Professional Documents
Culture Documents
Ratu TGS1 DKIJakarta
Ratu TGS1 DKIJakarta
Disusun Oleh:
FAKULTAS GEOGRAFI
YOGYAKARTA
2017
PERATURAN DAERAH PROV. DKI JAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2012
Isi Rencana
Wilayah
Tata Ruang
Kawasan Medan Merdeka; Kawasan Mangga Dua; Kawasan
Bandar Kemayoran; Kawasan Sentra Primer Tanah Abang;
Kawasan Dukuh Atas; Kawasan Segitiga Emas Setiabudi;
Kegiatan Primer Kawasan Manggarai; Kawasan Sentra Primer Barat; Kawasan
Sistem Sentra Primer Timur; Kawasan Tengah Pantura; dan Kawasan
Pusat Ekonomi Strategis Marunda.
Kegiatan
Kawasan Glodok; Kawasan Harmoni; Kawasan Senen;
Kawasan Jatinegara; Kawasan Kelapa Gading; Kawasan Blok
Kegiatan Sekunder
M; Kawasan Grogol; dan Pulau Pramuka.
Kawasan
perlindungan Kawasan resapan air di wilayah Selatan Jakarta dan daerah
daerah tangkapan air lainnya; dan
bawahannya; 13 (tiga belas) aliran sungai utama.
Kawasan Strategis
Kawasan Sepanjang Kanal Banjir Barat; Kawasan Sepanjang
Kepentingan
Kanal Banjir Timur; dan Kawasan Sepanjang Kali Ciliwung.
Lingkungan
Kawasan Strategis Kawasan Kota Tua; Kawasan Menteng; Kawasan Taman
Kawasan Kepentingan Sosial Ismail Marzuki (TIM); Kawasan Kebayoran Baru; dan
Kawasan
Strategis Budaya Kawasan Situ babakan.
Kawasan Strategis
Kepentingan
Kawasan Strategis Pantura ; pengembangan areal reklamasi
Ekonomi, Sosial
dan daratan pantai.
dan Buaya, dan
Lingkungan
Kawasan Medan Merdeka; Kawasan Tanjung Priok; Kawasan
Gelora Bung Karno/Senayan; dan Kawasan ASEAN.
Kawasan Khusus Kawasan Pertahanan dan Kemanan, meliputi : Kawasan
Mabes TNI Cilangkap, Kawasan Halim Perdanakusumah,
Kawasan Marinir Cilandak, Kawasan Kopassus Cijantung,
Kawasan Kementrian Pertahanan dan Keamanan, dan
Kawasan instalasi militer lainnya.
ANALISIS TUJUAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH
Pertumbuhan Sebagai ibukota negara Indonesia, kota Jakarta tumbuh dominan diantara Pertumbuhan
Wilayah kota-kota lain yang terdapat di Indonesia. Hal tersebut juga dipengaruhi sosial ekonomi
faktor pemerintahan yang berpusat di kota Jakarta. Kemunculan kota yang tercapai, namun
tidak dilihat dari kondisi fisiknya akan tetapi juga dilihat dari letak lokasinya butuh revitalisasi
yang strategis, menjadikan kota Jakarta sebagai kota yang berkembang atau peremajaan
dengan pesat. Permukiman kemudian berkembang menjadi sebuah kota kota untuk
karena kebutuhan manusia semakin berkembang, dan dalam upaya Provinsi DKI
memenuhi kebutuhan sosialnya ini maka manusia mengorganisasikan dirinya Jakarta yang
dengan alam dan manusia lainnya sehingga tercapai sistem keteraturan yang sudah kehabisan
dapat memenuhi tuntutan kehidupannya. lahan hijau dan
Menurut sejarah, kota Jakarta terbentuk karena adanya pelabuhan pusat udara bersih.
perdagangan dunia yang ramai dari awal terbentuk hingga saat ini. Hal
tersebut menjadi faktor migrasi masuk ke dalam kota Jakarta (urbanisasi)
sangat tinggi. Perkembangan kota Jakarta yang pesat akibat kegiatan
ekonomi yang bersifat internasional menjadi daya tarik utama dengan
anggapan banyaknya lowongan pekerjaan yang tersedia di kota ini untuk
masyarakat luar kota Jakarta. Oleh karena itu pertumbuhan dan
perkembangan kota Jakarta mempengaruhi wilayah lain di sekitarnya, dalam
hal perubahan dan pertumbuhan daerah pinggiran kota yang signifikan.
Sistem pusat kegiatan di dalam peraturan daerah, di arahkan untuk
menunjang Jakarta sebagai Ibukota Negara, kota Jasa serta mendekatkan
pelayanan kepada masyarakat sesuai arah pengembangan kota.
Pengembangan sistem dan jaringan transportasi darat dan perkeretaapian
menghubungkan antar pusat-pusat kegiatan primer/sekunder dan atau antar
pusat kegiatan primer/sekunder dengan kota-kota di wilayah sekitar atau
antara pusat kegiatan primer/sekunder dengan bandar udara pengumpul
dengan skala pelayanan primer, sekunder, tersier dan pelabuhan dalam negeri
dan internasional dapat berada di permukaan, layang dan/atau bawah tanah.
Berdasarkan hasil kajian yang komprehensif dengan mempertimbangkan
kapasitas pelayanan lebih besar.
Pertumbuhan akan semakin pesat ketika kebutuhan masyarakat terlayani
melalui integritas berbagai macam sistem.
Namun, pertumbuhan ini tentunya terlalu mengfokuskan pada aspek sosial
ekonomi, status ekonomi seseorang berbanding lurus dengan status sosialnya.
Maka dari itu, banyak orang melupakan aspek lingkungan. Aspek lingkungan
yang dibahas dalam peraturan daerah membahas berbagai titik rawan
bencana, agar perilaku manusia di masa kini tidak menimbulkan kerusakan
alam di masa mendatang. Banjir merupakan salah satu contoh riil bahwa
bumi tetap harus terjaga.
Pemerataan Ketimpangan yang sangat besar terjadi, dalam skala lokal mungkin DKI Tidak tercapai
Wilayah Jakarta membantu daerah lain untuk berkembang namun tentunya ikut
terdampak kota megapolitan itu. Dalam skala regional, kab/kota lain ikut
berkembang karena permintaan DKI Jakarta yang tidak bisa memenuhi
kebutuhan warganya. Namun secara nasional, ketimpangan sangat terasa
antara Indonesia Bagian Barat dan Indonesia Bagian Timur. Dimana ada gula
disitu ada semut cukup mengilustrasikan betapa majunya daerah didekat
ibukota (pusat pemerintahan) dan yang jauh dari pusat pemerintahan. Maka
dari itu banyak kontroversi wacana pemindahan ibukota.
Keberlanjutan Berdasarkan perencanaan pembangunan jangka menengah yang telah Belum tercapai
Wilayah ditetapkan, DKI Jakarta sudah mengarah pada bentuk kota yang
berkelanjutan. Namun demikian, semua itu tergantung pada implementasi
perencanaan tersebut di lapangan.
Menurut Girardet (2004), kota berkelanjutan adalah kota yang
memungkinkan semua warganya memenuhi kebutuhannya dan
meningkatkan kesejahteraannya, tanpa menurunkan kondisi lingkungan alam
atau kehidupan orang lain, di masa kini dan di masa depan. Batasan ini
memang terlalu menyederhanakan seolah kota bisa hidup secara mandiri
tanpa keterkaitan dengan wilayah lain di sekitarnya.
Keberlanjutan suatu kota dengan demikian harus memperhatikan
keberlajutan wilayah-wilayah sekitar yang menjadi penopangnya. Misalnya,
keberlanjutan DKI Jakarta sangat tergantung juga kepada keberlanjutan
daerah-daerah sekitar yang menjadi sumber aliran sumberdaya kehidupan
baik air, pangan, maupun pengelolaan limbah.
Kerangka pikir kota DKI Jakarta yang berkelanjutan harus diletakkan dalam
konteks pembangunan kota DKI Jakarta dan daerah-daerah sekitarnya bukan
sebagai kota yang terisolasi dari wilayah-wilayah sekitarnya. Karena itu salah
strategi pembangunan yang dikembangkan yaitu pengembangan kerjasama
antar daerah merupakan strategi yang tepat untuk mendukung keberlanjutan
kota DKI Jakarta.
Bahan Bacaan:
Peraturan Daerah Prov. DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah
Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 2 Tahun 2013 tentang Rencana