Professional Documents
Culture Documents
SID Kuala Lancok Alue Paya Uleu Kec. Samudera Kab. Aceh Utara (Otsus Aceh)
I. Informasi Kegiatan
1
Laporan Ringkas
SID Kuala Lancok Alue Paya Uleu Kec. Samudera Kab. Aceh Utara (Otsus Aceh)
Samudera Kab. Aceh Utara (Otsus Aceh) dapat dilihat pada Gambar 1 dan 2.
Perencanaan Jetty Kuala lanck Lancok Alue Paya Uleu terdiri dari dua sisi yaitu
sisi kanan yang terletak pada koordinat 5 8'32.42" U ; 9711'53.86" Tdengan
panjang 300.00 m. Sedangkan sisi kanan terletak pada koordinat 5 8'31.58"U;
9712'3.11"Tdengan panjang 250.00 m
2
Laporan Ringkas
SID Kuala Lancok Alue Paya Uleu Kec. Samudera Kab. Aceh Utara (Otsus Aceh)
PEKERJAAN
LOKASI PEKERJAAN
LOKASI
3
3
Laporan Ringkas
SID Kuala Lancok Alue Paya Uleu Kec. Samudera Kab. Aceh Utara (Otsus Aceh)
4
4
Laporan Ringkas
SID Kuala Lancok Alue Paya Uleu Kec. Samudera Kab. Aceh Utara (Otsus Aceh)
Muara sungai merupakan bagian hilir dari sungai yang berhubungan dengan laut.
Hulu sungai kuala lancok berasal dari saluran pembunagn Daerah irigasi (D.I) Pase Kiri.
Mulut sungai adalah bagian paling hilir dari muara sungai yang langsung bertemu dengan
laut. Pada muara kuala Lancok terjadi sedimentasi sehingga pada mulut muara tertutup
yang menyebabkan alur pelayaran bagi nelayan menjadi terhambat. Kondisi Kuala Lancok
Alue Paya Uleu Kec. Samudera Kab. Aceh Utara dapat dilihat pada Gambar-Gambar
berikut:
5
Gambar 3. Kondisi Muara Kuala Lancok yang dangkal
5
Laporan Ringkas
SID Kuala Lancok Alue Paya Uleu Kec. Samudera Kab. Aceh Utara (Otsus Aceh)
6
Laporan Ringkas
SID Kuala Lancok Alue Paya Uleu Kec. Samudera Kab. Aceh Utara (Otsus Aceh)
7
Laporan Ringkas
SID Kuala Lancok Alue Paya Uleu Kec. Samudera Kab. Aceh Utara (Otsus Aceh)
V. Pemetaan Bathimetri
Peta Bathimetri menunjukkan kontur kedalaman dasar laut diukur dari posisi 0.00
LWS. Dengan peta Bathimetri dapat diketahui kedalam dasar laut sehingga dapat
disediakan perairan yang aman untuk lalu lintas kapal perncanaan pengerukan dapat
dilaksanakan secara tepat.
Luas areal yang diukur tergantung pada kebutuhan operasional yang harus
mencakup seluruh eilayah perairan dalam lingkungan studi. Untuk kebutuhan detail
desain pemetaan secara detail dilakukan pada wilayah yang lebih sempit disekitar areal
yang direncanakan saja.
8
Laporan Ringkas
SID Kuala Lancok Alue Paya Uleu Kec. Samudera Kab. Aceh Utara (Otsus Aceh)
Berdasarkan analisa data pasangs urut yang diperoleh dari hasil survey dilapangan
dengan lama pengamatan 30 hari diperkirakan telah mencakup satu siklus pasang surut
yang meliputi pasang purnama dan perbani. Dari hasil analisa data tersebut diperoleh
besaran tinggi dan rendahnya muka air pasang surut pada Kuala Lancok.
Dalam perhitungan struktur bangunan pantai yang dijadikan sebagai titik referensi
adalah elevasi yang paling surut selama pengamatan.
Gambar 9. Grafik Pasang Surut Pada Kuala Lancok Alue Paya Uleu
9
Laporan Ringkas
SID Kuala Lancok Alue Paya Uleu Kec. Samudera Kab. Aceh Utara (Otsus Aceh)
VII. Arus
Arah arus dominan dari Barat ke Timur dengan kecepatan maksimum 0,563 m/dt
untuk lebih jelasnya dapat dilihat Gambar 10 dan Gambar 11 berikut:
Gambar 10. Grafik Pengukuran Arus Laut Pada Saat Neap Tide (Bulan Sabit)
10
Gambar 3.4 Grafik Pengukuran Arus Laut Pada Saat Spring Tide (Bulan
Purnama)
10
Laporan Ringkas
SID Kuala Lancok Alue Paya Uleu Kec. Samudera Kab. Aceh Utara (Otsus Aceh)
Untuk mengetahui ukuran partikel sedimen yang ada pada lokasi perencanaan
maka di ambil contoh sedimen di beberapa titik pada daerah tersebut. Pengambilan
contoh sedimen ditujukan untuk mengetahui konsentrasi sedimen juga beberapa
karakteristik tanah lumpur permukaan. Data tersebut selanjutnya digunakan untuk
analisa sedimen transport sepanjang perairan yang di survey serta informasi pengerukan
dasar alur. Pengambilan contoh sedimen merupakan sedimen dasar (bed load) dan
sediemen melayang (suspended load), yang pengambilannya dilakukan di Muara Kuala
Lancok. Hasil pengambilan dilihat pada Tabel 1.
11
Laporan Ringkas
SID Kuala Lancok Alue Paya Uleu Kec. Samudera Kab. Aceh Utara (Otsus Aceh)
Dari data diatas kemudian digambarkan dalam bentuk grafik mawar angin, dari grafik
tersebut terlihat bahwa arah angin dominan adalah dari Timur, tetapi karena arah timur
masuk dalam daerah daratan maka untuk data perencanaan menggunkan angin dominan
sebelah barat.
12
12
Laporan Ringkas
SID Kuala Lancok Alue Paya Uleu Kec. Samudera Kab. Aceh Utara (Otsus Aceh)
NW NE
3%
2%
0.904 %1
%
1.
12
%
1
3%
52 Keterangan:
0.
0 - 10
1.123%
3.151%
W 89.503 % E 11 - 14
15 - 18
19 - 22
> 22
1.
37
%
9
0
0.740 % 69
%
1.
SW SE
Gambar 12. Mawar angin stasiun BMKG lhokseumawe tahun 2006 2015
X. Gelombang
X.1 Fetch
13
Laporan Ringkas
SID Kuala Lancok Alue Paya Uleu Kec. Samudera Kab. Aceh Utara (Otsus Aceh)
Gambar 13. Fetch efektif arah barat, barat laut, utara dan timur laut
14
Laporan Ringkas
SID Kuala Lancok Alue Paya Uleu Kec. Samudera Kab. Aceh Utara (Otsus Aceh)
15
Laporan Ringkas
SID Kuala Lancok Alue Paya Uleu Kec. Samudera Kab. Aceh Utara (Otsus Aceh)
Data sondir yang digunakan untuk perencanaan adalah data sondit titik 1 karena
paling dekay dengan lokasi perencanaan Jetty.
Titik hand bor dilakukan pada sisi kiri dan kanan jetty dengan kedalaman
pengeboran berbeda-beda berdasarkan sampai pada kedalaman berapa ditemukan tanah
keras.
16
Laporan Ringkas
SID Kuala Lancok Alue Paya Uleu Kec. Samudera Kab. Aceh Utara (Otsus Aceh)
Dengan dibangunnya konstruksi jetty di muara Kuala Lancok, maka pada lokasi
diantara dua jetty perlu dibentuk alur sesuai dengan rencana lalu lintas perahu nelayan
dan fungsi sungai. Alur sungai di muara ini derencanakan dengan lebar dasar 20 m dan
kedalaman atau rencana elevasi dasar alur diposisikan pada -3,00 m LWS.
Jadi pengerukan alur muara ini dilakukan sepanjang konstruksi jetty sama
kedalaman muara yaitu sekitar 65 m dengan lebar dasar efektifitas 20.00 m dan talud
pengurukan direncanakan 1 : 2. Produksi hasil pengerukan muara ini diminta untuk
dibuang pada bagian luas jetty kiri sebagai bahan suplai meterial erosi pantai yang
diperkirakan akan terjadi lebih cepat pada lokasi tersebut
Pada pias sungai sepanjang 1.00 km kearah hulu menyempit dari 50.00 m
menjadi hanya sekitar 30.00 m dan dasar sungai dibeberapa pias dangkal. Penyempitan
sungai ini juga menghambat alur pelayaran. Untuk pias sungai ini perlu dinormalisasi
dengan jalan meluruskan, membuat tanggul dan memperdalam sungai.
17
Untuk mempertahankan kedalaman rencana pada alur muara dan
kedalamansungai diperlukan debit penggolontor ( flushing) yang hanya kemungkinan dari
pergerakan pasang surut karena debit sungai Kuala Lancok relatif kecil. Jadi bagian tapal
kuda hasil pelurusan sungai dapat digali dan difungsikan sebagai penampung muara yang
akan berfungsi sebagai debit pembilas.
Dimensi penampang melintas pengerukan sungai dibagian hulu menjadi bervariasi
tergantung pada lebar pelurusan sungai dan menjadi tidak seragam. Talud normalisasi
tetap dibuang dari dinding susunan batu belah dan tanah timbun yang didatangkan
hingga elevasi + 2.50 m sebagai pelindung tanggul dari serangan arus banjir dan pasang
surut
17
Laporan Ringkas
SID Kuala Lancok Alue Paya Uleu Kec. Samudera Kab. Aceh Utara (Otsus Aceh)
Curah hujan rancangan adalah curah hujan terbesar tahunan yang terjadi pada
periode ulang tertentu. Hasil analisa hujan rancangan akan digunakan dalam analisa debit
banjir rancangan dengan berbagai periode ulang.
X X
n
2
i
i -X
i =1
X = Sd =
i=l
n n -1
Dengan : Dengan :
18
X
n n
n
2 4
)3
(Xi - Xn i -X
(n - 1) (n - 2) i=l i=l
Cs = Ck =
Sd 3 (n - 1) (n - 2) (n - 3) Sd 4
Dengan : Dengan :
Cs = Koefisien Skewness Ck = Koeffisien Kurtosis
Sd = Standar Deviasi Sd = Standar Deviasi
X = Nilai Rata-Rata X = Nilai Rata-Rata
Xi = Nilai Varian ke i Xi = Nilai Varian ke i
18
Laporan Ringkas
SID Kuala Lancok Alue Paya Uleu Kec. Samudera Kab. Aceh Utara (Otsus Aceh)
Untuk menentukan metode yang sesuai, maka terlebih dahulu harus dihitung
besarnya parameter statistik yaitu koefisien kepencengan (skewness) atau Cs, dan
koefisien kepuncakan (kurtosis) atau Ck.
Distribusi Normal
Memiliki sifat khas yaitu nilai asimetrisnya (skewness) hampir sama dengan nol
(Cs 0 atau -0.05 < Cs < 0.05) dengan nilai kurtosis (Ck) = 2.7 < Cs < 3.0.
Jumlah Data = 10
Distribusi Gumbel
Memiliki sifat khas yaitu nilai asimetisnya (skewness) Cs 1,1396 dan nilai
kurtosisnya Ck 5,4002.
Jumlah Data = 10
Maksimum = 122.70
19
Minimum = 65.10
Tidak mempunyai sifat khas yang dapat dipergunakan untuk memperkirakan jenis
distribusi ini.
19
Laporan Ringkas
SID Kuala Lancok Alue Paya Uleu Kec. Samudera Kab. Aceh Utara (Otsus Aceh)
Jumlah Data = 10
S Log Xi = 19.59
Pada pekerjaan SID. Kuala Lancok Alue Paya Uleu Kec. Samudera Kab. Aceh Utara
(Otsus Aceh) tidak dilakukan analisa debit banjir. Karena pada muara Kuala Lancok tidak
mempunyai catchment area, sehingga muara pada kuala Lancok hanya dipengaruhi
pasang surut.
Panjang total jetty pada Kuala Lancok berdasarkan potongan melintang pantai
adalah sepanjang 550 m. Panjang jetty sisi kiri adalah 300 m, sedangkan panjang jetty
sisi kanan adalah 250 m. Jetty yang direncanakan termasuk dalam kategori jetty panjang,
karena ujung jetty berada diluar gelombang pecah.
Berdasarkan pertimbangan teknis terlihat mulut jetty ke arah barat pada ujung
jetty tidak dibelokkan.
20
XVI. Konstruksi Jetty dan Revetment
20
Laporan Ringkas
SID Kuala Lancok Alue Paya Uleu Kec. Samudera Kab. Aceh Utara (Otsus Aceh)
Adapun data teknis dari pekerjaan SID. Kuala Lancok Alue Paya Kec. Samudera
Kab. Aceh Utara (Otsus Aceh) adalah sebagai berikut:
2) Tipe -2
- Panjang revetment pantai = 500 m
- Luas geotekstil = 11,803.00 m2
21
Laporan Ringkas
SID Kuala Lancok Alue Paya Uleu Kec. Samudera Kab. Aceh Utara (Otsus Aceh)
4) Kepala jetty
- Panjang kepala jetty sisi kiri = 100 m
- Luas geotekstil = 2,175.00 m2
- Volume batu Uk. 5 - 15 kg/unit = 1,061.70 m3
- Volume batu Uk. 25 - 75 kg/unit = 2,324.95 m3
- Volume batu Uk. 200-600 kg/unit = 725,70 m3
- Tetrapod Uk. 450 650 kg/unit = 768.67 unit
7.00
m
0
25
. =
Kn
tty
Je
L 4.00
4.00
L Revetment Kn.= 750 m
22
Laporan Ringkas
SID Kuala Lancok Alue Paya Uleu Kec. Samudera Kab. Aceh Utara (Otsus Aceh)
Berdasarkan data dan analisa struktur yang tersedia serta gambar detail
engineering design, dapat dihitung besaran volume untuk masing-masing pekerjaan yang
terdiri dari:
1. Perkerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Sungai
3. Pekerjaan revetment pantai kiri
4. Pekerjaan revetment pantai kanan
5. Pekerjaan jetty sisi kiri
6. Pekerjaan jetty sisi kanan
7. Pekerjaan pengerukan muara
Berdasarkan hasil analisa harga satuan dan volume pekerjaan terhadap kebutuhan
biaya untuk pekerjaan SID. Kuala Lancok Alue Paya Uleu dibutuhkan anggaran sebesar
Rp. 132,696,800.00 (Seratus Tiga Puluh Dua Milyar Enam Ratus Sembilan
Puluh Enam Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah) yang meliputi pekerjaan seperti yang
terlihat pada tabel berikut, sedangkan analisa lebih detail dapat dilihat pada laporan
Rencana Anggaran Biaya yang merupakan satu kesatuan laporan dalam pekerjaan
Penyusunan SID . Kuala Lancok Alue Paya Uleu Kec. Samudera Kab. Aceh Utara (Otsus
Aceh).
23
Laporan Ringkas
SID Kuala Lancok Alue Paya Uleu Kec. Samudera Kab. Aceh Utara (Otsus Aceh)
b. Pengerukan muara
c. Pekerjaan jetty
d. Pekerjaan revetment pantai.
24
Laporan Ringkas
SID Kuala Lancok Alue Paya Uleu Kec. Samudera Kab. Aceh Utara (Otsus Aceh)
25
25