You are on page 1of 5

ANTIBACTERIA EFFECTIVENESS OF BETEL LEAF (Piper betle Linn.

)
STEEPING WATER AS SPRAYED DISINFECTANT
AGAINST Streptococcus pyogenes GROWTH ON
ALGINATE IMPRESSION

ABSTRACT

Alginate was a hydrocolloid impression material used by dentist on treatment program


design, that disinfectant application was important to avoid dentist from spreading infection.
Streptococcus pyogenes was a main phatogen bacteria that cause pharyngitis. Spraying is the
most secure method that could give minimum distortion on alginate impression. Betel leaf
known as an antibacterial herbs. The purpose of this study was to figure out the effectiveness
of antibacteria of betel leaf steeping water as sprayed disinfectant against Streptococcus
pyogenes growth on alginate impression.
Twenty four tube alginates with 10 mm diameter - 15 mm high as sample divided into 6
groups: control groups and groups with 25%, 30%, 35%, 40% and 45% of betel leaf steeping
water. All samples were sumerged into Streptococcus pyogenes suspesion for about 10
minutes, and rinsed. Spray material for control group was hydrogen peroxide, while the rest 5
groups were sprayed with betel leaf steeping water, at its each concentration. Samples were
then put into vortex mixer, dilution 10-2. The samples then plated in MHA for 24 hours within
37C incubation. The amount of appeared bacteria were counted.
The analysis was held using Kruskall-Wallis and Mann-Whitney. The result showed that
betel leaf steeping water with the most significant effect against Streptooccus pyogenes
growth on alginate impression was at 30% concentration.

Keywords: alginate impression, betel leaf (Piper betle Linn.), disinfectant, Streptococcus
pyogenes

EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI AIR SEDUHAN DAUN SIRIH (Piper betle Linn.)


SEBAGAI BAHAN DESINFEKTAN DENGAN METODE SEMPROT
TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Streptococcus pyogenes
PADA CETAKAN ALGINAT

INTISARI

Alginat adalah bahan cetak hidrokoloid yang digunakan dokter gigi dalam pembuatan
rencana perawatan yang memerlukan pemberian desinfektan untuk mencegah terjadinya
penularan infeksi ke dokter gigi. Bakteri Streptococcus pyogenes merupakan bakteri patogen
utama pada manusia penyebab faringitis. Metode semprot merupakan salah satu teknik
desinfeksi pada cetakan alginat yang menimbulkan distorsi paling minimal. Daun sirih
merupakan TOBA bersifat antibakteri. Penelitian ini untuk mengetahui efektivitas antibakteri
air seduhan daun sirih (Piper betle Linn.) sebagai bahan desinfektan dengan metode semprot
terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes pada cetakan alginat.
Sampel alginat berbentuk tabung diameter 10 mm dan tinggi 15 mm sejumlah 24 dibagi 6
kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok konsentrasi 25%, 30%, 35%, 40% dan 45%.
Seluruh sampel direndam dalam suspensi bakteri Streptococcus pyogenes selama 10 menit
lalu dicuci. Kelompok kontrol disemprot hidrogen peroksida, kelompok lainnya disemprot
dengan air seduhan daun sirih sesuai dengan konsentrasinya. Sampel kemudian dimasukkan
ke conical tube yang berisi media PBS selama 30 detik lalu diletakkan pada vortex mixer dan
dilakukan pengenceran 10-2. Lalu dilakukan perbenihan pada MHA dan diinkubasi dengan
suhu 37oC selama 24 jam. Kemudian dilakukan perhitungan jumlah bakteri.
Analisis menggunakan uji Kruskal-Wallis dilanjutkan uji Mann-Whitney. Hasil
menunjukkan bahwa konsentrasi air seduhan daun sirih yang paling efektif terhadap
pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes pada cetakan alginat adalah konsentrasi 30%.

Kata kunci: cetakan alginat, daun sirih (Piper betle Linn.), desinfektan, Streptococcus
pyogenes

PENDAHULUAN menghindari terjadinya kontaminasi


Alginat adalah bahan cetak hidrokoloid bakteri sebelum dikirim ke laboratorium4.
yang mudah digunakan dan bersifat Terdapat dua metode pemberian
hidrofilik. Alginat digunakan sebagai desinfektan pada cetakan alginat yaitu
cetakan awal untuk membuat model studi metode perendaman dan metode
yang membantu dalam pembuatan rencana penyemprotan. Cara kerja metode
perawatan dan diskusi dengan pasien1. penyemprotan adalah dengan
Bahan cetak kedokteran gigi merupakan menyemprotkan desinfektan pada cetakan
media penularan agen infeksi untuk dokter alginat kemudian didiamkan selama 30
gigi. Setetes saliva mengandung 50.000 detik lalu dibungkus dengan plastik
bakteri yang berpotensi patogen. Bakteri tertutup selama 10 menit, sedangkan cara
patogen tersebut dapat dengan mudah perendaman adalah dengan merendam
menyebar melalui bahan cetak terutama seluruh permukaan cetakan sehingga
alginat yang menjadi tempat berkumpul berkontak dengan larutan desinfektan2.
bakteri lebih banyak daripada bahan cetak Piper betle Linn. atau sirih merupakan
lainnya2. salah satu tanaman yang diketahui
Streptococcus pyogenes merupakan berkhasiat sebagai antiseptik karena
salah satu bakteri patogen yang banyak mengandung bahan aktif diantaranya
menginfeksi manusia. 5-15% bakteri adalah minyak atsiri, kavikol,
Streptococcus pyogenes hidup di dalam hidroksivacikol, kavibetol, eugenol,
tubuh individu normal dan biasanya karvakol, cineole, cadinene, estragol,
terdapat pada saluran pernafasan, namun tannin, diastase, pati, allypyrokatekol, fenil
tidak menimbulkan gejala penyakit. propane, caryphyllene, p-cymene dan
Streptococcus pyogenes dapat menginfeksi katekin5. Zat aktif dalam antiseptik adalah
ketika pertahanan tubuh menurun atau kavikol yang memiliki daya bunuh bakteri
ketika organisme tersebut mampu lima kali lebih kuat daripada fenol biasa6.
berpenetrasi melewati pertahanan tubuh
yang ada. Bakteri Streptococcus pyogenes METODE PENELITIAN
bila tersebar sampai ke jaringan yang Penelitian ini merupakan penelitian
rentan, maka dapat terjadi infeksi supuratif eksperimental laboratoris murni dengan
yang berupa faringitis, laringitis, scarlet rancangan penelitian Postest Only Control
fever, penyakit jantung rematik, Group Design7. Penelitian ini
glomerulonefritis dan sindrom renjat toksik menggunakan 24 sampel alginat berbentuk
streptokokus3 tabung dengan diameter 10 mm dan tinggi
The American Dental Association 15 mm dibagi 6 kelompok yaitu kelompok
(ADA) menganjurkan bahan cetak harus kontrol menggunakan Hidrogen Peroksida
dicuci terlebih dahulu dengan air untuk (H2O2) 3% dan kelompok konsentrasi air
menghilangkan saliva dan darah yang seduhan daun sirih 25%, 30%, 35%, 40%
melekat pada bahan cetak kemudian dan 45%.
direndam dalam larutan disinfektan untuk
Sampel alginat dimasukkan ke dalam diinkubasi dalam inkubator dengan suhu
conical tube yang sudah berisi 5 ml bakteri 37o C dalam waktu 24 jam.
Streptococcus pyogenes dengan Setelah diinkubasi pada media MHA
8
pengenceran 10 CFU/ml selama 10 menit pada suhu 37oC selama 24 jam, kemudian
untuk setiap konsentrasi air seduhan daun diamati pertumbuhan bakteri pada media
sirih dan konsentrasi kontrol. Sampel MHA. Penghitungan bakteri dilakukan
alginat dicuci menggunakan air steril dengan cara menghitung jumlah koloni
dengan cara meletakkan sampel cakram menggunakan kaca pembesar dan alat
alginat ke dalam cawan petri dan diberi air penghitung manual. Jumlah bakteri akan
steril sebanyak 10 ml untuk setiap diperoleh dengan memasukkan rumus
konsentrasi dan digoyang goyang selama sebagai berikut:
15 detik. Setelah melakukan proses
Jumlah koloni yang tumbuh
pencucian kemudian diambil dengan Jumlah bakteri =
menggunakan pinset. Pemberian air Volume sampel x Faktor pengenceran
seduhan daun sirih dengan metode semprot
dengan seduhan daun sirih sebanyak 5 ml
sebanyak 7 kali semprot dengan
menggunakan alat semprot berdiameter HASIL DAN PEMBAHASAN
sebesar 1 mm dengan jarak semprot 10 cm Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan
dari sampel. nilai p<0,05 sehingga terdapat perbedaan
Perbenihan bakteri dengan masing yang signifikan terhadap jumlah bakteri
masing sampel alginat berbentuk tabung Streptococcus pyogenes pada tiap
dimasukkan ke dalam conical tube yang kelompok. Hasil analisis Post Hoc
berisi 1 ml PBS (Phosphat Buffer Saline) menggunakan uji Mann-Whitney
dan diletakkan ke vortex mixer selama 30 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
detik agar bakteri yang menempel pada yang signifikan (p<0,05) pada kelompok
sampel alginat lepas dan larutan menjadi kontrol dengan konsentrasi 25% dan pada
homogen, kemudian alginat diambil. kontrol 3% dengan konsentrasi 40%
Masing masing conical tube yang berisi sebesar 0,020. Sedangkan perbandingan
PBS diberi tanda pada label tabung-1. antara kelompok kontrol dengan
Pada penelitian ini dilakukan pengenceran konsentrasi 35%, kelompok konsentrasi
sebesar 10-2 dengan cara mengambil 25% dengan konsentrasi 30% dan pada
suspensi sebesar 0,01 ml dari PBS pada kelompok konsentrasi 30% konsentrasi
tabung-1 menggunakan mikropipet 40% semua hasil perbandingan tersebut
kemudian dipindahkan ke microtube yang sama-sama 0,042.
berisi media PBS 0,9 ml kemudian Hidrogen Peroksida (H2O2) 3% ketika
digoyang goyang sampai homogen berinteraksi dengan darah, pus, serum, air
sehingga didapatkan hasil pengenceran liur dan bahan organik lainnya akan
adalah 10-2. Proses pengenceran dilakukan menghasilkan H2O + Onascent. Onascent
pada semua sampel alginat dengan masing merupakan pengoksidasi kuat yang dapat
masing konsentrasi air seduhan daun menghancurkan mikroorganisme. Onascent
sirih. Setelah proses pengenceran maka yang timbul bersifat sementara, selanjutnya
dilanjutkan dengan perbenihan bakteri akan berubah menjadi O2 (gas oksigen)
dengan mengambil 0,01 ml PBS dalam yang terbentuk akan menghancurkan
microtube dan diletakkan dalam cawan bakteri8. Respirasi aerob pada
petri yang berisi media MHA (Mueller- mikroorganisme aerob, anaerob fakultatif
Hinton Agar) kemudian diratakan dan mikroaerofil bereaksi positif terhadap
menggunakan spreader. Masing masing hidrogen peroksida. Ketika H2O2 kontak
cawan petri diberi label kemudian dengan jaringan yang mengandung enzim
katalase, H2O2 akan melepaskan oksigen
yang mempunyai efek antibakteri. tentu semakin efektif dalam menghambat
Penumpukkan H2O2 ini akan menyebabkan pertumbuhan Streptococcus pyogenes pada
kematian pada mikroorganisme dan cetakan alginat.
organisme yang menghasilkan enzim
katalase dengan cepat mendegradasi KESIMPULAN
H2O29. 1. Pemberian air seduhan daun sirih
H2O2 merupakan senyawa yang sangat (Piper betle Linn.) dengan metode
reaktif10 dan mempunyai efek bakterisidal semprot efektif sebagai desinfektan
yang menyebabkan oksidasi yang kuat terhadap bakteri Streptococcus
pada sel bakteri dan perusakan struktur pyogenes pada cetakan alginat.
molekul dasar dari protein sel. H2O2 dapat 2. Konsentrasi air seduhan daun sirih
meledak jika tidak disimpan dalam lemari (Piper betle Linn.) 30% merupakan
es ataupun disimpan di tempat yang gelap. konsentrasi yang paling efektif dalam
H2O2 merupakan material yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri
membakar jaringan dan sitotoksisitasnya Streptococcus pyogenes pada cetakan
yang iritatif jika berkontak dengan bahan alginat.
tersebut11. H2O2 bersifat toksik terhadap sel
karena bahan ini menginaktivasikan enzim DAFTAR PUSTAKA
dalam sel9.
Daun sirih (Piper betle Linn.) 1. Anusavice, K. J. Phillips Buku Ajar
merupakan bahan yang tidak iritatif karena Ilmu Bahan Kedokteran Gigi, Edisi
tidak bersifat toksik. Daun sirih 10, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
mengandung zat aktif yaitu minyak atsiri Jakarta, 2004: 103 108, 110
sebesar 4,2% yang mengandung pula fenol 2. Ghahramanloo A., Sadeghian A.,
yang khas yang disebut betelfenol atau Sohrabi K., and Bidi, A. A
aseptosol (isomir dengan eugenol), kavikol Microbiologic Investigation Following
dan seskuiterpen12. Senyawa fenol apabila the Disinfection of Irreversible
terjadi interaksi dengan dinding sel Hydrocolloid Materials Using the
mikroorganisme akan terjadi denaturasi Spray Method. CDA J. 2009; 37(7):
protein dan meningkatkan permeabilitas 471 477
mikroorganisme. Interaksi antar 3. Radji, M., Buku Ajar Mikrobiologi
mikroorganisme mengakibatkan perubahan Panduan Mahasiswa Farmasi &
keseimbangan muatan dalam molekul Kedokteran. Penerbit Buku
protein, sehingga terjadi perubahan Kedokteran EGC, Jakarta, 2011: 154
struktur protein dan menyebabkan 156, 199
terjadinya koagulasi. Protein yang 4. Badrian, H., Ghasemi, E.,
mengalami denaturasi dan koagulasi akan Khalighinejad, N., and Hosseini, N.
kehilangan aktivitas fisiologis sehingga The Effect of Three Different
tidak dapat berfungsi dengan baik. Disinfection Materials on Alginate
Perubahan struktur protein pada dinding Impression by Spray Method. ISRN
sel bakteri akan meningkatkan Dentistry. 2012; (5)
permeabilitas sel sehingga pertumbuhan 5. Mardiana, L. Kanker pada Wanita
sel akan terhambat dan kemudian sel Pencegahan dan Pengobatan dengan
menjadi rusak8. Tanaman Obat, Penerbit Penebar
Pada penelitian ini, jumlah Swadaya, Jakarta, 2004: 61 62
pertumbuhan Streptococcus pyogenes pada 6. Dalimartha, S. Atlas Tumbuhan Obat
cetakan alginat yang paling sedikit pada Indonesia Jilid 4, Puspa Swara,
konsentrasi air seduhan daun sirih 30% Jakarta, 2008: 88
dengan rerata 37,25. Hal ini membuktikan
bahwa semakin besar konsentrasi belum
7. Notoatmodjo, S. Metodologi
Penelitian Kesehatan, Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta, 2010: 59
8. Agustin, D. Perbedaan khasiat
antibakteri bahan irigasi antara
hidrogen peroksida 3% dan infusum
daun sirih 20% terhadap bakteri mix.
Dent. J. 2005; 38(1): 45 47
9. Huda, C., Salni, dan Melki. Penapisan
Aktivitas Antibakteri dari Bakteri
yang Berasosiasi dengan Karang
Lunak Sarcophyton sp, Maspari
Journal. 2012; 4(1): 69 76
10. Aryulina, D., Muslim, C., Manaf, S.,
dan Winarni, E. W. Biologi 3 SMA
dan MA untuk Kelas XII, Penerbit
Erlangga, Jakarta, 2006: 40
11. Walton, R. E., dan Torabinejad, M.
Prinsip & Praktik Ilmu Endodonsia
Edisi 3 (terj.), Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta, 2008: 33,
458 459
12. Kartasapoetra, G. Budidaya Tanaman
Berkhasiat Obat, Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta, 2004: 27 - 28

You might also like