjadi akibat siswa sekarang dari siswa sendiri. Kondisi tersebut juga

tidak lagi tertarik pada bidang pertanian dan sangatlah sesuai dengan kenyataan bahwa di

lebih memilih bidang lain. Hal ini karena masa sekarang banyak generasi muda yang tidak

sebagian besar siswa beranggapan bahwa berminat berwirausaha. Rata-rata masih

pertanian adalah profesi yang kurang bergengsi. berkeinginan untuk menjadi karyawan baik di

Siswa beranggapan bahwa pertanian adalah pemerintah maupun swasta. Wirausaha di

pekerjaan yang kasar, rendah, kurang keren bidang pertanian masih belum disadari sebagai

karena pertanian berhubungan dengan cangkul, usaha yang berpeluang besar.

lumpur, dan dianggap hasilnya tidak Padahal negara Indonesia adalah negara

menjanjikan. Padahal pertanian tidak melulu agraris. Sektor pertanian merupakan penyedia

mencangkul tanah di tengah terik matahari. pangan yang penting dalam menjaga stabilitas

Melalui sistem hidroponik, misalnya, negara. Sektor pertanian mempunyai peranan

penyiraman tanaman dan perawatan seperti yang sangat besar dalam menyumbang PDB

penyemprotan hama, bisa dilakukan secara nasional dan penyerapan tenaga kerja. Secara

otomatis. Selain itu, memproduksi produk geografis negara Indonesia memiliki berbagai

olahan dengan cara modern dan dikemas apik kelebihan jika dibandingkan negara-negara lain
di dunia. Negara Indonesia memiliki jumlah

Pengaruh Potensi Kepribadian Wirausaha, Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan


322

radiasi sinar matahari sepanjang tahun. Suhu di Adapun kontribusi pengaruh potensi kepribadian
Indonesia juga tidak terlalu panas dengan wirausaha terhadap minat berwirausaha sebesar
ketinggian wilayah ideal yang membuat 27,3%. Potensi kepribadian wirausaha
pertumbuhan tanaman maksimal. Indonesia juga memberikan kontribusi yang lebih besar dari
terletak di luar zona angin topan dan banyak variabel-variabel lain dalam penelitian ini. Hal
penelitian yang menunjukkan adanya kelebihan ini menunjukkan betapa pentingnya potensi
daya tumbuh tanaman pada daerah beriklim kepribadian wirausaha dibangun, karena
tropis seperti Indonesia. Negara Indonesia juga kenyataannya hasil penelitian menunjukkan
mempunyai lahan yang cukup luas, merupakan bahwa potensi kepribadian wirausaha secara
potensi sangat besar yang tidak dimiliki oleh positif dan signifikan berpengaruh terhadap
negara lain. Keanekaragaman jenis bisnis di minat berwirausaha siswa.
bidang pertanian dari hulu ke hilir, dari Berbagai pihak perlu membantu siswa
penyediaan sarana produksi hingga pemasaran agar dapat menumbuhkan dan membangun
menunjukkan betapa peluang wirausaha di potensi diri siswa. Percara diri, kreatif, berani
bidang pertanian cukup luas. mengambil resiko, berorientasi pada hasil,
Berbagai kelebihan dan tantangan bidang kepemimpinan, dan kerja keras perlu
pertanian mestinya menjadikan wirausaha ditanamkan pada diri siswa. Sehingga siswa
pertanian sebagai pilihan utama siswa SMK yang memiliki kepribadian tangguh semakin
rumpun pertanian. Ketika kemudian yang banyak. Jika semakin banyak yang memiliki
terjadi justru sebaliknya, maka perlu dicari potensi kepribadian wirausaha, semakin banyak
penyebab terjadinya. Hasil penelitian juga pula yang berminat berwirausaha dan siap
menunjukkan sebanyak 25,66% responden menjalani proses kewirausahaan.
memiliki minat yang tinggi untuk berwirausaha.
Pengetahuan Kewirausahaan
Hasil ini memberikan gambaran bahwa yang
Pengetahuan kewirausahaan di bidang
tinggi minatnya untuk berwirausaha juga cukup
pertanian siswa SMK Rumpun Pertanian di
banyak. Partisipasi segenap komponen untuk
Daerah Istimewa Yogyakarta cukup tinggi.
mengangkat kembali citra pertanian dan
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
pendidikan pertanian diharapkan dapat
pengetahuan kewirausahan secara positif dan
meningkatkan minat berwirausaha di bidang
signifikan berpengaruh terhadap minat
pertanian generasi muda. Hal ini memerlukan
berwirausaha. Meskipun kontribusi pengetahuan
perhatian yang sungguh-sungguh dan serius dari
kewirausahaan terhadap minat berwirausaha
semua pihak baik kalangan orang tua,
hanya sebesar 13,7%, hendaknya pengetahuan
masyarakat, pendidik, maupun pemerintah.
kewirausahaan siswa ditindaklanjuti dengan
Potensi Kepribadian Wirausaha kegiatan-kegiatan praktek kewirausahaan. Agar
Potensi kepribadian wirausaha di bidang siswa tidak hanya memiliki pengetahuan tetapi
pertanian siswa SMK Rumpun Pertanian di juga memiliki keterampilan yang mendukung
Daerah Istimewa Yogyakarta masih rendah.

Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 3, November 2012


323

pengetahuannya tersebut. Sehingga minat siswa KESIMPULAN


untuk berwirausaha akan semakin mantap. Berdasarkan hasil analisis data dan
pembahasan, dapat disimpulkan:
Lingkungan Keluarga
1. Potensi kepribadian wirausaha berpengaruh
Siswa SMK Rumpun Pertanian di Daerah
positif dan signifikan terhadap minat
Istimewa Yogyakarta memiliki dukungan
berwirausaha siswa SMK Rumpun
lingkungan keluarga yang masih rendah pada
Pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta.
minat berwirausaha siswa di bidang pertanian.
2. Pengetahuan kewirausahaan berpengaruh
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
positif dan signifikan terhadap minat
lingkungan keluarga berpengaruh positif dan
berwirausaha siswa SMK Rumpun
signifikan terhadap minat berwirausaha siswa
Pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta.
dengan kontribusi pengaruh sebesar 22%.
3. Lingkungan keluarga berpengaruh positif
Dukungan lingkungan keluarga pada kategori
dan signifikan terhadap minat berwirausaha
rendah dan minat berwirausaha siswa di bidang
siswa SMK Rumpun Pertanian di Daerah
pertanian juga masih relatif rendah, namun
Istimewa Yogyakarta.
pengaruhnya positif dan signifikan.
4. Potensi kepribadian wirausaha,
Sebagian besar usaha bidang pertanian
pengetahuan kewirausahaan, dan
masih bersifat subsisten, tradisional, hanya
lingkungan keluarga secara bersama-sama
diusahakan untuk memenuhi keperluan keluarga
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
tani. Usaha pertanian, sebagaimana salah satu
minat berwirausaha siswa SMK Rumpun
karakteristiknya bersifat kolot dibandingkan
Pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta.
bidang usaha lainnya. Sehingga usaha pertanian
yang belum atau tidak sukses memberikan
SARAN
kesejahteraan kepada keluarga tani, dapat
Minat berwirausaha yang dimiliki oleh
membuat minat anak terhadap wirausaha di
siswa hendaknya dapat lebih ditingkatkan oleh
bidang pertanian rendah. Hal ini juga
semua pihak, orang tua, masyarakat, pendidik,
menunjukkan betapa pentingnya keluarga
maupun pemerintah. Penanaman nilai-nilai
sebagai faktor yang memberi pengaruh terhadap
potensi kepribadian ditingkatkan dengan cara
minat berwirausaha siswa. Pola pikir positif
mengintegrasikan nilai-nilai percaya diri,
terhadap kewirausahaan perlu dibentuk sejak
kreativitas, keberanian mengambil resiko,
anak masih berusia dini agar minatnya terhadap
berorientasi pada hasil, kepemimpinan, dan
kewirausahaan semakin besar dan mantap.
kerja keras dalam setiap mata pelajaran di
Selain itu juga didukung oleh keluarga yang
sekolah dan dapat dilakukan dalam lingkungan
sukses wirausaha di bidang pertanian akan
keluarga sejak anak masih usia dini. Selain tu,
menguatkan minat anak berwirausaha dalam
perlu adanya pembelajaran kewirausahaan yang
bidang pertanian.
berorientasi pada praktek, studi kasus, dan
mendatangkan nara sumber dari dunia usaha dan
dunia industri, Adanya praktek industri sesuai

Pengaruh Potensi Kepribadian Wirausaha, Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan


324

program keahlian siswa juga dapat menambah Hisrich, Robert D., Peters, Michael P., &
Shepherd, D.A. (2005). Entrepreneurship
pengetahuan dan wawasan siswa dimana siswa
(6th ed). New York: The McGraw-Hill
belajar sambil melakukan aktivitas pekerjaan Companies Inc.
dalam situasi sebenarnya. Kementrian Pendidikan Nasional (2010).
Pengembangan Pendidikan
Kewirausahaan. Bahan Pelatihan:
UCAPAN TERIMAKASIH Penguatan Metodologi Pembelajaran
Berdasarkan Nilai-nilai Budaya untuk
Ucapan terima kasih yang setulusnya dan
Membentuk Daya Saing dan Karakter
penghargaan disampaikan kepada yang Bangsa. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Pusat Kurikulum,
terhormat:
Kemendiknas.
1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta dan
Kuratko, D.F. & Hodgetts, R.M. (2007).
Direktur Program Pascasarjana Universitas Entrepreneurship: Theory, Process,
Practice (7th ed). Canada: Interactive
Negeri Yogyakarta beserta staf.
Composition Corporation.
2. Kaprodi Pendidikan Teknologi dan
Lambing, Peggy & Kuehl, C.R. (2000).
Kejuruan. Entrepreneurship (2nd ed). New Jersey:
Prentice-Hall, Inc.
3. Prof. Dr. Aliyah A. Rasyid, pembimbing
Linan, Francisco & Leon, J. A. M. (2007).
yang telah memberikan bimbingan, arahan,
Entrepreneurial Intentions. Department of
dan motivasi. Apply Economy I, Universidad de
Sevilla. Department of Social and
Kepala sekolah, guru-guru, dan staf SMK
Organizational Psychology. UNED.
Negeri 1 Nanggulan Kulon Progo, SMK Negeri Mappiare, Andi. (1982). Psikologi Remaja.
1 Pandak Bantul, SMK Indonesia YIPK Bantul, Surabaya: Usaha Nasional.
dan SMK Perkebunan MM 52 Kota Yogyakarta. Mardapi, Djemari. (2004). Penyusunan Tes
Hasil Belajar. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Minat Berwirausaha di Indonesia Rendah. (23
Alma, Buchari. (2010). Kewirausahaan (edisi Maret 2011). Jawa Pos National Network.
revisi). Bandung: CV Alfabeta. Diambil pada tanggal 7 Juli 2011, dari
Badan Pusat Statistik RI. (2011). Laporan www.jpnn.com/read/
Bulanan Data Sosial Ekonomi edisi Juni 2011/03/23/87627/
2011. Jakarta: Badan Pusat Statistik. Saiman, Leonardus. (2009). Kewirausahaan.
Brown, Duane & Brooks, Linda. (1990). Career Teori, Praktik, dan Kasus-kasus. Jakarta.
Counseling Techniques. Boston: Allyn Salemba Empat.
And Bacon. Sarwono, Sarlito W.. (2011). Psikologi Remaja
Downey, W.D. & Erickson, S.P. (1992). (edisi revisi). Jakarta: Rajawali Pers.
Manajemen Agribisnis. (Terjemahan Timmons, Jeffry A. & Spinelli, S., Jr. (2008).
Rochidayat Ganda & Alfonsus Sirait). New Venture Creation. Kewirausahaan
Jakarta: Penerbit Erlangga. (Buku Asli untuk Abad 21. Yogyakarta: Andi. (Buku
Agribusiness Management diterbitkan asli New Venture Creation:
tahun 1987) Entrepreneurship for the 21st Century 6th
ed.)

Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 3, November 2012

You might also like