You are on page 1of 4

GAMBARAN UMUM SIKLUS INVESTASI DAN SIKLUS PEMBELANJAAN

Salah satu tugas utama manajemen adalah mengambil keputusan tentang bagaimana menggunakan
sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan perusahaan. Sumber daya tersebut harus
disebarkan sedemikian rupa dalam berbagai operasi untuk mengelola berbagai proses. Sumber-sumber
ini juga harus disebarkan dalam bentuk pengeluaran-pengeluaran modal yang diperlukan untuk
mendukung kelangsungan dan perkembangan operasi perusahaan. Seringkali pengeluaran modal ini
demikian besar sehingga perusahaan memerlukan tambahan sumber pembelanjaan agar dapat
memperoleh aktiva yang diperlukannya. Pada waktu mengaudit aktivitas investasi dan pembelanjaan,
auditor biasanya ingin mendapat jawaban tentang pertanyaan pertanyaan berikut:

- aktiva apakah yang diperlukan untuk mendukung operasi perusahaan dan bagaimana rencana
manajemen jangka panjang untuk mengembang kan aset perusahaan.

-Aktiva-aktiva apakah Yang dibeli/diperoleh, atau dijual/dihentikan, selama penode yang diaudit?

- Bagaimana perusahaan membelanjai aktiva barunya dan bagaimana rencana manajemen jangka
panjang untuk membelanjai perkembangan perusahaan?

pertanyaan-pertanyaan di atas berkaitan langsung dengan aktivitas investasi dan pembelanjaan.

Aktivitas investasi adalah pembelian dan penjualan tanah, bangunan, peralatan, dan aktiva lain yang
biasanya dimiliki perusahaan untuk digunakan dan tidak dimaksudkan untuk diperdagangkan. Selain itu
aktivitas investasi meliputi pula pembelian dan penjualan instrumen keuangan yang tidak dimaksudkan
untu diperdagangkan (hal ini akan dibahas pada Bab 17). Perusahaan perlu mendapat kan aktiva-aktiva
tersebut karena dibutuhkan dalam menjalankan operasi dan proses kegiatan utama perusahaan.
Langkah pertama dalam pengauditan aktin inveStasi adalah mendapatkan pemahaman mengenai aktiva-
aktiva yang dibutuhx kan untuk mendukung operasi perusahaan (misalnya: mesin, peralatan, fasilitasx
tanah, atau sumber-sumber alam) dan tingkat hasil (rate of return) yang diharapx kan perusahaan dari
pengoperasian aktiva-aktiva tersebut.

Langkah kedua dalam pengauditan aktivitas investasi meliputi penentuan aktiva apa yang diperoleh
(dibeli atau cara lain) selama periode yang diaudit Biasanya perkembangan dalam aktiva tetap harus
menunjukkan hubungan yang konsisten dengan perkembangan pendapatan perusahaan. Pada
kebanyakan perusahaan, aktiva-aktiva jangka panjang umumnya stabil. Dengan kata lain) sebagian besar
aktiva yang ada pada akhir tahun, juga sudah ada pada awal tahun Oleh karena itu, auditor seringkali
memusatkan strategi auditnya pada perubahan (pertambahan atau pengurangan) dalam aktiva jangka
panjang, tidak pada keseluruhan aktiva jangka panjang.

Aktivitas pembelanjaan meliputi transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang mendatangkan kas atau
pembayaran kembali kepada kreditor (pembelanjaan utang) atau pemilik (pembelanjaan modal). Sebagai
contoh, aktivitas keuangan bisa mencakup kegiatan mendapatkan pinjaman/utang, sewa guna,
menerbitkan obligasi, atau menerbitkan saham preferen atau saham biasa. Aktivitas keuangan juga
meliputi pembayaran untuk mengakhiri pinjaman, pembelian kembali saham (treasury stock ), dan
pembayaran dividen. Apabila auditor mengetahui perubahan yang telah terjadi dalam aktivitas investasi,
maka perubahan dalam aktivitas pembelanjaan seringkali dapat diprediksi. Sebagai contoh, apabila
perusahaan membelanjai peralatan dengan sewa guna (capital lease), maka nilai tambahan aktiva dan
utang berkaitan secara langung. Populasi instrumen utang dan modal biasanya kecil. Oleh karena itu
strategi auditnya difokuskan pada pengauditan populasi utang dan modal di akhir tahun.

PENGGUNAAN PENGETAHUAN TENTANG BISNIS DAN BIDANG USAHA KLIEN DALAM MENGEMBANGKAN
STRATEGI AUDIT.

Strategi pengauditan berdasar-transaksi untuk audit atas investasi dalam aktiva tetap dan aktiva-aktiva
jangka panjang lainnya, biasanya merupakan hasil sampingan dari siklus pengeluaran, Pengendalian
intern atas transaksi-transaksi pengeluaran juga berpengaruh pada investasi dalam aktiva tetap. Selain
itu dalam pengembangan strategi pengauditan, auditor memandang bahwa aktivitas investasi berkaitan
erat dengan aktivitas pembelanjaan Oleh karena itu audit atas aktivitas investasi biasanya dilakukan
dengan mengaudit juga pembelanjaan atas investasi tersebut. Sebagai contoh apabila perusahaan
bermaksud

untuk melakukan ekspansi besar dalam aktiva tetap, maka harus dipertimbangkan pula bagaimana
perusahaan akan membelanjai ekspansi tersebut. Apabila auditor ngin melihat kemungkinan dampaknya
terhadap laporan keuangan, maka ia harus mengerti bagaimana aktiva mendukung operasi perusahaan,
aktiva baru apa yang diperaleh pada tahun yang diperiksa, dan bagaimana pembelanjaannya. Gambar
16-1 memberikan gambaran informasi keuangan yang berkaitan dengan aktivitas investasi dan
pembelanjaan pada berbagai bidang usaha di Amerika Serikat yaitu bidang-bidang usaha yang telah kita
gunakan sebagai ilustrasi pada bab-bab yang lalu.

Hotel Perusahaan Manufaktur Komputer


pengecer bahan peralatan rumah elektronik
makanan tangga

% aktiva tetap 75% 42% 36% 16%


bersih dari total
aktiva

% utang operasi 25% 36% 47% 56%


dari total aktiva
% utang 65% 33% 23% 10%
pembelanjaan dati
total aktiva

% modal (ekuitas) 10% 31% 30% 34%


dari total aktiva

100% 100% 100% 100%

Rasio 0,8 1,6 3,7 17,3


pembelanjaan thd
aktiva tetap bersih

Rasio penjualan 0,6 0,7 1,4 2,8


thd total aktiva

Perusahaan yang bergerak dalam industri perhotelan (secara rata-rata industri) pada umumnya memiliki
aktiva tetap bersih yang mencerminkan hampir 75% dari total aktiva. Karena perusahaan ini merupakan
perusahaan jasa yang produk utamanya adalah persewaan properti jangka pendek, maka tidak
mengherankan bila dalam perusahaan seperti ini aktiva berupa supplies dan piutang hanya merupakan
bagian yang kecil dari total aktiva, tetapi sebaliknya aktiva berupa properti merupakan bagian yang besar
dan sangat penting bagi perusahaan. Properti tersebut pada umumnya dibelanjai dengan utang atau
pinjaman yang secara rata-rata industri menunjukkan hampir 65% dari total aktiva. Secara rata-rata
industri perhotelan hanya menghasilkan $0,80 dalam penjualan untuk setiap dollar aktiva tetap bersih.
Oleh karena pada industri perhotelan proporsi investasi dalam aktiva tetap sangat tinggi, maka pada
perusahaan-perusahaan semacam itu proporsi biaya tetapnya juga sangat tinggi. Profitabilitas sangat
tergantung pada tingkat hunian (occupancy rate).

investasi perusahaan-perusahaan dagang pengecer bahan makanan dalam properti, mesin dan peralatan
diperlukan agar perusahaan dapat melaksanakan penjualan dan rata nita aktiva tetap lwraihnya sekitar
42% dari total aktiva. pada bab yang lain telah disebutkan bahwa perusahaan dagang pengecer bahan
makanan beroperasi dengan tingkat laba yang sangat tipis sehingga pembelian seperti, mesin dan
peralatan setiap tahunnya diawasi dengan ketat. Volume aktivitas yang lebih tinggi yang biasanya
dibarengi dengan tingkat laba yang lebih rendah tercermin dari data yang menunjukkan bahwa pengecer
bahan makanan biasanya menghasilkan sekitar $1.60 dalam penjualan untuk setiap dollar yang
diinvestasikan dalam aktiva tetap bersih. Utang pembelanjaan berkisar antara 33% dan total aktiva (dari
keempat bidang usaha dalam contoh ini menduduki nomor dua terbesar) Penggabungan pcnggabungan
badan usaha yang kita lihat dalam bidang usaha ini sebagian besar di maksudkan untuk memperbaiki
pengawasan atas investasi dalam sistem distribusi dan dapat menyalurkan produk lebih banyak melalui
satu investasi dalam properti, mesin, dan peralatan yang diperlukan untuk Mengelola saluran distribusi
dari produsen ke konsumen.

Pada perusahaan-perusahaan industri peralatan rumah tangga, proporsi investasi dalam aktiva tetap
lebih kecil, karena investasi dengan promrsi yang lebih besar dilakukan pada persediaan dan piutang
usaha. Review yang cermat pada sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang ini menunjukkan bahwa
aktiva-aktiva tetapnya didepresiasi dalam jumlah besar. Rata-rata umur properti, mesin, dan peralatan
berhubungan langsung dengan kenyataan bahwa pada bidang usaha

ini proporsi utang pembelanjaannya lebih rendah daripada rata-rata pada perusahaan pengecer bahan
makanan, tetapi memiliki proporsi yang lebih besar pada ekuitas (modal). Secara rata-rata, bidang usaha
ini menghasilkan $3.70 dalam penjualan untuk setiap dollar yang diinvestasikan dalam aktiva tetap
bersih. Terakhir, perusahaan manufaktur komputer elektronik membutuhkan investasi paling kecil dalam
properti, mesin dan peralatan. Sebagian besar pemain dalam bidang usaha ini hanya melakukan
asembling komponen-komponen yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk jadi (tidak membuatnya
sendiri). Bidang usaha ini bisa menghasilkan sekitar $17.30 dalam penjualan untuk setiap dollar yang
diinvestasikan dalam aktiva tetap, dan bidang usaha ini menghasilkan aliran kas bebas (aliran kas dari
operasi dikurangi pengeluaran modal), sedangkan porsi kewajiban jangka pendek dan jangka panjangnya
hanya sekitar 10% dari total aktiva.

Dari contoh di atas nyatalah bahwa terdapat berbagai variasi cukup besar antara bidang usaha yang satu
dengan bidang usaha lainnya, begitu pula peranan aktivitas investasi dan pembelanjaannya. Oleh karena
itu pengetahuan tentang bidang usaha sangat penting untuk memperkirakan gambaran laporan
keuangan pada masingmasing bidang usaha. Pada sebagian besar bidang usaha, investasi dalam
properti, mesin dan peralatan umumnya material, dan diawasi dengan ketat. Selain itu, sebagian besar
perusahaan tidak bisa menghasilkan aliran kas yang cukup untuk membelanjai pembelian/perolehan
aktiva tetapnya, sehingga

You might also like