You are on page 1of 24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah

pendekatan kualitatif menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu situasi

tertentu, lebih banyak pada hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan

sehari-hari dalam hal ini kehidupan pembelajaran di dalam kelas.

Penelitian kualitatif atau naturalistic inquiry adalah prusedur penelitian

yang menghasilkan data diskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang dan prilaku yang dapat diamati, demikian pendapat Bogdan dan

Guba (Suharsaputra, 2012:181).

Sementara itu, Penelitian Kualitatif menurut Sugiyono (2013:1) adalah

penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah,

dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data

dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan

hasil penelitian kualitatif lebih menekekankan makna daripada generalisasi.

Menurut Sumanto (1995:13) Penelitian kualitatif lebih fokus untuk

melakukan pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah dari pada

melihat permasalahan untuk kepentingan generalisasi. Penelitian kualitatif

menggunakan teknik analisis mendalam (indepth analysis), yaitu mengkaji

masalah secara khusus (kasus per kasus) karena penelitian kualitatif yakin

41
bahwa sifat dari suatu satu masalah akan berbeda dengan sifat dari masalah

lainnya. Adapun yang dihasilkan dari penelitian kualitatif ini bukan suatu

generalisasi, tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah

(Mahmud, 2011:89- 91).

Sugiyono (2013:2) menyatakan bahwa kriteria data dalam penelitian

kualitatif adalah data yang pasti yaitu data yang sebenarnya terjadi sebagai

mana adanya, bukan data yang sekedar terlihat atau terucap, tetapi data yang

mengandung makna dibalik yang terlihat dan terucap tersebut. Lebih lanjut

menurut Sugiyono (2013:3) dalam penelitian kualitatif pengumpulan data

tidak dipandu oleh fakta-fakta yang ditemukan pada saat penelitian

dilapangan. Oleh karena itu analisis data yang dilakukan bersifat induktif

berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dan kemudian dikonstruksikan

menjadi hipotesis atau teori. Salah satu jenis dari penelitian kualtitatif adalah

penelitian tindakan kelas (PTK)

Berdasarkan beberapa definisi tentang arti peneletian kualitatif yang

diuraikan diatas maka dapat disimpulkan bahwa penelelitian kualitatif adalah

penelitian yang bedasarkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang atau perilaku yang diamati. Penelitian kualitatif dalam

pengumpulan datanya secara fundamental sangat tergantung pada proses

pengamatan dilakukan oleh peneliti itu sendiri dan penelitian kualtitatif

temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk

heterogen lainnya.

2. Jenis Penelitian

42
Banyak definisi dikemukakan oleh pakar pakar tentang apa penelitian

tindakan kelas. Walaupun ada banyak definisi penelitian tindakan kelas pada

hakikatnya definisi-definisi tersebut memiliki banyak persamaan di dalamnya.

Perlu dikemukakan bahwa sebelum istilah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

digunakan, yang lebih banyak dikenal adalah Penelitian Tindakan (Action

Research). Penelitian tindakan ini lebih luas dari pada penelitian tindakan kelas

(Suriansyah, 2013:4).

Penelitian Tindakan Kelas adalah (PTK) adalah sebuah bentuk kegiatan

refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan dalam suatu situasi

pendidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang: (a)

praktekpraktek kependidikan mereka, (b) pemahaman mereka tentang praktek-

praktek tersebut, dan (c) situasi dimana praktek-praktek tersebut dilaksanakan

(kunandar,2011:46).

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebagai suatu bentuk kajian

yang bersifat refleksi oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk

meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam

melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan

yang dilakukan itu, memperbaiki kondisi di mana praktek-praktek

pembelajaran tersebut dilakukan, serta dilakukan secara kolaboratif

(Saminanto, 2010:2-3).

Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan suatu bentuk penelitian yang

bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk

memperbaiki atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara

lebih professional (Mahmud, 2011:199).

43
Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dasar pemikiran dan kepantasan

dari praktik-praktik belajar-mengajar, memperbaiki pemahaman dari praktik

belajar-mengajar, serta memperbaiki situasi atau lembaga atau tempat praktik

tersebut dilakukan (Suyadi, 2011:22).

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bertujuan untuk:

1. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

2. Membantu memperdayakan guru dalam memecahkan masalah

pembelajaran di kelas.

3. Mendorong guru untuk selalu berpikir kritis terhadap apa yang mereka

lakukan sehingga menemukan teori sendiri yang tanpa tergantung

teoriteori yang mutlak-mutlak dan bersifat universal yang ditemukan oleh

pakar peneliti yang sering kali tidak cocok dengan situasi dan kondisi

kelas (Saminanto,2010:3).

Menurut Didik Komaidi & Wahyu Wijayati (2011:47) tujuan utama PTK

adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi didalam kelas

sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat dipecahkan

melalui tindakan yang dilakukan. Tujuan khusus PTK adalah untuk mengatasi

berbagai persoalan nyata guna memperbaiki atau meningkatkan kualitas proses

pembelajaran dikelas. Secara lebih rinci tujuan PTK antara lain:

1. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses dan hasil pendidikan dan

pembelajaran disekolah.

2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam mengatasi masalah

pembelajaran dan pendidikan didalam dan diluar kelas

3. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan

44
4. Menumbuh-kembangkan budaya akademik dilingkungan sekolah sehingga

tercipta sikap proaktif didalam melakukan perbaikan mutu

pendidikan/pembelajaran secara berkelanjutan

Dengan memperhatikan tujuan dan hasil yang dapat dicapai melalui PTK,

menurut Didik Komaidi & Wahyu Wijayati (2011:51-52) terdapat sejumlah

manfaat PTK antara lain sebagai berikut:

1. Menghasilkan laporan-laporan PTK yang dapat dijadikan bahan panduan

bagi para pendidik (guru) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

2. Disajikan dalam forum ilmiah dan dimuat dijurnal ilmiah.

3. Menumbuh kembangkan kebiasaan, budaya dan atau tradisi meneliti dan

menulis artikel ilmiah dikalangan pendidik.

4. Mewujudkan kerja sama, kolaborasi dan atau sinergi antar pendidik dalam

satu sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-sama memecahkan

masalah dalam pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran.

5. Meningkatkan kemampuan pendidik dalam upaya menjabarkan kurikulum

atau program pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal,

sekolah dan kelas. Hal ini turut memperkuat relevansi pembelajaran bagi

kebutuhan peserta didik.

6. Memupuk dan meningkatkan keterlibatan, kegairahan, ketertarikan,

kenyamanan dan kesenangan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

dikelas.

7. Mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik, menantang,

nyaman, menyenagkan serta melibatkan siswa karena strategi, metode,

45
teknik dan atau media yang digunakan dalam pembelajaran demikian

bervariasi dan dipilih secara sungguh-sungguh.

Menurut Asrori (2011:12) Penelitian tindakan kelas adalah bertujuan

untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktik dalam proses dan hasil

pembelajaran yang selama ini dilaksanakan juga untuk mengetahui apa yang

sedang terjadi dalam pembelajaran.

Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan kelas

dengan bagian yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan

yang lazim dilakukan yaitu: (1) perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan,

(4) refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap

(Arikunto, 2012:16) sebagai berikut:

Gambar 3.1 Skema Tindakan Kelas (Suharsimi, 2012:16)

46
Tahap 1.Menyusun rancangan tindakan (planning)

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan

dimana, oleh siapa, dan bagaiamana tindakan tersebut dilakukan. Dalam tahap

menyusun rancangan ini peneliti menentukan titik atau fokus peritiwa yang perlu

mendapat perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrument

pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan

berlangsung.

Tahap2. Pelaksanaan tindakan (acting)

Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan

implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan dikelas.

Hal yang perlu di ingat adalah bahwa dalam tahap 2 ini pelaksanaan guru harus

diingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi

harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat.

Tahap 3. Pengamatan (observasing)

Tahap ke-3 yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat.

Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini dipisahkan dengan

pelaksanaan tindakan, karena seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu

pengamatan sedang berlangsung.

Tahap ke- 4. Refleksi (Reflecting)

Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang

sudah dilakukan. Istilah refleksi berasal dari bahasa inggris reflection yang

diterjamahkan dalam bahasa Indonesia pemantulan. Kegiatan refleksi ini sangat

tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan,

kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi

47
rancangan tindakan. Jika penelitian tindakan dilakukan melalui beberapa siklus,

maka dalam refleksi terakhir peneliti menyampaikan rencana yang disarankan

kepada peneliti lain apabila dia menghentikan kegiatannya, atau kepada diri

sendiri apabila akan melanjutkan dalam kesempatan lain.

B. Setitng/Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sungai Alat 1

Kabupaten Banjar, pada kelas V tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa

sebanyak 22 orang, terdiri dari 12 siswa perempuan dan 10 orang laki-laki.

Penelitian dilakukan pada pokok bahasan sistem pemerintahan pusat dengan

penerapan model pembelajaran kooperatif Mind Maping dikombinasikan dengan

model Numbered Heads Together dan Course Review Horay.

Pemilihan SDN Sungai Alat 1 Kabupaten Banjar, sebagai tempat

pemilihan didasarkan pada pertimbangan bahwa hasil belajar siswa kelas V SDN

Sungai Alat 1 Kabupaten Banjar pada mata pelajaran IPS masih rendah, dan

diantara mata pelajaran IPS tersebut yang sulit dipahami siswa dan perlu

mendapat perbaikan dalam materi Sekitar Proklamasi Kemerdekaan

C. Faktor Yang Diteliti

Faktor-faktor yang diteliti dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

sebagai berikut :

1. Aktivitas Guru

Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas dan langkah-langkah guru dalam

melaksanakan pembelajaran IPS tentang sistem pemerintahan pusat mengguakan

48
model Mind Mapping dikombinasikan dengan Numbered Heads Together dan

Course Review Horay. Aktivitas guru yang diamati dalam penelitian ini meliputi :

a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

b. Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi

c. Guru Memberikan kesempatan siswa Tanya jawab

d. Untuk menguji pemahaman, guru membimbing siswa membuat kotak

9/16/25 sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan

selera masing-masing siswa.

e. Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban dikotak yang

nomor disebutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda

benar () dan salah diisi tanda silang (x)

f. Guru menghitung Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horay

yang diperoleh

g. Penutup.

2. Aktivitas siswa

Faktor yang diteliti adalah aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

menggunakan model Mand Mapping dikombinasikan dengan model Numbered

Heads Together dan Course Review Horay. Aktivitas ini akan diukur melalui

pengamatan menggunakan lembar observasi siswa yang meliputi:

1. Partisipasi siswa dalam berdiskusi kelompok.

2. Keaktifan siswa berbagi informasi dalam kerja kelompok.

3. Keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat.

4. Menghargai pendapat temannya dalam diskusi kelompok.

49
3. Hasil Belajar

Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah pembelajaran

menggunakan model Mind Mapping dikombinasikan dengan Numbered Heads

Together dan Course Review Horay melalui tes tertulis. Tes yang dilakukan

setiap siklus. Hasil belajar siswa ini dilakukan untuk mengetahui apakah siswa

sudah mencapai ketuntasan individual maupun klasikal. Sehingga hasil yang

diperloeh dapat dijadikan sebagai acuan untuk melaksanakan atau tidak

melaksanakan ke siklus berikutnya.

D. Skenario Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus dan masing-

masing siklus terdapat dua kali pertemuan denga langkah-langkah sebagai

berikut:

Siklus I

1. Perencanaan (planning)

Kegiatan yang dilaksanakan pada perencanan ini adalah:

a. Menyusun jadwal kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan

b. Membuat/menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping

dikombinasikan dengan Numbered Heads Together dan Course Review

Horay pada materi sekitar proklamasi kemerdekaan

c. Mempersiapkan media dan alat bantu lainnya yang diperlukan dalam

pembelajaran.

50
d. Menyusun lembar kerja kelompok (LKK) dan tes tugas yang berhubungan

dengan materi pelajaran, yaitu sekitar proklamasi kemerdekaan sebagai

alat evaluasi untuk menilai hasil belajar siswa

e. Membuat/ menyusun format hasil belajar, aktivitas siswa dan aktivitas

guru

2. Pelaksanaan (Action)

Kegiatan pada tahap ini adalah melaksanakan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model Mind Mapping

dikombinasikan dengan Numbered Heads Together dan Course Review

Horay pada pelajaran IPS dengan materi Sekitar Proklamasi kemerdekaan

sesuai dengan perencaan sebelumnya.

Pelaksanaan Tindakan

Siklus 1 pertemuan 1

1. Kegiatan Awal

a. Guru menyiapkan peserta didik secara fisik dan fsikis untuk mengikuti

proses pembelajaran

b. Guru melakukan apersepsi

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang ingin

dicapai Menyampaikan cakupan materi mengenai peritiwa penting

yang terjadi disekitar proklamasi

2. Kegiatan Inti

a. Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi tentang persistiwa

sekitar proklamasi kemerdekaan

51
b. Guru mengemukakan konsep/ permasalahan yang mempunyai

alternatif jawaban

c. Memberikan kesempatan siswa tanya jawab

d. Membentuk kelompok secara heterogen, setiap siswa dalam

kelompok mendapat nomor

e. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap

anggota kelompok dapat mengerjakannya/ mengetahui jawabannya

f. Guru membaca soal secara acak dan memanggil salah satu nomor

siswa dan nomor yang dipanggil melaporkan hasil diskusinya, kalau

benar diisi tanda benar () dan salah diisi tanda silang (x)

g. Siswa yang sudah mendapat tanda () vertikal atau horizontal, atau

diagonal harus berteriak horay atau yel-yel lainnya.

h. Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang diperoleh

3. Kegiatan Penutup

a. Guru membimbing siswa membuat rangkuman pembelajaran.

Rangkuman berisi tentang peristiwa sekitar proklamasi

kemerdekaan.

b. Melakukan refleksi.

c. Guru mengadakan evaluasi berupa tanya jawab untuk mengetahui

sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.

d. Guru melaksanakan tindak lanjut berupa PR

e. Guru menyampaikan topik pembelajaran untuk pertemuan

berikutnya

52
Siklus 1 Pertemuan 2

1. Kegiatan Awal

a. Guru menyiapkan peserta didik secara fisik dan fsikis untuk

mengikuti proses pembelajaran

b. Guru melakukan apersepsi

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang ingin

dicapai

Menyampaikan cakupan materi mengenai tentang tahapan

peristiwa - peristiwa menjelang proklamasi kemerdekaan

2. Kegiatan Inti

a. Guru mendemonstrasikan /menyajikan materi mengenai tentang

tahapan peristiwa-peristiwa menjelang proklamasi kemerdekaan

b. Guru mengemukakan konsep/ permasalahan yang mempunyai

alternative jawaban

c. Memberikan kesempatan siswa tanya jawab

d. Membentuk kelompok secara heterogen, setiap siswa dalam

kelompok mendapat nomor

e. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan

tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/ mengetahui

jawabannya

53
f. Guru membaca soal secara acak dan memanggil salah satu nomor

siswa dan nomor yang dipanggil melaporkan hasil diskusinya,

kalau benar diisi tanda benar () dan salah diisi tanda silang (x)

g. Siswa yang sudah mendapat tanda () vertikal atau horizontal, atau

diagonal harus berteriak horay atau yel-yel lainnya.

h. Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang

diperoleh

3. Kegiatan Penutup

a. Guru membimbing siswa membuat rangkuman pembelajaran.

Rangkuman berisi tentang pengertian sekitar proklamasi

kemerdekaan

b. Melakukan refleksi.

c. Guru mengadakan evaluasi berupa tanya jawab untuk mengetahui

sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.

d. Guru melakukan tindak lanjut berupa PR

e. Guru menyampaikan topik pembelajaran untuk pertemuan

berikutnya yaitu lembaga yudikatif.

Siklus II Pertemuan 1

1. Kegiatan Awal

54
a. Guru menyiapkan peserta didik secara fisik dan fsikis untuk

mengikuti proses pembelajaran

b. Guru melakukan apersepsi

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang ingin

dicapai

Menyampaikan cakupan materi mengenai tokoh penting peristiwa

proklamasi

2. Kegiatan Inti

a. Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi ringkasan tentang

tokoh penting peristiwa proklamasi

b. Guru mengemukakan konsep/ permasalahan yang mempunyai

alternatif jawaban

c. Memberikan kesempatan siswa tanya jawab

d. Membentuk kelompok secara heterogen, setiap siswa dalam

kelompok mendapat nomor

e. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan

tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/ mengetahui

jawabannya

f. Guru membaca soal secara acak dan memanggil salah satu nomor

siswa dan nomor yang dipanggil melaporkan hasil diskusinya,

kalau benar diisi tanda benar () dan salah diisi tanda silang (x)

g. Siswa yang sudah mendapat tanda () vertikal atau horizontal, atau

diagonal harus berteriak horay atau yel-yel lainnya.

55
h. Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang

diperoleh

3. Kegiatan Penutup

a. Guru membimbing siswa membuat rangkuman pembelajaran.

Rangkuman berisi tentang sekitar proklamasi kemerdekaan.

b. Melakukan refleksi.

c. Guru mengadakan evaluasi berupa tanya jawab untuk mengetahui

sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.

d. Guru melaksanakan tindak lanjut berupa PR

e. Guru menyampaikan topik pembelajaran untuk pertemuan

berikutnya

Siklus II Pertemuan 2

1. Kegiatan Awal

a. Guru menyiapkan peserta didik secara fisik dan fsikis untuk

mengikuti proses pembelajaran

b. Guru melakukan apersepsi

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang ingin

dicapai Menyampaikan cakupan materi mengenai cara menghargai

jasa tokoh - tokoh kemerdekaan.

2. Kegiatan Inti

56
a. Guru mendemonstrasikan / menyajikan materi mengenai cara

menghargai jasa tokoh- tokoh kemerdekaan

b. Guru mengemukakan konsep/ permasalahan yang mempunyai

alternatif jawaban

c. Memberikan kesempatan siswa tanya jawab

d. Membentuk kelompok secara heterogen, setiap siswa dalam

kelompok mendapat nomor

e. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan

tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/ mengetahui

jawabannya

f. Guru membaca soal secara acak dan memanggil salah satu nomor

siswa dan nomor yang dipanggil melaporkan hasil diskusinya,

kalau benar diisi tanda benar () dan salah diisi tanda silang (x)

g. Siswa yang sudah mendapat tanda () vertikal atau horizontal, atau

diagonal harus berteriak horay atau yel-yel lainnya.

h. Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang

diperoleh

3. Kegiatan Penutup

a. Guru membimbing siswa membuat rangkuman pembelajaran.

Rangkuman berisi tentang sekitar proklamasi kemerdekaan.

b. Melakukan refleksi.

c. Guru mengadakan evaluasi berupa tanya jawab untuk mengetahui

sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.

57
d. Guru melaksanakan tindak lanjut berupa PR

e. Guru menyampaikan topik pembelajaran untuk pertemuan

berikutnya

3. Observasi (observation)

Observasi yang dilaksanakan dalam tindakan kelas ini melakukan dua

cara, yaitu:

1. Pengamatan langsung yang dilaksanakan oleh peneliti terhadap aktivitas

siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Mind

Mapping dikombinasikan Numbered Heads Together dan Course Review

Horay

2. Pengamatan yang dilakukan oleh observer terhadap jalannya pembelajaran

dengan menggunakan model Mind Mapping dikombinasikan dengan

Numbered Heads Together dan Course Review Horay

4. Refleksi (Reflection)

Hasil observasi tindakan siklus I dianalisis menjadi bahan refleksi guna

melihat kelemahan dan kemajuan dari tindakan siklus I dan merencanakan

tindakan siklus II disamping data observasi untuk menentukan langkah-langkah

selanjutnya pada siklus berikutnya.

Hasil yang dicapai dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis

dalam tahap ini, maka guru dapat merefleksi diri apakah kegiatan pembelajaran

yang dilakukan sudah dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa atau

58
belum. Penelitian tindakan kelas akan dilakukan pada siklus selanjutnya jika

belum memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.

Siklus II

Tindakan kelas siklus II dirancang atau dilaksanakan apabila dalam

perencanaan siklus I masih belum memenuhi indikator keberhasilan yang telah

ditetapkan. Siklus II digunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil yang

telah dicapai pada siklus I. Tindakan kelas siklus II terdiri dari dari dua kali

pertemuan dengan materi pokok sekitar proklamasi kemerdekaan menggunakan

model Mind Mapping dikombasikan dengan Numbered Heads Together dan

Course Review Horay.

E. Data dan Cara Pengambilan Data

1. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SDN

Sungai Alat 1 Kabupaten Banjar pada semester genap tahun ajaran 2016/2017

dengan jumlah siswa 22 orang.

2 . Jenis Data

Jenis data yang disajikan pada penelitian ini berupa data kualitatif dan

kuantitatif.

(1). Data kualitatif berupa aktivitas guru dan aktivitas siswa. Instrumennya berupa

lembar observasi kegiatan belajar-mengajar guru dan lembar observasi belajar

siswa

59
(2.) Data kuantiatif berupa nilai tes hasil belajar siswa. Instrument untuk teknik

pengukuran ini berupa tes tertulis yang berisi soal-soal sekitar proklamasi

kemerdekaan

3. Cara pengambilan data

1. Data Kualiatif

Cara pengambilan data kualitatif melalui kegiatan observasi. Observasi

yang digunakan berupa observasi aktivitas guru dalam mengajar serta

observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran (Suharsimi,2010:127).

a. Data aktivitas guru diambil dengan mangamati tahapan-tahapan kegiatan

guru dalam menyajikan materi sistem pemerintahan pusat dengan model

Mind Mapping dikombinasikan dengan model Numbered Heads Together

dan Course Review Horay selama jam pelajaran berlangsung dikelas dari

kegiatan awal sampai kegiatan akhir sesuai rencana yang disusun dalam

rencana pembelajaran.

b. Data aktivitas siswa diambil dari mengamati aktivitas siswa dalam

pembelajaran dengan menggunakan model Mind Mapping dikombinasikan

dengan model Numbered Heads Together dan Course Review Horay pada

materi sekitar proklamasi kemerdekaan.

2. Data kuantitif

Cara pengambilan data kuantitatif berupa data hasil belajar siswa. Data

hasil belajar diperoleh dengan mengukur hasil belajar siswa melalui tes atau

evaluasi yang dilakukan setelah melaksanakan pembelajaran (pada akhir

pembelajaran)

60
F. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan cara yang paling menentukan untuk menyusun

dan mengolah data yang tekumpul, sehingga dapat menghasilkan suatu

kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan. Jenis data yang diperoleh ada

dua, yaitu data kuantitatif dan kualitatif

1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa hasil belajar yang dianalisis dengan teknik

presentase. Analisis data dengan cara menghitung menggunakan rumus

sebagai berikut:

a. Ketuntasan hasil belajar siswa secara individual

= X 100%

Dimana: KB = Ketuntasan Belajar

T =Jumlah Skor Yang Diperoleh Siswa

Tt =Jumlah Skor Total (Trianto, 2010:241)

ketuntasan individual dianggap berhasil jika 80% siswa memperoleh

nilai 70.

b. Ketuntasan klasikal


= 100%

Suatu kelas dikatakan tuntas apabila yang tuntas belajar mencapai 80%

dari seluruh siswa mencapai 70.

61
2. Data kualitatif

Data kualitatif berupa hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas

siswa dalam proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Mind

Mapping dikombinasikan dengan Numbered Heads Together dan Course

Review Horay kemudian akan disajikan dalam bentuk tabel presentase.

2.1 Data Observasi Aktivitas Guru

Guru dikatakan berhasil dalam melaksanakan proses pembelajaran

menggunakan kombinasi model pembelajaran Mind Mapping, Numbered

Heads Together dan Course Review Horay jika aktivitas guru mencapai

kreteria baik atau sangat baik.

Presentase keaktifan guru dalam proses pembelajaran diperoleh

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


= 100%

Skor Terendah (SR) = 9 x 1 = 9 Skor Tertinggi (ST) = 9 x 5 = 45

Range = ST SR = 45-9 = 36

Interval = = 7,2 8

Tabel 3.1 Kriteria Aktivitas Guru

Skor Kategori

41-48 Sangat Baik

33-40 Baik

25-32 Cukup Baik

17-24 Kurang Baik

9-16 Sangat Kurang Baik

62
2.2 Data Observasi Aktivitas Siswa

Skor Maksimal = 5


= 100%

Tabel 3.2 Kategori Penilaian Aktifitas Siswa Individual Rata-rata kelas

SKOR PRESENTASE KRITERIA


21 25 84% - 100% Sangat Aktif
17 20 68% - 83% Aktif
13 16 52% - 67% Cukup Aktif
9 12 36% - 51% Kurang Aktif
58 20% - 35% Sangat Kurang Aktif

+
= 100%

Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa

SKOR PRESENTASE KRITERIA


21 25 84% - 100% Sangat Aktif
17 20 68% - 83% Aktif
13 16 52% - 67% Cukup Aktif
9 12 36% - 51% Kurang Aktif
58 20% - 35% Sangat Kurang Aktif

63
G. Indikator Keberhasilan

Penelitian ini akan berhasil apabila memenuhi indikator keberhasilan

aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar dalam pembelajaran IPS pada

materi Sekitar proklamasi kemerdekaan dengan menggunakan model Mind

Mapping dikombinasikan dengan Numbered Heads Together dan model Course

Review Horay.

1. Aktivitas guru

Suatu pembelajaran dapat dikategorikan berhasil, jika presentasi

aktivitas guru dalam pembelajaran mencapai 41 dengan kriteria Sangat

Baik

2. Aktivitas siswa

Suatu pembelajaran dapat dikategorikan berhasil, jika presentasi

aktivitas siswa secara rata-rata mencapai 84 % dengan kriteria Sangat

Aktif dan presentase secara klasikal 84 % dengan kriteria Hampir

Seluruhnya Aktif

3. Hasil belajar

a. Ketuntasan individual : siswa dianggap tuntas apabila ia telah

mencapai nilai akhir 70 dari soal yang dikerjakan.

b. Ketuntasan klasikal : suatu kelas dianggap tuntas belajarnya

apablia 80% dari seluruh siswa memperoleh nilai 70.

64

You might also like