Professional Documents
Culture Documents
Ilmu Kandungan
Ilmu Kandungan
Secara umum, penyebab perdarahan uterus abnormal adalah kelainan organik (tumor,
infeksi), sistemik (kelainan faktor pembekuan), dan fungsional alat reproduksi.
Hipermenore
____________
Hipermenore adalah perdarahan haid yang jumlahnya banyak, ganti pembalut 5-6 kali
per hari, dan lamanya 6-7 hari. Penyebabnya adalah kelainan pada uterus (mioma,
uterus hipoplasia atau infeksi genitalia interna), kelainan darah, dan gangguan
fungsional. Keluhan pasien berupa haid yang banyak. Pada setiap wanita berusia 35
tahun harus dilakukan kuretase diagnostik untuk menyingkirkan keganasan.
Hipomenore
___________
Hipomenore adalah perdarahan haid yang jumlahnya sedikit, ganti pembalut 1-2 kali per
hari, dan lamanya 1-2 hari. Penyebabnya adalah kekurangan estrogen & progesteron,
stenosis himen, stenosis serviks uteri, sinekia uteri (sindrom Asherman). Sinekia uteri
didiagnosis dengan histerogram atau histeroskopi.
Metroragia
__________
Metroragia adalah perdarahan dari vagina yang tidak berhubungan dengan siklus haid.
Perdarahan ovulatoir terjadi pada pertengahan siklus sebagai suatu spotting dan dapat
lebih diyakinkan dengan pengukuran suhu basal tubuh. Penyebabnya adalah kelainan
organik (polip endometrium, karsinoma endometrium, karsinoma serviks), kelainan
fungsional dan penggunaan estrogen eksogen.
Menoragia
__________
Perdarahan siklik yang berlangsung lebih dari 7 hari dengan jumlah darah kadang-
kadang cukup banyak. Penyebab dan pengobatan kasus ini sama dengan
hipermenorea.
Amenore
________
Bila tidak haid lebih dari 3 bulan baru dikatakan amenore, diluar amenore fisiologik.
Penyebabnya dapat berupa gangguan di hipotalamus, hipofisis, ovarium (folikel), uterus
(endometrium) dan vagina. Kasus-kasus yang harus dikirim ke dokter ahli adalah
adanya tanda-tanda kelaki-lakian (maskulinisasi), adanya galaktorea, cacat bawaan, uji
estrogen & progesteron yang negatif, adanya penyakit lain (tuberkulosis, penyakit hati,
diabetes melitus, kanker), infertilitas atau stress berat.
Anamnesis yang perlu dicari adalah usia menars, pertumbuhan badan, adanya stress
berat, penyakit berat, penggunaan obat penenang, peningkatan atau penurunan berat
badan yang mencolok. Pemeriksaan ginekologik yang dilakukan adalah pemeriksaan
genitalia interna / eksterna. Pemeriksaan penunjang berupa uji kehamilan dan uji
progesteron.
ENDOMETRIOSIS
Endometrium :
- Lapisan dalam dinding kavum uteri, norrmal tidak terdapat di tempat lain.
- Endometrium terdiri atas jaringan ikatt / stroma dan sel-sel selapis kubis yang
berproliferasi dan menebal setelah haid lalu runtuh pada saat haid.
- Estradiol dihasilkan sel teka interna folikel dan pasca ovulasi sel teka tersebut
Teori induksi : lanjutan dari teori metaplasia, diperkirakan faktor biokimia endogen
menginduksi perkembangan sel peritoneal yang tidak berdiferensiasi menjadi jaringan
endometrium.
(Misalnya miomektomi atau seksio sesar) dapat terjadi lapisan endometrium melekat
atau terjahit dengan miometrium kemudian tumbuh menjadi endometriosis.
(Endometriosis : the disease of many theoris in gynecology seperti halnya dengan pre
eklampsia pada obstetri)
- Pada organ / tempat lain misalnya di ppermukaan / dinding usus, cavum Douglasi,
- Perdarahan intraperitoneal.
- Akut abdomen.
Endometriosis peritoneum :
- Warna merah (aktif/baru) atau coklat hhitam (sudah lisis) atau putih (fibrosis).
- Dapat hipervaskuler (lesi aktif) atau avaskuler (lesi baru atau fibrosis).
organ).
Lokalisasi sering :
Fallopii.
- Paru, mukosa vesika uterina / saluran kemih, umbilikus, ginjal dan kaki (jarang).
- Teraba nodul atau nyeri pada ligamentuum sakrouterina, dinding belakang uterus
- Laparatomi / laparaskopik.
- Assay Ca 125.
Penampilan endometriosis :
- Dismenorhea (7-32 %)
Selain itu sering terdapat keluhan dispareunia, tumor pelvik, gangguan haid, nyeri perut
saat defekasi (diskezia) dan nyeri pinggang.
Diagnosa banding : tumor ovarium, mioma multipel, karsinoma rektum, penyakit radang
panggul dan metastasis tumor di cavum Douglasi.
1. Ringan :
2. Sedang :
- Endometriosis pada 1 atau kedua ovarium disertai parut dan retraksi atau
endometrioma kecil
- Endometriosis pada anterior atau posterior cavum Douglasi dengan parut dan
3. Berat :
endometriosis.
Penatalaksanaan Endometriosis
Prinsip :
Objektif :
Pengobatan hormonal :
- Progesteron : MDPA
- Danazol (17-alfa-etinil-testosteron)
lutrelin.
menopause.
- Testosteron : mensupresi LH & FSH, mennghambat pertumbuhan endometriosis.
Agonis GnRH : regulasi luluh reseptor GnRH pada sel gonadotropin hipofisis.
1. Amenorhea
- Imunitas.
Pencegahan :