You are on page 1of 17

ANC TERPADU

No.Dokumen : /SOP/PKM-MS/1/2017
No.Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : Januari 2017
Halaman :

PUSKESMAS
Hj.YUSNANI,S.ST
MASSENGA
Nip.196910011989032008

Pengertian Pelayanan ANC terpadu adalah pelayanan antenatal komprehensif dan berkualitas yang
diberikan kepada ibu hamil.
Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan pelayanan ANC terpadu
Kebijakan SK kepala puskesmas tentang penyelenggaraan pelayanan KIA KB
Referensi Buku pedoman ANC terpadu, kemenkes RI direktorat jendral Gizi dan KIA tahun 2012
Prosedur 1. Ibu hamil menuju loket pendaftaran untuk mendapatkan no antrian poli KIA
2. Petugas pendaftaran mengantarkan rekam medis pasien, bidan memanggil pasien
sesuai no urut dan mencocokan identitas rekam medis dan identitas pasien.
3. Bidan melakukan anamnesa, pemeriksaan tekanan darah, berat bnadan,tinggi
badan ( kunjungan pertama, ), LILA ( kunjungan pertama, di ulang jika ada indikasi),
menghitung usia kehamilan, melakukan penapisan awal.
4. Bidan menjelaskan pada pasien bahwa pasien akan mendapatkan pemeriksaan
kehamilan oleh bidan,pemeriksaan terpadu sesuai agenda , dan penatalaksanaaan
rujukan atas indikasi.
Agenda pemeriksaan terpadu :

No Tribulan kunjungan Pemeriksaan


1 I 1 pemeriksaan gigi
2 I 2 Pemeriksaan Dokter umum
3 II Bersamaan Konsultasi gizi
dengan
pemeriksaan
laborat ke II
4 III 1 Konsultasi psikologi
5 III 2 Konsultasi menyusui /
pemberian ASI
Catatan : pemeriksaan diluar agenda dapat dilakukan jika ada indikasi

5. Jika kunjungan ini merupakan pemeriksaan kehamilan rutin langsung menuju


prosedur no.9 , jika kunjungan ini merupakan agenda pemeriksaan laboratorium
kepada petugas
6. Sambil menunggu hasil laboratorium pasienmenuju unit pelayanan ANC terpadu
sesuai agenda untuk mendapatkan pelayanan atau pemeriksaan
7. Pasien mengambil hsil laboratorium
8. Pasien menyerahkan hsil laboraturium kepada bidan
9. Bidan melakukan pemeriksaan meliputi inspeksi ,palpasi abdominal dan auskultaji
denyut jantung janin.
10. Jika di perlukan rujukan internal maupun maternal bidan melakukan tatalaksana
rujukan.
11. Jika tidak diperlukan rujukan bidan memberikan KIE , menuliskan resep multivitamin
untuk ibu hamil untuk dapat di ambil di unit farmasi dan kejelasan kunjungan ulang.
12. Bidan mendokumentasikan pelayanan ke dalam buku KIA dan rekam medis pasien
jika pasien berkunjung tidak sesuai agenda pemeriksaan, bidan mengagendakan
pemeriksaan yang di butuhkan pasien sehingga dapat mendapatkan pelayanan ANC
terpadu.

Unit Terkait 1. Unit pendaftaran dan rekam medic 5. Unit Laboratorium


2. Unit KIA 6. Unit Konsultasi Gizi
3. Unit BP Umum 7. Psikolog
4. Unit Bp Gigi 8. Unit Farmasi

Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tgl.Mulai Berlaku


PWS KIA
No.Dokumen : /SOP/PKM-MS/1/2017
No.Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : Januari 2017
Halaman :

PUSKESMAS
Hj.YUSNANI,S.ST
MASSENGA
Nip.196910011989032008

Pengertian Pemantauan wilayah setempat kesehatan ibu dan anak (PWS-KIA) adalah alat
menajemen untuk melakukan pemantauan KIA di suatu wilayah kerja secara terus
menerus agara dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat.
Indicator pemantauan program KIA yang dipakai untuk PWS-KIA meliputi :
1. Askes pelayanan antenatal ( cakupan K1 )
2. Cakupan playanan ibu hamil ( Cakupan K4 )
3. Cakukapan Prsalinan Oleh tenaga kesehatan (pn)
4. Cakupan pelayanan nifas oleh tenaga kesehatan (KF3)
5. Cakupan pelayanan neonatus pertama (KN1)
6. Cakupan pelayanan kesehatan neonatus 0-28 hari (KN lengkap)
7. Deteksi factor resiko dan komplikasi oleh masyarakat (DFR)
8. Cakupan penanganan komplikasi obstetric (PKO)
9. Cakupan penanganan komplikasi neonatus (PKN)
10. Cakupan pelayanan kesehatan bayi 29 hari -12 bulan (Kby)
11. Cakupan pelayanan anak balita 12-59 bulan (Kbalita )
12. Cakupan pelayanan anak balita sakit yang di layani dengan MTBS
13. Cakupan peserta kb aktif ( contraceptive Prevalence Rate )
Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan pemantauan wilayah setempat (PWS KIA )
Kebijakan SK Kepala Puskesmas nomor 001.C tahun 2015 tentang penyelenggaraan program
Referensi Buku pedoman pemantauan wilayah setempat kesehatan ibu dan anak, departemen
kesehatan RI 2009
Prosedur 1. Petugas memberikan pelayanan antenatal, pelayanan ibu nifas, pelayanan
kesehatan bayi dan anak balita, pelayanan KB sesuai standar
2. Petgas melakukan deteksi dini factor resiko dan komplikasi kebidanan
3. Petugas melakukan penanganan komplikasi kebidanan secara adekuat
4. Petugas melakukan supervisi fasilitatif ke BPS atau RB di wilayah kerja
puskesmas
5. Petugas melakukan pertemuan validasi data dengan BPS atau RB di wilayah kerja
puskesmas
6. Petugas melakukan rapat koordinasi dengan kader pendamping ibu hamil
7. Petugas melakukan kunjungan rumah ibu hamil
8. Petugas membuat peta ibu hamil dan kantong persalinan
9. Petugas membuat laporan PWS-KIA dengan :
a. Pengumpulan data
1) Petugas merekap hasil pelayanan dalam gedung yaitu dari register
harian, register kohort.
2) Petugas merekap hasil pelayanan unit pelayanan swasta dari laporan
bulanan BPS dan RB di wilayah kerja puskesmas
3) Petugas merekap laporan kader pendamping ibu hamil
4) Petugas merekap hasil knjungan rumah ibu hamil
b. Petgas melakukan pengolahan data dengan menyajikan dalam bentuk
laporan setiap bulan dan menyajikan data dalam grafik cakupan setiap 3
bulan.
c. Petugas melakukan analisis data dengan membandingkan cakupan dan
target.
d. Petgas melakukan tindak lanjut hasil analisis data
e. Petugas melaporkan PWS-KIA ke PJ UKM, Kepala Puskesmas, dan Dinas
Kesehatan kota yogyakarta
Unit terkait 1. Unit KIA
2. Pokja admen
3. Pokja UKM
Rekam historis perubahan

No Isi perubahan Tgl.Mulai


diberikan
PALPASI ABDOMINAL IBU
HAMIL
No.Dokumen : /SOP/PKM-MS/1/2017
No.Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : Januari 2017
Halaman :

PUSKESMAS
Hj.YUSNANI,S.ST
MASSENGA
Nip.196910011989032008

Pengertian Palpasi abdominal pada ibu hamil adalah pemeriksaan untuk menentukan besar dan
konsistensi rahim , bagian bagian janin, letak dan persentase janin.
Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan palpasi abdominal ibu hamil dan unit KIA-KB
Kebijakan SK kepala puskesmas no tentang penyelenggaraan KIA-KB
Referensi 1. Permenkes No.75 tahun 2014 tentang Puskesmas.
2. Standar pelayanan kebidanan
Prosedur 1. Petugas menjelaskan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.
2. Petugas meminta pada ibu hamil buang air kecil untuk mengosongkan kandung
kencing
3. Petugas meminta ibu hamil untuk baring terlentang
4. Petugas memeriksa abdomen adakah jaringan perut
5. Petugas melakukan pemeriksaan palpasi sesuai dengan pemeriksaan palpasi pada
ibu hamil menurut Leopold.
Leopold I
Untuk menentukan tinggi fundus Uteri, umur krhamilan dan bagian janin mana
yang terletak pada fundus uteri dengan mengukur menggunakan meteran kain
dari syimfisis pubis ke fundus uteri.
Leopold II
Untuk menentukan letak punggung janin dengan menggunakan ke dua tangan .
satu tangan menahan perut ibu seblah kanan / kiri , satu tangan meraba perut
ibu seblah kanan/kiri apakah terabah punggung janin atau terabah bagian kecil
janin.
Leopold III
Untuk menentukan bagian bawah janin dengan menggunakan dua tangan
melakukan palpasi abdomen satu tangan menahan fundus uteri, tangan satunya
meraba bagian bawah janin . Apakah teraba keras atau lunak dan lebih besar.
Leopold IV
Selain menentukan bagian janin mana yang terletak dibawah, juga dapat
menentukan bagian berapa bagian dari kepala janin yang telah masuk dalam
panggul.
6. Peugas mencatat hasil pemeriksaan ke dalam rekam medic dan Buku KIA.
Unit Terkait 1. Unit pendaftaran dan Rekam medis
2. Unit BPU
3. Unit Farmasi
4. Unit Laboratorium
Rekam historis Perubahan

No Isi Perubahan Tgl.Mulai Berlaku


PELAYANAN KB
No.Dokumen : /SOP/PKM-MS/1/2017
No.Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : Januari 2017
Halaman :

PUSKESMAS
Hj.YUSNANI,S.ST
MASSENGA
Nip.196910011989032008

Pengertian Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami
istri untuk menghindari kelahiran yang tidak di inginkan , mendapatkan kelahiran yang
di inginkan , mengatur interval diantara kelahiran, mengontrol waktu saat kelahiran
dalam hubungan dengan umur suami dan istri, menentukan jumlah anak dalam
keluarga.
Tujuan Sebagai acuan dalam memberikan pelyanan keluarga berencana di unit KIA-KB
Kebijakan SK kepala puskesmas No tentang penyelenggaraan pelayanan KIA KB
Referensi 1. Permenkes no 75 tahun 2014 tentang puskesmas
2. Standar pelayanan kebidanan
Prosedur 1. Petugas memanggil pasien berdasarkan nomor urutan
2. Petugas mencocokkan identitas pasien dengan identitas dalam rekam medis
3. Jika tidak sesuai petugas melakukan konfirmasi ulang ke bagian pendaftaran dan
rekam medis, sampai terjadi kesesuaian
4. Petugas melakukan anamnesa terhadap pasien
5. Petugas melakukan pemeriksaan antropometri berat badan dan memeriksa tekanan
darah pasien
6. Jika pasien merupakan akseptor baru petugas memberikan konseling KB dengan
menggunakan ABPK (alat bantu pengambilan keputusan ), jika pasien merupakan
pasien lama petugas menanyakan keluhan utama.
7. Petugas melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui kesesuaian alat kontrasepsi
yang diinginkan pasien dengan keadaan fisik
8. Petugas melakukan penapisan
9. Pada pasien baru jika terdapat ke tidaksesuaian pilihan pasien dengan penapisan
petugas maka kembali ke langka 6. Jika ada masalah petugas member concern pada
pasien untuk pemberian jenis kontrasepsi yang di pilih
10. Petugas memberikan kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi dan pilihan pasien
11. Petugas memberikan konseling setelah pemberian alat kontrasepsi
12. Petugas menulis dan member resep bila perlu
13. Petugas mencatat rekam medis KB, kartu KB pasien dan buku register
14. Petugas menjelaskan mengenai kunjungan ulang
Unit terkait 1. Unit pendaftaran dan rekam medis 3. Unit farmasi
2. Unit BPU 4. Unit laboraturium

Rekaman historis perubahan

No Isi perubahan Tgl . mulai berlaku


KONTROL IUD
No.Dokumen : /SOP/PKM-MS/1/2017
No.Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : Januari 2017
Halaman :

PUSKESMAS
Hj.YUSNANI,S.ST
MASSENGA
Nip.196910011989032008

Pengertian Control IUD adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk melihat apakah IUD terpasang
dengan benar dan melihat apakah ada kelainan yang timbul setelah pemasangan IUD
Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan pemeriksaan control IUD dan Unit KIA
Kebijakan SK kepala puskesmas No tentang penyelengggaraan pelayan KIA -KB
Referensi Buku panduan pelayanan KB BKKBN, 1993
Buku pelatihan pemasangan dan pencabutan IUD
prosedur 1. Petugas mempersiapkan alat
Bak steril berisi;
Speculum kecil, sedang dan besar
Korentang
Baskom kecil untuk desinfektan
Larutan clorin 0,5 %
Deterjen
Lampu tindakan
Sarung tangan steril
Kasa
Cairan desinvektan
Albotil
Tempat sampah medis
2. Petugas meminta pasien untuk mengosongkan kandung kencing
3. Petugas mengatur posisi pasien yaitu litotomi
4. Petugas memberitahu pasien tentang prosedur tindakan
5. Petugas mendekatkan peralatan
6. Petugas menyalakan lampu dan mengarahkan pada bagian yang akan diperiksa
7. Petugas memakai sarung tangan
8. Petugas memasang speculum
9. Petugas melihat dan memastikan portio di tengah antara speculum
10. Petugas melihat kadaan portio dan sekitarnya (adanya cairan ,lender,darah )
11. Petugas membersihkan daerah portio dan sekitarnya dengan desinfektan
12. Petugas melihat benang IUD
13. Petugas melepas speculum dan diletakan di baskom larutan klorin 0,5 %
14. Petugas memberitahu pasien bahwa tindakan sudah selesai
15. Perugas melepas sarung tangan dan meletakan dalam larutan klorin 0,5 %
16. Petugas membereskan peralatan
17. Petugas memberitahukan hasil pemeriksaan , jika benang terlihat maka IUD baik,
jika benang tak Nampak atau menemukan kondisi non fisiologis petugas melakukan
tatalaksana rujukan .
18. Petugas mencatat dalam kartu status hasil pemeriksaan dan rekam medis
Unit terkait 1. Unit BPU

Rekaman historis perubahan

No Isi perubahan Tgl. Mulai diberikan


PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN
PEMULIHAN (PMT P) BAGI IBU HAMIL KEK
DAN / ATAU ANEMIA
No.Dokumen : /SOP/PKM-MS/1/2017
No.Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : Januari 2017
Halaman :

PUSKESMAS
Hj.YUSNANI,S.ST
MASSENGA
Nip.196910011989032008

Pengertian PMT P ( pmberian makanan tambahan pemulihan) adalah makanan tambahan yang
diberikan kepada bayi/balita gizi buruk, gizi kurang, dan ibu hamil KEK / anemia yang
penatalaksanaannya dilakukan di tingkat puskesmas
Ibu hamil menjadi sasaran PMT adalah ibu hamil yang beresiko kurang energy kronis
(KEK) dengan pita LILA < 23,5 cm dan atau dengan anemia (kadar Hemoglobin <11
gr/dl)
Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam pelaksanaan PMT pemulihan bagi ibu hamil KEK dan
atau anemia
Kebijakan SK kepala puskesmas No tentang penyelenggaraan jumlah gizi
Referensi Panduan penyenggaraan PMT P pemulihan bagi balita gizi kurang dan ibu hamil KEK ,
Ditjen Bina Gizi Dan Kesehatan Ibu anak kementrian kesehatan RI 2012
Pedoman pemberian makanan tambahan untuk balita,seksi gizi Dinas Kesehatan
Provinsi DIY tahun 2011
Prosedur Tahap persiapan :
1. Petugas melaksanakan sosialisasi PMT P kepada tenaga puskesmas dan kader
posyandu
2. Petugas gizi bersama dengan kepala puskesmas ,kepala TU ,bendahara,bidan
dan petugas terkait melakukan koordinasi pelaksanaan PMT untuk menentukan
waktu, jenis PMT pemulihan, dan teknis pelaksanaan PMT pemulihan
3. Petugas menentukan data sasaran dengan melihat data LILA dan HB ibu hamil
(LILA <23,5 cm dan /atau Hb <11 gr/dl) berdasarkan buku register ibu hamil
atau kohort ibu hamil
4. Petugas merencanakan menu PMT
5. Petugas melakukan pembelian bahanPMT
Tahap pelaksanaan :
1. PMT diberikan dalam waktu 90 hari , dan didistribusikan kepada sasaran dalam
6 tahap yang dilakukan setiap 15 hari sekali
2. Ibu hamil sasaran yang hadir pada hari pertama distribusi PMT, di beri
perlakuan sebagai berikut :
a. Ibu hamil diukur berat badan, tinggi badan,LILA (ibu hamil) dan cek
hemoglobin (Hb) di laboratories
b. Ibu hamil PMT diruangan yang telah disediakan
3. Petugas melakukan pemantauan / pengukuran berat badan dan LILA setelah 30
hari , 60 hari,dan 90 hari setelah diberikanya PMT pada ibu hamil,serta
melakukan pemeriksaan haemoglobin kembali pada hari ke-90 setelah
pemberian PMT
4. Petugas melakukan evaluasi
5. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan
Unit terkait 1. Bagian tata usaha
2. BPU
3. Unit klinik KIA/KB
4. Laboratorium

Rekaman Historis perubahan

No Isi Perubahan Tgl. Mulai Dilakukan


PELAYANAN BP GIGI PADA IBU
HAMIL
No.Dokumen : /SOP/PKM-MS/1/2017
No.Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : Januari 2017
Halaman :

PUSKESMAS
Hj.YUSNANI,S.ST
MASSENGA
Nip.196910011989032008

Pengertian Ibu hamil baru adalah ibu hamil yang baru pertama kali berkunjung ke poli KIA
puskesmas massenga
Anamnese penyakit adalah rangkaian wawancara terhadap pasien mengenai : keluhan
utamanya
Pemeriksaan rongga mulut adalah pemeriksaan gigi geligi dan jaringan lunak rongga
mulut, berupa :
a. Pemeriksaan visual langsung (intra oral dan atau extra oral)
b. Pemeriksaan kondisi gigi (sondasi ,perkusi,palpasi,CE)
c. Pemeriksaan penunjang (rontegen foto ).
Penekanan diagnose adalah menetapkan jenis penyakit yang di derita oleh pasien yang
berdarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan rongga mulut
Terapi adalah pengobatan atau tindakan perawatan yang di lakukan sesuai dengan
diagnose yang di tegakkan.
Pelayanan rujukan :
a. Rujukan antara klinik adalah rujukan yang di tujukan ke klinik umum dalam
puskesmas (bila ada indikasi )
b. Rujukan ke pelayanan kesehatan yang lebih tinggi dan memiliki fasilitas
kesehatan yang memadai, yang tidak dapat di layani di puskesmas
Tujuan Sebagai pedoman kerja dokter gigi dan perawat gigi dalam memberikan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil baru di BP. Gigi puskesmas massenga
Kebijakan Surat keputusan kepala puskesmas no. tentang penyenggaraan pelayanan BP. Gigi
Referensi 1. Buku asuhan pelayanan kesehatan gigi dan mulut ( depkes RI )
2. Standar pelayanan medis kedokteran gigi Indonesia pengurus besar persatuan
dokter gigi Indonesia( BP PDGI) tahun 1999
3. Standar pengobatan puskesmas, depkes RI tahun 2001
Prosedur 1. Petugas memanggil pasien ( ibu hamil ) sesuai nomor urut pendaftaran
2. Petugas mencocokkan identitas ibu hamil dengan buku rekam medic
3. Petugas mempersiapkan pasien duduk di kursi gigi ( dental chair)
4. Petugas melakukan anamnesa
5. Petugas melakukan pemeriksaan kesehatan gigi mulut ibu hamil ( dengan form
Odontogram)
6. Petugas menegakkan diagnose
7. Petugas menentukan rencana perwatan
8. Petugas melaksanan tindakan perawatan dan atau peresapan sesuai diagnose
9. Petugas melakukan rujukan khusus , bila di perlukan
10. Petugas memberikan konseling kesehatan gigi
11. Petugas membuat nota pembayaran
12. Petugas mencatat hasil pemeriksan / perawatan di buku rekam medic dan register
13. Petugas menyerahkan kembali buu rekam medic untuk pelayanan di unit KIA -KB
Unit terkait BP gigi
Poli KIA

Rekaman historis perubahan

No Isi perubahan Tgl mulai di berikan


PEMBERIAN TABLET BESI PADA IBU
HAMIL DAN IBU NIFAS
No.Dokumen : /SOP/PKM-MS/1/2017
No.Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : Januari 2017
Halaman :

PUSKESMAS
Hj.YUSNANI,S.ST
MASSENGA
Nip.196910011989032008

Pengertian Pemberian tablet besi pada ibu hamil dan ibu nifas untuk mencegah kejadian anemia
pada ib hamil dan nifas
Tujuan Sebagai acuan petugas dalam memberikan tablet besi pada ibu hamil dan ibu nifas
Kebijakan SK Kepala puskesmas massenga no. tentang pelayanan program gizi
Referensi Pedoman pemberian tablet tambah darah , Kemenkes RI tahun 2015
Prosedur Pada ibu hamil
1. Petugas memberikan tablet besi pada ibu hamil yang berkunjung ke puskesmas
, dimana tablet besi ini dapat mulai di berikan pada usia kehamilan 20 minggu
2. Ibu hamil meminum satu tablet besi perhari berturut-turut selama minimal 90
hari masa kehamilannya.
Pada ibu nifas
1. Petugas memberikan tablet besi pada ibu nifas yng berkunjung ke pusksmas
2. Ibu nifas meminum satu tablet besi perhari berturut-turut selama 30 hari dan
dapat di lanjutjkan sampoai 42 hari masa nifas
3. Bagi ibu nifas yang tidak berkunjung ke puskesmas , tablet besi bisa di bawah
oleh bidan atau kader pendamping ibu hamil yang melakukan kunjungan rumah
pada ibu nifas tersebut, dengan sebelumnya mencatatakan nama ibu nifas yang
akan di kunjungi pada buku pengeluaran tablet besi di unit farmasi.
Unit terkait 1. BPU
2. KIA
3. Farmasi

Rekaman historis perubahan

No Isi perubahan Tgl.mulai diberlakukan


PEMAKAIAN DOPPLER
No.Dokumen : /SOP/PKM-MS/1/2017
No.Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : Januari 2017
Halaman :

PUSKESMAS
Hj.YUSNANI,S.ST
MASSENGA
Nip.196910011989032008

Pengertian Doppler adalah alat yang digunakan untuk mengetahui detak jantung janin (DJJ)
Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan pemeriksaan menggunakan Doppler di unit KIA
Kebijakan SK kepala puskesmas No tentang penyelenggaraan pelayanan KIA-KB
Referensi Buku petunjuk penggunaan doppler
Prosedur 1. Petugas mempersiapkan alat :
1. Alat Doppler
2. Jelly dan tissue
2. Petugas minta psien baring di tempat tidur
3. Petugas menentukan letak janin bayi dengan melakukan palpasi pada perut ibu
4. petugas menentukan letak janin punggung kanan atau punggung kiri
5. Petugas mengoleskan jelly pada perut ibu sesuai dengan letak yang telah di tentukan
6. petugas menekan On pada Doppler
7. Petugas memastikan yang terdengar bunyi jantung bayi
8. Petugas meliat jumlah angka denyut jantung bayi yang tertera pada mionitor sampai
angka berubah.
9. Petugas memastikan On / Off pada Doppler.
10.Petugas mengusap atau membersihkan dengan tissue bekas jelli
11.Petugas mencatat jumlah denyut jantung bayi pada rekam medik
Unit Terkait 1. Unit BPU
Rekaman Historis Perubahan

No Isi Perubahan Tgl. Mulai diberikan


KELAS IBU HAMIL
No.Dokumen : /SOP/PKM-MS/1/2017
No.Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : Januari 2017
Halaman :

PUSKESMAS
Hj.YUSNANI,S.ST
MASSENGA
Nip.196910011989032008

Pengertian Kelas ibu hamil adalah pembahasan materi buku KIA dalam bentuk tatap muka dalam
kelompok yang di ikuti diskusi dan tukar pengalaman antara ibu ibu hamil atau suami
atau keluarga dan petugas kesehatan.
Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan kelas ibu hamil
Kebijakan SK kepala puskesmas No tentang penyelenggaraan program
Referensi Buku pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil tahun 2012
prosedur A. Tahap persiapan
1. Petugas melakukan identifikasi atau mendata semua ibu hamil yang ada
diwilayah kerja kemudian menentukan peserta yang akan mengikuti kelas ibu
hamil.
2. Petugas mempersiapkan tempat dan sarana
3. Petugas mempersiapkan materi ,alat bantu ,penyuluhan dan jadwal
pelaksanaan
4. Petugas mengundang ibu hamil yang telah di tentukan sebagai peserta
5. Petugas mempersiapkan tip pelaksana kelas ibu hamil.
B. Tahap pelaksanaan
Petugas melaksanakan 3 kali pertemuan,yang berisi :
1. Penjelasan umum kelas ibu hamil dan pengenalan peserta, pada pertemuan
berikutnya dengan revew materi pertemuan sebelumnya
2. Curah pendapat tentang materi yang akan di sampaikan
3. Penyampaian materi
4. Evaluasi pelaksanaan pertemuan
5. Kesimpulan pelaksanaan tertemuan
6. Latihan aktivasi fisik atau senam hamil.
Unit Terkait 1. Unit KIA
Rekam historis perubahan

No Isi perubahan Tgl.Mulai diberlakukan

You might also like