You are on page 1of 4

Salah satu komponen paling penting dalam penyaluran energi listrik adalah Trafo.

Kali ini saya


akan membahas mengenai penyebab adanya gangguan trafo, mengingat banyaknya peristiwa
pemadaman listrik yang terjadi diakibatkan gangguan trafo.

Trafo itu apa sih? Transformator atau transformer atau trafo adalah komponen elektromagnet
yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain.

Fungsi trafo untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau
sebaliknya, dengan frekuensi sama. Transformator atau yang biasa di sebut trafo adalah suatu
peralatan listrik yang termasuk dalam klasifikasi mesin listrik statis.

Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Tegangan masukan bolak-


balik yang membentangi primer menimbulkan fluks magnet yang idealnya semua bersambung
dengan lilitan sekunder. Fluks bolak-balik ini menginduksikan GGL dalam lilitan sekunder. Jika
efisiensi sempurna, semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan sekunder.

Gangguan trafo bisa digolongkan oleh 2 faktor, diantaranya :

Gangguan Internal, merupakan gangguan yang disebabkan oleh trafo itu sendiri
1. Gangguan Hubung Singkat
a. Gangguan antar Fasa
b. Gangguan Fasa ke Tanah
2. Bushing TM/TR dan packing body yang kurang kencang / kendur
3. Gangguan Sistem Pendingin
4. Penyambungan Kumparan yang kurang baik
5. Kerusakan isolasi

Gangguan Eksternal , merupakan gangguan yang disebabkan faktor luar


1. Gangguan Hubung Singkat pada penyulang (feeder),rel, dan incoming feeder
2. Pembebanan trafo yang tidak seimbang, melebihi dari kapasitas 80% kapasitas daya trafo
Semakin besarnya kebutuhan listrik pada konsumen dan semakin bertambahnya juga beban/
konsumen, menyebabkan trafo sebagai pemasok energi listrik pada suatu jaringan tegangan
rendah mengalami Over Load atau beban lebih.Beban lebih yang terjadi seringkali secara
perlahan dalam periode waktu tertentu menimbulkan kerusakan pada trafo
3. Sistem pemeliharaan yang kurang tepat
Pemeliharaan yang tidak rutin dan tidak terencana, metode yang salah dapat mengurangi
keandalan trafo
4. Cuaca dan lokasi penempatan trafo
Cuaca yang buruk dapat mengakibatkan berkurangnya keandalan trafo. salah satu contohnya bisa
diakibatkan karena adanya sambaran petir (Gelombang Surja), sambaran petir melalui sistem
transmisi dalam waktu singkat saja dapat berakibat fatal karena dapat merambat ke gardu
terdekat dimana trafo terpasang.

Gangguan yang terjadi pada trafo akan menimbulkan banyak kerugian, diantaranya
turunnya tingkat kepercayaan pelanggan terhadap PLN, Jumlah kerugian materi akibat jam
padam gangguan, social lost pada tempat-tempat berkebutuhan khusus seperti rumah sakit, bank,
sekolah, instansi pemerintahan dsb, dan yang paling utama adalah bertambahnya anggaran
operasional PLN.
Timbulnya kerusakan pada trafo akan mengakibatkan terganggunya penyediaan tenaga
listrik dengan segala akibatnya bagi perusahaan listrik maupun masyarakat pemakainya. Oleh
karena itu perlu diusahakan sebaik mungkin untuk mencegah kemungkinan yang lebih fatal.
Faktor utama bahwa trafo yang dipesan untuk dipakai adalah sesuai dengan spesifikasi
yang tepat untuk tujuan pemakaian yang tepat pula. Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah
pemasangan trafo yang baik diinstalasi listrik dan dilengkapi oleh sistem pengaman.
Setelah trafo selesai dipasang dan telah dimanfaatkan, maka adalah penting secara berkala untuk
memeriksa dan merawat instalasi untuk mencegah terjadinya kerusakan dengan konsekuensi
pemadaman. Karena trafo pada asasnya tidak memiliki bagian-bagian yang bergerak, secara
keliru sering disebut bahwa trafo tidak memerlukan pemeliharaan.
Penyebab Gangguan Trafo

1. Tegangan Lebih Akibat Petir

Gangguan ini terjadi akibat sambaran petir yang mengenai kawat phasa, sehingga
menimbulkan gelombang berjalan yang merambat melalui kawat phasa tersebut dan
menimbulkan gangguan pada trafo. Hal ini dapat terjadi karena arrester yang terpasang
tidak berfungsi dengan baik, akibat kerusakan peralatan/pentanahan yang tidak ada. Pada
kondisi normal, arrester akan mengalirkan arus bertegangan lebih yang muncul akibat
sambaran petir ke tanah. Tetapi apabila terjadi kerusakan pada arrester, arus petir
tersebut tidak akan dialirkan ke tanah oleh arrester sehingga mengalir ke trafo. Jika
tegangan lebih tersebut lebih besar dari kemampuan isolasi trafo, maka tegangan lebih
tersebut akan merusak lilitan trafo dan mengakibatkan hubungan singkat antar lilitan.

2. Overload dan Beban Tidak Seimbang

Overload terjadi karena beban yang terpasang pada trafo melebihi kapasitas maksimum
yang dapat dipikul trafo dimana arus beban melebihi arus beban penuh (full load) dari
trafo.

Overload akan menyebabkan trafo menjadi panas dan kawat tidak sanggup lagi menahan
beban, sehingga timbul panas yang menyebabkan naiknya suhu lilitan tersebut. Kenaikan
ini menyebabkan rusaknya isolasi lilitan pada kumparan trafo.

3. Loss Contact Pada Terminal Bushing

Gangguan ini terjadi pada bushing trafo yang disebabkan terdapat kelonggaran pada
hubungan kawat phasa (kabel schoen) dengan terminal bushing. Hal ini mengakibatkan
tidak stabilnya aliran listrik yang diterima oleh trafo distribusi dan dapat juga
menimbulkan panas yang dapat menyebabkan kerusakan belitan trafo.

4. Isolator Bocor/Bushing Pecah

Gangguan akibat isolator bocor/bushing pecah dapat disebabkan oleh :

a) Flash Over

Flash Over dapat terjadi apabila muncul tegangan lebih pada jaringan distribusi seperti
pada saat terjadi sambaran petir/surja hubung. Bila besar surja tegangan yang timbul
menyamai atau melebihi ketahanan impuls isolator, maka kemungkinan akan terjadi flash
over pada bushing. Pada system 20 KV, ketahanan impuls isolator adalah 160 kV. Flash over
menyebabkan loncatan busur api antara konduktor dengan bodi trafo sehingga
mengakibatkan hubungan singkat phasa ke tanah.

b) Bushing Kotor
Kotoran pada permukaan bushing dapat menyebabkan terbentuknya lapisan
penghantar di permukaan bushing. Kotoran ini dapat mengakibatkan jalannya arus melalui
permukaan bushing sehingga mencapai body trafo. Umumnya kotoran ini tidak menjadi
penghantar sampai endapan kotoran tersebut basah karena hujan/embun.

5. Kegagalan Isolasi Minyak Trafo/Packing Bocor

Kegagalan isolasi minyak trafo dapat terjadi akibat penurunan kualitas minyak trafo
sehingga kekuatan dielektrisnya menurun. Hal ini disebabkan oleh :

1. Packing bocor, sehingga air masuk dan volume minyak trafo berkurang.

2. Karena umur minyak trafo sudah tua.

You might also like