You are on page 1of 3

Skripsi

Hal ini disebabkan oleh karena tidak hanya status KEK saja yang dapat
mempegaruhi BBLR akan tetapi masih banyak faktor-faktor lain yang juga
berpengaruh terhadap BBLR. Berdasarkan hasil penelitian Ngare dan Neuman
pada 148 wanita hamil di Kenya tahun 1998 mengenai predictors of low
birthweigt at the 70 community level menyimpulkan bahwa faktor-faktor
prediktor BBLR antara lain, ukuran BMI, LILA, kadar Hb dan food intake. Bila
intake zat gizi kurang memadai maka akan meningkatkan risiko terjadinya BBLR
(Mutalazimah, 2005). Penentuan BMI sebelum hamil ini penting dilakukan untuk
memantau status gizi orang dewasa khususnya yang berkaitan dengan kelebihan
dan kekurangan berat badan (Supariasa, at.al, 2001). Dengan melihat nilai BMI
dari ibu sebelum hamil maka dapat diketahui besarnya kenaikan berat badan
yang harus dipenuhi oleh ibu hamil selama trisemester 1,2 dan 3. Jika BMI tidak
diketahui sebelum hamil maka akan sangat sulit menentukan penambahan
berat badan yang harus dipenuhi. Selain itu penambahan berat badan juga
mencerminkan food intake ibu hamil terkait dengan kualitas dan kuantitas dari
makanan yang dimakan oleh ibu hamil, karena food intake serta pola hidup
sehat dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim ibu
(Proverawati dan Asfuah, 2009). Dengan diketahuinya food intake ibu selama
hamil maka dapat diketahui kualitas dan kuantitas makanan yang diasup oleh
ibu serta dapat diketahui pula zat gizi yang ada dalam makanan tersebut.
Kenaikan berat badan ibu, selama kehamilan trisemester 1 juga mempunyai
peranan yang sangat penting, karena periode ini janin dan plasenta dibentuk
(Soetjiningsih, 2009). Pada penelitian di wilayah kerja Puskesmas Kalisat tahun
2011 dimungkinkan adanya kenaikan berat badan yang sesuai dengan BMI
responden sehingga kemungkinan responden untuk melahirkan BBLR sangat
kecil, karena menurut Soetjiningsih (2009), kegagalan kenaikan berat badan ibu
pada trisemester 1 dan 2 akan meningkatkan bayi BBLR. Apabila hal ini disertai
dengan adanya KEK saat kehamilan maka dapat mengakibatkan ukuran plasenta
kecil sehingga suplai zatzat makanan ke janin berkurang. Kekurangan zat gizi
pada ibu yang lama dan berkelanjutan selama masa kehamilan akan berakibat
lebih buruk pada janin daripada malnutrisi akut. Selain itu pada penelitian ini,
peranan petugas kesehatan pada ANC memberikan kontribusi yang besar dalam
hal ini, dikarenakan petugas kesehatan mempunyai tugas untuk memantau
pertumbuhan janin ibu hamil, pertumbuhan janin 71 dapat terdeteksi melalui
tinggi fundus uteri, dimana melalui ukuran ini petugas kesehatan dapat
memperkirakan berat badan bayi. Jika petugas kesehatan memprediksikan berat
badan janin kurang maka petugas kesehatan akan memberikan konseling pada
ibu hamil disertai dengan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil
terutama ibu hamil yang menderita KEK dan kemungkinan karena adanya faktor
ini penelitian ini menghasilkan simpulan yang tidak ada pengaruh KEK saat
kehamilan terhadap BBLR. Rush (2001), dari Tuffs University, Boston USA,
mengemukakan hasil penelitiannya tentang maternal nutrition and perinatal
survival, bahwa kemungkinan hidup seorang bayi secara sederhana dapat
dihubungkan dengan status gizi makro ibunya, dengan asumsi bahwa
peningkatan intake zat gizi makro akan meningkatkan berat badan ibu, yang
pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan janin, sehingga bayi
mempunyai kemungkinan lebih besar untuk lahir hidup. Peningkatan zat gizi
makro pada ibu hamil sangat erat kaitannya dengan tingkat ekonomi
keluarganya dimana ekonomi keluarga dapat menunjukkan gambaran
kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan gizi ibu selama hamil yang
berperan dalam pertumbuhan janin. Keadaan sosial ekonomi sangat berperan
terhadap timbulnya prematuritas. Kejadian tertinggi terdapat pada golongan
sosial ekonomi rendah. Hal ini disebabkan keadaan gizi yang kurang baik dan
periksa hamil (Sistiarani, 2008). Pekerjaan suami dapat mencerminkan keadaan
ekonomi keluarga. Keadaan ekonomi keluarga secara tidak langsung dapat
mempengaruhi status gizi ibu hamil. Sebagian besar pekerjaan suami responden
di wilayah kerja Puskesmas Kalisat yang mempunyai bayi BBLR adalah buruh
dengan presentase sebesar 29,26%. Pekerjaan ini cenderung mempunyai
penghasilan yang rendah atau di bawah UMR sehingga akses keluarga terhadap
bahan makanan kurang (Pratiwi, 2011). Selain pekerjaan, tingkat pendidikan ibu
juga menjadi faktor terjadinya BBLR dimana pendidikan secara tidak langsung
akan mempengaruhi hasil suatu kehamilan khususnya terhadap kejadian bayi
dengan berat badan lahir rendah. Hal ini dikaitkan 72 dengan pengetahuan ibu
dalam memelihara kondisi kehamilan serta upaya mendapatkan pelayanan dan
pemeriksaan kesehatan selama kehamilan (Sistiarani, 2008). Selain itu
pendidikan ibu juga dapat mempengaruhi pengetahuan zat gizi dalam makanan.
pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ibu akan mempengaruhi dalam
pengambilan keputusan dan juga akan berpengaruh pada perilakunya
(Proverawati dan Asfuah, 2009). Tingkat pendidikan responden di wilayah kerja
Puskesmas Kalisat yang mempunyai bayi BBLR sebagian besar adalah SD yaitu
sebesar 36,58%. Tingkat pendidikan tersebut berkaitan dengan pengetahuan gizi
yang dimiliki ibu serta pengetahuan ibu dalam memelihara kehamilannya.
Pengetahuan gizi tersebut akan mempengaruhi pengambilan keputusan
terhadap akses bahan pangan dan juga akan berpengaruh pada perilakunya baik
ketika distribusi pangan dalam keluarga maupun cara pengolahan bahan
makanan. Pengetahuan gizi dan pengetahuan dalam memelihara kehamilan
sangat berkaitan erat dimana salah satu cara memelihara kehamilannya adalah
dengan menjaga status gizi ibu agar tetap baik. Jika status gizi ibu hamil baik
maka kemungkinan besar akan melahirkan bayi dengan status gizi baik, akan
tetapi jika status gizi ibu buruk maka ibu akan berisiko tinggi melahirkan bayi
BBLR (Pratiwi, 2011)
Asupan and birth weight ?

Asupan hanya diukur berdasarkan recall yang dilakukan hanya 1 kali, belum pasti
menggambarkan pola makannya. Mengapa hanya satu kali ? karena
memperhitungkan waktu.

Recall dilakukan oleh bidan dan petugas gizi.

Memungkinkan under estimate.

You might also like